Makanan tidak dapat diserap Tekanan osmotik Pergeseran air dan cairan elektrolit Rongga intestine Overload isi intestine
Intervensi : 1. Berikan kompres hangat 2. Monitor suhu tubuh setiap 2 jam 3. Kolaborasi pemberian antibiotik
Defekasi berlebihan
DIARE
Hospitalisasi
Cairan intraluminal Produkdi gastrin HCL Lambung Konstriksi lambung Tekanan spingter pylorus Mual dan muntah Intake makanan BB
Intervensi : 1. Libatkan keluarga dalam melakukan tindakan perawatan 2. Hindari persepsi yang salah pada perawat dan RS 3. Berikan pujian jika klien mau diberikan tindakan perawatan dan pengobatan 4. Lakukan kontak sesering mungkin dan lakukan komunikasi baik verbal maupun non verbal (sentuhan, belaian dll)
Intervensi : 1. Pantau tanda dan gejala kekurangan cairan dan elektrolit 2. Pantau intake dan output 3. Timbang berat badan setiap hari 4. Anjurkan keluarga untuk memberi minum banyak pada kien, 2-3 lt/hr 5. Kolaborasi : Pemeriksaan laboratorium serum elektrolit (Na, K,Ca, BUN), berikan Cairan parenteral ( IV line ) sesuai dengan umur.
Perdarahan
Turgor kulit Kerusakan integritas kulit Syok hipovolemik Intervensi : 1. Diskusikan dan jelaskan pentingnya Denyut nadi menjaga tempat tidur 2. Demontrasikan serta T D libatkan keluarga dalam merawat Perfusi ginjal perianal (bila basah dan mengganti pakaian Anuria bawah serta alasnya) 3. Atur posisi tidur atau duduk dengan selang Netrolisis tubulus ginjal waktu 2-3 jam Gagal ginjal akut GFR Reabsorpsi NaCl Volume cairan tubulus
Intervensi : 1. Catat input dan output setiap hari. Misalnya input : makanan dan minuman. Output : urin, feses, muntah jika ada. 2. Lakukan pemeriksaan TTV setiap jam. 3. Berikan cairan sesuai indikasi 4. Berikan obat anti diare,