Anda di halaman 1dari 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A.

Transfusi Transfusi adalah proses pemindahan darah atau komponen darah dari seseorang (donor) ke orang lain (resipien). Transfusi darah harus melalui prosedur yang ketat untuk mencegah efek samping (reaksi transfusi) yang dapat timbul. (I Made, 2006) Calon donor harus mendapat informed consent serta penjelasan mengenai risiko transfusi. Pengujian yang dilakukan pada darah donor meliputi: penetapan golongan darah berdasarkan ABO dan Rhesus, uji antibodi (dilakukan pada donor yang pernah mendapat transfusi atau hamil), dan uji terhadap penyakit infeksi, yaitu HBsAg, anti HCV, tes serologi untuk sifilis, dan tes antibodi HIV. Uji cocok silang (crossmatch) terdiri dari serangkaian prosedur yang dilakukan pra-transfusi untuk memastikan seleksi darah yang tepat untuk pasien serta mendeteksi antibodi ireguler dalam serum pasien. Terdapat 2 jenis uji cocok silang. Major Crossmatch Test menguji reaksi antara eritrosit donor dengan serum resipien, sedangkan Minor Crossmatch Test menguji reaksi antara serum donor dengan eristrosit resipien. Crossmatch mayor dilakukan pada tes pratransfusi, sedangkan minor dilakukan sebagai tes rutin pada darah donor setelah pengumpulan darah. Reaksi transfusi yang tidak diharapkan ditemukan pada 6,6% pasien yang menjalani transfusi adalah sebagai berikut. Demam. Dapat disebabkan oleh antibodi leukosit, antibodi trombosit, atau senyawa pirogen. Untuk menghindarinya dapat dilakukan uji pencocokan leukosit antara donor dan resipien. Reaksi Alergi. Renjatan anafilaktik timbul pada 1 dari 20.000 transfusi. Reaksi alergi ringan yang menyerupai urtikaria timbul pada 3% transfusi. Reaksi anafilaktik yang berat terjadi akibat interaksi antara IgA pada darah donor dengan anti-IgA spesifik pada plasma resipien.

Reaksi Hemolitik. Terjadi akibat destruksi eritrosit akibat inkompatibilitas darah. Reaksi hemolitik juga dapat terjadi karena transfusi eritrosit yang rusak, injeksi air ke dalam sirkulasi, transfusi darah yang lisis, pemanasan berlebihan, darah beku, darah yang terinfeksi, transfusi darah dengan tekanan tinggi. Jika seseorang ditransfusi dengan darah atau janin memiliki struktur antigen eritrosit yang berbeda dengan donor

Anda mungkin juga menyukai