Anda di halaman 1dari 19

I. PENDAHULUAN Masalah HIV/AIDS adalah masalah besar yang mengancam Indonesia dan banyak Negara di seluruh dunia.

UNAIDS memperkirakan jumlah yang )erbebas dari HIV/AIDS. *asus per)ama AIDS di dunia dilaporkan pada )ahun +',+. Meskipun demikian& dari beberapa li)era)ure sebelumnya di)emukan kasus yang cocok dengan de-inisi sur.eilans AIDS pada )ahun +'%" dan +'/"0an di Amerika Serika). *asus per)ama AIDS di Indonesia dilaporkan secara resmi oleh Depar)emen *eseha)an )ahun +',1 yai)u pada seorang 2arga negara 3elanda di 3ali. Dan kini& kasus HIV/AIDS ini kini semakin meluas dan menyerang berbagai lapisan dan s)ra)a sosial. II. DEFINISI HIV a)au Human Immunodeficiency Virus& adalah .irus yang menyerang sis)em kekebalan )ubuh manusia dan kemudian menimbulkan AIDS 4Acquired Immunodeficiency Syndrome5. AIDS dapa) diar)ikan sebagai kumpulan gejala a)au penyaki) yang disebabkan oleh menurunnya kekebalan )ubuh akuba) in-eksi HIV. AIDS merupakan )ahap akhir dari in-eksi HIV. III. EPIDEMIOLOGI 6ada )ahun !""%& jumlah DHA di seluruh dunia diperkirakan seki)ar #"&$ ju)a DHA di seluruh dunia pada Desember !""# adalah $%&' ( ##&$ ju)a orng. Saa) ini )idak ada Negara

orang dan yang )erin-eksi HIV sebesar #&' ju)a orang. 7umlah ini )erus ber)ambah dengan kecepa)an +%.""" pasien per hari. 7umlah pasien di ka2asan Asia Sela)an dan Asia 8enggara sendiri diperkirakan berjumlah seki)ar 1&# ju)a pada )ahun !""%. Menuru) ca)a)an Depar)emen *eseha)an& pada )ahun !""% )erdapa) #.+,/ kasus AIDS dengan $"% di an)aranya berasal dari 7a2a 3ara). Saa) ini& dilaporkan adanya per)ambahan kasus baru se)iap ! jam& dan se)iap hari minimal + pasien meninggal karena AIDS di 9umah Saki) *e)ergan)ungan AIDS. ba) dan di 9umah 8ahanan. Dan di se)iap propinsi di)emukan adanya ibu hamil dengan HIV dan anak yang HIV a)au

HIV di)ularkan melalui : a. ;e2a) cairan darah: Melalui )rans-usi darah / produk darah yg sudah )ercemar HIV ;e2a) pemakaian jarum sun)ik yang sudah )ercemar HIV& yang dipakai bergan)ian )anpa dis)erilkan& misalnya pemakaian jarum sun)ik dikalangan pengguna narko)ika sun)ikan Melalui pemakaian jarum sun)ik yang berulangkali dalam kegia)an lain& misalnya : peyun)ikan oba)& imunisasi& pemakaian ala) )usuk yang menembus kuli)& misalnya ala) )indik& )a)o& dan ala) -acial 2ajah. b. ;e2a) cairan sperma dan cairan .agina : HIV dapa) menular melalui hubungan seks pene)ra)i- yang )idak aman sehingga memungkinkan )ercampurnya cairan sperma dengan cairan .agina 4un)uk hubungan seks le2a) .agina5 < a)au )ercampurnya cairan sperma dengan darah& yang mungkin )erjadi dalam hubungan seks anal. Hubungan seksual secara anal lebih berisiko menularkan HIV& karena epi)el mukosa anus rela)i- )ipis dan lebih mudah )erluka dibandingkan epi)el dinding .agina& sehingga HIV lebih mudah masuk ke aliran darah. Dalam berhubungan seks .aginal& perempuan lebih besar risikonya daripada pria karena selapu) lendir .agina cukup rapuh. Disamping i)u karena cairan sperma akan mene)ap cukup lama di dalam .agina& kesempa)an HIV masuk ke aliran darah menjadi lebih )inggi. HIV di cairan .agina a)au darah )ersebu)& juga dapa) masuk ke aliran darah melalui saluran kencing pasangannya. Dalam sa)u kali hubungan seks secara )idak aman dengan orang yang )erin-eksi HIV dapa) )erjadi penularan. =alaupun secara s)a)is)ik kemungkinan ini an)ara "&+> hingga +> 4jauh diba2ah risiko penularan HIV melalui )rans-usi darah5 )e)api lebih dari '"> kasus penularan HIV/AIDS )erjadi melalui hubungan seks yang )idak aman.

c. ;e2a) Air Susu Ibu : 6enularan ini dimungkinkan dari seorang ibu hamil yang HIV posi)i-& dan melahirkan le2a) .agina< kemudian menyusui bayinya dengan ASI. *emungkinan penularan dari ibu ke bayi 4Mo)her0)o0?hild 8ransmission5 ini berkisar hingga $">& ar)inya dari se)iap +" kehamilan dari ibu HIV posi)i- kemungkinan ada $ bayi yang lahir dengan HIV posi)i-. @ak)or 0-ak)or risiko yang mempercepa) meningka)nya pre.alensi in-eksi HIV di 7a2a 3ara) adalah : +. 8ingginya pecandu narko)ika sun)ik 4IDU5 !. Indus)ri seks $. *emiskinan #. Migrasi penduduk %. *urangnya penge)ahuan mengenai IMS / HIV/ AIDS /. 9endahnya pemakaian kondom pada ak)i-)ias seksual berisiko 1. 8ingginya hubungan seksual di luarnikah dan pra nikah @ak)a yang paling mengkha2a)irkan adalah bah2a peningka)an in-eksi HIV yang semakin nya)a pada pengguna narko)ika. 6adahal sebagian besar odha yang merupakan pengguna narko)ika adalah remaja dan usia de2asa muda yang merupakan kelompok usia produk)i-. IV. ETIOLOGI Virus HIV yang )ermasuk dalam -amili re)ro.irus genus len)i.irus dike)emukan oleh ;uc Mon)agnier& seorang ilmu2an 6erancis 4Ins)i)u)e 6as)eur& 6aris +',$5& yang mengisolasi .irus dari seorang penderi)a dengan gejala lim-adenopa)i& sehingga pada 2ak)u i)u dinamakan Lymphadenopathy Associated Virus 4;AV5. Aallo 4na)ional Ins)i)u)e o- Heal)h& USA +',#5 menemukan Virus H8;V0III 4Human T Lymphotropic Virus5 yang juga adalah penyebab AIDS. 6ada peneli)ian lebih lanju) dibuk)ikan bah2a kedua .irus ini sama& sehingga berdasarkan hasil per)emuan In)erna)ional ?ommi))ee on 8aBonomy o- Viruses 4+',/5 =H $ memberi

nama resmi HIV. 6ada )ahun +',/ di A-rika di)emukan .irus lain yang dapa) pula menyebabkan AIDS& disebu) HIV0!& dan berbeda dengan HIV0+ secara gene)ic maupun an)igenic. HIV0! dianggap kurang pa)hogen dibandingkan dengan HIV0+. Un)uk memudahkan& kedua .irus i)u disebu) sebagai HIV saja. V. PATOGENESIS HIV adalah re)ro.irus yang menggunakan 9NA sebagai genom. Un)uk masuk ke dalam sel& .irus ini berika)an dengan recep)or 4?D#5 yang ada di permukaan sel. Ar)inya& .irus ini hanya akan mengin-eksi sel yang memiliki recep)or ?D# pada permukaannya. *arena biasanya yang diserang adalah sel 8 lymphosi) 4sel yang berperan dalam sis)em imun )ubuh5& maka sel yang diin-eksi oleh HIV adalah sel 8 yang mengekspresikan ?D# di permukaannya 4?D#C 8 cell5. Se)elah berika)an dengan recep)or& .irus ber-usi dengan sel 4-usion5 dan kemudian melepaskan genomnya ke dalam sel. Di dalam sel& 9NA mengalami proses re.erse )ranscrip)ion& yai)u proses perubahan 9NA menjadi DNA. 6roses ini dilakukan oleh enDim re.erse )ranscrip)ase. 6roses sampai s)ep ini hampir sama dengan beberapa .irus 9NA lainnya. Eang menjadi ciri khas dari re)ro.irus ini adalah DNA yang )erben)uk kemudian bergabung dengan DNA genom dari sel yang diin-eksinya. 6roses ini dinamakan in)egrasi 4in)egra)ion5. 6roses ini dilakukan oleh enDim in)egrase yang dimiliki oleh .irus i)u sendiri. DNA .irus yang )erin)egrasi ke dalam genom sel dinamakan pro.irus. Dalam kondisi pro.irus& genom .irus akan s)abil dan mengalami proses replikasi sebagaimana DNA sel i)u sendiri. Akiba)nya& se)iap DNA sel menjalankan proses replikasi secara o)oma)is genom .irus akan iku) bereplikasi. Dalam kondisi ini .irus bisa mempro)eksi diri dari serangan sis)em imun )ubuh dan sekaligus memungkinkan manusia )erin-eksi .irus seumur hidup 4a li-e long in-ec)ion5. Spesi-ikasi HIV )erhadap ?D#C 8 cell ini membua) .irus ini bisa digunakan sebagai .ek)or un)uk pengoba)an gen 4gene )herapy5 yang e-isien bagi pasien

HIV/AIDS. Soalnya& .ek)or HIV yang memba2a gen an)i0HIV hanya akan masuk ke dalam sel yang sudah dan akan diin-eksi oleh .irus HIV i)u sendiri. ;im-osi) ?D#C merupakan )arge) u)ama in-eksi HIV karena .irus mempunyai a-ini)as )erhadap molekul permukaan ?D#. ;im-osi) ?D#C ber-ungsi mengkoordinasikan sejumlah -ungsi imunologis yang pen)ing. Hilangnya -ungsi )ersebu) menyebabkan gangguan respon imun yang progresi-. *ejadian in-eksi HIV primer dapa) dipelajari pada model in-eksi aku) Simian Immunodeficiency Virus 4 SIV 5. SIV dapa) mengin-eksi lim-osi) ?D#C dan monosi) pada mukosa .agina.Virus diba2a oleh antigen presenting cells ke kelenjar ge)ah bening regional. 6ada model ini& .irus dide)eksi pada kelenjar ge)ah bening dalam % hari se)elah inokulasi. Sel indi.idual di kelenjar ge)ah bening yang mengekspresikan SIV dapa) di de)eksi dengan hibridisasi in si)u dalam 10 +# hari se)elah inokulasi. Viremia SIV dide)eksi 10!+ hari se)elah in-eksi . 6uncak jumlah sel yang mengekspresikan SIV di kelenjar ge)ah bening berhubungan dengan puncak an)igenemia p!/ SIV. 7umlah sel yang mengekspresikan .irus di jaringan lim-oid kemudian menurun secara cepa) dan di hubungkan semen)ara dengan pemben)ukan respon imun spesi-ik. *oinsiden dengan menghilangnya .iremia adalah peningka)an sel lim-osi) ?D,. =alaupun demikian )idak dapa) dika)akan bah2a respon sel lim-osi ?D,C menyebabkan kon)rol op)imal )erhadap replikasi HIV. 9eplikasi HIV berada pada keadaan steady-state F beberapa bulan se)elah in-eksi . *ondisi ini ber)ahan rela)i- s)abil selam beberapa )ahun& namun lamanya sanga) ber.ariasi. @ak)or yang mempengaruhi )ingka) replikasi HIV )ersebu)& dengan demikian juga perjalanan kekebalan )ubuh pejamu& adalah he)erogenei)as kapasi)as replika)i- .irus dan he)erogenei)as in)rinsik pejamu. An)ibodi muncul di sirkulasi dalm beberapa minggu se)elah in-eksi& namun secara umum dapa) dide)eksi per)ama kali se)elah replikasi .irus )elah menurun sampai ke le.el .irus. Fsteady state. =alaupun an)ibodi ini umumnya memiliki ak)i-i)as ne)ralisasi yang kua) mela2an in-eksi .irus& namun )ernya)a )idak dapa) mema)ikan

Patofisiologis
Dalam )ubuh odha& par)ikel .irus bergabung dengan DNA sel pasien& sehingga sa)u kali seseorang )erin-eksi HIV& seumur hidup ia akan )e)ap )erin-eksi. Dari semua orang yang )erin-eksi HIV sebagian berkembang masuk )ahap AIDS pada $ )ahun per)ama& %"> berkembang menjadi pasien AIDS sesudah +" )ahun& dan sesudah +$ )ahun hampir semua orang yang )erin-eksi HIV menunjukkan gejala AIDS& dan kemudian meninggal. 6erjalanan penyaki) )ersebu) menunjukkan gambaran penyaki) yang kronis& sesuai dengan kerusakan sis)em kekebalan )ubuh yang juga ber)ahap. In-eksi HIV )idak akan langsung memperliha)kan )anda a)au gejala )er)en)u. Sebagian memperliha)kan gejala )idak khas pada in-eksi HIV aku)& $0/ minggu se)elah )erin-eksi. Aejala yang )erjadi adalah demam& nyeri menelan& pembengkakan kelenjar ge)ah bening& ruam& diare& a)au ba)uk. Se)elah in-eksi aku)& di mulailah in-eksi HIV asimp)oma)ik 4)anpa gejala5. Masa )anpa gejala ini umumnya berlangsung selama ,0+" )ahun. 8e)api ada sekelompok kecil orang yang perjalanan penyaki)nya ama) cepa)& dapa) hanya seki)ar ! )ahun& dan ada pula yang perjalanannya lamba) 4non0pogresor5. Seiring dengan makin memburuknya kekebalan )ubuh& odha mulai menampakkan gejala0gejala akiba) in-eksi opor)unis)ik seper)i bera) badan menurun& demam lama& rasa lemah& pembesaran kelenjar ge)ah bening& diare& )uberculosis& in-eksi jamur& herpes& dll. 8anpa pengoba)an A9V& 2alaupun selama beberapa )ahu )idak menunjukkan gejala& secara ber)ahap sis)em kekebalan )ubuh orang yang )erin-eksi HIV akan memburuk& dan akhirnya pasien menunjukkan gejala klinik yang makin bera)& pasien masuk )ahap AIDS. 7adi yang disebu) la)en secara klinik 4)anpa gejala5& sebe)ulnya bukan la)en bila di)injau dari sudu) penyaki) HIV. Mani-e)asi dari a2al dari kerusakan sis)em kekebalan )ubuh adalah kerusakan mikro arsi)ek)ur -olikel kelenjar

ge)ah bening dan in-eksi HIV yang luas di jaringan lim-oid& yang dapa) diliha) dengan pemeriksaan hibridisasi in si)u.Sebagian besar replikasi HIV )erjadi di kelenjar ge)ah bening& bukan di peredaran darah )epi. 6ada 2ak)u orang dengan in-eksi HIV masih merasa seha)& klinis )idak menunjukkan gejala& pada 2ak)u i)u )erjadi replikasi HIV yang )inggi& +" par)ikel se)iap hari. 9eplikasi yang cepa) ini diser)ai dengan mu)asi HIV dan seleksi& muncul HIV yang resis)en. 3ersamaan dengan replikasi HIV& )erjadi kehancuran lim-osi) ?D# yang )inggi& un)ungnya )ubuh masih bias mengkompensasi dengan memproduksi lim-osi) ?D# seki)ar +"' sel se)iap hari. 6erjalanan penyaki) lebih progresi- pada pengguna narko)ika. ;ebih dari ,"> pengguna narko)ika )erin-eksi .irus hepa)i)is ?. In-eksi pada ka)up jan)ung juga adalah penyaki) yang dijumpai pada odha pengguna narko)ika dan biasanya )idak di)emukan pada odha yang )er)ular dengan cara lain. ;amanya penggunaan jarum sun)ik berbanding lurus dengan in-eksi pneumonia dan )uberkulosis. Makin lama seseorang menggunakan narko)ika sun)ik & makin mudah )erkena pneumonia dan )uberkulosis. In-eksi secara bersamaan ini akan menimbulkan e-ek yang buruk. In-eksi oleh kuman penyaki) lain akan menyebabkan .irus HIV membelah dengan lebih cepa) sehingga jumlahnya akan meningka) pesa). Selain i)u juga dapa) menyebabkan reak)i.asi .irus di dalam lim-osi) 8. Akiba)nya perjalanan penyaki)nya biasanya lebih progresi-.

VI. MANIFESTASI KLINIS Gejala infeksi HIV 6ada a2alnya suli) dikenali karena seringkali mirip penyaki) ringan sehari0hari seper)i -lu dan diare sehingga penderi)a )ampak seha). *adang0kadang dalam / minggu per)ama se)elah kon)ak penularan )imbul gejala )idak khas berupa demam& rasa le)ih& saki) sendi& skai) menelan dan pembengkakan kelenjar ge)ah bening di ba2ah )elinga& ke)iak dan selangkangan. Aejala ini biasanyasembuh sendiri dan amapi #0% )ahun mungkin )idak muncul gejala.

6ada )ahun ke % a)au / )ergan)ung masing0masing penderi)a& mulai )imbul diare berulang& penurunan bera) badan secara mendadak& sering saria2an di mulu) dan pembengkakan di daerah kelenjar ge)ah bening. *emudian )ahap lebih lanju) akan )erjadi penurunan bera) badan secara cepa) 4G +">5& diare )erus0menerus lebih dari + bulan diser)ai panas badan yang hilang )imbul a)au )erus menerus. Tan a!tan a seo"ang te"t#la" HIV Sebenarnya )idak ada )anda0)anda khusus yang bisa menandai apakah seseorang )elah )er)ular HIV& karena keberadaan .irus HIV sendiri membu)uhkan 2ak)u yang cukup panjang 4% sampai +" )ahun hingga mencapai masa yang disebu) -ullblo2n AIDS5. Adanya HIV di dalam darah bisa )erjadi )anpa seseorang menunjukan gejala penyaki) )er)en)u dan ini disebu) masa HIV posi)i-. 3ila seseorang )erin-eksi HIV un)uk per)ama kali dan kemudian memeriksakan diri dengan menjalani )es darah& maka dalam )es per)ama )ersebu) belum )en)u dapa) dide)eksi adanya .irus HIV di dalam darah. Hal ini disebabkan kaena )ubuh ki)a membu)uhkan 2ak)u seki)ar $ 0 / bulan un)uk memben)uk an)ibodi yang nan)inya akan dide)eksi oleh )es darah )ersebu). Masa ini disebu) 2indo2 period 4periode jendela5 . Dalam masa ini & bila orang )ersebu) )ernya)a sudah mempunyai .irus HIV di dalam )ubuhnya 42alau pun belum bisa di de)eksi melalui )es darah5& ia sudah bisa menularkan HIV melalui perilaku yang disebu)kan di a)as )adi. Secara umum& )anda0)anda u)ama yang )erliha) pada seseorang yang sudah sampai pada )ahapan AIDS adalah:

3era) badan menurun lebih dari +"> dalam 2ak)u singka) Demam )inggi berkepanjangan 4lebih dari sa)u bulan5 Diare berkepanjangan 4lebih dari sa)u bulan5

Sedangkan gejala0gejala )ambahan berupa :


3a)uk berkepanjagan 4lebih dari sa)u bulan5 *elainan kuli) dan iri)asi 4ga)al5 In-eksi jamur pada mulu) dan kerongkongan ,

6embengkakan kelenjar ge)ah bening di seluruh )ubuh& seper)i di ba2ah )elinga& leher& ke)iak dan lipa)an paha. Pe"$e aan anta"a HIV an AIDS% &ait#' A. HIV adalah Human Immuno De-iciency Virus& sua)u .irus yang menyerang sel darah pu)ih manusia dan menyebabkan menurunnya kekebalan/ daya )ahan )ubuh& sehingga mudah )erserang in-eksi/penyaki). 3. AIDS adalah Acquired Immune Deficiency Syndrome& yai)u )imbulnya sekumpulan gejala penyaki) yang )erjadi karena kekebalan )ubuh menurun&oleh karena adanya .irus HIV di dalam darah In-eksi HIV/AIDS berbahaya& karena )elah banyak pengidap HIV/AIDS yang meninggal 0 0 lain. 0 0 0 6erjalanan 6enyaki) dan Aejala yang 8imbul 0 Dalam masa seki)ar $ bulan se)elah )er)ular& )ubuh belum memben)uk an)ibodi secara sempurna& sehingga )es darah )idak memperliha)kan bah2a orang )ersebu) )elah )er)ular HIV. Masa $ bulan ini sering disebu) dengan masa jendela 0 Masa )anpa gejala& yai)u 2ak)u 4% 0 1 )ahun5 dimana )es darah sudah menunjukkan adanya an)i bodi HIV dalam darah& ar)inya posi)i- HIV& namun pada masa ini )idak )imbul gejala yang menunjukkan orang )ersebu) menderi)a AIDS& a)au dia )ampak seha). Se)iap orang dapa) )er)ular HIV/AIDS. 3elum ada .aksin dan oba) penyembuhnya. Aejala muncul se)elah ! 0 +" )ahun )erin-eksi HIV. 6ada masa )anpa gejala sanga) mungkin menularkan kepada orang

'

Masa dengan gejala& ini sering disebu) masa sebagai penderi)a AIDS.

Aejala AIDS sudah )imbul dan biasanya penderi)a dapa) ber)ahan / bulan sampai ! )ahun dan kemudian meninggal VII. PEME(IKSAAN PENUN)ANG Tes a"a* 8es un)uk menge)ahui an)ibodi HIV per)ama )ersedia pada +',%. 3aru se)elah )es dapa) diperoleh& muncul berbagai per)anyaan )en)ang bagaimana cara memakai )es )ersebu). Umumnya& orang dapa) dibagi dalam dua kubu: mereka yang se)uju dengan )es secara sukarela dan mereka yang mengusulkan )es 2ajib. Aagasan 2ajib melakukan )es di)olak oleh sebagian besar negara akiba) biaya dan masalah logis)ik yang )erkai).$ 8iga negara yang me2ajibkan )es adalah *uba 41% persen 2arga di)es5& 3ulgaria 4#% persen di)es5 dan bekas Uni So.ie) 4$" persen5. *arena HIV )idak di)ularkan melalui hubungan biasa sehari0hari 4yai)u& bukan .irus yang diangku) udara5 )e)api melalui perilaku )er)en)u& )es 2ajib un)uk seluruh penduduk diliha) sanga) mahal& secara ilmiah )idak dapa) dibenarkan& dan dapa) menimbulkan perlakuan )idak adil. Di negara lain& kelompok )er)en)u dijadikan sasaran& sering kali )anpa perse)ujuan dari yang bersangku)an. *elompok ini mencakup narapidana& pekerja seks& pengguna narkoba dalam )empa) pemulihan& dan 2ani)a hamil. 6enolakan )erhadap )es HIV berar)i program harus mengembangkan s)ra)egi un)uk membujuk orang yang berisiko )erin-eksi HIV un)uk melakukan )es HIV karena akan berman-aa) un)uk mereka.# rang yang mengusulkan )es sukarela secara luas menganggap bah2a jika seseorang menge)ahui apakah ia )erin-eksi HIV a)au )idak akan menjadi unsur pen)ing dalam mendorong )erjadinya perubahan. 3erar)i& orang dengan HIV akan menerapkan penggunaan narkoba a)au hubungan seks yang lebih aman un)uk melindungi pasangannya& dan orang yang memakai narkoba bersamanya. Un)uk

+"

mereka yang HIV0nega)i-& akan mendorong perubahan perilaku agar meyakinkan bah2a mereka )idak )er)ular HIV di masa yang akan da)ang. Sebaliknya& ada yang menganggap bah2a se)iap orang yang menggunakan narkoba dengan jarum sun)ik dan melakukan seks yang )idak aman harus mengubah perilakunya& )erlepas apakah mereka HIV0posi)i- a)au )idak. *arena pesannya sama& )es )idak dibu)uhkan dan dapa) meningka)kan perlakuan )idak adil& s)igma)isasi dan pengucilan. Daripada melakukan )es secara massal& mereka mengusulkan program pendidikan massal sebagai gan)inya. 3anyak negara di Asia melakukan gabungan an)ara )es 2ajib& )es sukarela dan sur.eilans sen)inel. +agai,anaka* tes HIV i-akai. /0o""e0t t*e in onesian senten0e HHH5 Umumnya )es HIV dipakai dalam dua cara: un)uk sur.eilans masyaraka) 4sur.eilans sen)inel5 dan un)uk diagnosis perorangan. Sur.eilans masyaraka) biasanya dilakukan dengan melakukan )es in)ensi- 4skrining5 )erhadap kelompok kunci dalam masyaraka) agar menge)ahui luasnya penyebaran in-eksi HIV. Ini dapa) dilakukan dengan mengadakan skrining HIV pada perempuan hamil a)au pasien IMS& agar menge)ahui berapa yang )erin-eksi HIV pada 2ak)u )er)en)u: skrining ulangan di kemudian hari dapa) menunjukkan cepa)nya HIV menyebar dalam masyaraka) )er)en)u i)u. rang yang di)es dengan cara ini )idak diberi)ahukan hasil )esnya dan hasilnya juga anonim 4)anpa nama5. 8es perorangan adalah un)uk mereka yang merasa mungkin )elah )erpajan oleh HIV melalui prak)ek penyun)ikan& seks yang berisiko& a)au dari )rans-usi darah. 8es seper)i ini harus mencakup konseling pra)es dan pasca)es 4un)uk in-ormasi lebih lanju) liha) ini5. Melakukan )es memungkinkan orang un)uk mengubah perilakunya sehingga mereka )idak menularkan .irus i)u 4jika hasil )esnya posi)i-5 a)au& jika hasil )es mereka nega)i-& un)uk meyakinkan mereka supaya )idak )er)ular .irus ini di masa menda)ang. 8es juga bisa berar)i bah2a orang mungkin mendapa)kan saran0saran

++

berkai)an dengan keseha)an mereka& pengoba)an un)uk in-eksi opor)unis)ik seper)i 83& dan in-ormasi )en)ang bagaimana mengurangi kemungkinan menularkan .irus pada bayinya yang belum lahir& saa) melahirkan a)au ke)ika menyusui.

VIII. PEN1EGAHAN DAN PENGO+ATAN PEN1EGAHAN 0 0 Aunakan selalu jarum sun)ik yang s)eril dan baru se)iap kali akan Selalu menerapkan ke2aspadaan mengenai seks aman 4ar)inya :

melakukan penyun)ikan a)au proses lain yang mengakiba)kan )erjadinya luka hubungan seks yang )idak memungkinkan )ercampurnya cairan kelamin& karena hal ini memungkinkan penularan HIV5 0 3ila ibu hamil dalam keadaan HIV posi)i- sebaiknya diberi)ahu )en)ang semua resiko dan kemungkinan0kemungkinan yang akan )erjadi pada dirinya sendiri dan bayinya& sehingga kepu)usan un)uk menyusui bayi dengan ASI sendiri bisa diper)imbangkan. Ada )iga cara: +. Abs)inensi 4a)au puasa& )idak melakukan hubungan seks5 !. Melakukan prinsip monogami yai)u )idak bergan)i0gan)i pasangan dan saling se)ia kepada pasangannya $. Un)uk yang melakukan hubungan seksual yang mengandung risiko& dianjurkan melakukan seks aman )ermasuk menggunakan kondom Ada dua hal yang perlu diperha)ikan: +. Semua ala) yang menembus kuli) dan darah 4jarum sun)ik& jarum )a)o& a)au pisau cukur5 harus dis)erilisasi dengan benar !. 7angan memakai jarum sun)ik a)au ala) yang menembus kuli) bergan)ian dengan orang lain

+!

PENGO+ATAN 3erbagai pengoba)an )elah di)erapkan un)uk penyembuhan AIDS. Eang banyak diprak)ikkan sampai saa) ini adalah pengoba)an dengan oba) kimia 4chemo)herapy5. ba)0oba) ini biasanya adalah inhibi)or enDim yang diperlukan un)uk replikasi .irus& seper)i inhibi)or re.erse )ranscrip)ase dan pro)ease. Iido.udin0lebih dikenal dengan AI80adalah oba) AIDS yang per)ama kali digunakan. ba) yang merupakan inhibi)or enDim re.erse )ranscip)ase ini mulai digunakan sejak )ahun +',1. Se)elah i)u dikembangkan inhibi)or pro)ease seper)i indina.ir& ri)ona.ir& dan nel-ina.ir. Sampai saa) ini @ood and Drug Adminis)ra)ion 4@DA5 Amerika )elah mengiDinkan penggunaan seki)ar !" jenis oba)0oba)an. 6ada umumnya& pemakaian oba)0oba) ini adalah dengan kombinasi sa)u sama lainnya karena pemakaian oba) )unggal )idak menyembuhkan dan bisa memicu munculnya .irus yang resis)en )erhadap oba) )ersebu). 6emakaian oba) kombinasi menjadi s)andar pengoba)an AIDS saa) ini& yang disebu) highly ac)i.e an)ire)ro.iral )hrerapy 4HAA985. =alaupun demikian& cara ini juga masih belum e-ek)i-. Iido.udin 4IDV5 : Merupakan analog nukleosida& dan bekerja pada enDim re erse transcriptase. ?D? )elah menyarankan pemakaian oba) ini un)uk in-eksi HIV. Dosis: %""0/"" mg/hari& pemberian se)iap # jam J +"" mg& Didanosin 4DDI5 : 3elum ada rekomendasi pemberian DDI sebagai )erapi per)ama& melainkan dipakai bila penderi)a )idak )oleran )erhadap IDV& a)au sebagai penggan)i IDV dimana IDV sudah ama) lama dipakai& a)au bila pengoba)an dengan IDV )idak mendapa)kan hasil. Dosis: !B+"" mg& se)iap +! jam 433K/" *g5 a)au !B+!% mg& se)iap +! jam 433G/" *g5 DideoBycy)idine 4DD?& Ialci)abine5: Diberikan sebagai kombinasi dengan IDV& )e)api belum cukup pengalaman un)uk pemakaian )ersebu). Dosis: "&"$ mg/*g33& diberikan se)iap # jam. ba)0oba) lain: 3erbagai jenis oba) an)ire)ro.iral dikembangkan namun masih dalam )ara- peneli)ian. Eang cukup menjanjikan ialah deri.a) HL68 dan 8I3 & yang menghamba) HIV0+ secara sanga) spesi-ik& namun )idak HIV0!.

+$

Senya2a ini bekerja pada enDim re erse transcriptase. Vaksin un)uk mencegah penularan HIV sampai saa) ini belum dike)emukan. 8erapi kombinasi : 3anyak ahli cenderung mempergunakan )erapi kombinasi IDV dengan oba) an)ire)ro.iral lain& misalnya: Triple: SaMuina.ir +,"" mg/hari 49o.$+0,'%'5& IDV /"" mg/hari& DD? !&% mg/hari. Dou!le: DD?CIDV& DD?CsaMuina.ir. 8erapi kombinasi )erbuk)i memberikan hasil lebih baik dan mengurangi kemungkinan )imbulnya resis)ensi .irus )erhadap oba)0oba) an)ire)ro.iral )ersebu). Te"a-i gen 6endeka)an lain yang dilakukan adalah )erapi gen. Ar)inya& pengoba)an dilakukan dengan mengin)roduksikan gen an)i0HIV ke dalam sel yang )erin-eksi HIV. Aen ini bisa berupa an)isense dari dari salah sa)u enDim yang diperlukan un)uk replikasi .irus )ersebu) a)au riboDyme yang berupa an)isense 9NA dengan kemampuan un)uk menguraikan 9NA )arge). An)isense yang diin)roduksikan dengan .ek)or akan menjalani proses )ranskripsi menjadi 9NA bersamaan dengan messenger 9NA .irus 4m9NA5. Se)elah i)u& 9NA an)isense ini akan berin)eraksi dengan m9NA dari enDim )ersebu) dan mengganggu )ranslasi m9NA sehingga )idak menjadi pro)ein. *arena enDim yang diperlukan un)uk replikasi )idak berhasil diproduksi& o)oma)is HIV )idak akan berkembang biak di dalam sel. Sama halnya dengan an)isense& riboDyme juga menghalangi produksi sua)u pro)ein )api dengan cara menguraikan m9NA0nya 6endeka)an yang dilakukan dengan -okus 9NA ini juga bagus diliha) dari segi imunologi karena )idak mengakiba)kan respons imun yang )idak diinginkan. Hal ini berbeda dengan pendeka)an melalui pro)ein yang menyebabkan )imbulnya respons imun di dalam )ubuh. Un)uk keperluan )erapi gen seper)i ini& dibu)uhkan sis)em pengiriman gen yang e-isien yang akan memba2a gen hanya kepada sel yang )elah dan akan diin-eksi oleh HIV. Selain i)u& sis)em harus bisa mengekspresikan gen yang dimasukkan 4gen asing5 dan )idak mengakiba)kan e-ek yang berasal dari .irus i)u sendiri. Un)uk memenuhi syara) ini& HIV i)u sendiri penjadi pilihan u)ama. +#

HIV se$agai 2e0to" 6emikiran un)uk meman-aa)kan .irus HIV sebagai .ek)or dalam proses )rans-er gen asing ini di2ujudkan per)ama kali pada )ahun +''+ oleh 6oDnansky dan ka2an0ka2an dari Dana0@arber ?ancer Ins)i)u)e Amerika. Se)elah i)u peneli)ian )en)ang penggunaan HIV sebagai .ek)or un)uk )erapi gen berkembang pesa). =enDhe Ho dari 8he ?hildren Hospi)al o- 6hiladelphia bekerja sama dengan 7ulianna ;isDie2icD dari Na)ional ?ancer Ins)i)u)e berhasil menghamba) replikasi HIV di dalam sel dengan menggunakan an)i0)a)& yai)u an)isense )a) pro)ein 4enDim yang esensial un)uk replikasi HIV5. Semen)ara i)u& beberapa grup juga berhasil menghamba) perkembangbiakan HIV dengan menggunakan riboDyme. Hal yang pen)ing lagi dalam sis)em ini adalah )ingka) ekspresi gen yang s)abil. Dari hasil percobaan dengan )ikus& sampai saa) ini )elah berhasil dibua) .ek)or yang bisa mengekspresikan gen asing dengan s)abil dalam jangka 2ak)u yang lama pada organ& seper)i o)ak& re)ina& ha)i& dan o)o). =alaupun belum sampai pada aplikasi secara klinis& aplikasi .ek)or HIV un)uk )erapi gen bisa diharapkan. Hal ini lebih didukung lagi dengan penemuan small in)er-ering 9NA 4si9NA5 yang ber-ungsi menghamba) ekspresi gen secara spesi-ik. 6rinsipnya sama dengan an)isense dan riboDyme& )api si9NA lebih spesi-ik dan hanya diperlukan seki)ar !" bp 4base pair5 sehingga lebih mudah digunakan. 3aru0baru ini Da.id 3al)imore dari Uni.ersi)y o- ?ali-ornia ;os Angeles 4U?;A5 berhasil menekan in-eksi HIV )erhadap human 8 cell dengan menggunakan si9NA )erhadap pro)ein ??9% yang merupakan co0recep)or HIV. Dalam peneli)ian ini& HIV digunakan sebagai sis)em pengiriman gen. Semoga me)ode ini dapa) segera digunakan un)uk pengoba)an AIDS di seluruh dunia.

+%

Penatalaksanaan sta i#, lanj#t 6ada s)adium lanju)& )ingka) imuni)as penderi)a sudah sanga) menurun dan banyak komplikasi dapa) )erjadi& umunya berupa in-eksi opor)unis)ik yang mengancam ji2a penderi)a. 3i o2# in /3DV4 6ada s)adium lanju) IDV juga cukup banyak memberikan man-aa). 6ada keadaan penyaki) yang bera) dosis IDV diperlukan lebih )inggi& agar dapa) menembus ke susunan syara- pusa) 4SS65. Dosis dan pemberian belum ada kesepaka)an& )e)api sebagai dosis a2al pada penderi)a dengan bera) badan 1" *g& diberikan IDV +""" mg& dalam #0% kali pemberian. Pengo$atan infeksi o-o"t#nistik In-eksi HIV merupakan in-eksi kronis yang kompleks sehingga memerlukan pera2a)an mul)idisipliner& para spesialis& konselor dan kelompok0kelompok pendukung lainnya. Umumnya pada s)adium yang lebih lanju) lanju)& bila sekali muncul in-eksi maka jarang bersi-a) )unggal )e)api beberapa macam in-eksi bersamaan. *eadaan ini memerlukan pengoba)an yang rumi). 3ila sudah )imbul keadaan yang demikian maka sebaiknya penanganan penderi)a dilakukan oleh sebuah )im. Pe"a5atan fase te",inal Sampai saa) ini dapa) dinya)akan bah2a AIDS adalah penyaki) -a)al& belum dapa) disembuhkan. leh karena i)u penderi)a yang ki)a ra2a) akhirnya akan sampai pada -ase )erminal sebelum da)angnya kema)ian. 6ada -ase )erminal& dimana penyaki) sudah )ak )era)asi& pengoba)an yang diberikan hanyalah bersi-a) simp)oma)ik dengan )ujuan agar penderi)a merasa cukup

+/

enak& bebas dari rasa mual& sesak& menga)asi in-eksi yang ada dan mengurangi rasa cemas. Ta$el $e$e"a-a jenis infeksi o-o"t#nistik an keganasan se"ta o$at!o$atann&a. In-eksi opor)unis)ik dan keganasan 6neumocys)is carinii 46?65 8oBoNlasma gondii ?andidiasis ?ryp)ococcus Neo-ormans His)oplasmosis ?occidioidomycosis Mycobac)erium )uberculosis ba) yang dipakai 8rime)hoprimCsul-ame)hoksasolCdapson 6yrime)aminCsul-adiaDine @lukonaDol a)au Ampho)ericine 3 IV Ampho)ericine 3 IV Ampho)ericine 3 Ampho)ericine 3 8riple drug sekurangnya ' bulan. 3ila dengan double drug 4)anpa isoniaDid a)au ri-ampisin5 pengoba)an harus diberikan minimal +, bulan. Aksiklo.ir Herpes .irus Aanciclo.ir& @oscarne) ?y)omegalo .irus Somas)i)a)in analogues ?ryp)occocc sporidiosis 8rime)hoprimCSul-ame)hoksaDol. Isosporiasis Aksiklo.ir& Si)arabin Mul)i-ocl leukoenselopa)i progresi*anker opor)unis)ik: Si)os)a)ik sis)emik/lokal& radio )erapi *aposi Si)os)a)ik dalam regimen ?H 6 ;im-oma Non Hodgkin

+1

DAFTA( PUSTAKA +. Ouinn 8?& =a2er M7& Se2ankambo N& e) al. Viral load and he)eroseBual )ransmission o- human immunode-iciency .irus )ype +. N Lngl 7 Med !"""<$#!:'!+0'!'. !. Diagnoses o- HIV/AIDS P $! s)a)es& !"""(!""$. MM=9 Morb Mor)al =eekly 9ep !""#<%$:++"/0+". $. ?D? pos)s ne2 HIV )es)ing& re-erral guidelines. AIDS Aler) !""!<+1:!& ,0+". %. 6al)iel AD& =eins)ein M?& *immel AD& e) al. LBpanded screening -or HIV in )he Uni)ed S)a)es 00 an analysis o- cos)0e--ec)i.eness. N Lngl 7 Med !""%<$%!:%,/0%'%. /. Sanders AD& 3ayoumi AM& Sundaram V& e) al. ?os)0e--ec)i.eness oscreening -or HIV in )he era o- highly ac)i.e an)ire)ro.iral )herapy. N Lngl 7 Med !""%<$%!:%1"0%,%. 1. 3ul)erys M& 7amieson D7& QSulli.an M7& e) al. 9apid HIV0+ )es)ing during

labor: a mul)icen)er s)udy. 7AMA !""#<!'!:!+'0!!$. ,. Marko2i)D M& Mohri H& Mehandru S& e) al. In-ec)ion 2i)h mul)idrug resis)an)& dual0)ropic HIV0+ and rapid progression )o AIDS: a case repor). ;ance) !""%<$/%:+"$+0+"$,. '. Aoulder 67& =alker 3D. HIV0+ superin-ec)ion 00 a 2ord o- cau)ion. N Lngl 7 Med !""!<$#1:1%/01%,.

+,

+!. Auidelines -or )he use o- an)ire)ro.iral agen)s in HIV0+ in-ec)ed adul)s and adolescen)s. 6anel on clinical prac)ices -or )rea)men) o- HIV in-ec)ion 4Depar)men) o- Heal)h and Human Ser.ices5. +$. Aberg 7A& Aallan) 7L& Anderson 7& e) al. 6rimary care guidelines -or )he managemen) o- persons in-ec)ed 2i)h human immunode-iciency .irus: recommenda)ions o- )he HIV Medicine Associa)ion o- )he In-ec)ious Diseases Socie)y o- America. ?lin In-ec) Dis !""#<$':/"'0/!'. +%. recommenda)ions o- an In)erna)ional AIDS Socie)y0USA 6anel. ?lin In-ec) Dis !""$<$1:++$0+!,.

+'

Anda mungkin juga menyukai