Good
Good
Bila ilmu dipandang dalam arti sempit yaitu pengumpulan pengetahuan. Good and bad science secara obyektif diukur seberapa efisiensi dalam memperoleh ilmu tersebut.
Bila ilmu dipandang dalam arti mampu mengubah teknologi dan sosial, secara subyektif diukur seberapa tampak baik atau buruk ilmu terhadap manusia Masih diperdebatkan, good/bad science, beberapa aspek ilmu tersebut menguntungkan tapi aspek yang lain juga membahayakan.
GOOD SCIENCE = GS
Ciri khas GS : Observasi yang seksama Sering dibantu oleh alat (tool&devices), yang jauh dari kekuatan pertimbangan perasaan manusia Obyektif Fair Unbiased Bersifat reproducible Reductionism Standard etika Terbuka menerima critical evaluation Bertanggungjawab terhadap akibat merusak yang tidak diinginkan, yang timbul sebagai efek samping dari scientific knowledge.
BAD SCIENCE = BS
Ciri khas BS : Tidak obyektif Penggunaan yang salah (misalnya aplikasi) dari peralatan Bias Reductionism gagal atau berlebihan Tidak menggunakan standard etika Membawa dampak yang merusak/membahayakan kehidupan manusia.
Observasi yang seksama bila perlu harus dibantu oleh alat (tool & devices)
Penelitian Hipotesis
Uji hipotesis
Desain penelitian
Seringkali sampel bukan populasi Jumlah terbatas Fenomena yg diamati = terbatas Pengamatan/observasi harus seksama (careful )
Contoh-contoh :
Sosial : Pemilu dapat meramalkan perolehan berbagai partai Eksperimen : sampel tikus kadang hanya 4-5 perkelompok
Pengetahuan (fakta?) yang dipandang dalam dirinya sendiri, terpisah dari subyek pendukungnya (misalnya teori, argumen) (AT,29) Bebas dari prejudice dan bebas dari penilaian subjektif (Jamhuri). Tidak mengandalkan instuisi subyektif Tanpa melibatkan faktor non-rasional seperti emosi sesaat dan kesukaan pribadi (The Liang Gie (TLG), 149)
Reproducible
Dengan menggunakan metoda penelitian yang sama, hasil penelitian sama. Setelah melalui reproducible hasilnya baru dapat diterima oleh masyarakat ilmiah Contoh : -Penemuan DNA oleh Watson & Creek -Vit. C, D : 0,20 mg/gr BB tikus diperoleh dosis antioksidan yang optimum
-Harus tetap dilatih rasa skeptis terhadap hasil penelitian orang karena peneliti bisa sesat dalam observasi, padahal hasil observasi dalam penelitian dengan sampel tersebut akan mewakili fakta dalam dunia luas.
Reductionism
Yaitu usaha untuk menerangkan suatu phenomena yang kompleks dari berbagai interaksi komponen dalam sistem.
Standard Etika
ETIKA : Adalah norma-norma atau nilai-nilai yang perlu diikuti dalam melakukan penelitian; mulai dari identifikasi masalah hipotesa pengumpulan data pengambilan kepustakaan teknik memperlakukan binatang atau orang coba dst.
b. Penafsiran metafisika dari science harus didasarkan pada : sebagaimana adanya (das sein) dengan deduksi2 yang dapat diverifikasi (diuji/diperiksa) secara fisik
Jadi ilmu bebas dari nilai-nilai yang bersifat dogmatis dari manapun datangnya 2. Aksiologis Cara pemanfaatan/penggunaan ilmu 3. Epistemologis Cara untuk memperoleh dan menyusun sebuah science. Science : diperoleh dan disusun dengan cara/melalui : METODE ILMIAH
DEDUCTO HYPOTHETICOVERIFIKATIF
1. Perumusan masalah 2. Kerangka berpikir dalam pengajuan hipotesis 3. Perumusan hipotesis 4. Penarikan kesimpulan yaitu penilaian apakah hipotesis diterima/ditolak
Setiap langkah dalam metoda ilmiah untuk memperoleh ilmu / science (epistemologi) harus standard. Bila substandard bad science = pseudoscience = junk science (junk=rongsokan=rombengan)
Walaupun metoda ilmiahnya sudah memenuhi standard tetapi ironisnya bila: -Rumusan masalahnya SEPELE/REMEH -Hanya humor -Diilhami oleh asumsi yang salah Juga termasuk bad science
Example of experimental projects highly publicized for their unethical treatment of human subjects : I. Nazi medical experiments (Eropa) 1. Program untuk menghasilkan populasi rasial Pure Germans - Subyek = tawanan perang dan secara rasial, merupakan orang yang valueless - Subjek dipapar dengan ketinggian, temperatur beku, malaria, racun, tipus, untested drug.
- Subjek : racially biased, unfair, - subject had no choice - Subjek seringkali dibunuh, dibiarkan cacat fisik, mental dan sosial secara permanen.
- Subjek = anak retardasi mental - Lama penelitian = 19501970 (20 th) - Tujuan = disuntik dengan virus hepatitis