Anda di halaman 1dari 1

Hubungan Jarak Pemasangan Terapi Intravena dari Persendian Terhadap Waktu Terjadinya Phlebitis

Staff Student Sponsor Email : Dewi Gayatri, Hanny Handiyani dan Amelia ::: dewi-binvko2003@yahoo.com, honey@ui.edu, email_hanny@yahoo.com, a_kur@yahoo.com

Terapi intravena atau yang biasa disebut dengan terapi infus, merupakan metode yang efektif untuk mensuplai cairan, elektrolit, nutrisi, obat melalui pembuluh darah (intravaskular). Adanya terapi ini sering menyebabkan terjadinya komplikasi antara lain terjadi phlebitis. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan jarak pemasangan terapi intravena dari persendian dengan waktu terjadinya phlebitis.Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian kohort prospektif dengan lama pengamatan 72 jam. Populasi dalam penelitian adalah pasien yang merima terapi intravena dan memenuhi kriteria inklusi yang ditetapkan. Sampel yang diambil berjumlah 120 responden. Tehnik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah survival analysis (analisis ketahanan hidup) untuk mengukur lama waktu terjadinya kejadian phlebitis dalam masa pengamatan. Tehnik analisis bivariat yang digunakan adalah metode Life Table sedangkan untuk tehnik analisis multivariat yang akan digunakan adalah metode Regresi Cox. Penelitian ini menyimpulkan bahwa semakin jauh jarak pemassangan terapi intravena maka risiko untuk terjadi phlebitis akan semakin meningkat. Faktor lain yang akan meningkatkan risiko terjadinya phlebitis adalah cairan dengan osmolalitas tinggi dan pemakaian balutan konvensional. Hal utama yang direkomendasikan dari penelitian ini adalah perlunya penelitian lanjutan dimana jumlah sampel dan desain yang lebih baik diterapkan.

Anda mungkin juga menyukai