Anda di halaman 1dari 6

Nama : Bangun Ambar E NIM : 1006572 Prodi : Pend. Tek.

Agroindustri MK : Pengemasan dan Penggudangan

PEMBAHASAN

Plastik adalah polimer; rantai-panjang atom mengikat satu sama lain. Rantai ini membentuk banyak unit molekul berulang, atau monomer. Plastik yang umum terdiri dari polimer karbon saja atau dengan oksigen, nitrogen, chlorine atau belerang di tulang belakang. Komponen utama plastik sebelum membentuk polimer adalah monomer, yaitu rantai yang paling pendek. Polimer merupakan gabungan dari beberapa monomer yang akan membentuk rantai yang sangat panjang. Bila rantai tersebut dikelompokkan bersama-sama dalam suatu pola acak, menyerupai tumpukan jerami maka disebut amorp, jika teratur hampir sejajar disebut kristalin dengan sifat yang lebih keras dan tegar (Syarief, et al., 1988). Plastik banyak digunakan untuk mengemas bahan pangan karena kemudahan dibentuk, mempunyai daya adaptasi yang tinggi terhadap produk, tidak korosif, dan mudah dalam penanganannya (Herudiyanto,M.S. 2008). Plastik sering dibedakan dengan resin, karena antara plastik dan resin tidak jelas perbedaannya. Secara alami, resin dapat berasal dari tanaman seperti Tetapi kini resin sintesis

balsam, damar, terpentin. Oleoresin dan lain-lain.

sudah dapat diproduksi misalnya selofan, akrilik seluloid, formika, nilon, fenol formaldehida resin dan sebagainya. Pada pengamatan kali ini, jenis plastik A memiliki sifat kaku, kuat, tebal, transparan, fleksible, dan elastis. Namun, plastik D lebih kaku, transparan, tebal dan kuat, tetapi tidak elastis dan sudah membentuk. Plastik B tidak terlalu kaku, berwarna buram, agak tebal dan kuat. Plastik C berwarna buram, lentur, tidak terlalu kuat, dan sangat tipis. Plastik C merupakan plastik yang tertipis diantara plastik lainnya. Plastik E agak tebal dari plastik C dan plastik ini memiliki

kekakuan yang lebih dari plastik B. Plastik F bila diukur dengan perabaan dan kasat mata ketebalannya setelah plastik A. Hasil pengamatan ini, jenis plastik A memiliki sifat kekakuan yang kuat setelah plastik D. Kekakuan berbanding lurus dengan ketebalan terbukti dengan pengukuran menggunakan mikrometer dan jangka sorong plastik A dan D memiliki ketebalan yang lebih besar dibanding plastik yang lainnya. Selain itu, dari pengukuran masa jenis plastik A, D, dan E memiliki masa jenis yang cukup besar dibanding jenis plastik yang lainnya. Bila diurutkan dari yang terbesar hingga terkecil dengan pengukuran menggunakan mikrometer didapatkan hasil D>E>A>B>C>F. Dan dengan pengukuran berat didapatkan hasil berat yang terbesar hingga terkecil yaitu D>A>E>B>C>F. Bila dilihat dari hasil tersebut, berat bahan dan ketebalan terkadang tidak berbanding lurus. Seperti pada plastik E, ketebalannya menduduki peringkat kedua tetapi pada beratnya menduduki peringkat ketiga. Pengamatan yang dilakukan terhadap plastik juga dilihat dari densitas bahan. Pengukuran densitas bahan diurutkan dari yang terbesar hingga yang terkecil yaitu D>E>A>B>C>F. Pengukuran nilai densitas pada plastik sangat penting, karena densitas dapat menunjukkan struktur plastik secara umum. Nilai massa jenis ini menunjukkan seberapa rapat molekul yang menyusun plastik ini. Semakin rapat susunan molekulnya (monomernya), maka semakin besar nilai density/massa jenisnya. Semakin besar density plastik maka akan semakin rendah pula permeabilitasnya. Aplikasi dari hal tersebut yaitu dapat dilihat kemampuan plastik dalam melindungi produk dari beberapa zat seperti air, O2 dan CO2. Birley, et al. (1988), mengemukakan bahwa plastik dengan densitas yang rendah menandakan bahwa plastik tersebut memiliki struktur yang terbuka, artinya mudah atau dapat ditembusi fluida seperti air, oksigen atau CO2. Penggunaan plastik sebagai bahan pengemas mempunyai keunggulan dibanding bahan kemasan lain karena sifatnya yang ringan, transparan, kuat, termoplastis dan selektif dalam permeabilitasnya terhadap uap air, O2, CO2.

Pengamatan permeabilitas uap pada plastik dilakukan selama 5 hari dengan 3 perlakuan yang berbeda-beda yaitu plastik kontrol, plastik yang diberi silika gel lalu disiller, dan plastik sebagai penutup gelas yang berisi silika gel dan dirapatkan dengan menggunakan karet dan malam. Hasil pengamatan

menunjukkan bahwa plastik yang berisi silika gel lalu disiller dari hari ke hari semakin besar beratnya. Hal ini bisa terjadi mungkin karena kurang baiknya pada proses pensilleran. Uji nyala dijadikan pengukuran pada pengamatan kali ini. Apabila suatu plastik tidak diketahui polimernya, maka digunakan pengujian dengan menggunakan nyala api atau burning test. Burning test adalah suatu bentuk pengujian yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi suatu polimer dari plastik dengan membakar plastik tersebut pada nyala api. Yang termasuk dalam uji nyala adalah kemudahan nyala, waktu padam sendiri, bau atau aroma, warna nyala api, kelakuan bahan dan kemudian ditentukan jenis polimer dengan melihat tabel standar tentang pengujian nyala api. Dari hasil pengamatan pada plastik pada uji nyala didapatkan plastik D, E, dan F yang paling cepat terbakar. Dan plastik yang paling sulit terbakar yaitu plastik C untuk selanjutnya yaitu plastik A. Hasil pengamatan uji nyala dari segi baunya, plastik D memiliki bau yang paling tajam. Bau yang tajam dan bau yang samar semakin menyulitkan untuk menentukan bau dari plastik tersebut sehingga terjadi kesulitan untuk menentukan baunya. Hasil pengamatan uji nyala dari segi warna, plastik E dan F warna nyala api yaitu putih, plastik B dan C berwana biru, plastik D berwarna orange, dan plastik A warna nyala apinya yaitu orange ditambah warna biru seperti pada warna api lainnya permukaan dibawahnya terdapat warna biru dan permukaan diatasnya terdapat warna orange.

No.

Jenis Plastik

Ketahanan Pada Asam Tahan terhadap asam dan alkali

Kenampakan/ tekstur Halus dan lentur

Ketebalan 0,001-0,01 inchi

Permeabelitas

Titik Leleh (oC) 120

Ketegaran

Aplikasi Botol minuman, Minyak Botol susu cair dan

1.

PET

flaksibel

2.

HDPE

Keras, lebih kuat, buram

0,25mm

75

Kaku-Semi fleksibel

juice, kantong plastik belanja dan wadah eskrim

3.

PVC

Tidak tahan terhadap asam pengoksida

Keras, jernih

0,05mm

Uap air dan gas rendah

80

Fleksibel

Food wrap Pot yoghurt, kresek, mankuk Pembungkus biskuit, kantong chips

4.

LDPE

Kesat Uap air: rendah Gas: sedang uap air dan gas tinggi

70

Fleksibel

5.

PP

Tahan kimia (ex:HCl), panas dan minyak

Keras tetapi fleksibel Licin dan mengkilap, berwarna putih

0,01250,12mm

150

Kaku

6.

PS

Tidak tahan terhadap asam pengoksidasi

90-95

Kaku

Wadah makanan beku (stearofoam)

7. 8.

PVDC Nylon

Tahan terhadap asam, basa dan minyak

transparan Keras 0,8 mikron

Uap air dan gas rendah 176-298

Kaku Kaku

Tahan terhadap 9. Poliofilm asam/basa, minyak dan lemak. Mudah retak, 10. Selopan Transparan 0.00125 mm mudah dilaminasi, mudah robek 11. PTFE Licin dan berlilin Agak licin, tidak terlalu tebal. 0,001-0,01 inchi kaku Pelapis penggorengan: teflon Makanan beku Lentur Pembungkus daging transparan Gas rendah 200 Fleksibel

12.

PE

Kesimpulan

Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada plastik sebagai berikut. 1. Pengukuran menggunakan mikrometer didapatkan hasil D>E>A>B>C>F. Dan dengan pengukuran berat didapatkan hasil berat yang terbesar hingga terkecil yaitu D>A>E>B>C>F. 2. Pengukuran densitas bahan diurutkan dari yang terbesar hingga yang terkecil yaitu D>E>A>B>C>F. Semakin rapat susunan molekulnya (monomernya), maka semakin besar nilai density/massa jenisnya. Semakin besar density plastik maka akan semakin rendah pula permeabilitasnya. 3. Pada uji nyala didapatkan plastik D, E, dan F yang paling cepat terbakar. Dan plastik yang paling sulit terbakar yaitu plastik C untuk selanjutnya yaitu plastik A.

Daftar Pustaka Ariestiani. (2012). Praktikum Pengemasan Pangan. [Online]. Tersedia:

http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=Jenisjenis+plsatik+berdasarkan+ketebalannya&source=web&cd=2&cad=rja&ved =0CDwQFjAB&url=http%3A%2F%2Fariestiani.files.wordpress.com%2F20 12%2F05%2Fplastik-anni-nalba.docx&ei=xsFmUdLEEYaXkgWAuYGoCA&usg=AFQjCNGnB9gyWw lEEraKrcxagxrYIwckxQ&bvm=bv.45107431,d.aGc [11 April 2013]. Anonim. (2012). Laporan Praktikum Pengemasan Plastik. [Online]. Tersedia: http://see-around-theworld.blogspot.com/2012/03/laporan-praktikumpengemasan-plastik.html Anonim. (2012). Laporan Praktikum Pengemasan Kemasan Plastik. [Online]. Tersedia: http://id.scribd.com/doc/14102213/Laporan-praktikum-

pengemasan-Identifikasi-Kemasan-Plastik

Anda mungkin juga menyukai