Anda di halaman 1dari 15

INFEKSI PARU

Penyabab kematian yang sangat penting di Indonesia.

Abses paru salah satu penyakit infeksi paru, kematian jaringan paru, pembentukan rongga berisi sel-sel mati, cairan infeksi destruktif, yang terlokalisir sehingga membentuk kavitas berupa nanah dalam parenkim paru

Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui definisi, gejala, penatalaksanaan dan komplikasi abses paru.

A. Definisi

Abses paru salah satu penyakit infeksi paru yang didefinisikan sebagai kematian jaringan paru-paru dan pembentukan rongga yang berisi sel-sel mati atau cairan akibat infeksi destruktif berupa lesi nekrotik pada jaringan paru yang terlokalisir sehingga membentuk kavitas yang berisi nanah (pus) dalam parenkim paru pada satu lobus atau lebih

EPIDEMIOLOGI

Kebanyakan pasien dengan abses paru primer dapat sembuh dengan antibiotik, dengan tingkat kesembuhan rata-rata sebanyak 90-95%.

Laki-laki mempunyai prevalensi yang dominan dalam kejadian abses paru yang dilaporkan dalam beberapa seri kasus yang sudah dipublikasikan.

Anatomi

ETIOLOGI

Bakteri anaerob

Bacteriodes melaninogenus Bacteriodes fragilis Peptostreptococcus species intermedius Fusobacterium nucleatum Microaerophilic streptococcus
Staphillococcus aureus Streptococcus micraerophilic Streptococcus pyogenes Streptococcus pneumoniae

Bakteri aerob

Kelompok jamur (mucoraceae, aspergillus species), parasit, amuba, mikobakterium

E. Patofisiologi

aspirasi, benda asing, tumor, dan struktur bronkial

Obstruksi bronkus, terbawanya organisme virulen infeksi pada daerah distal obstruksi

Abses paru muncul akibat pneumonia aspirasi oleh bakteri anaerob di mulut

DIAGNOSIS
1. Keluhan penderita yang khas malaise, demam ringan sampai demam tinggi, batuk purulen dengan bau amis dan penurunan berat badan. 2. Riwayat penyakit sebelumnya infeksi saluran nafas atas, infeksi gigi, serangan epilepsi, dan penurunan kesadaran berkaitan dengan sedasi. 3. Pemeriksaan laboratorium. Peningkatan jumlah leukosit yang umumnya mencapai 10.000-30.000/mm3. Anemia dapat ditemukan pada abses lama. 4. Bronkoskopi. mengetahui adanya obstruksi pada bronkus. Obstruksi bronkial skunder biasanya disebabkan oleh karsinoma. 5. Aspirasi Jarum Perkutan. Meripakan cara dengan akurasi yang tinggi untuk melakukan diagnosis bakteriologis

Foto X-Ray ini ditemukan kavitas pada hilum kanan. Foto X-ray posisi lateral memperlihatkan kavitas memiliki dinding yang tipis dan terletak pada segmen apikal dari lobus paru kanan bawah.

PENATALAKSANAAN

Antibiotik : Penisilin oral 4x750 mg , Klindamisin 600 mg tiap 8 jam, Metronidazol 4x500 mg, atau Gentamisin 5 mg/kg BB dibagi dalam 3 dosis tiap hari.4

Drainase postural

Bronkoskopi

KOMPLIKASI

piotoraks (empiema)., abses otak, hemoptisis masif, ruptur pleura viseralis sehingga terjadi piopneumotoraks dan bronkopleura

PROGNOSIS

Bila tidak terlambat ditangani prognosisnya baik. Lebih dari 90% dari abses paru-paru sembuh dengan manajemen medis saja, kecuali disebabkan oleh obstruksi bronkial sekunder untuk karsinoma. Angka kematian yang disebabkan oleh abses paru terjadi penurunan dari 30 40 % pada era preantibiotika dan sampai 15 20 % pada era sekarang

Abses paru merupakan salah satu penyakit infeksi paru yang didefinisikan sebagai kematian jaringan paru-paru dan pembentukan rongga yang berisi sel-sel mati atau cairan akibat infeksi destruktif berupa lesi nekrotik pada jaringan paru yang terlokalisir sehingga membentuk kavitas yang berisi nanah (pus) dalam parenkim paru pada satu lobus atau lebih. Gejala klinisnya berupa batuk, malaise, demam, nyeri pleuritis, sesak. Penatalaksanaannya berupa terapi antibiotik yaitu dengan penicilin apabila terdapat kuman gram negatif dapat ditambahkan kloramfenikol, Drainase postural, bronkoskopi, dan bedah.

Anda mungkin juga menyukai