Anda di halaman 1dari 3

Sumber : http://belajarbioyuk.blogspot.com/2011/04/bab-7-evolusi.html http://ceritageologist.blogspot.com/2012/03/fosil-dan-penjelasannya.html http://theotherofmyself.wordpress.

com/tag/tipe-dan-jenis-fosil/

Kajian Paleontologi

Paleontologi : ilmu tentang fosil. Fosil adalah sisa tubuh makhluk hidup yang telah membatu karena proses-proses geologis yang membentuknya. Proses geologis tersebut ialah : 1. Proses fisika, terjadi akibat bangkai mengalami pengawetan secara fisik. Contoh: pembekuan bangkai oleh salju abadi dan pengeringan bangkai akibat penimbunan tanah. 2. Proses kimiawi. Contoh: adanya zat pengawet alami sehingga bangkai tidak dapat didekomposisi oleh mikroba

fosil harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut Sisa-sisa organisme. Terawetkan secara alamiah. Pada umumnya padat/kompak/keras. Berumur lebih dari 11.000 tahun.

Macam Fosil a. Fosil biologis Fosil biologis adalah fosil tubuh makhluk hidup, baik yang utuh maupun yang tidak utuh.Berupa tulangnya, daun-nya, cangkangnya, dan hampir semua yang tersimpan ini adalah bagian dari tubuhnya yang keras. Dapat juga berupa tubuhnya yang secara lengkap (utuh) tersipan. misalnya fosil Mammoth yang terawetkan karena es, ataupun serangga yang terjebak dalam amber (getah tumbuhan).

b. Fosil sisa Fosil jenis ini sering juga disebut sebagai trace fosil (fosil jejak), karena yang terlihat hanyalah sisa-sisa aktifitasnya. Jadi ada kemungkinan fosil itu bukan bagian dari tubuh binatang atau tumbuhan itu sendiri. Adapun jenis fosil jejak antara lain coprolite (fosil bekas kotoran binatang) dan trail and tracks (fosil bekas jejak langkah binatang). Penyimpanan atau pengawetan fosil cangkang dapat berbentuk cetakan, berupa cetakan bagian dalam (internal mould) dicirikan bentuk permukaan yang halus, atau external mould dengan ciri permukaan yang kasar. Keduanya bukan binatangnya yang tersiman, tetapi hanyalah cetakan dari binatang atau organisme itu. Contoh fosil jejal anatara lain, jejak telapak kaki, bekas alat yg digunakan, dan perkakas

c. Macam fosil berdasarkan ukurannya Macro fossil atau fosil besar, fosil macam ini bisa dipelajari tanpa menggunakan mikroskop. Micro fossil atau fosil kecil, fosil macam ini hanya bisa dipelajari dengan mempergunakan mikroskop. Nanno fosil adalah fosil yang sangat halus dan harus dipelajari dengan mikroskop khusus.

Kelemahan Fosil 1. Rekaman fosil selalu tidak lengkap. Bagian yang menjadi fosil umumnya adalah bagian yang keras seperti tulang, cangkang, dan gigi. 2. Urutan fosil tidak selalu menggambarkan urutan filogeni yang utuh. Ada mata rantai yang hilang (missing link).

Contoh fosil yang dapat ditemukan secara lengkap sehingga dapat menceritakan kembali urutan filogeni adalah : 1. Archaeptra, yaitu bentuk antara reptilia purba dengan burung purba 2. Seymoria, yaitu bentuk transisi antara amfibi purba dengan reptilia purba 3. Fosil kuda yang menggambarkan bentuk-bentuk transisi lengkap, sejak

dari Hyracotherium, Mesohippus, Pliohippus,dan Equus (kuda modern)

Penentuan Usia Fosil 1. Menaksir umur relatif Ditentukan dengan cara penentuan usia sedimen batuan dimana fosil ditemukan. Tumpukan sedimen secara superposisi dapat memberi informasi urutan usia fosil. Umur relatif dapat ditentukan pula dengan prinsip korelasi fosil, yaitu dengan cara mempelajari kandungan fosil pada tiap sedimen. Sedimen dengan kandngan fosil yang sama pastinya memiliki usia geologis yang sama.

2. Umur absolut Umur absolut dapat ditaksir berdasarkan waktu paruh atom-atom radioaktif yang terdapat pada fosil tersebut.Waktu paruh adalah waktu yang dibutuhkan agar separuh atom-atom radioaktif berubah menjadi isotopnya yang lebih stabil.

Anda mungkin juga menyukai