Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Berdasarkan Permenkes nomor 58 tahun 2012, pelayanan
kesehatan gigi dan mulut adalah upaya kesehatan dengan pendekatan
pemerliharaan, peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit
(preventif), pengobatan penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan
(rehabilitatif). Program ini dilaksanakan secara terencana, menyeluruh,
terpadu dan berkesinambungan, ditujukan pada kelompok tertentu yang
dapat diikuti dalam suatu kurun waktu tertentu, untuk mencapai tujuan
kesehatan gigi dan mulut yang optimal (UU RI, 2009).
Tujuan pelayanan kesehatan gigi dan mulut terdiri dari tujuan
umum dan tujuan khusus. Tujuan umum pelayanan asuhan kesehatan
gigi dan mulut adalah untuk
pelayanan

meningkatkan mutu, cakupan, efisiensi

kesehatan gigi dan mulut

dalam

rangka tercapainya

kemampuan pelihara diri di bidang kesehatan gigi dan mulut, serta status
kesehatan gigi dan mulut yang optimal. Sedangkan tujuan khususnya
adalah meningkatnya pengetahuan, sikap dan kemampuan masyarakat
untuk berperilaku hidup sehat di bidang kesehatan gigi dan mulut yang
mencakup beberapa kemampuan diantaranya mampu untuk memelihara
kesehatan gigi dan mulut, mampu melaksanakan upaya untuk mencegah
terjadinya penyakit gigi dan mulut, mampu mengetahui kelainan- kelainan
dalam bidang kesehatan gigi dan mulut serta mampu mengambil tindakan
yang tepat untuk mengatasinya (Depkes RI, 2007).
Praktik dokter gigi mungkin selama ini sudah berjalan dengan
baik. Namun, kini dan terutama di masa mendatang, perlu lebih
diperhatikan aspek penyelenggaraannya yang menyangkut hal-hal seperti
tingkat produktivitas, pengelolaan keuangan, pengambilan keputusan,
pengendalian

kualitas,

dan

sebagainya

yang

merupakan

penatalaksanaan kinerja (performance) dari suatu praktik kedokteran gigi.


Kenyataan menunjukkan, keberhasilan praktik kedokteran gigi tidak
hanya dari segi kegiatan klinis saja, namun juga menyangkut segi
manajemen praktik (Januar, 2010).

Manajemen merupakan suatu proses untuk menjalankan fungsi


perencanaan,

pengorganisasian,

pelaksanaan

dan pengendalian.

Manajemen kesehatan adalah suatu kegiatan atau suatu seni untuk


mengatur para petugas kesehatan dan nonpetugas kesehatan guna
meningkatkan

kesehatan

masyarakat

melalui

program

kesehatan. Dengan kata lain manajemen kesehatan masyarakat adalah


penerapan manajemen umum dalam sistem pelayanan kesehatan
masyarakat sehingga yang menjadi objek dan sasaran manajemen
adalah sistem pelayanan kesehatan masyarakat (Notoatmodjo, 2003).
Manajemen diperlukan dalam penyelenggaraan praktek dokter
gigi. Dengan menjalankan peran manajemen didalam praktik kedokteran
gigi diharapkan dapat mendayagunakan kemampuan profesional dokter
gigi untuk mencapai hasil yang optimal. Fungsi manajemen dijalankan
untuk mengelola perangkat manajemen yang terdiri atas sumberdaya
manusia, dana, material, peralatan, metode, dan pasar. Berdasarkan
uraian di atas maka dalam laporan ini akan dibahas mengenai
manajemen praktek dokter gigi di Puskesmas Kendal Kerep Kota Malang.
Laporan ini diharapkan dapat dipelajari dan dikembangkan untuk
mencapai tujuan pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien.
1.2
1.2.1

Analisis Situasi
Profil Puskesmas
1. Visi
Masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat
2. Misi
Membuat masyarakat sehat
3. Motto
Kepuasan masyarakat adalah semangat kerja kami

1.2.2 Ketenagaan
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Dokter
Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Dokter Gigi
Dokter Gigi Spesialis
Jumlah Dokter Mahir Jiwa
Sarjana Kesehatan Masyarakat
Bidan
P2B
D3 Kebidanan

:2
::2
:::: 10
:2
:8

orang
orang
orang
orang
orang
orang
orang
orang
orang

h. Bidan PTT
i. Bidan Desa
j. Perawat
SPK
D3 Keperawatan
S1 Keperawatan
k. Perawat Gigi
l. Perawat Mahir Jiwa
m. Sanitarian/D3 Kesling
n. Petugas Gizi/D3 Gizi
o. Asisten Apoteker
p. Analis Laboratorium/D3 Lab
q. Juru Imunisasi/Juru Malaria
r. Tenaga Administrasi
s. Sopir, Penjaga
:1
t. Lain-lain (Promkes)

:2
:: 12
:3
:9
::2
::1
:1
:2
:2
::3
orang
:-

orang
orang
orang
orang
orang
orang
orang
orang
orang
orang
orang
orang
orang
orang

:-

buah

Rumah Sakit Pemerintah

:-

buah

Rumah Sakit Swasta

:-

buah

b. Rumah Bersalin

:1

buah

c. Puskesmas Pembantu

:1

buah

d. Puskesmas Keliling

:1

buah

e. Polindes

:-

buah

f.

:1

buah

g. Praktik Dokter Swasta

: 12

buah

h. Praktik Bidan Swasta

: 20

buah

i.

:-

buah

orang

1.2.3 Sarana dan Prasarana


1.2.3.1 Sarana Kesehatan
a. Rumah Sakit Umum

1.2.3.2

Poliklinik Swasta

Praktik Perawat

Sarana penunjang
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.

Komputer
Mesin tik
Telepon
Laptop
Printer
LCD
Meja
Kursi
Lemari
Rak loket
Rak apotek

:9
:1
:2
:1
:9
:2
: 22
: 130
: 20
:3
:2

buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah

l.

Rak gudang

:1

buah

1.2.4 Spesifikasi Puskesmas


UPT Puskesmas Kendal Kerep di Jalan Sulfat 100,Kelurahan
Bunulrejo, Kecamatan Blimbing, Kota Malang. UPT Puskesmas Kendal
Kerep terletak di dataran tinggi dengan kondisi tanah yang subur serta
letak yang strategis. UPT Puskesmas Kendal Kerep berdiri tahun 19821983 merupakan Puskesmas Pembantu Cisadea. Pada tahun 1984
Puskesmas Pembantu beralih fungsi menjadi Puskesmas Induk dengan
nama Puskesmas Kendal Kerep.
Tahun 1994 luas area Puskesmas Kendal Kerep hanya seluas 57
m2. Berturut-turut pada tahun 1994 Puskesmas Kendal Kerep dilakukan
perluasan pembangunan antara lain pembangunan ruang Poli Gigi 9 m2.
Ruang Tata Usaha 36 m2. Pada tahun 1997 dilakukan pembangunan
Ruang KIA dan Fisioterapi 65 m2 serta membangun teras seluas 84 m2.
Tahun 2007 dibangun puskesmas baru yang berada di sebelah barat
puskesmas lama dengan luas 500 m2 dan berlantai dua. Sejak akhir
tahun 2008, semua kegiatan dilaksanakan di puskesmas baru. Pada
tahun 2011 bangunan Puskemas lama dibongkar dan dibuat bangunan
baru yang diperuntukkan digunakan sebagai Unit Rawat Inap. Sejak awal
tahun 2012 Unit Rawat Inap digunakan.
1.2.5 Inovasi Puskesmas
a. Upaya

kesehatan

anak

sekolah

dan

remaja:

hasil

cakupan

penyuluhan KRR/WUS di luar sekolah masih 75%, hal ini disebabkan


petugas belum pernah merencanakan dan melakukan untuk kegiatan
penyuluhan KRR di luar sekolah.
b. Upaya kesehatan gigi dan mulut: sudah dicapai dan dilaksanakan
sesuai target Puskesmas Kendal Kerep.
c. Upaya P2M: petugas Puskesmas Kendal Kerep tidak menemukan
penderita malaria, penderita kusta, maupun frambosia.
d. Upaya perbaikan gizi: jumlah Buteki yang diberi zat Fe sebesar
66,96% dari target puskesmas sebesar 65%. Hal ini disebabkan
masih kurangnya pengetahuan Buteki dan WUS tentang pentingnya
tablet Fe dan petugas kurang memberi penyuluhan pada masyarakat

tentang manfaat tablet Fe pada Buteki dan WUS. Cakupan bayi yang
mendapat ASI eksklusif sebesar 25% dari target puskesmas sebesar
60%. Hal ini disebabkan masyarakat masih belum mengetahui
tentang manfaat pentingnya ASI eksklusif bagi tubuh bayi.
e. Upaya penyehatan lingkungan: Puskesmas Kendal Kerep telah
f.

melakukan penyuluhan pada POKMAIR.


Upaya kesehatan usia lanjut:hasil cakupan kegiatan Kesehatan

Lansia suda mencapai target kegiatan.


g. Upaya kesehatan olah raga: petugas Puskesmas Kendal Kerep belum
melakukan pemeriksaan kesehatan jasmani baik pada murid SD,
SMP, maupun masyarakat.
h. Upaya pemberdayaan masyarakat dalam kemandirian hidup sehat:
cakupan Batra yang dibina puskesmas sudah sesuai dengan target
i.

kegiatan.
Upaya pemeriksaan penunjang: Puskesmas Kendal Kerep sudah
melakukan pemeriksaan ECG dan USG tetapi belum melakukan
pemeriksaan secara Radiologi. Dan di Puskesmas Kendal Kerep juga
dilakukan pemeriksaan tambahan yang berupa IVA Test, untuk itu
perlu adanya penyuluhan ke wilayah kerja puskesmas tentang bahaya

j.

kanker rahim.
Upaya Kesehatan Kerja: Puskesmas sudah melakukan penyuluhan
UKK baik pada kelompok pengusaha maupun kelompok pekerja.
Karena puskesmas telah menjalani kerja sama yang baik dengan
para pengrajin tasbih dan pengrajin tempe yang ada di Puskesmas

Kendal Kerep.
k. Upaya kesehatan jiwa: cakupan jumlah kasus mental yang ditangani
l.

puskesmas sudah mencapai target puskesmas.


Upaya kesehatan indera: cakupan jumlah yang diperiksa matanya
60% dari targetpuskesmas sebesar 50%, program ini sudah tercapai

karena peran aktif para petugas dalam menjaring pemeriksaan indera.


m. Upaya kesehatan haji: jumlah haji yang dilacak 80% sudah mencapai
target yang ditentukan puskesmas.
n. Upaya peningkatan mutu pelayanan: sudah sesuai target puskesmas.
o. Upaya kesehatan Batra tercapai 75% sesuai target.
1.3
1.3.1
1.3.2

Tujuan
Tujuan Umum
Untuk mengetahui dan mempelajari manajemen praktik kedokteran gigi.
Tujuan Khusus

Untuk menganalisis manajemen praktik di Poli Gigi Puskesmas Kendal


Kerep yang memenuhi prinsip ergonomi sehingga tercapai pelayanan
yang bermutu bagi masyarakat di Puskesmas Kendal Kerep.

Anda mungkin juga menyukai