Anda di halaman 1dari 2

Reporting Anatomi fisiologi (vinda,Sandra, Fatia, Nida, Alif, Rafika, Apri, Ajeng, Dijah,Meta) Mata oragn penglhatan yang

terdapat pada orbital, ada 3 lapisan sclera, retina . konjungtiva (vinda) Jalan masuk sinar ke mata ; sinar masuk->luar lensa->saraf->otak (Sandra) Jika cahaya masuk protein diubah menjadi oksin oksin di simpul saraf (Nida) Saraf-saraf retina ada cranial, prokialis, nevus Kornea

Definisi Katarak adalah kekeruhan pada lensa tanpa nyeri yang berangsur-angsur dan pada akhirnyta tidak dapat tembus cahaya (meta). Kekeruhan tersebut mengubah proyeksi penglihatan dan mengakibatkan kebutaan total (Dijah). Katarak terjadi pada masa pertumbuhan dan degenerasi. (Rafika) kekeruhan terjadi karena proses dehidrasi (apri). Opasitas yang progresif pada lensa atau kapsulnya khususnya usia.65 th. (alif) Etiologi Katarak karena perkembangan dan pertumbuhan, katarak karena traumatic, katarak degenerative ( Faktor resiko Penuaan, usia lanjut, radiasi, nutrisi , radang pada uvea, peradangan pada kehamilan, merokok, konsumsi steroid berlebihan, operasi mata sebelumnya, genetik, infeksi rubella pada ibu hamil. Klasifikasi Berdasarkan usia congenital itu (lameral, Polaris anterior Polaris posterior, structural) , jouvenil, dan senill (ajeng). Pada katarak senile terdapat stadium yaitu insipient, imatur, matur, hipermatur (vinda) Berdasarkan lokasi nukleolar sklerosis (apri) Manifestasi klinis Mata tidak jernih, penglihatan buram, diplopia(penglihatan menjadi double) (fatia), warna berubah, kesulitan menyetir pada malam hari,(alof), melihat 0 di sekitar cahaya (nida), Fotophobia, mata berair (rafika), penglihatan seakan melihat asap (Sandra putri), peka terhadap cahaya (Dwi0 Komplikasi Kerusakan endotel pada mata, galukoma, fakolitik, uveasitis, (apri); pada galaukoma pada lensa mata membengkak, fokotolitik membengkak, (fatia); nistagimus, strabismus (rafika) ; kehilangan vitreus humor, astimagtisme (Vinda dan nida) Pemeriksaan diagnosis 1. Oftalmoskopi; sneed lensa, pin ball (dijah); funduskopi, snellen chart (Sandra); darah lengkap, Ekg (alif); tes glukosa darah (Resty) dan angiografi (apri), hitung sel endotel dilakukan jika sebelum operasi . Pencegahan, tidak merokok, minum alcohol, menjaga pola makan, menjaga jkadar gula darah (Ajeng),

Penatalaksanaan Pineroklsin obat tetes mata (alif); obat dilatasi pupil SPA tropin ED 1% (Alif dan Sandra) Preoperasi;pemeriksaan secara umum, LED, Tekanan darah< riwayat alergi obat, usg, idikasinya koreksi ketajaman mata 20/50 apalagi kalau sudah lapang pandang. Teknik pembedahan ada 2 yaitu ECCe dan Icce. (vinda) Kalau katarak masih ringan sebelum pembedahan bias di bantu dengan lensa bifokus dan tidak memerlukan adanya operasi(Nida). 1 hari sebelum operasi mata di tetesi oleh obat mata, mencukur bulu mata, injelsi luminali setiap lima menit, mata di berikan salep antibiotic (apri, ) Post operasi; di perbolehkan makan setelah 2 jam operasi, drainage balutan, pemberian kaca mata (dijah), kompres dingin jika mata gatal , tidak mengankat beban <7,5 kilo (Sandra), tidak boleh menggosok mata, tidak boleh mengenjan pada saat BAB (rafika), memakai kacamata yang terbuat dari logam, kurangi aktifitas yang dapat meningkatkan tekanan intraokuler yaitu dengen bersin atau batuk (nida) . Ada 4 macam obat setelah operasi yaitu obat tetes mata dan obat anti biotic (vinda), harus control rutin. Jenis kacamata ada lensa kontak dan apatic . lensa kotak tekanannya sekitar 5, lensa apatic sekitar 30. (apri). Kaca mata di pakai setelah 2-3 hari setelah operasi. Epidemiologi Wanita:pria= 8:1 dengan usia >60 tahun, proses degenerasi (alif) Peran perawat Patofisiologi (nida) Diagnosa Keperwawatan Pre os; resti cidera bd persepsi sensori dd pandangan mata kabur ; kurang pengetahuan bd kurang informasi dd mata kanan klien sakit saat menunduk. Post op nyeri berhubungan dengan peningktan tekanan intraocular dd klien sakit saat menunduk Intervrensi

Anda mungkin juga menyukai