Anda di halaman 1dari 9

JAWABAN UJIAN EPIDEMIOLOGI RUMAH SAKIT Dhite Bayu Nugroho 11/326337/PKU/12869 1.

Kembangkan strategi survelilans RS berdasarkan prinsip evindence based a. Kembangkan berdasarkan prinsip manajemen risiko Pengawasan kesehatan adalah pemantauan berkala yang sistematis tentang status kesehatan untuk mengidentifikasi tanda-tanda awal yang berhubungan dengan kerusakan yang disebabkan oleh paparan terhadap bahaya /risiko yang diketahui, dan melakukan tindakan-tindakan pencegahan untuk menghindari bahaya dalam jangka panjang atau permanen. Menurut WHO, pengawasan kesehatan terdiri dari strategi-strategi dan metode untuk mendeteksi dan menilai secara sistematis efek buruk status / kondisi tertentu terhadap kesehatan. Dalam hal pengawasan terhadap Health Care Acquired Infection, Hal ini juga dapat digunakan untuk menilai secara sistematis berbagai macam factor dalam setting rumah sakit yang dapat mempengaruhi status kesehatan yang tidak secara langsung, tetapi mungkin memiliki efek yang merugikan pasien. Hal Ini merupakan upaya pencegahan yang digunakan untuk skrining dan memantau kesehatan penghuhni rumah sakit terhadap paparan yang berbahaya . Pengawasan kesehatan menggunakan teknik yang divalidasi untuk mendeteksi risiko melalui, 1. 2. 3. 4. 5. Pemantauan Penilaian spesifik Investigasi medis (seperti X-Ray, tes darah) Observasi Analisis data

Langkah Langkah manajemen risiko dalam pengawasan kesehatan manajemen risiko dalam system surveillance rumah sakit bertujua untuk memutus siklus transmisi penyakit serta melindungi pasien, petugas keluarga pengunjung dan masyarakat. Kesehatan manajemen risiko diimplementasikan sebagai proses yang berkesinambungan, yang dirancang untuk mencakup semua aspek manajemen risiko. Proses ini dipecah menjadi empat tahap:

IDENTIFIKASI RISIKO Tahap pertama dari proses ini adalah untuk mengidentifikasi apakah ada bahaya untuk kesehatan dan yang mungkin terpengaruh olehnya. MENGHILANGKAN RISIKO Apabila risiko telah diidentifikasi, tahap berikutnya adalah untuk mencoba dan menghilangkan itu. Hal ini dapat dicapai dengan berbagai cara, seperti mengubah cara suatu kegiatan dilakukan. PENILAIAN RESIKO Jika risiko masih tetap, penilaian risiko akan dilakukan untuk menentukan tingkat risiko.

KENDALIKAN Setelah tingkat risiko telah ditetapkan, tahap berikutnya adalah mengidentifikasi kontrol yang diperlukan untuk mengurangi atau mengendalikan risiko. Ini akan selalu menyertakan pertimbangan tugas itu sendiri, orang-orang yang terlibat, apa alat dan peralatan yang digunakan dan lingkungan kerja. b. Gambarkan epidemiologi penyakit infeksi di rumah sakit HAI ( Healt care/ hospital acquired Infection ) adalah infeksi yang di dapatkan oleh pasien selama menerima pengobatan untuk kondisi medis atau bedah. HAI terjadi di semua bagian perawatan, termasuk UGD, kamar operasi, unit rawat inap dan unit rawat jalan perawatan klinik, dan fasilitas perawatan jangka panjang, seperti panti jompo dan rehabilitasi pusat. Infeksi berhubungan dengan berbagai penyebab, seperti pada pada penggunaan alat-alat medis, seperti kateter dan ventilator, komplikasi setelah prosedur bedah , transmisi antara pasien dan pekerja kesehatan, atau merupakan hasil dari terapi antibiotik yang berlebihan. HAI juga disebabkan oleh berbagai agen menular, termasuk bakteri, jamur, dan virus. Empat kategori infeksi yang mencapai sekitar tiga perempat dari hais dalam perawatan rumah sakit dan Frekuensi infeksi ini bervariasi tergantung lokasi.\ Saat ini, infeksi saluran kemih terdiri dari persentase tertinggi (34%) diikuti oleh infeksi situs bedah (17%), infeksi aliran darah (14%), dan pneumonia (13%). Tabel di bawah ini menunjukkan jenis terkemuka HAI pada skala internasional

Dapat dilihat dari table tersebut bahwa di indonesia kejadian infeksi yang di dapat di rumah sakit di dominasi oleh infeksi Saluran kemih , infeksi area bedah septicemia dan phlebitis. c. Bukti ilmiah dan telaah kritis strategi surveillance serta kemungkinan implementasi nya

DIAGNOSIS WORKSHEET

Are the results of this diagnostic study valid? Was there an independent, blind comparison with a reference (gold) standard of diagnosis?

Ya , digunakan reference standard sebagai pembanding yang ditetapkanm oleh 2 dokter dari clinical institute of hospital hygiene , blind tidak dijelaskan. Was the diagnostic test evaluated in an appropriate spectrum of patients (like those in whom it would be used in practice)?

Ya pasien dalam penelitian ini diambil

dari ICU, yang menginap lebih dari 48 jam. Sehingga sesuai dengan spectrum yang diharapkan Was the reference standard applied regardless of the diagnostic test result? Ya standard referensi berupa pemeriksaan bangsal / ICU oleh 2 dokter tetap dipakai sebagai pembanding terhadap hasil diagnosis oleh surveillance elektronik. Ya hasil surveillance menggunakan metode elektronik di validasi ulang denan diagnosis performance study

Was the test (or cluster of tests) validated in a second, independent group of patients?

Are the valid results of this diagnostic study important? SAMPLE CALCULATIONS

Can you apply this valid, important evidence about a diagnostic test in caring for your patient?

Is the diagnostic test available, affordable, accurate, and precise in your setting?

Dalam setting klinis kita di Indonesia, penggunaan electronic surveillance kemungkinan cukup sulit diaplikasi kan, karena biaya, tingkat kerumaitan serta prosedur penggunaan yang membutuhkan pelatihan dari user nya.

Can you generate a clinically sensible estimate of your patients pre-test probability (from personal experience, prevalence statistics, practice databases, or primary studies)? Are the study patients similar to your own? Is it unlikely that the disease possibilities or probabilities have changed since the evidence was gathered? Will the resulting post-test probabilities affect your management and help your patient? Could it move you across a testtreatment threshold? Would your patient be a willing partner in carrying it out? Would the consequences of the test help your patient?

Pasien dalam studi ini mirip dengan pasien yang ada di Indonesia yaitu, pasien ICU yang dirawat lebih dari 48 jam dengan risiko menderita infeksi nosocomial Jika diaplikasikan dalam klinis di Indonesia metode eletronik surveillance dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam pendataan kasus infeksi nosocomial

Ya sangat membantu

Berikut kami lampirkan analisis teknologi surveillance otomatis dengan konvensional surveillance D. analisis SWOT Strength (kekuatan) Metode surveillance elektronik ini jauh lebih efektif dibandingkan metode manual oleh dokter, karena penilaian elektronik lebih obyektif dan tidak rawan bias, sedangkan pemriksaan manual rawan bias penilaian oleh dokter. Weakness (kelemahan) Metode surveillance menggunakan elektronik atau otomatis membutuhkan banyak biaya untuk instalasi serta keahlian penggunannya. Di Negara kita, masih banyak tenaga medis yang gaptek sehingga membuat adaptasi terhadap teknologi ini sulit Opportunity (kesempatan) Kesempatan penggunaan metode surveillance elektronik ini terbuka luas melihat dari angka keberhasilannya dalam mendeteksi infeksi nosocomial dibandingkan dengan surveillance standard

Treat

Ancaman dari penggunaan teknologi ini adalah kerentanan data data digital terhadap serangan virus yang dapat merubah hasil data dan membuat metode ini tidak dapat digunakan lagi. 2. Risk Analysis dan strategi Pencegahan CAUTI A. Risk analysis pendekatan bertahap dengan manajemen risiko yang memungkinkan perbaikan kualitas berkesinambungan dan melibatkan: menetapkan konteks- mengidentifikasi parameter dasar di mana risiko harus dikelola (misalnya jenis fasilitas kesehatan, tingkat dan dukungan untuk pencegahan infeksi fasilitas ini) menghindari risiko menentukan apakah ada risiko dan apakah potensi risiko dapat dihindari (misalnya dengan mempertanyakan apakah prosedur diperlukan) mengidentifikasi risiko-proses yang sistematis dan komprehensif yang menjamin bahwa tidak ada risiko potensial menganalisis risiko-mengingat sumber risiko, konsekuensinya, kemungkinan bahwa konsekuensi mungkin terjadi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi konsekuensi dan kemungkinan (misalnya ada kontrol) (lihat matriks analisis risiko di bawah ini) mengevaluasi risiko-membandingkan tingkat risiko yang ditemukan selama proses analisis dengan sebelumnya menetapkan kriteria risiko dan menilai pilihan yang tersedia untuk kemudahan pelaksanaan dan dampak, menghasilkan daftar prioritas risiko untuk tindakan lebih lanjut mengobati risiko-menerapkan pilihan manajemen yang tepat untuk menangani risiko yang diidentifikasi (misalnya memodifikasi prosedur, protokol atau praktek kerja, menyediakan pendidikan, dan pemantauan sesuai dengan prosedur pencegahan i dan pengendalian infeksi).

Anda mungkin juga menyukai