Anda di halaman 1dari 27

ERGONOMI

ERGONOMI
WHAT IS ERGONOMI
ERGON berarti BEKERJA NOMOS berarti ATURAN atau HUKUM ERGONOMI adalah Suatu aturan atau norma . dalam sistem kerja. di Amerika disebut Human Engineering atau Human Factor Engineering di Skandinavia dIsebut Bioteknologi .

ERGONOMI
WHAT IS ERGONOMI
WHY IS ERGONOMI WHERE IS ERGONOMI APPLIED ? WHEN IS ERGONOMI APPLIED ? WHO MUST APPLY ERGONOMI ? HOW IS ERGONOMI APPLIED?

DEFINISI ERGONOMI

Ergonomi adalah ilmu, seni dan penerapan teknologi untuk menyerasikan atau menyeimbangkan antara segala fasilitas yang digunakan baik dalam beraktivitas maupun istirahat dengan kemampuan dan keterbatasan manusia baik fisik maupun mental sehingga kualitas hidup secara keseluruhan menjadi lebih baik .

TUJUAN ERGONOMI
1. Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental melalui
upaya pencegahan cedera dan penyakit akibat kerja, menurunnya beban kerja fisik dan mental, mengupayakan kepuasan kerja. 2. Meningkatkan kesejahteraan sosial baik selama waktu produktif maupun setelah tidak produktif. 3. Menciptakan keseimbangan rasional antara aspek teknis, ekonomis, antropologis dan budaya dari sistem kerja, sehingga kualitas kerja yang tinggi.

KAPASITAS KERJA
Kemampuan, Keterampilan dan keterbatasan manusia ditentukan beberapa faktor yaitu : Umur Jenis kelamin Antropometri Status kesehatan dan Nutrisi Kemampuan Kerja Fisik

PERTIMBANGAN ANTROPOMETRI DESAIN terhadap ERGONOMI

Penyesuaian desain mesin, sistem, ruang kerja dan lingkungan terhadap karakter, kapasitas dan keterbatasan manusia. Desain untuk reliabilitas, kenyamanan, lamanya waktu pemakaian, kemudahan dan efisiensi dalam pemakaian.

PERTIMBANGAN ANTROPOMETRI PENDEKATAN DESAIN - ERGONOMI

1. Mengetahui kebutuhan dalam orientasi pasar, wawancara langsung dengan pemakai produk dan menggunakan pengalaman pribadi. 2. Melakukan uji terhadap pemakai produk.

PERTIMBANGAN ANTROPOMETRI DESAIN - FAKTOR MANUSIA

1.Setiap manusia mempunyai bentuk yang


berbeda - beda, seperti : Tinggi-Pendek, Kurus-Gemuk, Tua-Muda, Normal-Cacat, . 2. Manusian mempunyai keterbatasan Fisik, Contoh : Letak tombol operasional / kontrol panel yang tidak sesuai dengan bentuk tubuk menyebabkan terjadinya sikap paksa / salah operasional.

PEDOMAN KERJA POSISIS DUDUK


Pedoman yang mengatur ketinggian landasan kerja pada posisi duduk perlu pertimbangan sbb : 1. Pekerjaan dilakukan pada waktu yang lama. 2. Jika memungkinkan menyediakan meja yang dapat diatur Turun dan Naik. 3. Ketinggian landasan kerja tidak memerlukan fleksi tulang belakang yang berlebihan.

PEDOMAN KERJA POSISIS DUDUK


4. Landasan kerja harus memungkinkan lengan menggantung pasa posisi rileks dari bahu, dengan lenganbawah mendekati posisi horizontal atau sedikit menurun

PEDOMAN KERJA POSISI BERDIRI


Kerja posisi berdiri lebih melelahkan dari pada posisi duduk dan energi yang dikeluar kan lebih banyak 10% - 15% dibandingkan posisi duduk. Ketinggian landasan kerja posisi berdiri sbb : 1. Pekerjaan dg KETELITIAN, tinggi landasan adalah 5 - 10 cm di ATAS tinggi siku berdiri. 2. Pekerjaan RINGAN, tinggi landasan adalah 10 15 cm di BAWAH tinggi siku berdiri.

PEDOMAN KERJA POSISI BERDIRI


3. Pekerjaan dg PENEKANAN, tinggi landasan adalah 15 - 40 cm di bawah tinggi siku berdiri. POSISI BERDIRI : A. Kerja dg PENEKANAN B. Kerja dg KETELITIAN C. Pekerjaan RINGAN

PEDOMAN KERJA POSISI - BERDIRI

DUDUK

Posisi Duduk - Berdiri mempunyai keuntungan secara Biomekanis dimana tekanan pd tulang belakang dan pinggang 30% lebih rendah dibandingkan dengan posisi duduk maupun berdiri terus menerus

PEDOMAN KERJA POSISI - BERDIRI


POSISI DUDUK - BERDIRI : 1. Kerja suatu saat DUDUK dan suatu saat BERDIRI 2. Kerja perlu menjangkau sesuatu > 40 cm ke depan atau 15 cm diatas landasan
3. Posisi Kerja DUDUK BERDIRI yang paling tepat
60 - 70

DUDUK

90 - 100

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELELAHAN

1. Lingkungan Kerja : DINGIN; DEBU

PANAS;

2. KEBISINGAN > 85 dB ( A )
3. PENERANGAN

BEBAN KERJA
Beban kerja yg diterima seseorang harus sesuai atau seimbang terhadap FISIK maupun keterbatasan manusia
Semakin berat beban kerja, maka akan semakin pendek waktu kerja seseorang untuk bekerja tanpe kelelahan dan gangguan fisiologis.

K E L E LAHAN AK I BAT K E R JA
Suatu mekanisme perlindungan tubuh agar tubuh terhindar dari kerusakan lebih lanjut sehingga terjadi pemulihan setelah istirahat Kelelahan diklasifikasikan dalam 2 ( dua ) jenis sbb : 1. Kelelahan OTOT, perasaan nyeri pada otot. 2. Kelelahan UMUM, ditandai dg berkurangnya kemampuan untuk bekerja yang disebabkan lamanya kerja fisik; keadaan lingkungan; mental; kesehatan.

FAKTOR PENYEBAB KELELAHAN


1. Itensitas dan lamanya kerja fisik dan mental.
2. Lingkungan: Iklim; Penerangan; Kebisingan; Getaran dll. 3. Problem Fisik : Tanggung Jawab; Kekawatir an konflik dll. 4. Kondisi kesehatan 5. Nutrisi

LANGKAH - LANGKAH MENGATASI KELELAHAN


PENYEBAB KELELAHAN 1. Aktivitas kerja fisik 2. Aktivitas kerja mental 3. Stasiun kerja tdk ergonomis 4. Sikap paksa 5. Kerja statis 6. Kerja bersifat monotomi 7. Lingkungan kerja ekstrim 8. Psikologis 9. Kebutuhan kalori kekurangan 10. Waktu kerja-istirahat tidak tepat CARA MENGATASI RESIKO 1. Sesuai kapasitas kerja fisik 2. Sesuai kapasitas kerja mental 1. Motivasi kerja menurun 3. Redesain Stasiun kerja ergonomis 2. Performasi rendah 4. Sikap kerja alamiah 3. Kualitas kerja rendah 5. Kerja lebih dinamis 4. Banyak terjadi kesalahan 6. Kerja lebih bervariasi 5. Cedera 7. Redesain Lingkungan kerja 6. Stress akibat kerja 8. Reorganisasi kerja 7. Penyakit akibat kerja 9. Kebutuhan kalori seimbang 8. Terjadi kecelakaan akibat kerja 10. Waktu kerja-istirahat sesuai beban kerja

LANGKAH REDESAIN TEMPAT dan SIKAP KERJA

LANGKAH REDESAIN TEMPAT dan SIKAP KERJA

LANGKAH REDESAIN TEMPAT dan SIKAP KERJA

Sikap kerja Duduk bersila di Lantai

Sikap kerja Berdiri dengan meja yang tidak Antropometris Sikap kerja Duduk di kursi

LANGKAH REDESAIN TEMPAT dan SIKAP KERJA

Tampak dari belakang Sikap kerja Duduk-Berdiri bergantian

Tampak dari samping Sikap kerja Duduk-Berdiri bergantian

LANGKAH REDESAIN TEMPAT dan SIKAP KERJA

Ketinggian Lubang Molen Pengukuran penurunan terhadap SIKU sebelum perbaikan Landasan Molen

Ketinggian Lubang Molen terhadap SIKU Setelah perbaikan

LANGKAH REDESAIN TEMPAT dan SIKAP KERJA

Sikap Kerja sebelum Perbaikan Landasan Molen

Sikap Kerja sesudah Perbaikan Landasan Molen

Sikap Kerja sesudah perbaikan dengan peneduh dari terpal

LANGKAH REDESAIN TEMPAT dan SIKAP KERJA

Anda mungkin juga menyukai