DAFTAR ISI DAFTAR ISI BAB I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang I.2. Rumusan Masalah I.3. Tujuan Penelitian I.4. Batasan Masalah I.5. Manfaat Penelitian BAB II. TINJAUAN PUSTAKA II.1. Energi Terbarukan II.2. Biomassa Sebagai Sumber Energi II.3. Tongkol jagung II.4. Briket Bioarang II.5. Prinsip Dasar Pembuatan Briket II.6. Pembakaran Briket BAB III. METODOLOGI PENELITIAN III.1. Waktu dan Tempat Penelitian III.2. Metode Penelitian III.3. Alat dan Bahan yang digunakan III.4. Prosedur Penelitian III.5. Jadwal Kegiatan BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil Pembuatan Briket IV.2. Hasil Perhitungan IV.3. Hasil Uji Analisis Proksimasi Briket IV.4. Hasil Uji Sifat-Sifat Briket IV.5. Karakteristik Briket Arang Tongkol Jagung IV.6. Pengujian Pembakaran Briket Pada Kompor Briket IV.7. Perbandingan Hasil Uji Pembakaran Dengan Penelitian Sebelumnya IV.8. Perbandingan Pemakaian Minyak Tanah Dengan Briket
BAB I PENDAHULUAN
I.I. Latar Belakang Minyak bumi adalah energi yang tidak dapat diperbaharui, tetapi dalam kehidupan sehari-hari bahan bakar minyak masih menjadi pilihan utama sehingga akan mengakibatkan menipisnya cadangan minyak bumi di dalam bumi. Sementara gas bumi dan energi alternatif lainnya belum dimaksimalkan pemanfaatannya untuk konsumsi dalam negeri, hal ini akan menyebabkan terjadinya krisis bahan bakar terutama bahan bakar fosil. Beberapa tahun terakhir ini energi merupakan persoalan yang krusial di dunia, peningkatan permintaan energi yang disebabkan oleh pertumbuhan populasi penduduk dan menipisnya sumber cadangan minyak dunia serta permasalahan emisi dari bahan bakar fosil memberikan tekanan kepada setiap negara untuk segera memproduksi dan menggunakan energi terbarukan. Selain itu, peningkatan harga minyak dunia hingga mencapai 100 U$ per barel juga menjadi alasan yang serius yang menimpa banyak negara di dunia terutama Indonesia. Menurut data ESDM (2006) cadangan minyak Indonesia hanya tersisa sekitar 9 milliar barel. Apabila terus dikonsumsi tanpa ditemukannya cadangan minyak baru, diperkirakan cadangan minyak yang dimiliki oleh Indonesia akan habis dalam dua dekade mendatang. Untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 5 tahun 2006 tentang kebijakan energi nasional untuk mengembangkan sumber energi alternatif sebagai pengganti bahan bakar minyak. Kebijakan tersebut menekankan pada sumber daya yang dapat diperbaharui sebagai altenatif pengganti bahan bakar minyak. Berbagai solusi telah ditawarkan oleh para ilmuwan di dunia untuk mengatasi ketergantungan terhadap sumber energi tak terbarukan. Di antara berbagai solusi itu adalah dengan memanfaatkan energi terbarukan seperti
biomassa. Sumber energi jenis ini banyak diperoleh dari hasil maupun limbah hutan, perkebunan, peternakan dan pertanian, contohnya saja tongkol jagung yang hanya merupakan limbah pencemar organik apabila tidak dimanfaatkan untuk hal yang lebih baik. Untuk mengoptimalkan penggunaan bahan bakar alternatif sebagai bahan bakar pengganti minyak tanah maka perlu adanya optimalisasi dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi dari bahan bakar aternatif tersebut. Maka dari itu, akan dilakukan penelitian, bagaimana kemudian agar tongkol jagung bisa dimanfaatkan menjadi benda yang bernilai jual yaitu dengan mengubahnya menjadi energi alternatif.
I.2. Rumusan Masalah Rumusan masalah dari karakteristik pembakaran briket arang jambu mete dan tongkol jagung meliputi : 1. Bagaimana proses pembuatan dan bentuk briket dari kulit tongkol jagung. 2. Bagaimana pengujian proksimasi briket tongkol jagung. 3. Bagaimana menentukan kuat tekan dan kerapatan briket tongkol jagung. 4. Apakah briket arang kulit tongkol jagung dapat memenuhi standar mutu briket arang yang ada. 5. Bagaimanakah efisiensi thermal pembakaran briket tongkol jagung. kulit
I.3. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Membuat briket arang tongkol jagung. 2. Melakukan pengujian proksimasi briket tongkol jagung. 3. Menentukan kuat tekan dan kerapatan briket tongkol jagung. 4. Membandingkan briket tongkol jagung dengan standar mutu briket yang ada yang meliputi nilai kalor, Moisture (Kadar Air), Ash (Kadar Abu), Fixed Carbon, Volatile Matter, Kerapatan, dan Kuat Tekan. 5. Menghitung efisiensi sistem pembakaran briket tongkol jagung.
I.4. Batasan Masalah 1. Bahan baku yang digunakan adalah kulit jambu mete dan tongkol jagung. 2. Persentase bahan baku yang digunakan yaitu kulit jambu mete 100%, tongkol jagung 100%, kulit jambu mete 75% + tongkol jagung 25%, kulit jambu mete 50% + tongkol jagung 50%, dan kulit jambu mete 25% + tongkol jagung 75% . 3. Bahan perekat yang digunakan pada pembuatan briket adalah tepung tapioca. 4. Persentase perbandingan perekat yaitu 3:1. 5. Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah persentase bahan pengikat. 6. Proses pembakaran briket menggunakan kompor briket dengan metode pendidihan air.
I.5. Asumsi