Anda di halaman 1dari 9

JOURNAL READING

Neuropathic Pain and Use of PainDETECT in Patients with Fibromyalgia: a Cohort Study
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Menyelesaikan Pendidikan Profesi Dokter Pada Bagian Ilmu Penyakit Saraf di RSUD Karanganyar

Pembimbing : dr. Eddy Raharjo, Sp.S dr. Listyo Asist P, Sp.S , M.Sc

Diajukan oleh: Eka Ambarwati Sutardi , S.KeD J500.080.014

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

LATAR BELAKANG
Fibromyalgia (FM) adalah sindrom nyeri kronis yang mencapai 5% pada populasi umum. Ciri khas FM adalah nyeri muskuloskeletal yang menyebar dan terasa lemas tanpa ada keterkaitan dengan penyakit organik. Gejala lainnya yaitu : gangguan tidur, gangguan kognitif, psikosomatik, kesemutan, mati rasa, nyeri seperti terbakar,hiperalgesia kulit dan serangan nyeri, gejala tersebut khas pada nyeri neuropatik. IASP mendefinisikan nyeri neuropatik adalah rasa sakit yang disebabkan oleh lesi atau penyakit dari sistem somatosensorik

Fibromyalgia memiliki gejala yang banyak, yang dapat membingungkan dan bahkan menyesatkan. Evaluasi yang tepat sangat diperlukan saat terapi pasien dengan fibromyalgia. Ada berbagai jenis instrumen yang tersedia bagi para dokter untuk melengkapi evaluasinya. Tujuan kami adalah untuk mempelajari penerapan instrumen PainDETECT sebagai screening nyeri neuropati pada pasien dengan fibromyalgia.

METODE

Pemeriksaan neurologis

158 pasien denga fibromyalgia (FM) primer

4 kuesioner : 1. PainDETECT 2. Beck depression inventory IA (BDI IA) 3. Fibromyalgia Impact Questionnaire (FIQ) 4. Kuesioner self-made mengenai rasa nyeri yang dirasakan saat ini dan metode pasien menghilangkan rasa sakit

Hasil dari evaluasi klinis dan kuesioner tersebut kemudian dibandingkan

HASIL

HASIL

Verifikasi klinis nyeri neuropatik didiagnosis pada 53/158 [34% (95% Cl: 26 to 41)] pasien. Kurva ROC mencapai indeks Youden maksimum di skor 17 dengan sensitivitas 0,79 (95% Cl: 0,66-0,89) dan spesifisitas 0,53 (95% Cl: 0,43-0,63). Total skor PainDETECT (OR: 1,14% Cl 95: 1,06-1,22), FM yang terburuk saat nyeri (OR: 0,31; 95% 0,16-0,62), indeks massa tubuh (BMI) (OR: 1,05; Cl 95%: 1,00-1,11) dan intensitas nyeri (OR: 1,20; Cl 95%: 1,01-1,41) secara bermakna dikaitkan dengan adanya nyeri neuropatik pada analisis univariat.

DISKUSI Temuan utama kami menunjukkan bahwa PainDETECT tidak dapat membedakan nyeri neuropatik dan nyeri non-neuropatik pada pasien FM Berdasarkan hasil sensitivitas dan spesifisitas kami tidak merekomendasikan penggunaan PainDETECT untuk pasien dengan FM sebagai alat diagnostik utama

KESIMPULAN
Studi ini menyoroti pentingnya pemeriksaan klinis menyeluruh ketika seorang pasien FM muncul dengan gejala baru. Alat skrining nyeri neuropatik seperti PainDETECT tidak hanya berguna bagi pasien FM tetapi juga bisa dipakai untuk pasien lainnya. Namun, jika alat itu digunakan, skor positif PainDETECT masih menarik perhatian para klinisi untuk kemungkinan nyeri neuropatik dan mendorong melakukan suatu pemeriksaan neurologis yang memadai dan pertimbangan pengujian lebih lanjut bila diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai