Anda di halaman 1dari 3

PROGNOSIS Angka kematian pada gagal ginjal akut tergantung kepada penyebabnya, umur pasien dan luas kerusakan

ginjal yang terjadi. Pada gagal ginjal akut yang disebabkan oleh sepsis, syok kardiogenik, operasi jantung terbuka angka kematiannya di atas 50%. Tetapi pada gagal ginjal akut yang disebabkan oleh glomerulonefritis, sindrom hemolitik uremik, nefrotoksik berkisar antara 10-20%. (Alatas H. gagal ginjal akut. Dalam: Alatas H,Tambunan T, Trihono PP, Pardede SO, penyunting. Buku ajar nefrologi anak. Edisi 2. Jakarta: balai Penerbit FKUI; 2002.h 490508) Perbaikan fungsi ginjal dapat terjadi pada GGA yang diakibatkan sebab-sebab pre-renal yang teratasi dengan cepat. Perbaikan fungsi ginjal jarang terjadi pada GGA yang diakibatkan sebagian besar tipe glomerulonefritis progresif cepat, thrombosis venarenalis bilateral, atau nefrosis korteks bilateral. (sumber : Melnitz PG, Krenn CG, Steltzer H, Lang T, Ploder J, Cenz K, Le Gall JR, Druml W (2002) Effect of acute renal failure requiring renal replacement therapy on outcome in criticaly ill patients. Crit Car Med 30 : 2051-2058) Pasien GGA non oligurik mempunyai lajufiltrasi glomerulus dan volume urin yang lebih tinggi daripada GGA oligurik, sehingga air, metabolit nitrogen, dan elektrolit lebih banyak dikeluarkan melalui urin. Komplikasi yang ditemukan lebih sedikit, periodeazotemia lebih singkat, lebih jarang memerlukan dialysis dan mortalitasnya lebih rendah. (sumber : Chan JM. Acute Renal Failure in Children: Principal and Management. Clin Pediatr 1974; 13:686-95) Bila ditinjau dari pulihnya fungsi ginjal maka bila penyebnya prerenal, nekrosis tubular akut, nefroti asam urat dan intoksikasi jengkol umumnya fungsi ginjal akan kembali normal. Tetapi bila penyebabnya glomerulonefritis progresif cepat, thrombosis vena renalis bilateral atau nekrosis korteks bilateral, fungsi ginjal biasanya tidak bisa pulih kembali dan dapat berakhir menjadi gagal ginjal terminal. (Alatas H. gagal ginjal akut. Dalam: Alatas H,Tambunan T, Trihono PP, Pardede SO, penyunting. Buku ajar nefrologi anak. Edisi 2. Jakarta: balai Penerbit FKUI; 2002.h 490-508)

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Acute kidney injury (sebelumnya dikenal dengan istilah acute renal failure atau gagal ginjal akut) adalah penurunan fungsi ginjal mendadak dengan akibat hilangnya kemampuan ginjal untuk mempertahankan homeostasis tubuh. AKI didefinisikan dengan peningkatan kreatinin serum atau ureum serum, penurunan output urin, atau kebutuhan absolute untuk dialysis, secara umum AKI dicirikhaskan dengan kegagalan ginjal dalam mengatur homeostasis cairan dan elektrolit yang adekuat. Hal ini berhubungan dengan penurunan laju filtrasi glomerulus (LFG) secara bersamaan. Penegakan diagnosa terdiri dari anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Dalam anamnesa diketahui adanya muntah, diare, dan demam yang mendukung kearah dehidrasi dan pre-renal azotemia, namun gejala ini dapat pula merupakan perkembangan dari sindrom hemolitik uremik atau thrombosis vena renalis. Dapat pula ditemui adanya urin seperti air cucian daging dengan riwayat infeksi kulit atau tenggorokan yang mendukung kea rah glomerulonefritis. Bisa juga ditemukan pada seseorang yang mempunyai riwayat pajanan obat atau zat kimia. Pada pasien yang mempunyai riwayat tumor intraabdomen, infeksi saluran kemih, atau buang air kecil berpasir/batu menyokong kecurigaan suatu GGA pascarenal. Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan kesadaran yang menurun sampai koma. Tandatanda adanya dehidrasi perlu dicari karena merupakan penyebab AKI pra renal. Jika pada pasien ditemukan adanya oliguria, takikardi, mulut kering, hipertensi otrostaik kemungkinan penyebabnya adalah AKI pre renal. Pemeriksaan penunjang terdiri dari pemeriksaan laboratorium dan penunjang. Pemeriksaan urinalisa, pemeriksaan fraksi ekskresi natrium (FENa) yaitu fraksi filtrasi Na yang diekskresikan dalam urin, pemeriksaan radiologi digunakan untuk menemukan penyakit atau penyebab dasar GGA pada anak. Penatalaksanaan anak dengan GGA terdiri dari terapi farmakologis dan non farmakologis. Penanganan yang tepat dan cermat akan memberikan hasil yang memuaskan.

3.2

Saran Penulisan refrat ini belumlah sempurna, maka diharapkan penelitian yang lebih banyak

lagi akan dapat membantu kita untuk dapat memahami lebih lanjut mengenai patofisiologi dan menegakkan diagnosis serta memberikan tatalaksana yang terbaik kepada pasien.

Anda mungkin juga menyukai