2.
Hukum menurut standar moral yang minimal larangan-larangan Etika menurut standar moral yang tertinggi larangan-larangan dan halhal yang positif dokter kepada pasiennya. Perbuatan seorang yang profesional
a. b.
c. d.
Etis dan legal Etis tidak legal tidak ada kriteria etis melanggar hukum Tidak Etis dan legal dokter mengiklankan diri Tak Etis dan tidak legal dokter membuat tagihan palsu kepada perusahaan asuransi beaya pengobatan & perawatan
dalam masyarakat. Tetapi hukum tidak mengatur hal2 yang kecil/sepele, hal ini diatur oleh etik. Pada masyarakat statis dapat berjalan tapi pada masyarakat yang kompleks harus diperkuat oleh hukum.
ETIK Berlaku untuk lingkungan profesi Disusun atas kesepakatan profesi Tidak seluruhnya tertulis Sanksi berupa teguran atau peringatan Penyelesaian MKEK
HUKUM Berlaku untuk umum Disusun oleh lembaga yang berwenang Seluruhnya tertulis dlm peraturan per-UU-an Sanksi berupa denda penjara/ganti rugi penyelesaian PN
ETIKA MENYELAMI GERAK JIWA MANUSIA YANG BATHIN DAN MENYELIDIKI PERBUATAN YANG LAHIR.
HUKUM MERUPAKAN PERWUJUDAN DARI ETIKA. MELIHAT SEGALA PERBUATAN DARI AKIBATNYA YANG LAHIR.
DISIPLIN TOLOK UKUR BARU ETIKO LEGAL, ADA YG MENYEBUT SEBAGAI RUANG TENGAH ETIK DAN HUKUM. DASAR PENILAIAN ADALAH STANDAR PROFESI.
pengembangan pelayanan
Prinsip otonomi
menghormati hak2 pasien, terutama hak otonomi
Prinsip beneficence
mengutamakan tindakan yang ditujukan ke
kebaikan pasien. Perbuatan yang sisi baiknya (manfaat) lebih besar daripada sisi buruknya (mudharat).
Prinsip non-maleficence
melarang tindakan yang memperburuk keadaan
Prinsip justice
mementingkan fairness dan keadilan dalam
Jonsen, Siegler dan Winslade (2002) Medical indication Patient preferences Quality of life Contextual features
Medical indication
Semua prosedur diagnostik dan terapi yang sesuai
untuk mengevaluasi keadaan pasien dan mengobatinya. ~ KDM beneficence dan non-maleficence. Pertanyaan etik = doktrin informed consent.
Patient preferences
Nilai (value) dan penilaian pasien tentang manfaat
dan beban yang akan diterimanya. ~ KDM otonomi Pertanyaan etik: kompetensi pasien, sifat volunter sikap dan keputusannya, siapa pembuat keputusan bila pasien tidak kompeten, nilai dan keyakinan yang dianut pasien, dll.
Quality of life
Aktualisasi salah satu tujuan kedokteran, yaitu
memperbaiki, menjaga atau meningkatkan kualitas hidup insani. ~ KDM beneficence, non-maleficence dan otonomi. Pertanyaan etik: apa, siapa dan bagaiman menilai kualitas hidup, prognosis.
Contextual features
Aspek non medis
suasana saling percaya mempercayai (konfidensial) serta senantiasa diliputi oleh segala emosi, harapan dan kekhawatiran makhluk insani.
hubungan/perjanjian terapeutik
( B, N, A, J)
Keabsahan kesepakatan:
(pasal 1321 KUHPerdata) tiada sepakat yang sah apabila sepakat itu diberikan karena kekhilafan, atau diperolahnya dengan paksaan atau penipuan
(KUHPerdata) Pasal 1329:setiap orang adalah cakap untuk membuat perikatan-perikatan, jika ia oleh undang-undang tidak dinyatakan tak cakap.
Pasal 1330:tak cakap untuk membuat suatu perjanjian adalah: 1.orang orang yang belum dewasa; 2.mereka yang ditaruh dalam pengampuan; 3.orang-orang perempuan,dalam hal-hal yang ditetapkan oleh undang-undang, dan pada umumnya semua orang kepada siapa undangundang telah melarang membuat perjanjianperjanjian tertentu.
585/Men.Kes/Per/IX/1989 pasal 8 ayat (2) adalah telah berumur 21 tahun atau telah menikah.
Hak dokter
UU Pra-Dok Pasal 50: dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktek
kedokteran memiliki hak: a.memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur profesional
b.memberikan pelayanan medis menurut standar profesi dan standar prosedur operasional. c.memperoleh informasi yang lengkap dan jujur dari pasien atau keluarganya; dan d.menerima imbalan jasa.
Kewajiban pasien
UU Pra-Dok pasal 53:
Pasien dalam menerima pelayanan pada praktek kedokteran, mempunyai kewajiban: a.memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannya
b.mematuhi nasehat dan petunjuk dokter/dokter gigi c.mematuhi ketentuan yang berlaku di sarana pelayanan kesehatan; dan d.memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diberikan.
Contributory negligence:
Pasien tidak mentaati instruksi dokternya Pasien menolak cara pengobatan yang diusulkan Pasien tidak sejujurnya memberikan informasi atau
Hak pasien:
UU Pra-Dok pasal 52:
Pasien, dalam menerima pelayanan pada praktek kedokteran, mempunyai hak: a.mendapatkan penjelasan secara lengkap tentang tindakan medis sebagaimana dimaksud dalam pasal 45 ayat (3)
b.meminta pendapat dokter atau dokter gigi lain c.Mendapatkan pelayanan sesuai dengan kebutuhan medis d.Menolak tindakan medis; dan e.Mendapatkan isi rekam medis
Kewajiban dokter:
= lafal sumpah dokter (12 poin)
= semua pasal pada KODEKI = UU Pra-Dok (29/2004)
UU PRAKTIK KEDOKTERAN
SEBAGAI BAGIAN DARI REFORMASI HUKUM
1. KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA SEBAGAI BADAN REGULASI, KHUSUSNYA NON-IJIN PRAKTIK WEWENANG KKI
TERIMA DAN CABUT REGISTRASI MENGESAHKAN STANDAR KOMPETENSI PENGUJIAN PERSYARATAN REGISTRASI MENGESAHKAN PENERAPAN CABANG ILMU PEMBINAAN PENCATATAN DR/DRG YG DIBERI SANKSI
UU PRAKTIK KEDOKTERAN
SEBAGAI BAGIAN DARI REFORMASI HUKUM
DENGAN STANDAR PENDIDIKAN SERTIFIKAT KOMPETENSI DARI KOLEGIUM SURAT TANDA REGISTRASI (KKI, NASIONAL) SURAT IJIN PRAKTIK (DINKES, KAB/KOTA) CONT. PROFESSIONAL DEVELOPMENT DIPERBARUI SECARA PERIODIK (5 TAHUN)
UU PRAKTIK KEDOKTERAN
SEBAGAI BAGIAN DARI REFORMASI HUKUM
UU PRAKTIK KEDOKTERAN
SEBAGAI BAGIAN DARI REFORMASI HUKUM
BERTINDAK SEOLAH-OLAH DOKTER WNI, PRAKTIK TANPA STR WNA, PRAKTIK TANPA STR SEMENTARA/ BERSYARAT PRAKTIK TANPA SIP TIDAK PASANG PAPAN PRAKTIK TIDAK BUAT REKAM MEDIS TIDAK PENUHI KEWAJIBAN DOKTER MEMPEKERJAKAN DOKTER TANPA SIP BILA KORPORASI: TAMBAH 1/3 + CABUT IJIN
Semoga bermanfaat