Anda di halaman 1dari 9

Modem Berbasis Hardware dan Software Disamping kedua pembagian diatas, kita juga mengenal istilah hardware atau

software modem. Modem yang bekerja secara hardware menggunakan chip khusus untuk menangani fungsi-fungsi komunikasi data, sedangkan pada software modem, pekerjaan ini diambil alih oleh sebuah program driver. Penggunaan software modem akan cukup membebani kerja CPU, dan dengan demikian tentunya memerlukan sistem dengan processor yang cepat (disarankan minimal menggunakan processor Pentium 200 Mhz). Penurunan performa akan sangat terasa saat menggunakan modem jenis ini. Sebuah mesin berbasis Celeron 400 misalnya, hanya mampu bekerja layaknya PC Pentium Classic saat online dengan memanfaatkan software modem. Secara fisik hampir tidak ada ciri yang menyolok yang membedakan antara kedua jenis modem ini. Namun demikian, dewasa ini hampir seluruh modem internal berbasis PCI yang ada di pasaran adalah software modem. Modem jenis ini umumnya dijual dengan harga yang jauh lebih murah dibanding dengan modem berbasis hardware. Karena faktor ketersediaan driver, maka software modem umumnya hanya bisa bekerja di lingkungan OS Windows sehingga jenis modem ini juga sering disebut sebagai Winmodem. GSM GSM (Global System for Mobile) adalah sebuah teknologi komunikasi bergerak yang tergolong dalam generasi kedua (2G).Perbedaan utama sistem 2G dengan teknologi sebelumnya terletak pada teknologi digital yang digunakan. Keuntungan teknologi generasi kedua dibanding dengan teknologi generasi pertama antara lain ialah : a. Kapasitas sistem lebih besar, karena menggunakan teknologi digital, dimana penggunaan sebuah kanal tidak diperuntukkan bagi satu user saja. Sehingga pada saat user tersebut tidak mengirimkan informasi, kanal dapat digunakan oleh user lain. Hal ini berlawanan dengan teknologi FDMA yang digunakan pada generasi pertama. b. Teknologi yang dikembangkan di negara negara yang berbeda merujuk pada standar Internasional sehingga sistem pada negara negara yang berbeda tersebut masih tetap compatible satu dengan lainnya sehingga dimungkinkannya roaming antar negara. c. Dengan menggunakan teknologi digital, service yang ditawarkan menjadi lebih beragam, dan bukan hanya sebatas suara saja, tapi juga memungkinkan diimplementasikannya service service yang berbasis data, seperti SMS, dan juga pengiriman data dengan kecepatan rendah. d. Penggunaan teknologi digital juga menjadikan keamanan sistem lebih baik.

Spesifikasi Umum sistem GSM Spesifikasi Teknis :

a. Uplink 890 MHz 915 MHz b. Downlik 935 MHz 960 MHz c. Duplex Spacing 45 MHz d. Carrier Spacing 200 MHz e. Modulasi GMSK f. Metode akses FDMA TDMA Alokasi frekuensi untuk 3 operator terbesar : 1. Indosat/Satelindo : 890 900 MHz (10MHz) 2. Telkomsel : 900 907,5 MHz (7,5MHz) 3. Excelcomindo : 907,5 915 MHz (7,5MHz)

Bandwith Bandwith yang dialokasikan untuk tiap frekuensi pembawa pada GSM adalah sebesar 200 kHz.Pada kenyataannya, bandwith sinyal tersebut lebih besar dari 200 kHz, bahkan setelah dilakukan pemfilteran pun hal itu tetap terjadi. Akibatnya sinyal akan memasuki kanal kanal disebelahnya. Jika pada satu sel terdapat BTS dengan frekuensi pembawa yang sama atau bersebelahan kanal, maka akan terjadi interferensi akibat overlapping tersebut. Begitu juga sel sel yang bersebelahan memiliki frekuensi pembawa sama atau berdekatan. Alasan inilah yang menyebabkan mengapa dalam satu sel atau antara sel sel yang berdekatan tidak boleh menggunakan kanal yang sama atau berdekatan.

Pembagian sel Pembagian area dalam kumpulan sel- sel merupakan prinsip penting GSM sebagai sistem telekomunikasi selular.Sel sel tersebut di modelkan sebagai bentuk heksagonal seperti gambar berikut.Tiap sel mengacu pada satu frekuensi pembawa/ kanal.Pada kenyataannya jumlah kanal yang dialokasikan terbatas, sementara jumlah sel bisa saja berjumlah sangat banyak. Untuk memenuhi hal ini, dilakukan teknik pengulangan frekuensi (frekuensi re-use). Pada gambar terlihat contoh frekuensi re-use dengan jumlah kanal 7 buah. Antara sel sel yang berdekatan frekuensi yang digunakan tidak boleh bersebelahan kanal atau bahkan sama.

Arsitekstur Jaringan Sistem GSM

Secara umum, network elemen dalam arsitektur jaringan GSM dapat dibagi menjadi : 1. 2. 3. Mobile Station (MS) Base Station Sub-System (BSS) Network Sub-System (NSS)

4. Operation ans Support System

Gambar 2.5 Arsitektur Jaringan Sistem GSM

1. Mobile Station (MS) Mobile Station (MS) adalah perangkat yang digunakan oleh pelanggan untuk melakukan pembicaraan. Secara umum sebuah Mobile Station terdiri dari : a. Mobile Equipment (ME) atau handset atau modem Mobile Equipment (ME) atau handset adalah perangkat GSM yang berada di sisi pelanggan yang berfungsi sebagai terminal transceveir (pengirim dan penerima sinyal) untuk berkomunikasi dengan perangkat GSM lainnya.

Secara internasional, ME diidentifikasi dengan IMEI (Internasional Mobile Equipment Identity) dan data IMEI ini disimpan oleh EIR untuk keperluan authentifikasi, apakah mobile equipment yang bersangkutan diizinkan untuk melakukan hubungan atau tidak.

b. Subscriber Identity Module (SIM) atau Sim Card Subscriber Identity Module (SIM) adalah sebuah smart card yang berisi seluruh informasi pelanggan dan beberapa informasi service yang dimilikinya.Mobile Equipment (ME) tidak dapat digunakan tanpa ada SIM card di dalamnya, kecuali untuk panggilan emergency (SOS) dapat dilakukan tanpa menggunakan SIM card. 2. Base Station Sub-System (BSS) Secara umum Base Station Sub-System terdiri dari BTS (Base Transceiver Station) dan BSC (Base Station Controller). a. Base Transceiver Station (BTS)

BTS adalah perangkat GSM yang berhubungan langsung dengan MS. BTS berhubungan dengan MS melalui air interface. BTS berfungsi sebagai pengirim dan penerima sinyal komunikasi dari/ke MS yang menyediakan radio interface antara MS dan jaringan GSM. Karena fungsinya sebagai penerima maka bentuk fisik sebuah BTS adalah tower dengan dilengkapi antena sebagai transceiver.Sebuah BTS dapat mengcover area sejauh 35 km. Area cakupan BTS ini disebut dengan cell.Sebuah cell dapat dibentuk oleh sebuah BTS atau lebih, tergantung dari bentuk cell yang diinginkan.

b. Base Station Controller (BSC) BSC adalah perangkat yang mengontrol kerja BTS BTS yang secara hirarki berada di bawahnya. BSC merupakan interface yang menghubungkan antara BTS dan MSC (Mobile Switching Center).

Network Sub-System a. Mobile Switching Center (MSC) MSC adalah network elemen central dalam sebuah jaringan GSM.Semua hubungan (Voice Call/transfer data) yang dilakukan oleh mobile subscriber selalu menggunakan MSC sebagai pusat pembangunan hubungannya.

b. Home Location Register (HLR) HLR adalah network elemen yang berfungsi sebagai sebuah database untuk penyimpan semua data dari informasi mengenai pelanggan yang tersimpan secara permanen, dalam arti tidak tergantung pada posisi pelanggan. HLR bertindak sebagai pusat informasi pelanggan yang setiap waktu akan diperlukan oleh VLR untuk merealisasi terjadinya komunikasi pembicaraan. VLR selalu berhubungan dengan HLR dan memberikan informasi posisi terakhir dimana pelanggan berada. Informasi lokasi ini akan di update apabila pelanggan berpindah dan memasuki coverage atau suatu MSC yang baru.

c. Visitor Location Register (VLR) VLR adalah network elemen yang berfungsi sebagai sebuah database yang menyimpan data dan informasi pelanggan, dimulai pada saat pelanggan memasuki suatu area yang bernaung dalam wilayah MSC VLR (setiap MSC VLR (Setiap MSC akan memiliki VLR sendiri) tersebut melakukan roaming. Informasi pelanggan yang ada di VLR ini pada dasarnya adalah copy-an dari informasi pelanggan yang ada di HLR-nya. Adanya informasi mengenai pelanggan dalam VLR memungkinkan MSC untuk melakukan hubungan baik incoming (panggilan masuk) dan outgoing (panggilan keluar).

d. Authentification Center (AuC) AuC menyimpan semua informasi yang diperlukan untuk memeriksa keabsahan pelanggan, sehingga usaha untuk mencoba mengadakan hubungan pembicaraan bagi pelanggan yang tidak sah dapat dihindarkan. Disamping itu AuC berfungsi untuk menghindarkan adanya pihak ke tiga yang secara tidak sah

mencoba untuk menyadap pembicaraan. Dengan fasilitas ini, maka kerugian yang dialami pelanggan sistem selular analog saat ini akibat banyaknya usaha memparalel, tidak mungkin terjadi pada GSM. Sebelum proses penyambungan switching dilaksanakan sistem akan memeriksa terlebih dahulu, apakah pelanggan yang akan mengadakan pembicaraan adalah pelanggan yang sah.

e. Equipment Identity Registration (EIR) EIR memuat data data peralatan pelanggan ( Mobile Equipment) yang diidentifiksai dengan IMEI (International Mobile Equipment Identity). Data Mobile Equipment yang di simpan di EIR dapat dibagi atas 3 (tiga) kategori : 1. Peralatan yang diizinkan untuk mengadakan hubungan pembicaraan ke manapun. 2. Peralatan yang dibatasi dan hanya diizinkan mengadakan hubungan pembicaraan ketujuan yang terbatas. 3. Peralatan yang sama sekali tidak diizinkan untuk berkomunikasi. Keberadaan EIR belum distandarisasi secara penuh, oleh karena itu belum dioperasikan di semua operator.

GPRS GPRS (singkatan bahasa Inggris: General Packet Radio Service, GPRS) adalah suatu teknologi yang memungkinkan pengiriman dan penerimaan data lebih cepat jika dibandingkan dengan penggunaan teknologi Circuit Switch Data atau CSD. Sering disebut pula dengan teknologi 2,5G. Sistem GPRS dapat digunakan untuk transfer data (dalam bentuk paket data) yang berkaitan dengan e-mail, data gambar (MMS), dan penelusuran (browsing) internet. Layanan GPRS dipasang pada jenis ponsel tipe GSM dan IS136, walaupun jaringan GPRS saat ini terpisah dari GSM.GPRS merupakan sistem transmisi berbasis paket untuk GSM yang menggunakan prinsip 'tunnelling'.Ia menawarkan laju data yang lebih tinggi. Laju datanya secara kasar sampai 160 kbps dibandingkan dengan 9,6kbps yang dapat disediakan oleh rangkaian tersakelar GSM. Kanal-kanal radio ganda dapat dialokasikan bagi seorang pengguna dan kanal yang sama dapat pula

digunakan secara berbagi ('sharing') di antara beberapa pengguna sehingga menjadi sangat efisien.Dari segi biaya, pentarifan diharapkan hanya mengacu pada volume penggunaan. Penggunanya ditarik biaya dalam kaitannya dengan banyaknya byte yang dikirim atau diterima, tanpa memperdulikan panggilan, dengan demikian dimungkinkan GPRS akan menjadi lebih cenderung dipilih oleh pelanggan untuk mengaksesnya daripada layanan-layanan GPRS merupakan teknologi baru yang memungkinkan para operator jaringan komunikasi bergerak menawarkan layanan data dengan laju bit yang lebih tinggi dengan tarif rendah, sehingga membuat layanan data menjadi menarik bagi pasar massal. Para operator jaringan komunikasi bergerak di luar negeri kini melihat GPRS sebagai kunci untuk mengembangkan pasar komunikasi bergerak menjadi pesaing baru di lahan yang pernah menjadi milik jaringan kabel, yakni layanan internet.Kondisi ini dimungkinkan karena ledakan penggunaan internet melalui jaringan kabel (telepon) dapat pula dilakukan melalui jaringan bergerak. Sebagai gambaran kecil, layanan bergerak yang kini menjadi sukses di pasar (bagi operator di manca Negara) misalnya adalah laporan cuaca, pemesanan makanan, berita olah raga, sampai ke informasi seperti beritaberita penting harian, dalam teorinya GPRS menjanjikan kecepatan dari 56 kbps sampai 115 kbps, sehingga memungkinkan akses internet, pengiriman data multimedia ke computer, notebook, dan handled komputer. Namun, dalam implementasinya. Hal tersebut sangat tergantung pada faktor faktor berikut : a. Konfigurasi data dan alokasi time slot pada level BTS b. Software yang dipergunakan c. Dukungan fitur dan aplikasi yang digunakan

Komponen komponen utama jaringan GPRS adalah : 1. GGSN (Gatewy GPRS Support Node) gerbang penghubung GPRS ke jaringan internet. Fungsi dari komponen ini adalah sebagai interface ke PDN (Public Data Network). Informasi roauting, network screening, user screening, address mapping. 2. SGSN (Serving GPRS Support Node) gerbang penghubung jaringan BSS/BTS ke jaringan GPRS. Komponen ini berfungsi untuk mengantarkan paket data ke MS, update pelanggan ke HLR, registrasi ke pelanggan baru. 3. PCU, komponen di level BSS yang menghubungkan terminal ke jaringan GPRS

Gambar 2.6 Jaringan GPRS

SGSN bertugas mengirimkan data ke Mobile Station (MS) dalam satu area, mengirim sejumlah pertanyaan ke HLR untuk memperoleh profile data pelanggan GPRS (management mobility), mendeteksi MS-GPRS yang baru dalam suatu area servis yang menjadi tanggungjawabnya (location management). SGSN dihubungkan ke BSS pada GSM dengan koneksi Frame Relay melalui PCU (Packet Control Unit) di dalam BSC.GGSN bertugas sebagai interface ke jaringan IP external seperti public internet atau mobile service provider, meng-update informasi routing dari PDU (Protocol Data Units) ke SGSN. GPRS menggunakan sistem komunikasi packet switch sebagai cara untuk mentransmisikan datanya. Packet switch adalah sebuah sistem di mana data yang akan ditransmisikan dibagi menjadi bagian-bagian kecil (paket) lalu ditransmisikan dan diubah kembali menjadi data semula. Sistem ini dapat mentransmisikan ribuan bahkan jutaan paket per detik. Transmisi dilakukan

melalui PLMN (Public Land Mobile Network) dengan menggunakan IP backbone. Karena memungkinkan untuk pemakaian kanal transmisi secara bersamaan oleh pengguna lain maka biaya akses GPRS, secara teori, lebih murah daripada biaya akses CSD. GPRS didesain untuk menyediakan layanan transfer packet data pada jaringan GSM dengan kecepatan yang lebih baik dari GSM. Kecepatan yang lebih baik ini didapat dengan menggunakan coding scheme (CS) yang berbeda dari GSM.

PSTN PSTN adalah Public Switched Telephone Network yaitu jaringan telepon tetap yang menggunakan kabel sebagai perantara atau media penghubung lainnya.Jaringan PSTN sudah dikenal lama oleh masyarakat luas yang pada umumnya memanfaatkan jaringan PSTN untuk telepon rumah dan jaringan internet karena biaya yang dikeluarkan cukup murah dibandingakan dengan jaringan lainnya. Jaringan PSTN merupakan produk dari American Telephotne and Telegraph Company (AT&T) yaitu perusahaan telephone yang sangat besar di Amerika yang berdiri akibat inovasi dari Alexander Graham Bell yang menemukan telepon pertama kalinya pada 1876. Jaringan PSTN biasanya menggunakan kabel tembaga sebagai media penghubung karena kabel tersebut sangat kuat, tidak mudah karatan, tahan terhadap perubahan cuaca dan bisa menghantarkan sinyal dengan kuat dan jelas.Selain kabel tembaga, jaringan juga bisa dihubungkan oleh kabel fiber optic, namun kabel ini jarang digunakan karena selain harus mengubah sinyal elektrik menjadi bentuk cahaya, kabel ini relatif sangat mahal bila dibandingkan dengan kabel tembaga.Jaringan juga dapat dihubungkan dengan kabel coaxial, namun kabel ini sulit diinstalasi dan memiliki ukuran yang sangat besar walaupun kuat terhadap noise. Selain kabel tembaga, satelit, fixed wireless ( jaringan telepon tanpa kabel kepada fixed customer, seperti telepon rumah misalnya) dan mobile wireless circuit (jaringan telepon tanpa kabel kepada mobile customer, seperti handphone misalnya) juga dapat digunakan sebagai media penghubung sebagai media penghubung pada jaringan PSTN. Jaringan PSTN memiliki lima komponen dasar, yaitu telepon, network access, central officer (CO), trunks dan special circuit, serta CPE (Customer Premise Equipment).Komponen pertama yaitu telepon, memiliki infrastruktur yang bermula dari

sepasang kabel tembaga yang dinamakan sebagai local loop. Secara fisik, local loop menghubungkan telepon rumah kita dengan switch yang berada di CO. Jalur komunikasi antara switch yang berada di CO dan rumah kita biasanya disebut sebagai phone line, sedangkan phone line beroperasi lewat local loop. Pengoperasian telepon sangat mirip dengan saklar lampu. Bila saklar pada lampu kita pencet kemudian lampu menyala akibat dari rangkaian arus tersambung, maka pada telepon cara ini kita lakukan dengan mengangkat gagang telepon. Ketika gagang telepon kita angkat (atau yang disebut dengan off-hook), maka rangkaian arus tersambung, dimana kondisi tersebut memungkinkan CO untuk mengirim sinyal ke telepon kita. Setelah kita angkat gagang telepon tentunya kita akan memencet serangkaian angka agar telepon kita tersambung ke tujuan. Proses ketika kita mengirimkan sinyal dengan memencet nomor tujuan ini disebut signaling.Dulu, semua orang melakukan signaling dengan memutar nomor telepon yang ada di telepon.Sekarang, kita semua melakukan signaling dengan memencet angka yang ada di telepon.Hal ini adalah metode signaling yang dinamakan Dual Tone Multifrequency (DTMF), yang menyediakan dua frekuensi yang berbeda pada setiap angka yang di pencet. Frekuensi yang berbeda tersebut dibutuhkan untuk mendefenisikanhkan nomor tujuan dengan lebih tepat.Setelah sinyal diterima CO, sinyal tersebut akan ditarik dan dikirimkan ke suatu jaringan yang bernama Signaling System 7 (SS7), yakni sebuah metode yang menggunakan sistem jaringan sehingga penelepon dengan penerima telepon terhubung tanpa membutuhkan kabel langsung dari penelepon dan penerima. Komponen yang kedua adalah network acess, yaitu penyedia jasa layanan telepon yang akan menghubungkan penelepon dengan penerima telepon. Ketika telepon pertama kali muncul, penyedia jasa layanan telepon adalah Regional Bell Operating Companies (RBOCs), Local Exchange Carriers (LEC) atau penyedia layanan telepon local, Interexchange Carriers atau penyedia jasa layanan telepon jarak jauh dan cellular operators. Komponen yang ketiga adalah Central Offices (COs) yang menyediakan trunk untuk menghubungkan penelepon dengan penerima telepon. CO lah yang memberikan nada sambung atau dial tone ketika mengangkat gagang telepon rumah. Ketika memencet nomor tujuan maka CO akan mengenali nomor tersebut dan menyambungkannya kepada kita dengan memberikan nada dering. Komponen yang keempat adalah trunk dan special circuits. Trunk adalah jalur komunikasi diantara beberapa switch CO atau jalur komunikasi yang menghubungkan pengguna telepon ke CO. jika kita menggunakan kabel untuk menghubungkan telepon rumah kita dengan setiap telepon rumah yang kita telepon, maka biaya kabel menjadi sangat tidak efektif. Sama halnya dengan menggunakan kabel untuk menghubungkan satu CO dengan CO lainnya. Komponen yang terakhir Customer Premise Equipment (CPE), yaitu perangkat komunikasi yang dimiliki oelh customer atau individu yang menyebabkan mereka tersambung ke dunia luar. Telepon, modem, router yang dimiliki adalah contoh dari CPE, perkempangan pesat CPE sebenarnya dimulai setelah Carterfone Act pada tahun 1968, dimana perkembangan CPE yang pesat mengakibatkan pecahnya perusahaan Bell karena peningkatan CPE menuntun peningkatan dan diversifikasi layanan telepon. Hingga kini, CPE terus berkembang dan hasilnya dapat disadari, fitur fitur canggih dari telepon menyebabkan persaingan antar provider telepon semakin besar

CDMA Dalam CDMA (Code Division Multiple Access) setiap pengguna menggunakan frekuensi yang sama dalam waktu bersamaan tetapi menggunakan sandi unik yang saling mengenal. Sandi sandi ini membedakan antara pengguna saja dengan pengguna yang lain. Pada jumlah pengguna yang besar, dalam bidang frekuensi yang diberikan akan ada banyak sinyal dari pengguna sehingga interferens akan meningkat. Kondisi ini akan menurunkan unjuk kerja system. Ini berarti, kapasitas dan kualitas system dibatasi oleh daya interferens yang timbul pada lebar bidang frekuensi yang digunakan. CDMA merupakan akses jamak yang menggunakan prinsip komunikasi spectrum tersebar.Isyarat bidang dasar yang hendak dikirim disebar dengan menggunakan isyarat dengan lebar bidang yang besar yang disebut sebagai isyarat penyebar (spreading signal). Metode ini dapat dianalogikan dengan cara berkomunikasi dalam satu ruangan yang besar. Setiap pasangan dapat berkomunikasi secara bersama sama tetapi dengan bahasa yang berbeda, sehingga pembicaraan pasanagan satu bisa dianggap seperti suara kipas bagi pengguna yang lain, karena tidak diketahui maknanya. Pada saat banyak yang berkomunikasi maka ruangan menjadi bising.Kondisi ini membuat ruangan menjadi tidak kondusif lagi untuk berkomunikasi.Oleh karena itu, jumlah yang berkomunikasi harus dibatasi.Agar jumlah yang berkomunikasi bisa maksimal maka kuat suara tiap pembicara tidak boleh terlalu keras.

Anda mungkin juga menyukai

  • No 2
    No 2
    Dokumen6 halaman
    No 2
    geshima
    Belum ada peringkat
  • 1 37
    1 37
    Dokumen33 halaman
    1 37
    geshima
    Belum ada peringkat
  • No 1
    No 1
    Dokumen5 halaman
    No 1
    geshima
    Belum ada peringkat
  • No 3
    No 3
    Dokumen8 halaman
    No 3
    geshima
    Belum ada peringkat
  • Cara Penulisan
    Cara Penulisan
    Dokumen5 halaman
    Cara Penulisan
    geshima
    Belum ada peringkat
  • Transformer Arus
    Transformer Arus
    Dokumen5 halaman
    Transformer Arus
    geshima
    Belum ada peringkat
  • Potongan Bab 2 LA
    Potongan Bab 2 LA
    Dokumen9 halaman
    Potongan Bab 2 LA
    geshima
    Belum ada peringkat
  • Analisa Gangguan
    Analisa Gangguan
    Dokumen15 halaman
    Analisa Gangguan
    geshima
    Belum ada peringkat
  • Kerusakan Trafo
    Kerusakan Trafo
    Dokumen14 halaman
    Kerusakan Trafo
    geshima
    Belum ada peringkat
  • Bab 1-Ok
    Bab 1-Ok
    Dokumen22 halaman
    Bab 1-Ok
    geshima
    Belum ada peringkat
  • Kerusakan Trafo
    Kerusakan Trafo
    Dokumen14 halaman
    Kerusakan Trafo
    geshima
    Belum ada peringkat
  • Bahan Ajar Kewirausahaan
    Bahan Ajar Kewirausahaan
    Dokumen101 halaman
    Bahan Ajar Kewirausahaan
    geshima
    50% (2)
  • Mtri Kelistrikan
    Mtri Kelistrikan
    Dokumen30 halaman
    Mtri Kelistrikan
    geshima
    Belum ada peringkat
  • Cover (Deal)
    Cover (Deal)
    Dokumen2 halaman
    Cover (Deal)
    geshima
    Belum ada peringkat
  • Bab 2 - Ok
    Bab 2 - Ok
    Dokumen18 halaman
    Bab 2 - Ok
    geshima
    Belum ada peringkat
  • Ukuran Penghantar
    Ukuran Penghantar
    Dokumen2 halaman
    Ukuran Penghantar
    geshima
    Belum ada peringkat
  • SMK APP
    SMK APP
    Dokumen142 halaman
    SMK APP
    Indah Purnama Sigalingging
    Belum ada peringkat