Anda di halaman 1dari 18

Politeknik Negeri Sriwijaya

BAB II TINJAUAN UMUM 2.1 Sejarah PT. PLN (Persero) Kelistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-XIX pada saat beberapa Perusahaan Belanda, antara lain pabrik gula dan pabrik pembangkit tenaga listrik untuk keperluan sendiri. Kelistrikan untuk kemanfaatan umum. Pada tahun 1927 pemerintah Belanda membentuk SLand Waterrkracht Bedrijven (LWB), yaitu Perusahaan Listrik Negara yang mengelola PLTA Plengen, PLTA Lamajan, PLTA Bengok Dago, PLTA Ubruk dan Kracak di Jawa Barat, PLTA Gringin di Madiun, PLTA Tes di Bengkulu, PLTA Ponsea Lama di SulawesiUtara dan PLTU di Jakarta. Selain itu beberapa kota praja dibentuk perusahaan-perusahaan listrik kota praja. Dengan menyerahnya pemerintah Belanda kepada pemerintah Jepang dalam perang dunia II, Indonesia dikuasai Jepang. Oleh karena itu perusahaan listrik dan gas yang ada diambil alih oleh Jepang dan juga semua Personil perusahaan listrik. Dengan jatuhnya Jepang ke tangan sekutu, dan diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, maka kesempatan baik ini dimanfaatkan oleh pemuda buruh pabrik listrik dan gas untuk mengambil alih perusahaan-perusahaan listrik dan gas yang sebelumnya dikuasai Jepang. Setelah berhasil merebut perusahaan listrik dan gas tangan kekuasaan Jepang kemudian bulan September 1945 Delegasi dari Buruh/Pegawai Listrik dan Gas yang dikuasai oleh MR. Kasman Singodemojo untuk melaporkan hasil perjuangan mereka. Selanjutnya bersama-sama dengan pimpinan KNI Pusat menghadapi presiden Soekarno, yang kemudian mengeluarkan penetapan Pemerintah tahun 1945 No. 1 s/d tertanggal 27 Oktober 1945, maka dibentuk Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik. Dengan adanya Agresi Belanda I dan II sebagian besar Perusahaan Listrik dikuasai kembali oleh Pemerintah Belanda. Pegawai yang tidak mau bekerja sama kemudian mengungsi dan menggabungkan diri dengan kantor-kantor Jawatan Laporan Kerja Praktek 5

Politeknik Negeri Sriwijaya

Listrik dan Gas di daerah RI yang bukan daerah pendudukan Belanda untuk meneruskan perjuangan. Para pemuda mengajukan mosi yang dikenal dengan Mosi Kobarsjih tentang Nasionalisasi Perusahaan Listrik milik bangsa asing di Indonesia jika konsensinya sudah habis. Sejalan dengan meningkatnya perjuangan bangsa Indonesia untuk membebaskan Irian Jaya dari cengkraman Belanda maka dikeluarkan UndangUndang No. 86 Tahun 1958 tertanggal 27 Desember 1958 tentang Nasionalisasi Perusahaan Listrik dan Gas milik Belanda. Dengan Undang-Undang tersebut, maka seluruh Perusahaan Listrik milik Belanda berada di tangan Indonesia. Sejarah ketenagalistrikan di Indonesia mengalami pasang surut sejalan dengan pasang surutnya perjuangan bangsa Indonesia. Tanggal 27 Oktober 1945 kemudian dikenal dengan Hari Listrik dan Gas, hari tersebut diperangati untuk pertama kalinya pada tanggal 27 Oktober 1946 di Gedung Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat (BPKNIP), Yogyakarta. Penetapan secara resmi pada tanggal 27 Oktober 1945 sebagai Hari Listrik dan Gas berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga listrik No. 20 Tahun 1960, namun kemudian berdasarkan Keputusan Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik yang jatuh pada tanggal 3 Desember. Mengingat pentingnya semangat dan nilai-nilai Hari Listrik, maka berdasarkan keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No. 1134K/43.PE/1992 tanggal 31 Agustus 1992 hingga ditetapkan tanggal 27 Oktober sebagai Hari Listrik Nasional. 2.2 Sejarah Berdirinya PT.PLN (Persero) WS2JB 2.2.1. Periode Tahun 1927 s.d 1942 Pada tahun 1942 sudah berdiri perusahaan swasta Belanda yang mengelola kelistrikan di kota Palembang yaitu NV. Nederland Indischi Gas Maatschapij yang disingkat menjadi NV. NIGEM yang memiliki mesin pembangkit tenaga listrik merk SULZER sebanyak 2 unit yang mulai dioperasikan pada tahun 1927 mempunyai anak perusahaan di Tanjung Karang berdiri pada tahun 1927 dan dioperasikan tahun 1929. Laporan Kerja Praktek 6

Politeknik Negeri Sriwijaya

Mesin pembangkit listrik tenaga gas yang dimiliki adalah SLM WINTHERTOUR 4 DN sebanyak 2 unit denagn daya terpasang 180 KW kemudian ditambah dengan mesin KLM WINTHERTOUR 6 DN daya terpasang 400 KW yang mulai dioperasikan 1939. Lahat tahun 1931, Baturaja dan Bengkulu 1931 (Berdasarkan data-data tanah yang dimiliki perusahaan tersebut). Sebelum pecah perang dunia II NV. NIGEM berubah namanya menjadi NV. Overzeeche Gas En Electricities Maatshapij yang disingkat NV. OGEM, daerah kerjanya tidak berubah (Pusat perusahaannya berada di Amsterdam, Belanda). 2.2.2. Periode Tahun 1942 s.d 1945 Pada masa pecah Perang Dunia II dimana tentara Jepang banyak mendapatkan kemenangan dalam peperangan di Asia termasuk Indonesia dapat dikuasai, dengan demikiana perusahaan listrik dikota Palembang dikuasai oleh Jepnag dan diberi nama Denky Kyoky. Denky Kyoky tidak bertahan lama sebab Jepang menyerah ketika kota Hirosima dan Nagasaki dibom oleh Amerika. Selama dikuasai Jepang kelistrikan di daerah Sumatera Bagian Selatan tidak mengalami perkembangan kecuali di Tanjung Karang dimana Sentral pembangkit listrik yang diledakkan belanda dapat diperbaiki oleh Jepang. Belanda kembali masuk ke Indonesia dan perusahaan Denky Kyoko diserahkan kepada Belanda dengan nama NV.OGEM. 2.2.3. Periode Tahun 1945 s.d 1959 Setelah Indonesia merdeka dan berdaulat penuh sejak tanggal 17 Agustus 1945 Belanda masih menguasai dan mengelola perusahaan listrik (NV.OGEM). Pada tahun 1958 pemerintah RI menerbitkan UU No.86 tahun 1968 tanggal 27 Desember 1958 tentang Nasionalisasi perusahaan milik Belanda termasuk NV.OGEm diambil oleh RI yang dikelola oleh P3LG pemerintah Indonesia dan langsung di bawah pengawasan Perusahaan LIstrik dan Gas Sumatera Selatan dan diaturdalam PP No. 16 tahun 1959 kemudian P3LG dialihkan di bawah naungan Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik (DPUTL). Berdasarkan Surat

Laporan Kerja Praktek

Politeknik Negeri Sriwijaya

Keputusan Menteri Pekerjaan Umjum dan Listrik (PUTL) Nomor. Ment. I/U/24 tanggal 16 Juni 1959 Listrik dikelola oleh Perusahaan Negara Djakarta 2.2.4. Periode Tahun 1960 Setelah terbit KeputusanMenteri DPUT No. Menteri 16/4/10 tanggal 6 Juni 1960 maka terbentuklah Struktur Organisasi Perusahaan Umum Liatrik Negara Eksploitasi yang meliputi daerah kerja Sumatera Selatan, Lampung, Bengkulu, dan Riau. 2.2.5. Periode Tahun 1965 Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum pada tahun 1965 diadakan perubahan daerah kerja PLn Eksploitasi II yaitu meliputi Sumatera Selatan, Lampung, Bengkulu, Jambi sedangkan Riau diserahkan kepada PLN Eksploitasi XIV yang berkedudukan di Sumatera Barat. Listrik di daerah Jambi setelah dinasionalisasikan dikelola oleh kota praja Jambi. 2.2.6. Periode Tahun 1972 Untuk lebih memantapkan operasional PLn maka pada tahun 1972 Pemerintah RI menerbitkan PP No. 18 tahun 1972 yang menegaskan nama Perusahaan Listrik menjadi Perusahaan Umum Listrik Negara (PLN) yang masih di bawah naungan Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga LIstrik. Sehubungan PP No. 18/1972 diadakan perubahan suasana kerja dimana PLN Eksploitasi II diubah menjadi PLN Eksploitasi IV dengan wilayah kerja yang sama. 2.2.7. Periode Tahun 1975 s.d 1994 Nama PLn Eksploitasi IV ini pun tidak bertahan lama dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Pekerjaan Umun dan Tenaga Listrik nomor: 013/PRT/1075 tanggal 9 September 1975 merubah PLN Eksploitasi IV menjadi PLN Wilayah IV dengan wilayah kerja yang meliputi Sumatera Selatan, Lampung, Bengkulu, Jambi. Dengan kantor Wilayah berkedudukan di Palembang Laporan Kerja Praktek 8

Politeknik Negeri Sriwijaya

dan satuan kerjanya terdiri dari: PLN Cabang Palembang, PLN Tanjung Karang, PLn Cabang Bengkulu, PLN Cabang Lahat, PLN Cabang Jambi, PLN Cabang Tanjung pandan. Kebutuhan listrik di masyarakat terus meningkat, hal ini juga memicu PLN untuk meningkatkan dirinya. Hal ini terbukti dengan bertambahnya satuansatuan kerja PLN Wilayah IV yaitu PLN Cabang Bangka, PLN Sektor Bukit Asam, Unit Pengatur Beban Sistem Sumatera Selatan dan yang terakhir adalah PLN Sektor Bandar Lampung. 2.2.8. Periode tahun 1996 s.d 2001 Berdasarkan Keputusan Direksi PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) Nomor: 079.K/023/DIR/1996 tentang Organisasi dan Tata Kerja PT. PLN (Persero) Pembangkitan dan Penyaluran Sumatera Bagian Selatan, bahwa sebagai tindak lanjut Keputusan Direksi PT. PLN (Persero) No. 022.K.023/DIR/1995 tentang organisasi dan tata kerja perusahaan perseroan PT. PLN (Perseroan), maka dipandang perlu membentuk Perorganisasian Unit Bisnis Operasional. Bahwa dalam rangka efektifitas dan efisiensi perusahaan tenaga listrik maka dipandang perlu membentuk Pembangkitan dan Penyaluran Sumatera Bagian Selatan ditetapkan sebagaimana telah diputuskan dengan surat keputusan diatas yang memutuskan: membentuk Pembangkitan dan Penyaluran Sumatera Bagian Selatan di Lingkungan PT. PLN (Persero). Tugas pokok dari Pembangkitan dan Penyaluran Sumatera Bagian Selatan adalah melaksanakan kegiatan perencanaan pengusahaan dan pengembangan sarana penyedia tenaga listrik untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Pembangkitan dan Penyaluran Sumatera Bagian Selatan mempunyai fungsi: 1. Perencanaan sistem, pelaksanaan konstruksi dan perusahaan serta pembekalan penyediaan tenaga listrik. 2. Pengelolaan sumber daya manusia, keuangan dan administrasi. 3. Pengawasan pelaksanaan kegiatan penyedia tenaga listrik.

Laporan Kerja Praktek

Politeknik Negeri Sriwijaya

Berdasarkan surat keputusan tersebut diatas maka: PT. PLN (Persero) Wilayah IV Sektor Keramasan PT. PLN (Persero) Wilayah IV Unit Pengaturan Beban PT. PLN (Persero) Wilayah IV Sektor Bukit Asam PT. PLN (Persero) Wilayah IV Bandar Lampung Berdasarkan di bawah koordinasi PT. PLN (Persero) Pembangkitan dan Penyaluran Sumatera Bagian Selatan. Dengan adanya pengambilalihan tersebut maka PT. PLN (Persero), wilayah IV Sumatera Bagian Selatan membawahi tujuh Cabang Unit yaitu: 2.2.9. PT. PLN (Persero) Wilayah IV Cabang Palembang PT. PLN (Persero) Wilayah IV Cabang Tanjung Karang PT. PLN (Persero) Wilayah IV Cabang Jambi PT. PLN (Persero) Wilayah IV Cabang Bengkulu PT. PLN (Persero) Wilayah IV Cabanng Tanjung Pandan PT. PLN (Persero) Wilayah IV Cabang Bangka Periode Tahun 2001 s/d 2002 Berdasarkan Keputusan Direksi PT. PLN (Persero) No. 114.K/DIR/2001 PT. PLN (Persero) Wilayah IV berubah menjadi PT. PLN (Persero) Unit Bisnis Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Bangka-Belitung, dan Lampung. Dengan misi meningkatkan jumlah dan mutu yang memadai untuk memberikan kontribusi dalam Pembangunan Nasional, melakukan usaha sesuai dengan kaedah ekonomi yang sehat, memperhatikan kepentingan Stock Holder serta meningkatkan kepuasan pelanggan. 2.2.10. Periode Tahun 2002 s/d 2004 Sejak dikeluarkannya Keputusan Direksi PT. PLN (Persero) No. 089.K/010/DIR/2002 terjadi lagi perubahan pengorganisasian Unit Bisnis di Lingkungan PT. PLN (Persero) antara lain:

Laporan Kerja Praktek

10

Politeknik Negeri Sriwijaya

a. PT. PLN (Persero) Cabang Tanjung Karang berada di bawah Koordinasi PT. PLN (Persero) Wilayah Lampung. b. PT. PLN (Persero) Cabang Bangka dan Cabang Belitung di bawah Koordinasi PT. PLN (Persero) Wilayah Bangka Belitung. c. PT. PLN (Persero) Cabang: 1. Palembang 2. Jambi 3. Bengkulu 4. Lahat Di bawah Koordinasi PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Selatan, Jambi, dan Bengkulu. 2.2.11. Periode Tahun 2004 s/d 2008 Berdasarkan Keputusan Jendral Manager PT. PLN (Persero) WS2JB No. 118.K/021/GM.WS2JB/2004, pada tanggal 25 Mei 2004 tentang bagan stuktur organisasi di lingkungan PT. PLN (Persero) WS2JB, antara lain: PT. PLN (Persero) Cabang: 1. Palembang 2. Jambi 3. Bengkulu 4. Lahat 2.2.12. Periode 2008 s.d Sekarang Berdasarkan Keputusan General Manager PT. PLN (Persero) Wilayah S2JB No. 169.K/482/GM.S2JB/2008, pada tanggal 23 Desember 2008 tentang susunan organisasi tanggung jawab dan tugas pokok di lingkungan PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Selatan, jambi, Dan Bengkulu, antara lain: PT. PLN (Persero) Cabang: 1. Palembang 2. Jambi 3. Bengkulu Laporan Kerja Praktek 11

Politeknik Negeri Sriwijaya

4. Lahat 5. Muara Bungo 2.3 Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) WS2JB Rayon Ampera Stuktur adalah kerangka agar segala sesuatu dikerjakan melalui proses strukturisasi suatu restrukturisasi, yaitu pengelompokan kegiatan penentuan wewenang dan hubungan. Sedangkan Organisasi itu sendiri adalah sebuah kesatuan yang ada, karena adanya suatu tujuan yang menentukan apa yang harus dikerjakan. Pembentukan dan pengembangan sebuah organisasi untuk menjadi yang terbaik, dengan menggunakan Sumber Daya Manusia yang ada, karena adanya suatu tujuan yang menentukan apa yang harus dikerjakan. Pembentukan dan pengembangan sebuah organisasi untuk menjadi yang terbaik, dengan menggunakan sumber manusia yang ada, merupakan rancangan pengembangan dan pemeliharaan system koordinasi. Kegiatan Individual atau kelompok kerja sama dibawah wewenang dan kepemimpinan. Struktur Organisasi adalah kerangka pengelompokan kegiatan penentuan wewenang dan hubungan dalam kesatuan yang ada. Kerangka kerja yang terbentuk di atas merupakan dasar stuktur organisasi itu sendiri. Kerangka kerja ini bukanlah suatu hal yang statis, kerangka ini ada pada saat bagian-bagian siapa yang mengerjakan dan merumuskan hubungan antara bagian-bagian berbeda dari organisasi tersebut. Hal ini dapat terus berubah disekitar atau di belakang struktur formal, yang ada terjadi pada semua jenis proses informal, sehingga hal ini dapat membuatnya bekerja. 2.4 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Unit Organisasi PT PLN WS2JB 1. Manager Rayon Ampera a) Mengkoordinir rencana investasi untuk satu tahun kedepan meliputi program peningkatan pemasaran, mutu keandalan, efisiensi, dan pelayanan. b) Mengkoordinir pembuatan rencana Master Action Program per triwulan untuk satu tahun ke depan yang meliputi: Laporan Kerja Praktek 12

Rayon Ampera

Politeknik Negeri Sriwijaya

a. MAP teknik distribusi untuk penurunan loses. b. MAP pembacaan meter. c. MAP penagihan. d. MAP pelayanan pelanggan. e. MAP kepegawaian dan administrasi. c) Pelayanan secara terus menerus, baik dari sisi pelayanan gangguan, cater, penagihan yang dituangkan mengkoordinasi pembuatan rencana anggaran perusahaan setiap unsur biaya yang terdiri dari unsur pendapatan dan unsur biaya nantinya dapat memproyeksi laba/rugi untuk satu tahun ke depan. d) Menguraikan rencana kerja kepada setiap seksi organisasi dalam bentuk uraian kerja dengan sasaran yang terukur dan waktu yang cukup sehingga terbentuk Manajemen Unjuk Kerja (MUK) pegawai. e) Memantau pelaksanaan kerja mingguan sebagai dasar korelasi terhadap sasaran perusahaan yang akan dicapai, khususnya pendapatan penjualan, loses distribusi, tunggakan, mutu pembacaan meter dan gangguan serta mengambil langkah-langkah berani untuk mencapai sasaran tersebut. f) Mengevaluasi realisasi kinerja khususnya laba/rugi perusahaan agar dapat mencapai sasaran. g) Meningkatkan mutu PGA dalam angka-angka standar pelayanan triwulan. h) Mengkoordinir pembuatan laporan sebagai laporan realisasi kinerja perusahaan dan pertanggung jawaban kepad unit atasannya. 2. Supervisor Pelayanan Pelanggan a) Merencanakan dan memproses rencana penyambungan baru, sambungan multi guna, dan tambah daya sesuai sasaran tahun yang bersangkutan dengan standar pelayanan pada triwulan.

Laporan Kerja Praktek

13

Politeknik Negeri Sriwijaya

b) Mempersiapkan

rencana

kebutuhan

materi

PDP

untuk

merealisasikan PSB dan TD. c) Melakukan selektif marketing kepada pelayanan, baik sales dan after sales sehingga memberikan dampak meningkatnya pendapatan PLN. d) Memelihara Data Induk Langganan (DIL) sehingga terseimpan rapi sesuai dengan fisik terpasang di pelanggan. e) Meningkatkan mutu ruangan dan sarana pelayanan pada sales dan after sales. f) Memonitor keberhasilan mutasi pelanggan sales dan after sales guna memperkecil kerugian dan kesalahan administrasi. g) Melayani proses administrasi P2TL. h) Membuat laporan realisasi usaha seksi pelayanan pelanggan. 3. Supervisor Pendapatan a) Merencanakan peningkatan, pelayanan, penagihan, dan penerimaan pembayaran piutang pelanggan. b) Menerima dan menyimpan piutang pelanggan. c) Melaksanakan penagihan. d) Mengirimkan rekening listrik yang diperbaiki dan menerima kembali rekening perbaikan. e) Melaksanakan tugas TUL VI-01 dan TUI-03. f) Memproses piutang pelanggan menjadi piutang ragu-ragu. g) Memantau dan mengawasi pelaksanaan penagihan. h) Menekan tunggakan rekening listrik dengan melaksanakan pemutusan sementara (TUL VI-01) bagi yang menunggak dan putus rampung (TUL VI-01) bagi yang belum membayar 60 hari dari TUL VI-01, sehingga tunggakan rekening listrik mencapai 10% dari omzet. i) Melakukan pemeriksaan fisik rekening yang belum lunas di loket pembayaran. Laporan Kerja Praktek 14

Politeknik Negeri Sriwijaya

j) Membuat laporan TUL VI-04 seluruh piutang pelanggan listrik. 4. Supervisor P2TL a) Membantu manajer dalam mengkoordinir tim P2TL Rayon. b) Melaporkan hasil P2TL, merencanakan peningkatan, pelayanan, penagihan, dan penerimaan pembayaran piutang pelanggan. c) Berkoordinir dengan fungsi PP (Pelayanan Pelanggan) dan fungsi distribusi dalam menetapkan tingkat kedapatan pencurian tenaga listrik. 5. Supervisor Alat Pengukur Pembatas a) Merencanakan kebutuhan dan memilih aspek teknis KWH meter untuk HAR dan PB. b) Terima dan periksa APP dari cabang. c) Pengendalian proses pengeluaran APP HAR dan PB. d) Tanggung jawab atas wiring APP focus factor kali. e) Melakukan proses bongkar dan penyimpanan APP (P2TL, TUL VI-03, Meter bermasalah). f) Tanggung jawab atas kebenaran mutasi PDL sampai terbit rekening, baik PB, PD, dan HAR APP. g) Kelola tang segel. h) Membuat dan mengupdate database APP (KWH meter, MCB, MCCB, CT, dan PT). i) Pelaporan-pelaporan yang meliputi: Laporan pakai APP PB, PD, HAR, dan Database. Laporan data APP bermasalah. Laporan penggantian meter bermasalah.

6. Supervisor Distribusi

Laporan Kerja Praktek

15

Politeknik Negeri Sriwijaya

a) Mensurvei rencana jaringan distribusi, baik untuk pemasaran, mutu andalan,dan efisiensi untuk satu tahun kedepan dalam bentuk PRK tahunan. b) Menyusun rencana anggaran dan pemeliharaan distribusi untuk menghasilkan jaringan dengan mutu dan keandalan yang baik, efisiensi yang tinggi (dalam format MAP tahunan). c) Melaksanakan perbaikan dan pemeriksaan sesuai MAP untuk seluruh fungsi distribusi sesuai tingkat prioritas dampaknya terhadap peningkatan efisiensi mutu dan andalannya. d) Melaksanakan pemeriksaan pemakaian tenaga listrik pelanggan (P2TL) setiap hari, baik pelanggan tiga fase maupun satu fase. e) Melaksanakan penyegelan masal per satu. f) Merencanakn dan melaksanakan perubahan tegangan rendah (PTR) dari 127/220 volt dalam meningkatkan efisiensi dan memperbaiki serta menyesuaikan tegangan pelayanan kepada pelanggan. g) Melakukan survey pemasangan baru dan tambah daya. h) Melayani perbaikan gangguan listrik, baik penyulang, gardu, JTR, SR, dan APP dengan waktu maksimal sesuai standar pelayanan. i) Merencanakan dan melaksanakan perubahan tegangan menengah (PTM) dari 12 KV secara bertahap disesuaikan dengan kesiapan teknik GL. j) Merencanakan dan melaksanakan pengukuran gardu sebagai dasar pemasangan baru (TD) atau keandalan gardu. k) Membuat laporan ITB, listrik, pedesaan, EDP, dan P2TL. 7. Supervisor Keuangan dan Administrasi a) Penyiapan rencana kerja dan anggaran. b) Pemantauan anggaran belanja dan pendapatan cabang. c) Pengelolaan dana dan alur kas. d) Melayani pelayanan kesehatan pegawai dan pensiunan PLN.

Laporan Kerja Praktek

16

Politeknik Negeri Sriwijaya

e) Melayani pembayaran biaya bulanan pada bulan bersangkutan dan menyelenggarakan dengan tertib administrasi. f) Pengasuransian harta kekayaan perusahaan. g) Menyiapkan rencana material PDP dan HAR sesuai rencana kebutuhan material bulanan yang telah dibuat. h) Melayani kebutuhan material, baik untuk PDP dan HAR agar bisnis perusahaan berjalan dengan kecepatan pelayanan triwulan. i) Membuat laporan realisasi anggaran operasional perusahaan, perputaran material, laporan input dan output saldo material di gudang PLN Rayon Ampera. j) Membuat blanko MUK seluruh pegawai untuk diisi oleh pegawai yang bersangkutan. k) Membuat rencana usulan kenaikan peringkat dan promosi serta dikoordinasi dengan kepala seksi pegawai terkait sebagai motivasi pegawai yang layak. 2.5 Makna Logo PT. PLN (Persero) minimal sesuai standar

1. Arti Elemen Bentuk: a. Bidang Persegi Panjang, menjadi batas antara elemen-elemen logo dengan bidang lainnya. PT. PLN (Persero) melambangkan sebagai wadah atau organisasi yang terorganisasi dengan sempurna. Laporan Kerja Praktek 17

Politeknik Negeri Sriwijaya

b. Petir atau kilat yang melambangkan tenaga listrik yang terkandung di dalamnya sebagai produk jasa utama yang dihasilkan oleh perusahaan. Selain itu juga diartikan kerja cepat dan tepat para insane PT. PLN (Persero) dan memberikan solusi terbaik bagi para pelanggan. c. Tiga gelombang yang memiliki arti gaya rambat energi listrik yang diartikan dengan tiga bidang usaha utama yang digeluti perusahaan yaitu Pembangkit, Penyaluran dan Distribusi yang seiring sejalan dengan kerja keras para insane PT. PLN (Persero) di dalam kegiatan bidang usaha tersebut guna memberikan layanan terbaik bagi pelanggan. 2. Arti Elemen Warna a. Kuning, menggambarkan pencerahan, seperti yang diharapkan PT. PLN (Persero) bahwa listrik mampu menciptakan pencerahan bagi kehidupan masyarakat. Kuning juga melambangkan semangat yang menyala-nyala yang dimiliki tiap insane yang berkarya dalam perusahaan ini. b. Merah, yang melambangkan kedewasaan PT. PLN (Persero) sebagai perusahaan listrik pertama di Indonesia dan kedinamisan gerak laju perusahaan beserta setiap insan perusahaan serta keberanian dalam menghadapi tantangan perkembangan jaman. c. Biru, warna yang menampilkan kesan konstan (sesuatu yang tetap) seperti halnya listrik yang tetap diperlukan dalam kehidupan manusia. Biru juga melambangkan keadaan yang dimiliki insan perusahaan dalam menberikan layanan terbaik bagi para pelanggan. 2.6 Visi dan Misi PT. PLN (Persero) WS2JB Visi PT. PLN (Persero) WS2JB Palembang Diakui sebagai perusahaan kelas Dunia yang bertumbuh kembang, unggul dan terpercaya dengan tertumpu pada potensi insani. Misi PT. PLN (Persero) WS2JB Palembang: Laporan Kerja Praktek 18

Politeknik Negeri Sriwijaya

1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan, dan pemegang saham. 2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. 3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi. 4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan. 2.7 Sistem Akuntansi Kas Pendapatan Terhadap Tagihan Rekening Listrik pada PT PLN (Persero) WS2JB Rayon Ampera Palembang PT PLN (Persero) Rayon Ampera dalam melaksanakan pendistribusian listrik kepada pelanggan memiliki bagian-bagian yang terkait pada kegiatan operasional perusahaan. Bagian yang terkait tersebut antara lain adalah dokumen dan catatan yang memudahkan kegiatan perusahaan berjalan dengan lancer. Fungsi-fungsi yang terkait dalam system akuntansi kas pendapatan terhadap tagihan rekening listrik di PT PLN(Persero) WS2JB Rayon Ampera Palembang adalah: 1. Fungsi Pelayanan Pelanggan Fungsi ini bertanggung jawab melaksanakan pengecekan ke rumahrumah pelanggan untuk mengetahui pemakaian listrik yang dilakukan oleh pelanggan melalui KWH meter dan dicatat dalam daftar Pencatatan Meter (DPM). Fungsi ini juga bertanggung jawab memasukkan data serta menghitung dengan tariff yang telah ditentukan sesuai pemakaian listrik pelanggan untuk mengetahui sebarapa besar piutang yang terutang. 2. Fungsi Pendapatan Fungsi pendapatan bertanggung jawab melaksanakan penerimaan nomor rekening dari pelanggan dan memasukkan data pelanggan ke dalam computer. Fungsi pendapatan menerima uang dari pelanggan, dan membuat rekening listrik yang akan diserahkan ke pelanggan. Laporan Kerja Praktek 19

Politeknik Negeri Sriwijaya

Pada akhir jam kerja, fungsi pendapatan menyetor uang dan membuat Bukti Penyetoran Uang (BPU). Lalu pihak Bank akan menyerahkan Formulir Setoran Rekening (FRS) yang nantinya akan diserahkan bersamaan dengan Bukti Penyetor Uang (BPU) ke bagian keuangan. 3. Fungsi Keuangan Fungsi ini bertanggung jawab menerima Bukti Penyetor Uang (BPU) dan Formulir Setoran Rekening (FSR) , meneliti dan mengotorisasi dokumen-domuken tersebut, merekonsiliasi saldo rekening yang terjual dengan saldo uang yang telah disetorkan, menerima, dan menghitung serta membuat Bukti Penerimaan Kas Pendapatan. Sistem kas pendapatan atas tagihan PT PLN (Persero) WS2JB Rayon Ampera Palembang dilaksanakan dengan prosedur sebagai berikut: 1. Fungsi pelayanan pelanggan mencatat pemakaian listrik yang ada pada KWH meter pelanggan lalu dicatat ke dalam dokumen Daftar Pencatatan Meter (DPM). 2. Berdasarkan Daftar Pencatatan Meter (DPM), fungsi pelayanan pelanggan melakukan perhitungan piutang atas rekenning listrik per pelanggan yang dicatat dalam dokumen TUL IV-05. 3. Fungsi pelanggan memberikan pendapatan (bagian loket). 4. Saat pelanggan dating ke loket pembayaran, fungsi pendapatan membuat TUL III-03 berdasarkan TUL IV-05 dan menerima uang dari pelanggan. 5. Pada akhir jam kerja pada hari yang sama, fungsi pendapatan membuat TUL IV-06 dan Bukti Penyetoran Unag (BPU) berdasarkan TUL III-03 yang telah dilunasi. TUL IV-05 kepada fungsi

Laporan Kerja Praktek

20

Politeknik Negeri Sriwijaya

6. Pihak Bank akan dating ke kantor PLN Ampera untuk mengambil uang setoran dan Bukti Penyetoran Uang (BPU), kemudian pihak Bank membuat Formulir Setoran Rekening (FSR). 7. Fungsi pendapatan memberikan Formulir Setoran Rekening (FSR), Bukti Penyetoran Uang (BPU) dan TUL IV-06 kepada fungsi keuangan dan administrasi. 8. Fungsi keuangan dan administrasi membuat Bukti Penerimaan Kas Pendapatan berdasarkan dokumen-dokumen yang didapat dari fungsi pendapatan.

Laporan Kerja Praktek

21

Politeknik Negeri Sriwijaya

Laporan Kerja Praktek

22

Anda mungkin juga menyukai

  • 1 37
    1 37
    Dokumen33 halaman
    1 37
    geshima
    Belum ada peringkat
  • No 3
    No 3
    Dokumen8 halaman
    No 3
    geshima
    Belum ada peringkat
  • Cara Penulisan
    Cara Penulisan
    Dokumen5 halaman
    Cara Penulisan
    geshima
    Belum ada peringkat
  • No 1
    No 1
    Dokumen5 halaman
    No 1
    geshima
    Belum ada peringkat
  • No 2
    No 2
    Dokumen6 halaman
    No 2
    geshima
    Belum ada peringkat
  • Analisa Gangguan
    Analisa Gangguan
    Dokumen15 halaman
    Analisa Gangguan
    geshima
    Belum ada peringkat
  • Potongan Bab 2 LA
    Potongan Bab 2 LA
    Dokumen9 halaman
    Potongan Bab 2 LA
    geshima
    Belum ada peringkat
  • Transformer Arus
    Transformer Arus
    Dokumen5 halaman
    Transformer Arus
    geshima
    Belum ada peringkat
  • Kerusakan Trafo
    Kerusakan Trafo
    Dokumen14 halaman
    Kerusakan Trafo
    geshima
    Belum ada peringkat
  • Kerusakan Trafo
    Kerusakan Trafo
    Dokumen14 halaman
    Kerusakan Trafo
    geshima
    Belum ada peringkat
  • Bahan Ajar Kewirausahaan
    Bahan Ajar Kewirausahaan
    Dokumen101 halaman
    Bahan Ajar Kewirausahaan
    geshima
    50% (2)
  • Potongan Bab 2 LA
    Potongan Bab 2 LA
    Dokumen9 halaman
    Potongan Bab 2 LA
    geshima
    Belum ada peringkat
  • Mtri Kelistrikan
    Mtri Kelistrikan
    Dokumen30 halaman
    Mtri Kelistrikan
    geshima
    Belum ada peringkat
  • Cover (Deal)
    Cover (Deal)
    Dokumen2 halaman
    Cover (Deal)
    geshima
    Belum ada peringkat
  • SMK APP
    SMK APP
    Dokumen142 halaman
    SMK APP
    Indah Purnama Sigalingging
    Belum ada peringkat
  • Ukuran Penghantar
    Ukuran Penghantar
    Dokumen2 halaman
    Ukuran Penghantar
    geshima
    Belum ada peringkat
  • Bab 1-Ok
    Bab 1-Ok
    Dokumen22 halaman
    Bab 1-Ok
    geshima
    Belum ada peringkat