Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

AKHLAK

DISUSUN OLEH : 1. ASRI SETYANINGRUM 2. DYAH FITRIANA SAPUTRI 3. VIKA ASRININGTYAS 4. LUTFIKHA (12302241038) (12302241039) (12302241040) (12302241041)

PENDIDIKAN FISIKA SUBSIDI JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA


2012
1

DAFTAR ISI
Halaman Judul Kata Pengantar Daftar Isi Bab I : Pedahuluan a. Latar Belakang b. Rumusan Masalah c. Tujuan Bab II : Pembahasan a. Definisi dan Keistimewaan Akhlak b. Fungsi Akhlak c. Klasifikasi Akhlak d. Penerapan Akhlak Bab III : Penutup a. Kesimpulan b. Saran Daftar Pustaka 1

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akhir-akhir ini Indonesia sedang mengalami krisis moral. Banyak terjadi kasuskasus atau masalah yang disebabkan oleh adanya degradasi moral. Beberapa diantaranya yaitu korupsi, pencurian, perampokan, pemerkosaan dan lain-lain. Terlebih lagi pelaku dari tindakan tersebut tidak menunjukan rasa malu atau rasa menyesal terhadap apa yang telah mereka perbuat. Melihat kenyataan tersebut, jelaslah sudah bahwa dewasa ini betapa merosotnya peran akhlak di negeri ini. Padahal akhlak sangat berpengaruh terhadap kemajuan bangsa. Tanpa adanya penerapan akhlak terpuji di negeri ini, maka negeri ini akan hancur karena negeri ini hanya akan di pimpin oleh orang orang yang selalu berbuat kerusakan di muka bumi. Mereka tak memikirkan masa depan bangsa dan negaranya karena mereka hanya mementingkan kebutuhan pribadinya sehingga mereka tega melakukan segala cara demi memenuhi kepentingan pribadi mereka. Dari pengamatan masalah di atas, kami bermaksud membuat makalah ini agar pengertian akhlak dapat di pahami dengan baik dan selanjutnya dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, demi terwujudnya tujuan dan cita-cita bangsa yaitu Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat ,adil dan makmur. Dan terwujudnya manusia Indonesia yang bertakwa, mandiri dan cendekia.

B. Rumusan Masalah 1. Apakah yang disebut dengan akhlak? 2. Apa fungsi akhlak bagi kehidupan manusia? 3. Apa saja jenis-jenis akhlak? ` 4. Bagaimana menerapkan akhlak yang terpuji dalam kehidupan sehari-hari?

C. Tujuan 1. Menjelaskan pengertian akhlak. 2. Menjelaskan jenis-jenis dan fungsi akhlak. 3. Menjelaskan bagaimana cara menerapkan akhlak dalam kehidupan sehari-hari

BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi dan Keistimewaan Akhlak Pengertian akhlak pada umumnya disamakan dengan pengertian budi pekerti, kesusilaan, dan sopan santun. Dalam Islam, akhlak menjadi cerminan jiwa dan dorongan keimaman seseorang. Akhlak menurut bahasa, berasal dari bahas arab, yaitu khuluq yang berarti tingkah laku, perangai atau tabiat. Akhlak menurut istilah adalah daya kekuata jiwa yang medorong perbuatan dengan mudah dan sponta tanpa dipikir dan direnungkan lagi. Pengertian akhlak secara istilah dapat diperkuat karena pada dasarya Allah SWT.

memberikan potensi dasar kepada manusia berupa tauhid. Dengan fitrah tauhid inilah manusia akan mencintai kesucian dan cenderang kepada kebenaran (QS. Al-Araf 7:172) dan (QS. Ar-Rum 30:30). Hati nuraninya selalu mendambakan dan merinduka kebenaran, ingin mengikuti ajaranajaran Allah SWT. dan Rasul Nya karena kebenaran itu tidak akan dicapai kecuali dengan Allah sebagai sumber kebenaran mutlak. Akhlak berbeda dengan moral dan etika. Moral adalah adat istiadat yang menjadi acuan standar untuk menentukan baik dan buruknya perbuatan. Etika adalah tatanan perilaku berdasarkan suatu sistem tata nilai suatu masyarakat. Etika bersumber dari akal manusia yang dijabarkan dalam ilmu filsafat. Etika bersifat teoritis, sedangkan moral labih bersifat praktis. Cakupan moral dan etika adalah lokal dan temporal yaitu jika masyarakat tertetu menganggap suatu perbuatan itu baik, maka baiklah perbuatan itu. Tetapi, kadar kebaikan itu mungkin berbeda dengan masyarakat lainnya. Akhlak mempunyai beberapa keistimewaan yang mampu melebihi keunggulan dari paham-paham non-Islam. Hal ini sesuai dengan hadist Rasulullah saw. yang berbunyi Kana Khuluquhu Al-Quran artinya bahwa
4

akhlak Rasulullah saw. adalah (sesuai) Al-quran, sedangkan Rasulullah saw. itu sebagai suri tauladan (uswatun Khasanah). Keunggulan akhlak dalam islam antara lain: 1. Akhlak memperhatikan keseimbangan dunia dan akhirat. Contohnya adalah zuhud. Zuhud termasuk ajaran Islam, namun berbeda dengan zuhud yang sesat yang sama sekali menolak dunia. Zuhud dalam Islam mempunyai cirri-ciri yakni tidak memenuhi dan tidak menolak kehidupan duniawi. Zuhud bersifat sosial, bukan yang bersifat individual 2. Akhlak melebihi moral atau etika dan bersifat absolut dan universal. Absolut berarti bahwa kebenaran akhlak islam bersifat mutlak, tidak relative atau nisbi seperti halnya moral atau etika. Universal itu sendiri mempunyai penjabaran bahwa kebenaran akhlak Islam diakui dan berlaku untuk semua orang. Hal demikian disebabkan karena yang menjadi sumber utama moral Islam bukanlah manusiawi, melaikan religi samawi, yaitu wahyu Allah SWT. Dengan demikian, Islam telah menetapkan suatu tolak ukur untuk menilai segala sesuatu sehingga dapat membedakan yang baik dan yang buruk. 3. Akhlak dalam Islam sejalan dan memenuhi tuntutan fitrah manusia. Akhlak dalam Islam benar-benar memelihara eksistensi manusia sebagai makhluk yang terhormat. 4. Akhlak dalam Islam memperhatikan kenyataan hidup manusia. Ajaran Islam memberikan kesempatan kepada manusia yang melakukan kesalahan untuk memperbaiki diri dengan bertaubat. Bahkan dalam keadaan terpaksa, Islam memperbolehkan manusia melakukan sesuatu yang dalam keadaan biasa termasuk akhlakul mazmumah bahkan haram.

B. Fungsi Akhlak Inti fungsi akhlak dalam kehidupan manusia sangat berpengaruh untuk menciptakan hubungan yang harmonis dengan Tuhan dan sesamanya. Akan tetapi akhlak itu harus merupakan akhlak terpuji. Beberapa fungsi akhlak yang lainnya antara lain: a. Mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Akhlak merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengoptimalkan sumber daya potensi untuk mencapai

kesejahteraan hidup manusia di dunia dan di akhirat. b. Mengungkapkan masalah dengan objektif. Objektivitas lebih dipercaya masyarakat daripada

subjektivitas. Ini menjadikan model bagi akhlak terpuji diterima sebagai sebuah konsep yang mampu memberikan jaminan manusia untuk selamat di dunia dan akhirat. c. Meningkatkan motivasi untuk menggali ilmu. Penemuan baru akan mendorong masyarakat untuk lebih jauh menyibak kebenaran konsep akhlak. Dengan adanya upaya ilmiah, maka secara tidak langsung masyarakat sedikitnya akan

menempatkan akhlak tepuji.

C. Klasifikasi Akhlak Akhlak dibagi menjadi dua jenis : 1. Akhlakul karimah (akhlak terpuji) Akhlak terpuji adalah perbuatan baik yang dating dari sifatsifat batin yang ada dalam hati menurut syara. Akhlak terpuji mengandung syarat-syarat diterimanya suatu amal perbuatan, antara lain : a. Ikhlas : Beramal karena Allah SWT. b. Wara : Meninggalkan setiap hal-hal haram atau subhatnya. c. Zuhud : Meninggalkan tamak.
6

2. Akhlakul mazmumah (akhlak tercela) Sifat-sifat ahli maksiat Allah SWT., akhlak tercela mengandung sebab-sebab tidak diterimanya amal manusia, antara lain : a. Takabur : Membesarkan diri atas yang lain dengan pangkat, harta, ilmu, dan amal. b. Riya: Beramal dengan tujuan ingin mendapatkan pujian, penghargaan, dan imbalan dari orang lain. c. Hasad : Dengki atau suka harta dunia baik halal maupun haram.

D. Penerapan Akhlak Dalam kehidupan sehari-hari, manusia dapat mengaplikasikan Akhlakul Karimah terhadap: 1. Allah SWT, dengan cara : Beribadah melalui media yang telah disediakan ex. Shalat. Berdzikir, mengingat Allah SWT. dalam berbagai situasi dan kondisi. Berdoa, memohon apa saja kepada Allah SWT. Berdoa merupakan pengakuan akan keMahaKuasaan Allah SWT. terhadap segala sesuatu. Kekuatan doa dalam islam sangat luar biasa, karena bisa menembus akal pikiran manusia. Tawakal, berserah diri sepenuhnya kepada Allah SWT. dan menunggu hasilnya. Tawakal tidak sama dengan menyerah pada keadaan. Tawaduk, rendah hati di hadapan Allah SWT., mengakui bahwa kita rendah dan hina di hadappan Allah SWT.

2. Manusia a. Terhadap Rasulullah saw. Cinta kepada Rasulullah dan memuliakannya (QS. At -Taubah 9:24). Taat kepada ajarannya (QS. An-Nisa 4:59). Mengucapkan shalawat dan salam kepadanya Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman !

Bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan (QS. Al-Ahzab 33:56).

b. Terhadap Diri Sendiri Sabar, perilaku terhadap diri kita sendiri sebagai hasil dari pengendalian dimintanya. Syukur, sikap berterimakasih atas pemberian nikmat Allah yang tidak bisa terhitung banyaknya Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat (QS. Ibrahim 14:7 ). Tawaduk, rendah hati, selalu menghargai siapa saja yang dihadapinya. nafsu dan penerimaan terhadap apa yang

c. Terhadap Ibu dan Ayah Berbuat baik kepada keduanya (birrul walidain) dengan ucapan dan perbuatan Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandung dalam keadan lemah
8

yang

bertambah-tambah,

dan

menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu (QS. Luqman 31:14). Mendoakan kedua orang tua. Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih saying dan ucapkanlah, Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka twlah mendidik aku di waktu kecil (QS. Al-Isra 17:24).

d. Terhadap Teman dan Saudara Mengembangkan kasih saying di antara anggota keluarga. Menjalin komunikasi yang baik.

3. Terhadap Lingkungan Memakmurkan Alam, mengelola sumber daya sehingga dapat member manfaat bagi kesejahteraan manusia tanpa merugikan alam itu sendiri. Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah di anugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik

kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan (QS. Al-Qasas 28:77).

Tidak melakukan eksploitasi Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar) (QS. Ar-Ruum 30:41).

10

KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim. Alhamdulillahirobbilalamin segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah yang membahas tentang Akhlak ini tanpa suatu hambatan yang berarti dan tepat pada waktunya. Makalah ini sengaja sengaja disusun agar pembaca dapat mengetahui seberapa pentingnya peran akhlak dalam kehidupan umat muslim khususnya dan seluruh umat manusia pada umumnya untuk mencapai cita-cita di dunia dan akhirat. Berdasarkan hadits Rasulullah SAW, Sampaikanlah walau satu ayat, penyusunan makalah ini bertujuan untuk memberi informasi dan pengetahuan mengenai apa yang dimaksud syariah yang sebenarnya. Dengan demikian diharapkan setelah membaca makalah ini, pembaca akan lebih paham mengenai syariah. Ucapan terima kasih penyusun haturkan kepada bapak Marzuki selaku dosen mata kuliah Pendidikan Agama Islam yang telah mempercayai kelompok kami untuk membuat makalah tentang akhlak ini. . Penyusun sadar bahwa, Tiada Hal yang Sempurna, oleh karena itulah penyusun mohon maaf atas segala kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan tambahan pengetahuan kepada para pembaca.

Terima kasih.

Yogyakarta, 11 Oktober 2012

Penyusun

11

BAB III PENUTUP

A.

KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan tentang akhlak, dapat disimpulkan bahwa: 1. Peranan akhlak sangat penting dalam kehidupan umat muslim khususnya dan seluruh manusia pada umunya karena memberikan batasan-batasan baik dan buruknya suatu perbuatan. 2. Akhlak dapat mencerminkan kepribadian seseorang dan akhlak baik dapat menghantarkan seseorang menuju Surga-Nya..

B.

SARAN Berdasarkan dari peranan akhlak yang sangat penting untuk kemajuan pribadi maupun

Negara Indonesia, maka penyusun mempunyai beberapa saran: Sebaiknya pemahaman tentang akhlak sudah harus diajarkan sejak dini, karena sesuatu lebih mudah terekam pada saat kecil. Para orang tua sebaiknya memberikan materi dan aplikasi real yang baik agar anakanak dapat dengan mudah memahaminya. Masyarakat seharusnya selalu menerapakan akhlakul karimah dalam setiap sosialisasi yang dilakukan. Para pemimpin seharusnya dapat mengaplikasikan akhlakul karimah dalam setiap tindakannya, karena dengan itu Indonesia akan berhasil menjadi negara yang maju dan damai.

12

DAFTAR PUSTAKA
Azra, Azyumardi. (2002). Pendidikan Agama Islam pada Perguruan Tinggi Umum. Departemen Agama RI: Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam.

Mansur. (2005). Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sudrajat, Ajat dkk. (2008). Din Al-Islam Pendidikan Agama Islam Di Perguruan Tinggi Umum. Yogyakarta: UNY Press.

13

Anda mungkin juga menyukai