The characteristic rash appears in crops. An otherwise healthy child usually has 250-500 lesions but may have as few as 10 or as many as 1500. Each lesion starts as a red macule and passes through stages of papule, vesicle, pustule, and crust. Redness or swelling around a lesion should lead to suspicion of bacterial superinfection. The vesicle on a lesion's erythematous base leads to its description as a pearl or dewdrop on a rose petal. The hallmark is the simultaneous presence of different stages of the rash. Some lesions may appear in the oropharynx. Eye lesions are rare. New lesions continue to erupt for 3-5 days. Lesions usually crust by 6 days (range 2-12 d), and heal completely by 16 days (range 7-34 d). Prolonged eruption of new lesions or delayed crusting and healing can occur with impaired cellular immunity.
Rash
KLINIS VARICELA
Masa prodromal : sekitar 3 hari dengan demam subfebril, malaese dan sakit kepala Masa erupsi : papul eritematosa vesikel seperti tetesan embun (tear drop) Masa krustasi / resolusi: vesikel pustula krusta, lepas sekitar 1- 2 minggu
4/18/2011
KLINIS VARICELA
Umur lesi tidak sama gambaran polimorf Disertai rasa gatal Distribusi lesi : sentripetal : badan > muka dan ekstremitas, bisa menyerang mukosa Bisa disertai dengan pembesaran kelenjar getah bening regional bila terdapat infeksi sekunder Lesi infeksius sejak 24 jam sebelum erupsi timbul sampai krusta lepas
KOMLIKASI VARICELA
Orang dewasa > anak Ensefalitis Pneumonia Glomerulonefritis hepatitis, Keratitis konjungtivitis, Otitis arteritis
DIAGNOSIS VARICELA
Klinis Bila klinis kurang jelas bisa dibantu dengan :
sediaan hapus : pemeriksaan Tzank dengan pewarnaan Giemsa
4/18/2011
VAKSINASI VARICELA
dengan vaksin VZV : virus varizela zoster (strain Oka) yang dilemahkan terutama untuk penderita dengan imunitas rendah atau pada anak2 (>12 bulan) pemberian sub kutan, dosis : 0,5 ml, pada dewasa : dosis kedua 0,5 ml diulang 4-8 minggu kemudian antibody timbul 3-6 hari setelah vaksinasi, bisa diberikan pada penderita yang terpapar <3 hari lama proteksi : ? bisa diulang 4-6 tahun kemudian
HERPES ZOSTER
setelah infeksi primer varisela, virus akan berdiam di ganglion posterior dan ganglion kranialis Herpes Zoster disebabkan oleh virus varisela-zoster yang re-aktivasi setelah infeksi primer (varicella) menyerang kulit dan mukosa secara dermatomal, yang diinervasi oleh 1 ganglion saraf sensoris (ganglion posterior dan ganglion kranialis)< ttp bisa lebih dari satu dermatome yang berdampingan > daerah thorakal dan ophtalmikus pada orang dewasa
4/18/2011
infeksi sekunder post herpetic neuralgia keratokonjungtivitis sindroma Ramsay Hunt zoster generalisata
4/18/2011
HERPES SIMPLEKS
infeksi yang disebabkan oleh virus herpes simpleks (hominis) tipe I atau II Lesi tidak dermatomal
sistemik : analgetik (NSAIDs), karbamasepin, trisiklik anti depresan, lorazepam topical : topical NSAIDs, lidocain, topical aspirin, capcaicin
HERPES SIMPLEKS
penularan :
kontak langsung, hubungan seksual
HERPES SIMPLEKS
tipe II
daerah pinggang ke bawah > genital, herpes genitalis)
tipe I
daerah pinggang ke atas >mulut dan hidung, herpes labialis biasanya non venereal
HERPES SIMPLEKS,paha
4/18/2011
fase laten
infeksi rekurens
tidak ada gejala klinis, tetapi virus bisa ditemukan pada ganglion dorsalis kambuhnya herpes simpleks akibat faktor2 pemicu seperti
trauma fisik (demam, hubungan seksual) daya tahan tubuh (kurang tidur, infeksi) perubahan hormonal (menstruasi) trauma psikis (stress) minuman beralkohol
biasanya lebih ringan dari pada infeksi primer bisa disertai gejala prodromal lokal bisa pada tempat yang sama (loco) atau tempat lain (non loco)
trimester II :
kelahiran premature dengan kelainan neurologik
trimester III :
bayi kemungkinan mendapat ensefalitis atau keratokonjungtivitis
4/18/2011
MOLUSKUM KONTAGIOSUM
penyakit virus yang berbentuk papul mengkilat dengan lekukan (delle) di tengahnya, disebabkan oleh virus pox papul berisi moluskum body yang berisi partikel virus (tampak pada pemeriksaan histopatologi)
boleh dilahirkan pervaginal setelah itu monitor bayi lakukan kultur HSV dari secret mata, usap tenggorok dan rektum
MOLUSKUM KONTAGIOSUM
penularan melalui : kontak langsung, autoinokulasi, kontak seksual masa inkubasi : 1beberapa minggu
VERUKA (WART,KUTIL)
Definisi : Hiperplasia epidermis yang disebabkan oleh Human Papilloma Virus (grup Papova). Klasifikasi :
1. 2. 3. 4. Veruka vulgaris dan filiformis Veruka plana juvenilis Veruka plantaris Kondiloma akuminatum
VERUKA VULGARIS
Papula/plak berwarna abu2, permukaan verukosa Bisa tumbuh di kulit dan mukosa Fenomena Koebner Varian : veruka filiformis
4/18/2011
VERUKA VULGARIS
Veruka filiformis Fenomena Koebner
VERUKA PLANTARIS
Veruka yg terdapat pada telapak kaki Bentuknya seperti callous dan bisa menimbulkan rasa nyeri saat berjalan Beberapa veruka yg menyatu bisa seperti gambaran mosaik
PENGOBATAN VERUKA
1. Keratolitik: asam trikloroasetat 50%, asam salisilat 40% 2. Bedah beku/cryosurgery : liquid nitrogen 3. Elektrokauter 4. Bedah laser : laser CO2 5. Imunomodulator : imiquimod cream 5% (anogenital wart)