Anda di halaman 1dari 32

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyakit Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) pertama kali
ditemukan pada tahun 1981 di Amerika Serikat yang kemudian dengan
pesatnya menyebar ke seluruh dunia. Pada tahun 1988 jumlah kasus AIDS di
Amerika Serikat mencapai 8.1!9 "rang. Di #egara$negara Amerika %atin
dilap"rkan &.'1( kasusu AIDS melanda kaum muda berusia ')$9 tahun yang
sebagian besar adalah kaum h"m"seksual dan pengguna "bat$"bat suntik ke
pembuluh darah. *eskipun demikian+ dari beberapa literature sebelumnya
ditemukan kasus yang c"c"k dengan de,inisi sur-elians AIDS pada tahun 19()
dan 19.)$an di Amerika Serikat.
1+'
Saat ini diperkirakan jumlah penderita /I01AIDS di Ind"nesia '.1!1
penderita dan .(!9 diantaranya telah meninggal dunia. 2umlah penderita
/I01AIDS di pr"-insi 2ambi tahun ')1) tercatat '.8 penderita dan .' "rang
diantaranya telah meninggal dunia. 2umlah penderita /I01AIDS di pr"-insi
2ambi umumnya terjadi di 3"ta 2ambi sebanyak 1(9 kasus dengan pre-alensi
penularan 9+!& per 1)).))) jumlah penduduk yang merupakan urutan 1)
tertinggi dari !! pr"-insi di Ind"nesia dengan urutan pertama adalah D3I
2akarta. Selanjutnya angka kejadian kasus /I01AIDS di Ind"nesia banyak
terjadi pada kel"mp"k umur ')$'9 tahun (&+!94) kemudian pada kel"mp"k
umur !)$!9 tahun (!1+'94). 5erdasarkan jenis kelamin &!+)4 penderita
/I01AIDS adalah laki$laki dan sebanyak '.+(84 adalah perempuan+ sisanya
tidak diketahui sebanyak )+!.4.
!
Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) merupakan penyakit yang
diakibatkan in,eksi "leh -irus /I0 (Human Immunodeficiency Virus) yang
termasuk ,amily retr"-iridae yaitu kel"mp"k -irus berselubung (en-el"pe
-irus) yang mempunyai en6im reverse transcriptase+ en6im yang dapat
mensintesis k"pi D#A dari gen"m 7#A. 0irus ini termasuk dalam sub,amily
lenti-irus berdasarkan kesamaan segmen gen"m+ m"r,"l"gi dan siklus
hidupnya yang mempunyai si,at menyebabkan in,eksi laten+ mempunyai e,ek
sit"patik yang cepat+ perkembangan penyakitnya lama dan dapat ,atal.

1
Penyakit AIDS merupakan penyakit kekebalan yang bersi,at terminal
akibat in,eksi retr"-irus yang dikenal dengan nama -irus /I0 (Human
Immunodeficiency Virus). Penularan -irus ini terjadi le8at pertukaran cairan
tubuh atau darah antara pasien dengan "rang sehat seperti le8at sanggama atau
pemakaian jarum suntik dan trans,usi pr"duk darah yang teri,eksi AIDS+ atau
terjadi dari ibu kepada bayinya saat hamil+ melahirkan atau menyusui. 9ejala
klinis AIDS yang nyata baru terlihat setelah terjadi in,eksi "p"rtunistik dan
kanker yang berkaitan dengan AIDS seperti sarc"ma 3ap"si. 3asus AIDS
mencerminkan in,eksi /I0 yang sudah berlangsung lama. Saat ini+ AIDS
dijumpai hamper semua #egara dan merupakan suatu pendemi di seluruh
dunia.
(+.

7umah Sakit :mum Daerah 7aden *attaher telah mengenali kasus
AIDS sejak kasusnya pertama kali ditemukan+ dan telah memiliki data$data
rekam medis pasien tersebut. ;leh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentang gambaran karakteristik penderita AIDS de8asa di klinik
pengendalian /I01AIDS di 7S: 7aden *attaher 2ambi.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Rumusan Masalah Umum
5erdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas+ permasalahan
umum yang timbul dalam peneitian ini adalah bagaimana karakteristik
penderita AIDS de8asa di klinik pengendalian /I01AIDS di 7umah Sakit
:mum Daerah 7aden *attaher 2ambi peri"de 2uli ')1' < September ')1'=
1.2.2 Rumusan Masalah Khusus
5erdasarkan uraian latar belakang masalah diatas+ sehingga dapat
dirumuskan beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut>
a. 5agaimana karakteristik penderita AIDS de8asa berdasarkan umur
penderita yang dira8at di 7umah Sakit :mum Daerah 7aden *attaher
2ambi peri"de 2uli ')1' < September ')1'=
b. 5agaimana karakteristik penderita AIDS de8asa berdasarkan jenis
kelamin penderita yang dira8at di 7umah Sakit :mum Daerah 7aden
*attaher 2ambi peri"de 2uli ')1' < September ')1'=
2
c. 5agaimana karakteristik penderita AIDS de8asa berdasarkan pendidikan
penderita yang dira8at di 7umah Sakit :mum Daerah 7aden *attaher
2ambi peri"de 2uli ')1' < September ')1'=
d. 5agaimana karakteristik penderita AIDS de8asa berdasarkan pekerjaan
penderita yang dira8at di 7umah Sakit :mum Daerah 7aden *attaher
2ambi peri"de 2uli ')1' < September ')1'=
e. 5agaimana karakteristik penderita AIDS de8asa berdasarkan gejala klinis
penderita yang dira8at di 7umah Sakit :mum Daerah 7aden *attaher
2ambi peri"de 2uli ')1' < September ')1'=
1.3 Tuuan Penel!t!an
1.3.1 Tuuan Umum
*engetahui karakteristik penderita AIDS de8asa yang dira8at di
7umah Sakit :mum Daerah 7aden *attaher 2ambi peri"de 2uli ')1' <
September ')1'.
1.3.2 Tuuan Khusus
a. *engetahui karakteristik penderita AIDS de8asa berdasarkan umur
penderita yang dira8at di 7umah Sakit :mum Daerah 7aden *attaher
2ambi peri"de 2uli ')1' < September ')1'.
b. *engetahui karakteristik penderita AIDS de8asa berdasarkan jenis
kelamin penderita yang dira8at di 7umah Sakit :mum Daerah 7aden
*attaher 2ambi peri"de 2uli ')1' < September ')1'.
c. *engetahui karakteristik penderita AIDS de8asa berdasarkan
pendidikan penderita yang dira8at di 7umah Sakit :mum Daerah
7aden *attaher 2ambi peri"de 2uli ')1' < September ')1'.
d. *engetahui karakteristik penderita AIDS de8asa berdasarkan
pekerjaan penderita yang dira8at di 7umah Sakit :mum Daerah
7aden *attaher 2ambi peri"de 2uli ')1' < September ')1'.
e. *engetahui karakteristik penderita AIDS de8asa berdasarkan gejala
klinis penderita yang dira8at di 7umah Sakit :mum Daerah 7aden
*attaher 2ambi peri"de 2uli ')1' < September ')1'.
1." Man#aat Penel!t!an
1..1 Pengembangan Ilmu
/asil penelitian ini dapat berguna untuk menambah 8a8asan keilmuan
tentang karakteristik penderita AIDS bagi peneliti dan pembaca serta dapat
mengaplikasikan dalam praktek lapangan nantinya.
1..' 5agi Peneliti
3
Penelitian ini dapat memberikan gambaran karakteristik penderita
AIDS dan dapat digunakan sebagai t"lak ukur penelitian berikutnya
khususnya yang berhubungan dengan AIDS.
1..! Aspek Pelayanan 3esehatan
Penelitian ini juga dapat memberi man,aat bagi petugas kesehatan serta
masyarakat agar bisa mencapai derajat kesehatan yang lebih baik sehingga
terhindar dari penyakit terutama AIDS.
BAB II
TIN$AUAN PU%TAKA
2.1 De#!n!s! HI&'AID%
Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) dapat diartikan sebagai
kumpulan gejala atau penyakit yang disebabkan "leh menurunnya kekebalan
tubuh akibat in,eksi "leh -irus /I0 (Human Immunodeficiency Virus) yang
termasuk ,amily retr"-iridae. AIDS merupakan mani,estasi stadium akhir dari
in,eksi /I0.
Human Immunodeficiency Virus (/I0) adalah -irus penyebab AIDS
yang dig"l"ngkan sebagai jenis reir"-irus yang menyerang sel darah putih dan
4
melumpuhkan sistem kekebalan tubuh dan ditemukan dalam cairan tubuh
penderita (darah+ air mani+ cairan -agina+ dan air susu ibu).
Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) adalah Syndr"me akibat
de,isiensi immunitas selluler tanpa penyebab lain yang diketahui+ ditandai
dengan in,eksi "p"rtunistik keganasan berakibat ,atal. *unculnya syndr"me
ini erat hubungannya dengan berkurangnya 6at kekebalan tubuh yang
pr"sesnya tidaklah seketika melainkan sekitar ( < 1) tahun setelah sese"rang
terin,eksi /I0.
5erdasarkan hat tersebut maka penderita AIDS di masyarakat
dig"l"ngkan kedalam ' kateg"ri yaitu>
a. Penderita yang mengidap /I0 dan telah menunjukkan gejala klinis
(penderita AIDS p"siti,).
b. Penderita yang mengidap /I0+ tetapi belum menujukkan gelaja klinis
(penderita AIDS negati-e).
2.2 Et!m(l(g! HI&'AID%
Agen eti"l"gic AIDS adalah /I0+ yang termasuk ,amily retr"-irus
manusia dan sub,amily lenti-irus. Penyebab AIDS adalah sejenis -irus yang
terg"l"ng 7etr"-irus yang disebut Human Immunodeficiency Virus (/I0).
0irus ini pertama kali diis"lasi "leh *"ntagnier dan ka8an$ka8an di Prancis
pada tahun 198! dengan nama Lymphadenopathy Associated Virus (%A0)+
sedangkan 9all" di Amerika Serikat pada tahun 198 mengis"lasi (/I0) III.
3emudian atas kesepakatan internasi"nal pada tahun 198. nama -irus dirubah
menjadi /I0.
Human Immunodeficiency Virus adalah sejenis 7etr"-irus 7#A. Dalam
bentuknya yang asli merupakan partikel yang inert+ tidak dapat berkembang
atau melukai sampai ia masuk ke sel target. Sel target -irus ini terutama sel
%ym,"sit ?+ karena ia mempunyai resept"r untuk -irus /I0 yang disebut @D

+
di dalam sel %ym,"sit ?+ -irus dapat berkembang dan seperti retr"-irus yang
lain+ dapat tetap hidup lama dalam sel dengan keadaan inakti,. Aalaupun
demikian -irus dalam tubuh pengidap /I0 selalu dianggap in,ecti"us yang
setiap saat dapat akti, dan dapat ditularkan selama hidup penderita tersebut.
5
In,eksi dari ,amily lenti-irus ini khas ditandai dengan si,at latennya yang
lama+ masa inkubasi yang lama+ replikasi -irus yang persisten dan keterlibatan
dari susunan syara, pusat.
9ambar 1 > Struktur /I0
Secara m"r,"l"gis /I0 terdiri atas ' bagian besar yaitu bagian inti (c"re)
dan bagian selubung (en-el"p). 5agian inti terbentuk silindris tersusun atas
dua untaian 7#A (Rebonucleic Acid). Bn6im re-erce transcriptase dan
beberapa jenis pr"sein. 5agian terselubung terdiri atas lipid dan glik"pr"tein
(gp1 dan gp1')). 9p 1') berhubungan dengan resept"r %ym,"sit (?) yang
rentan. 3arena bagian luar -irus (lemak) tidak tahan panas+ bahan kimia+ maka
/I0 termasuk -irus sensiti-e terhadap pengaruh lingkungan seperti air
mendidih+ sinar matahari dan mudah dimatikan dengan berbagai disin,ektan
seperti eter+ aset"n+ alc"h"l+ y"dium hip"kl"rit dan sebagainya+ tetapi relati-e
resisten terhadap radiasi dan sinar ultra-i"let.
2.3 %earah HI&'AID%
3asus pertama AIDS di dunia dilap"rkan pada tahun 1981. *eskipun
demikian+ dari beberapa literature sebelumnya ditemukan kasus yang c"c"k
dengan de,inisi sur-eilans AIDS pada tahun 19() dan 19.)an di Amerika
Serikat.
0irus penyebab AIDS diidenti,ikasi "leh %uc *"ntagner pada tahun
198! yang pada 8aktu itu diberi nama %A0 (Lymphadenopathy Associated
Virus) sedangkan 7"bert 9all" menemukan -irus penyebab AIDS pada tahun
6
198 yang saat itu dinamakan /?%0$III. Sedangkan tes untuk memeriksa
antib"dy terhadap /I0 dengan cara B%ISA baru tersedia tahun 198(.
Istilah pasien AIDS tidak dianjurkan dan istilah ;dha ("rang dengan
/I01AIDS) lebih dianjurkan agar pasien AIDS diperlakukan lebih manusia8i+
sebagai subjek dan tidak dianggap sebagai sekedar "bjek sebagai pasien.
3asus pertama AIDS di Ind"nesia dilap"rkan secara resmi "leh
Departemen 3esehatan tahun 198& yaitu 8arga negara 5elanda di 5ali.
Sebenarnya sebelum itu telah ditemukan kasus pada bulan Desember 198(
yang secara klinis sangat sesuai dengan diagn"sis AIDS dan hasil tes Blisa tiga
kali diulang+ menyatakan p"siti,. /anya hasil tes Aastern 5l"t+ yang saat itu
dilakukan di Amerika+ hasilnya negati-e sehingga tidak dilap"rkan sebagai
kasus AIDS. 3asus kedua in,eksi /I0 ditemukan di bulan *aret 198. di 7S
@ipt" *angunkusum"+ pada pasien hem"philia dan termasuk jenis n"n
pr"gress"r+ artinya k"ndisi kesehatan dan kekebalannya cukup baik selama 1&
tahun tanpa peng"batan dan sudah dik"n,irmasi dengan Aastern 5l"t+ serta
masih ber"bat jalan di 7S:P# @ipt" *angunkusum" pada tahun '))'.
2." Pat(genes!s HI&'AID%
%im,"sit @D merupakan target utama in,eksi /I0 karena -irus
mempunyai a,initas terhadap m"lekul permukaan @D. %im,"sit @D
ber,ungsi mengk""rdinasikan sejumlah ,ungsi imun"l"gi yang penting.
/ilangnya ,ungsi tersebut menyebabkan gangguan resp"n imun yang
pr"gresi,.
*ekanisme utama in,eksi /I0 adalah melalui perlekatan selubung
glik"pr"tein -irus gp1') pada m"lekul @D. *"lekul ini merupakan resept"r
dengan a,ilitas paling tinggi terhadap pr"tein selubung -irus. Partikel /I0
yang berikatan dengan m"lekul @D kemudian masuk ke dalam sel h"spes
melalui ,usi antara membrane -irus dengan membran sel h"spes dengan
bantuan gp1 yang terdapat pada permukaan membran -irus.
*"lekul @D banyak terdapat pada sel lim,"sit ? helper @D+ namun
sel$sel ini seperti makr",ag+ m"n"sit+ sel dedritik+ sel langerhans+ sel stem
hemat"p"etik dan sel mikr"gial dapat juga terin,eksi /I0 melalui ingesti
7
k"mbinasi -irus antib"dy atau melalui m"lekul @D yang diekspresikan "leh
sel tersebut. 5anyak bukti menunjukkan bah8a m"lekul @D memegang
peranan penting pada pet"genesis dan e,ek sit"patik /I0.
Sekali -iri"n /I0 masuk ke dalam sel+ maka en6im yang terdapat dalam
nucle"pr"tein menjadi akti, dan memulai siklus repr"duksi -irus.
Nukleoprotein inti -irus menjadi rusak dan gen"m 7#A -irus akan
ditranskripsi menjadi D#A untai ganda "leh en6im reverse transcriptase dan
kemudian masuk ke nucleus. Bn6im integrase akan mengkatalisa integrasi
antara D#A -irus dengan D#A gen"m dari sel h"spek. 5entuk D#A integrasi
dari /I0 disebut pr"-irus+ yang mempu bertahan dalam bentuk inakti, selama
beberapa bulan atau beberapa tahun tanpa mempr"duksi -iri"n baru. Itu
sebabnya in,eksi /I0 pada sese"rang dapat bersi,at laten dan -irus terhindar
dari sistem imun h"spes.
Partikel -irus yang in,eksius akan berbentuk pada saat sel lim,"sit ?
terakti-asi. Akti-asi sel ? @D yang telah terin,eksi /I0 akan mengakibatka
akti-asi provirus juga. Akti-asi ini dia8ali dengan transakripsi gen structural
menjadi m7#A kemudian ditranslasikan menjadi pr"tein -irus. 3arena pr"tein
-irus dibentuk dalam sel hospes+ maka membran plasma sel hospes akan
disisipi "leh glikoprotein -irus yaitu gp1 dan gp1'). 7#A -irus dan pr"tein
core kemudian akan membentuk membran dan menggunakan membran
plasma sel h"spes yang telah dim"di,ikasi dengan glik"pr"tein -irus+
membentuk selubung -irus dalam pr"ses yang dikenal sebagai budding.
In,eksi beberapa -irus dapat meningkatkan transkripsi pr"-irus D#A pada
/I0 sehingga berkembang menjadi AIDS yaitu+ /?%0$1+ cytomegalovirus+
virus herpes simple! virus "pstein#$arr! adenovirus! dan virus hepatitis $.
2.) Masa Inku*as! HI&'AID%
*asa inkubasi adalah 8aktu yang diperlukan sejak sese"rang terpapar
-irus /I0 sampai dengan menunjukkan gejala$gejala AIDS. Aaktu yang
dibutuhkan rata$rata cukup lama dan dapat mencapai kurang lebih 1' tahun
dan semasa inkubasi penderita tidak menunjukkan gejala$gejala sakit.
8
Selama masa inkubasi ini penderita disebut penderita /I0. Pada ,ase ini
terdapat masa dimana -irus /I0 tidak dapat terdeteksi dengan pemeriksaan
lab"rat"rium kurang lebih ! bulan sejak tertular -irus /I0 yang dikenal
denganCmasa 8ind"8 peri"deC.
Selama masa inkubasi penderita /I0 sudah berp"tensi untuk
menularkan /I0 kepada "rang lain dengan berbagai cara sesuai p"la transmisi
-irus /I0. *engingat masa inkubasi yang relati-e lama+ dan penderita /I0
tidak menunjukkan gejala$gejala sakit+ maka sangat besar kemungkinan
penularan terjadi pada ,ase inkubasi ini.
2.+ ,akt(r R!s!k(
0irus /I0 menular melalui enam cara penularan yaitu>
a. /ubungan seksual dengan pengidap /I01AIDS
/ubungan seksual secara -aginal+ anal+ dan "ral dengan penderita
/I0 tanpa perlindungan bisa menularkan /I0. Selama hubungan seksual
berlangsung+ air mani+ cairan -agina+ dan darah dapat mengenai selaput
lendir -agina+ penis+ atau mulut sehingga /I0 yang terdapat dalam cairan
tersebut masuk ke aliran darah. Selama berhubungan juga bisa terjadi lesi
mikr" pada dinding -agina+ dubur+ mulut yang bisa menjadi jalan /I0
untuk masuk ke aliran darah pasangan seksual.
b. Ibu pada bayinya
Penularan /I0 dari ibu bisa terjadi pada saat kehamilan (in utero).
5erdasarkan lap"ran @D@ Amerika+ pre-elensi penularan /I0 dari ibu ke
bayi adalah )+)14 sampai )+&4. 5ila ibu baru terin,eksi /I0 dan belum
ada gejala AIDS+ kemungkinan bayi terin,eksi sebanyak ')4 dan sampa
!(4+ sedangkan kalau gejala AIDS sudah jelas pada ibu kemungkinan
mencapai ()4. Penularan juga terjadi selama pr"ses persalinan melalui
tran,usi ,et"maternal atau k"ntak antara kulit atau membran muk"sa bayi
dengan darah atau sekresi maternal saat melahirkan. Semakin lama pr"ses
melahirkan+ semakin besar risik" penularan. ;leh karena itu+ lama
persalinan bisa dipersingkat dengan "perasi section caesaria. ?ransmisi
lain terjadi selama peri"de post partum melalui ASI. 7isik" bayi tertular
melalui ASI dari ibu yang p"siti, sekitar 1)4.
9
c. Darah dan pr"duk darah yang tercemar /I01AIDS
Sangat cepat menularkan /I0 karena -irus langsung masuk ke
pembuluh darah dan menyebar ke seluruh tubuh.
d. Pemakaian alat kesehatan yang tidak steril
Alat pemeriksaan kandungan seperti spekulum+ tenakulm+ dan alat$
alat lain yang menyentuh darah+ cairan -agina atau air mani yang
terin,eksi /I0+ dan langsung digunakan pada "rang yang tidak terin,eksi
bisa menularkan /I0.
e. Alat$alat untuk men"rah kulit.
Alat tajam dan runcing seperti jarum+ pisau+ silet+ menyunat
sese"rang+ membuat tat"+ mem"t"ng rambut+ dan sebagainya bisa
menularkan /I0 sebab alat terbut mungkin dipakai tanpa disterilkan
terlebih dahulu.
,. *enggunakan jarum suntik secara bergantian.
2arum suntik yang digunakan di ,asilitas kesehatan+ maupun yang
digunakan "leh para pengguna nark"ba (In%ection! &rug 'ser#I&')
sangat berp"tensi menularkan /I0. Selain jarum suntik+ pada para
pemakai ID: secara bersama$sama juga menggunakan tempat
penyampur+ pengaduk+ dan gelas peng"pl"s "bat+ sehingga berp"tensi
tinggi untuk menularkan /I0.
2.- .am*aran Kl!n!s
In,eksi /I0 akan menyebabkan timbulnya gejala klinis yang mulai terjadi
pada saat timbulnya ser"k"n-ersi dan diakhiri dengan timbulnya penyakit
AIDS. *enurut 3PA gejala klinis terdiri dari ' gejala yaitu gejala may"r
(umum terjadi) dan gejala min"r (tidak umum terjadi).
.eala ma/(r0
a. 5erat badan menuruh lebih dari 1)4 dalam 1 bulan.
b. Diare kr"nis yang berlangsung lebih dari 1 bulan.
c. Demam berkepanjangan lebih dari 1 bulan.
d. Penurunan kesadaran dan gangguan neur"l"gis.
e. Demensia1/I0 ense,al"pati.
9ejala min"r>
a. 5atuk menetap lebih dari 1 bulan.
b. &ermatitis generalisata.
c. Adanya herpes (oster multisegmen dan herpes (oster berulang.
10
d. 3andidias "r",aringeal
e. Herpes simpleks kronis progresif.
,. Limfadenopati generalisata.
g. Retinitis Sitomegalovirus.
2.1 %ta2!um Kl!n!s HI&'AID%
Pembagian stadium /I01AIDS adalah>
2.1.1 %ta2!um Pertama0 HI&
In,eksi dimulai dengan masuknya /I0 dan diikuti terjadinya
perubahan ser"l"gis ketika antib"dy terhadap -irus tersebut berubah dari
negati, menjadi p"siti,. 7entang 8aktu sejak /I0 masuk ke dalam tubuh
sampai tes antib"dy terhadap /I0 menjadi p"siti, disebut )indo) periode.
%ama )indo) periode antara satu sampai tiga bulan+ bahkan ada yang dapat
berlangsung sampai enam bulan.
a. Asimpt"matik
b. %im,aden"pati generalisata.
2.1.2 %ta2!um Ke2ua
Asimptomatik berarti bah8a di dalam "rgan tubuh terdapat /I0 tetapi
tubuh tidak menunjukkan gejala$gejala. 3eadaan ini dapat berlangsung
merata selama lima sampai sepuluh tahun. @airan tubuh pasien /I01AIDS
yang tampak sehat ini sudah dapat menularkan /I0 ke "rang lain.
a. 5erat badan menurun ( < 1)4
b. In,eksi saluran napas berulang (sinusitis! tonsilitis!bronchitis! otitis
media! faringitis).
c. Herpes (oster.
d. :lkus mulut berulang
e. 7uam kulit yang gatal (*ruritic *apular "ruption)
,. &ermatitis seboroik.
g. In,eksi jamur kaku.
2.1.3 %ta2!um Ket!ga
Pembesaran kelenjar lim,e secara menetap dan merata (*ersistent
+enerali(ed Lymphadenopathy)+ tidak hanya muncul pada satu tempat saja+
dan berlangsung lebih dari satu bulan.
a. 5erat badan menurun yang tidak dapat dijelaskan sebabnya (D1)4).
b. Diare kr"nis yang tidak dapat dijelaskan sebabnya lebih dari 1 bulan.
11
c. Demam yang tidak diketahui sebabnya (intermiten maupun tetap
selama lebih dari 1 bulan).
d. ,andidiasi oral persisten.
e. -ral hairy leukoplakia.
,. .uberkulosis (?5) paru dalam 1 tahun terakhir.
g. In,eksi bakteri yang berat (empiema! piomiositis! infeksi tulang atau
sendi! meningitis! bakteriemi selain pneumonia).
h. Stomatitis! gingivitis atau periodontitis ulseratif nekrotikans yang akut.
i. Anemia (/bE8g1d%)+ netr"peni (E())1mm!)+ dan1atau trombositopeni
kr"nis (E().)))1mm!) yang tak dapat diterangkan sebabnya.
2.1." %ta2!um Keem3at
3eadaan ini disertai adanya macam$macam penyakit+ antara lain
penyakit k"nstitusi"nal+ penyakit syara,+ dan penyakit in,eksi sekunder.
a. /I0 )asting syndrome (berat badan berkurang D1)4 dari 55 semula+
disertai salah satu dari diare kr"nik tanpa penyebab yang jelas (D1
bulan) atau kelemahan kr"nik dan demam berkepanjangan tanpa
penyebab yang jelas).
b. *neumonia pneumocystis! *neumonia bakteri berat yang berulang.
c. Herpes Simpleks ulseratif lebih dari 1 bulan.
d. ,andidiasis esophagus (atau ditrakea+ br"nkus atau paru)
e. .uberkolosis ekstra paru
,. Sarcoma kaposi.
g. Infeksi cytomegalovirus (retinitis atau in,eksi "rgan lain)
h. .oksoplasmosis susunan sara, pusat.
i. "nsefalopati /I0
j. 3eript"k"kus ekstra paru termasuk meningitis
k. Infeksi mikrovakterium non#tuberkulosis yang luas (diseminata)
l. Pr"gressi-e multi,"cal liuc"encephalapathy (P*%)
m. 3ript"sp"ridi"sis kr"nis+ is"sp"ri"sis kr"nis
n. *ik"sis diseminata (hist"plasm"sis+ k"ksidi"id"mik"sis+ penisili"sis
ekstra paru).
". Septikemi berulang (termasuk salm"nella n"n ti,"id)
p. %im,"ma ("tak atau n"n /"dgkin sel 5)
F. 3arsin"ma ser-iks in-asi-e
r. %eismaniasis diseminata atipikal
s. 9ejala neur"pati atau kardi"mi"pati terkait /I0
2.4 Karakter!st!k Pen2er!ta AID%
12
3arakteristik adalah si,at khas dengan per8atakan tertentu. Pda
penelitian ini karakteristik penderita yang akan diteliti antara lain> umur+ jenis
kelamin+ pendidikan+ pekerjaan+ ,akt"r risik"+ gambaran klinis+ stadium dan
pemeriksaan lab"rat"rium.
2.4.1 Umur
:mur adalah lama hidup sese"rang. :mur ditentukan dengan
hitungan tahun+ semakin banyak umur sese"rang semakin banyak pula
pengalaman yang dimiliki. *enurut Depkes 7I+ bah8a umur kasus
penderita AIDS dapat dikel"mp"kkan menjadi 9 kel"mp"k umur yaitu>
umur E 1 tahun+ 1 < tahun+ ( < 1 tahun+ 1( < 19 tahun+ ') < '9 tahun+ !)
< !9 tahun+ ) < 9 tahun+ () < (9 tahun dan D .) tahun.
2.4.2 $en!s Kelam!n
5ila ditinjau perbandingan antara 8anita dan pria+ ternyata terdapat
angka yang cukup ber-ariasi. *enurut Depkes 7I+ jumlah kumulati,
penderita /I01AIDS &!+)4 untuk laki$laki dan '.+(84 untuk perempuan
serta lain$lain )+!.4. Pada kenyataannya laki$laki lebih banyak menderita
/I01AIDS dibandingkan perempuan dengan rasi" sekitar ! banding 1.
%aki$laki ialah salah satu dari dua jenis kelamin manusia+ yaitu lelaki
dan perempuan. Penggunaan istilah GlelakiH dalam bahasa Ind"nesia khusus
untuk manusia+ bagi he8an itu jantan+ namun kadang$kadang istilah 2antan
dipergunakan untuk laki$laki yang memiliki kelebihan seksual. Perempuan
adalah sebutan yang digunakan untuk spesies manusia berjenis kelamin
betina. Perempuan adalah kata yang umum digunakan untuk
menggambarkan 8anita de8asa. Perempuan yang memiliki "rgan
repr"duksi yang baik akan memiliki kemampuan untuk mengandung+
melahirkan dan menyusui. Aaria (porimanteau) atau 8adam adalah laki$
laki yang lebih suka berperan sebagai perempuan dalam kehidupannya
sehari$hari. 3eberadaan 8aria telah tercatat lama dalam sejarah dan
memiliki p"sisi yang berbeda$beda dalam setiap masyarakat. Aalaupun
dapat terkait degan k"ndisi ,isik sese"rang+ gejala 8aria adalah bagian dari
aspek s"sial transgenderisme. Sese"rang laki$laki memilih menjadi 8aria
13
dapat terkait dengan keadaan bi"l"gisnya (herma,r"ditisme)+ "rientasi
seksual(h"m"seksualitas)+ maupun akibat peng"ndisian lingkungan
pergaulan.
2.4.3 Pen2!2!kan
Dalam arti sederhana pendidikan sering diartikan sebagai usaha
manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai$nilai di dalam
masyarakat dan kebudayaan.
Pendidikan secara umum adalah segala upaya yang direncanakan
untuk mempengaruhi "rang lain baik indi-idu+ kel"mp"k ataupun
masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan "leh pelaku
pendidikan.
2enjang pendidikan+ tinggi apabila tamatan Akademi atau perguruan
tinggi+ menengah apabila tamatan S*P atau S*A dan dasar apabila tamat
SD serta tidak sek"lah.
2.4." Pekeraan
Pekerjaan adalah suatu hal yang dilakukan untuk mendapatkan
na,kah atau p"k"k penghasilan. Pekerjaan adalah kegiatan sehari$hari yang
digunakan sebagai sumber mata pencaharian untuk menghasilkan
pendapatan berupa uang yang dapat diman,aatkan untuk mencukupi
kebutuhan hidup yang ditekuni.
Penyebaran /I0 dipengaruhi "eh perilaku berisik" kel"mp"k$
kel"mp"k masyarakat. Dalam mengemas pr"gram$pr"gram pencegahan
dibedakan kel"mp"k$kel"mp"k sasaran sebagai berikut>
15 Kel(m3(k *er!s!k( tertular atau ra6an tertular 7high risk people5
3el"mp"k berisik" tertular adalah mereka yang berprilaku
sedemikian rupa sehingga sangat berisik" untuk tertular /I0. Dalam
kel"mp"k ini termasuk penjaja seks baik perempuan maupun laki$laki+
pelanggan penjaja seks+ penyalahgunaan nap6a suntik dan
pasangannya+ 8aria penjaja seks dan pelanggannya serta lelaki suka
lelaki. 3arena kekhususannya+ narapidana termasuk dalam kel"mp"k
14
ini. Pencegahan untuk kel"mp"k ini ditujukan untuk mengubah
perilaku berisik" menjadi perilaku aman.
25 3el"mp"k rentan (vulnerable people)
3el"mp"k rentan adalah kel"mp"k masyarakat yang karena
lingkup pekerjaan+ lingkungan+ ketahanan dan atau kesejahteraan
keluarga yang rendah dan status kesehatan yang labil+ sehingga rentan
terhadap penularan /I0. ?ermasuk dalam kel"mp"k rentan adalah
"rang dengan m"bilitas tinggi baik sipil maupun militer+ perempuan+
remaja+ anak jalanan+ pengungsi+ ibu hamil+ penerima trans,usi darah
dan petugas pelayanan kesehatan. Pencegahan untuk kel"mp"k ini
ditujukan agar tidak melakukan kegiatan$kegiatan yang berisik"
tertular /I0.
2.4.) ,akt(r R!s!k(
0irus /I0 menular melalui enam cara penularan yaitu>
1) /ubungan seksual dengan pengidap /I01AIDS
') Ibu pada bayinya
!) Darah dan pr"duk darah yang tercemar /I01AIDS
) Pemakaian alat kesehatan yang tidak steril
() Alat$alat untuk men"rah kulit
.) *enggunakan jarum suntik secara bergantian
2.4.+ .am*aran Kl!n!s
In,eksi /I0 akan menyebabkan timbulnya gejala klinis yang mulai
terjadi pada saat timbulnya ser"k"n-ersi dan diakhiri dengan timbulnya
penyakit AIDS. *enurut 3PA+ gejala klinis terdiri dari ' gejala yaitu gejala
may"r (umum terjadi) dan gejala min"r (tidak umum terjadi).
2.4.- %ta2!um Kl!n!s
Pembagian stadium /I01AIDS adalah>
1) Stadium pertama
') Stadium kedua
!) Stadium ketiga
) Stadium keempat
15
?abel '.1
3"mbinasi Antigen dan Antib"di diagn"sis /epatitis 5
/5sAg
Anti
/5clg*
Anti
/5clg9
Anti
/5s
Status /epatitis 5
#egati, #egati, #egati, #egati, ?idak pernah terin,eksi
(pertimbangan di-aksinasikan)
P"siti, P"siti, P"siti, #egati, ?erin,eksi+ kemungkinan dalam
enam bulan terakhir+ masih akti,
#egati, P"siti, P"siti, #egati, ?erin,eksi+ kemungkinan dalam
enam bulan terakhir+ dan dalam
pr"ses pemulihan.
#egati, #egati, P"siti, P"siti, ?erin,eksi+ kemungkinan terjadi
lebih dari enam bulan yang lalu+ dan
dikendalikan secara sukses "leh
sistem kekebalan tubuh.
#egati, #egati, #egati, P"siti, Pernah di-aksinasi terhadap in,eksi
/50 secara sukses
P"siti, #egati, P"siti, #egati, In,eksi /50 kr"nis
2.18 Pemer!ksaan Penunang
1. Ra3!2 Test
5ahan pemeriksaan dapat berupa serum+ plasma atau darah
lengkap ()hole blood)+ &ry $lood Spot (D5S) sesuai dengan petunjuk
dari reageusia yang dipakai. Serum diper"leh setelah dilakukan
pemisahan dari sel darah dengan cara sentri,ugasi terhadap darah beku
(/lotted $lood)+ plasma diper"leh dengan cara segera memisahkannya
dari sel darah setelah dilakukan sentri,ugasi terhadap darah dengan
antik"agulan.
7eagensia yang dipakai dapat berupa reagensia berdasarkan
prinsip "n(yme Immunoassay (BIA) atau bersi,at Simple0rapid assay
(S17). k"mbinasi ! reagen rapid tes /I0 dapat digunakan di
lab"rat"rium pemeriksa /I0 untuk tujuan diagn"sis.
2. Pemer!ksaan ELI%A
:ji penapisan standar untuk /I0 adalah Bn6yme %inked
Immun"s"rbent Assay (B%ISA). ?es B%IS biasanya dinyatakan sebagai
16
p"siti, (sangat reakti,)+ negati-e (n"nreakti,) atau menengah (rekati,
parsial). Aalaupun merupakan tes yang sangat sensiti-e+ B%ISA tidak
"ptimal dalam spesi,isitas. 3enyatannya+ pada penelitian terhadap
indi-idu berisik" rendah+ misalnya d"n"r darah suka rela+ hanya 1!
persen indi-idu yang p"siti, B%ISA benar$benar teri,eksi /I0. 3arena
itu+ setiap indi-idu yang dicurigai terjangkit in,eksi /I0 berdasarkan
hasil tes B%ISA yang p"siti, atau ink"nklusi, harus diperiksa ulang
dengan tes yang lebih spesi,ik untuk k"n,irmasi.
3. 9estern Bl(t
:ji k"n,irmasi yang paling sering digunakan adalah 8estern bl"t.
?es ini meman,aatkan kenyataan bah8a berbagai antigen /I0+ dengan
beragam berat m"lekul menimbulkan pembentuan antib"dy spesi,ik.
Antigen ini dapat dipisahkan berdasarkan berat m"lekulnya+ dan
antib"dy terhadap setiap k"mp"nen dapat dideteksi sebagai pita$pita
pada 8estern bl"t. 1ester blot yang negati-e adalah yang tidak
memperlihatkan pita$pita pada berat m"lekul yang sesuai dengan pr"duk
gen /I0.
1ester blot harus diulang 1 bulan kemudian untuk memastikan
apakah p"la indeterminate tersebut merupakan p"la dalam e-"lusi.
Aalaupun merupkan tes k"n,irmasi yang biak untuk in,eksi /I0 pada
pasien dengan B%ISA p"siti, atau indeterminate+ )ester blot merupakan
tes penapisan yang buruk.
". Pemer!ksaan :D"
2umlah ? sel @D bukan tes /I0+ melainkan pr"sedur dimana
jumla sel ? @D dalam darah ditentukan. 2umlah @D n"rmal adalah
antara ()) dan 1()) @D ? sel1Il+ dan penghitungan dapat ber,luktuasi
pada "rang sehat tergantung pada status in,eksi baru+ nutrisi+ "lahraga
dan ,akt"r lainnya. Perempuan cenderung memiliki jumlah sedikit lebih
rendah dibandingkan laki$laki.
2umlah @D adalah cara yang terpercaya dalam menilai status
imunitas se"rang ;D/A. Pemeriksaan @D melengkapi pemeriksaan
klinis yang mana dapat memandu dalam menentukan kapan pasien
memerlukan peng"batan pr",ilaksis terhadap I; dan terapi A70
sebelum penyakitnya berlanjut menjadi lebih parah. 2umlah @D dapat
17
berbeda setiap hari tergantung adanya penyakit penyerta yang ada. 5ila
memungkinkan tes @D diulang sebelum keputusan medis yang besar
dibuat+ seperti misalnya memulai terapi A70. *eskipun tes @D
dianjurkan namun bila tidak tersedia tidak b"leh menjadi penghalang
atau menunda pemberian terapi A70. @D juga digunakan sebagai
pemantau resp"n terapi A70.
3ateg"ri lim,"sit @D seperti ditunjukkan di ba8ah ini>
3ateg"ri 1 > D () sel1Il
3ateg"ri ' > '))$99 sel1Il
3ateg"ri ! > E ')) sel1Il
3lasi,ikasi tersebut didasarkan pada jumlah lim,"sit @D yang
terendah dari pasien.
a. 3linik$%aten (3ateg"ri 3linis A)
Indi-idu yang terin,eksi /I0 tidak akan menunjukkan tanda
dan gejala in,eksi /I0. Pada "rang de8asa yang terin,eksi /I0+ ,ase
ini berlangsung selama 8 < 1) tahun. /I0 B%ISA dan Aestern 5l"t
atau Imunofluorescence Assay (IJA) menunjukkan hasil p"siti,
dengan jumlah lim,"sit @D D ()) sel1Il.
b. ?anda dan 9ejala A8al /I0 (3ateg"ri 3linis 5)
2umlah -irus dalam dalah akan menunjukkan peningkatan
sementara pada saat yang sama jumlah lim,"sit @D menurun
hingga mencapai ()) sel1Il. Indi-idu dengan k"ndisi kateg"ri 5+
akan tetap dalam kateg"ri 5.
c. ?anda dan 9ejala %anjutan /I0 (3ateg"ri 3linis @)
Indi-idu mengalami kehilangan atau penurunan berat badan+
jumlah -irus terus meningkat+ jumlah lim,"sit @D menurun hingga
E ')) sel1Il. Pada keadaan ini indi-idu akan dinyatakan sebagai
penderita AIDS.
d. ?ahap akhir Penyakit /I0 (3ateg"ri 3linis D)
2umlah -irus sangat meningkat dan jumlah lim,"sit @D
E () sel1Il. 3ematian bisa dikatakan sudah sangat dekat. Sekali
k"ndisi kateg"ri D ini terjadi+ maka indi-idu akan tetap pada
kateg"ri ini 8alaupun ada kemungkinan k"ndisi ini dapat berubah.
5. Pemeriksaan Darah1J5@ (2ull $lood /ount)
Selain tes /I0+ ada tes lab"rat"rium /I0+ salah satu yang paling
penting adalah hitung darah lengkap (@5@). *eskipun ada berbagai
18
jenis sel dalam darah itu itu semua bisa dikel"mp"kkan ke dalam salah
satu dari tiga kateg"ri> sel darah merah+ sel darah putih+ atau platelet.
Dari hitung darah lengkap+ dapat menentukan apakah anda memiliki
in,eksi dan seberapa baik tubuh dapat membuat sel$sel darah. 2enis$jenis
ukuran sel sebagai bagian dari hitung darah lengkap.
a. 9h!te Bl((2 :ells 79B:5
2uga dikenal sebagai leuk"sit. Ini adalah sel yang dipr"duksi
dalam sumsum tulang dan mela8an in,eksi sebagai bagian dari
sistem kekebalan tubuh. %euk"sit meningkat biasanya menunjukkan
beberapa jenis in,eksi. %euk"sit menurun bisa berarti bah8a pr"ses
penyakit seperti /I0 atau in,eksi -irus lainnya telah mempengaruhi
kemampuan sumsum tulang untuk mempr"duksi sel darah putih.
#ilai n"rmal> (+) < 1)+) 1)
!
1mm
!
.
*. Re2 Bl((2 :ells 7RB:5
2uga dikenal sebagai eritr"sit. 5ertanggung ja8ab untuk
memberikan "ksigen ke seluruh tubuh. 2ika jumlahnya menurun
(animea) sering disebabkan "leh beberapa "bat /I0 dan akan
mengakibatkan kelelahan+ nilai n"rmal> +') < (+1) 1)
.
1mm
!
.
;. Hem(gl(*!n 7H*5
/em"gl"bin ialah pr"tein darah yang kaya akan 6at besi+
memiliki a,initas (daya gabung) terhadap "ksigen dan akan
membentuk "Kihem"gl"bin di dalam sel darah merah. #ilai n"rmal
untuk pri berkisar 1$18 gr1dl+ sedangkan untuk 8anita 1'$1. gr1dl.
2. L!m#(s!t
%im,"sit merupakan bagian dari sel darah putih (leuk"sit)
yang diserang "leh -irus /I0+ dan jumlahnya menurun sejalan
dengan beratnya in,eksi. Semakin rendah jumlah sel @D+ dapat
dikatakan semakin menurun daya tahan tubuh ;D/A+ dan semakin
lanjut perjalanan penyakitnya+ jumlah lim,"sit n"rmal> 1+' < !+' %
1)
!
1mm
!
.
%im,"sit adalah k"mp"nen utama dari sistem kekebalan tubuh
merupakan sumber immun"gl"bulin serum dan resp"n imun seluler+
berperanan penting dalam reaksi imun"l"gi. Sel ? adalah sel < sel
kekebalan menguasai tubuh+ yang terdiri dari ?$ sel pembantu+ sel$
sel pembunuh+ sel sit"ksik+ dan penekan ?$8 sel. Sebagian besar
19
lim,"sit yang beredar di dalam darah ?$lim,"sit. :ntuk membantu
sistem kekebalan mendiagn"sa kekurangan seperti AIDS+
melakukan tes lab"rat"rium khusus ?$lim,"sit. /I0 menyebabkan
penurunan jumlah lim,"sit serta perubahan rasi" jenis ?$lim,"sit.
e. Lau En2a3 Darah 7LED5
%aju endap darah (erithrocyle sedimentation rate! "SR) yang
juga disebut kecepatan endap darah (3BD) atau laju sedimentasi
eritr"sit adalah kecepatan sedimentasi erit"sit dalam darah yang
belum membeku+ dengan satuan mm1jam. %BD merupakan uji yang
tidak spesi,ik. %BD dijumpai meningkat selama pr"ses in,lamasi
akut+ in,eksi akut dan kr"nis+ kerusakan jaringan (nekr"sis)+
penyakit k"lagen+ rheumat"id+ malignansi+ dan k"ndisi stress
,isi"l"gis (misalnya kehamilan). Sebagai ahli hemat"l"gi+ %BD
tidak andal karena tidak spesi,ik+ dan dipengaruhi "leh ,akt"r
,isi"l"gis yang menyebabkan temuan tidak akurat. *et"de yang
digunakan untuk pemeriksaan %BD ada dua+ yaitu met"de Aintr"be
dan Aestergreen. #ilai n"rmal %BD dengan Aestergreen adalah+
pria> )$1( mmjam+ 8anita> )$') mm1jam. #ilai n"rmal met"de
Aintr"be adalah+ pria>)$9 mm1jam dan 8anita> )$1( mm1jam.
2.11 Pemer!ksaan He3at!t!s
2.11.1 He3at!t!s B
0irus /epatitis 5 (0/5) utuh adalah suatu -irus berlapis ganda (d"uble
shelled) dengan diameter ' mm. bagian luar -irus terdiri dari /5sAg+
sedangkan bagian dalam adalah nukle"kapsid yang terdiri dari /5cAg.
Dalam nukle"kapsid didapatkan k"de genetic /50 yang terdiri dari D#A
untai ganda (d"uble stranded) dengan panjang !')) nukle"tida. 5ila
dibandingkan dengan -irus AIDS (/I0)+ /50 seratus kali lebih ganas dan
sepuluh kali lebih banyak menularkan. *asa inkubasi /50 kira$kira selama
. sampai '( minggu.
9ejala penyakit /epatitis pada umumnya sama+ sehingga sukar untuk
dibedakan secara klinis. Secara umum+ gejalanya yaitu na,su makan
berkurang+ mual+ muntah+ demam+ bagian putih mata menjadi kuning+ mudah
lelah+ nyeri "t"t dan persendian+ sakit kepala+ nyeri perut dibagian kanan
20
atas+ diare+ 8arna tinja seperti dempul+ 8arna urin seperti teh+ dan berat
badan berkurang '+($( kg. 9ejala ini umumnya terjadi pada hari ke ) < 18)
setelah /50.
2.11.2 He3at!t!s :
Ada ()4 sampai 9)4 pengguna nark"ba suntik dengan /I0 juga
terin,eksi /@0 (/epatitis @ 0irus). In,eksi /I0 juga dapat mempercepat
perjalanan in,eksi /@0 menjadi sir"sis dua kali lipat setelah 1! tahun di
bandingkan dengan "rang yang hanya terin,eksi /@0. *endiagn"sis in,eksi
/@0 mulai dengan tes antib"dy+ serupa dengan tes yang dilakukan untuk
diagn"sis in,eksi /I0. Antib"dy terhadap /@0 biasanya dapat dideteksi
dalam darah dalam enam atau tujuh minggu setelah -irus tersebut masuk ke
tubuh.
3arena -irus hepatitis @ baru saja ditemukan+ maka pemeriksaan untuk
mengetahui -irus tersebut tidaklah secanggih hepatitis 5. kebanyakan "rang
yang tertular -irus /epatitis @ mempunyai antib"dy hepatitis @ dalam
darahnya. 5ila pada pemeriksaan darah menunjukkan bah8a sebelumnya ada
paparan dengan -irus tersebut. ?etapi+ kadang$kadang antib"dy pada tingkat
yang rendah dapat ditemukan tanpa adanya bukti bah8a sebelumnya telah
tertular. /al ini disebut tes antib"dy p"siti, yang semu.
Ada dua cara untuk mengetahui antib"dy ini. Lang pertama disebut
Bn6yme %inked Immun"s"rbent Assay (B%ISA) dan yang kedua disebut
7e"cminant Immun" 5l"t Assay (7I5A). *et"de B%ISA lebih sering
digunakan sedangan 7I5A lebih mahal.
?es -iral l"ad adalah tes lab"rat"rium yang dapat membatu meramalkan
keberhasilan peng"batan. 0iral l"ad /@0 biasanya jauh lebih tinggi daripada
-iral l"ad /I0+ sementara -iral l"ad /@0 dianggap rendah bila diba8ah '
juta k"pi. Setiap tes -iral l"ad kuantitati, berbeda+ jadi penting untuk
memakai lab"rat"rium yang sama dan tes yang sama setiap kali kita
mengukur -iral l"ad /@0. 7endah jika di ba8ah ' juta k"pi (.)).))) <
8)).)))I:) tinggi jika di atas ' juta k"pi (D8)).)))I:).
2.12 D!agn(s!s HI&'AID%
Diagn"sis /I0 pada "rang de8asa mengikuti prinsip$prinsi khusus.
5aik diagn"sis klinik maupun lab"rat"rium dikembangkan untuk
21
menentukan diagn"sis negati-e atau p"siti,. ?anda dan gejala pada in,eksi
/I0 a8al bisa sangat tidak spesi,ik dan menyerupai in,eksi -irus lainnya
yaitu> letargi+ malaise+ sakit tengg"r"kan+ mialgia (nyeri "t"t)+ demam+ dan
berkeringat. Pasien mungkin mengalami beberapa gejala+ tapi tidak
mengalami keseluruhan gejala tersebut di atas. Pada stadium a8al+
pemeriksaan lab"rat"rium merupakan cara terbaik untuk mengetahui apakah
pasien terin,eksi -irus /I0 atau tidak.
B%ISA merupakan tes yang baik+ tetapi hasilna mungkin masih akan
negati-e sampai . < 1' minggu pasien setelah terin,eksi. 2ika terdapat tanda$
tanda in,eksi akut pada pasien dan hasil B%ISA negati-e+ maka pemeriksaan
B%ISA perlu diulang. 9ejala in,eksi akut yang mirip dengan gejala ,lu ini
akan sembuh dan pasien tidak menunjukkan tanda$tanda terin,eksi -irus /I0
sampai dengan beberapa tahun. Peri"de ini disebut peri"de laten dan
berlangsung selama 8 sampai 1) tahun. Selama peri"de laten+ -irus /I0
terus menyerang kekebalan tubuh penderita meskipun tidak tampak tanda
dan gejala in,eksi /I0. Stadium lanjut in,eksi /I0 dimulai ketika pasien
mulai mengalami penyakit AIDS. 9ejala paling sering yang dijumpai pada
stadium ini adalah penurunan berat badan+ diare dan kelemahan.
22
2.3 Kerangka Te(r!
Bagan 2.1
Kerangka Te(r!
23
(Sumber> 3PA+ '))&+ #ursalam+ '))8 dan m"di,ikasi
2." Kerangka K(nse3
Bagan 2.2
Kerangka K(nse3 Penel!t!an
24
BAB III
MET<DE PENELITIAN
3.1 $en!s Penel!t!an
25
:sia
2enis kelamin
Pendidikan
Pekerjaan
0irus /I0 Penderita AIDS
9ejala 3linis
Penelitian ini merupakan met"de penelitian deskripti, dengan
rancangan cross sectional. 7ancangan sur-ei cross sectional ialah suatu
penelitian untuk mempelajari dinamika k"relasi antara ,akt"r$,akt"r risik"
dengan e,ek+ dengan cara pendekatan+ "bser-asi atau pengumpulan data
sekaligus pada suatu saat (point time approach).
3.2 L(kas! Penel!t!an
Penelitian dilakukan di klinik pengendalian /I01AIDS di 7S: 7aden
*attaher 2ambi.
3.3 9aktu Penel!t!an
Aaktu penelitian dilaksanakan mulai bulan 2uli ')1' < September ')1'.
3.3 P(3ulas! 2an %am3el Penel!t!an
3.3.1 P(3ulas!
P"pulasi penelitian adalah semua penderita AIDS de8asa yang
berkunjung ke klinik pengendalian /I01AIDS di 7umah Sakit :mum
Daerah 7aden *attaher 2ambi peri"de 2uli ')1' < September ')1'.
3.3.2 %am3el
Sampel dalam penelitian ini adalah semua angg"ta p"pulasi yang
berkunjung ke klinik pengendalian /I01AIDS di 7umah Sakit :mum
Daerah 7aden *attaher 2ambi peri"de 2uli ')1' < September ')1'.
Pengambilan sampel secara t"tal sampling yaitu semua angg"ta p"pulasi
dijadikan sampel.
3.3.3 Kr!ter!a %am3el
15 Inklus!
26
Penderita AIDS de8asa yang berkunjung ke klinik pengendalian
/I01AIDS di 7umah Sakit :mum Daerah 7aden *attaher 2ambi
peri"de 2uli ')1' < September ')1'.
25 Eksklus!
Penderita AIDS de8asa yang berkunjung lebih dari satu kali ke
klinik pengendalian /I01AIDS di 7umah Sakit :mum Daerah 7aden
*attaher 2ambi pada peri"de 2uli ')1' < September ')1'.
3." Tekn!k Pengam*!lan %am3el
Pengambilan sampel secara accidental. Laitu pengambilan sampel
dilakukan dengan mengambil kasus atau resp"nden yang kebetulan ada
atau tersedia di suatu tempat sesuai dengan k"nteks penelitian.
Sampel diambil dari semua pasien yang datang dengan gejala nyeri
punggung ba8ah yang datang berkunjung ke P"liklinik Sara, 7S: 7aden
*attaher 2ambi sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi.
3.) &ar!a*el Penel!t!an
0ariabel$-ariabel yang diteliti dalam penelitian ini meliputi>
a. Penderita AIDS
b. :mur Penderita
c. 2enis kelamin penderita
d. Pendidikan penderita
e. Pekerjaan penderita
,. 9ambaran klinis penderita
3.+ De#!n!s! <3eras!(nal Penel!t!an
De,inisi "perasi"nal digunakan untuk membatasi ruang lingkup atau
pengertian -ariabel$-ariabel yang diamati atau diteliti. De,inisi "perasi"nal
juga berman,aat untuk mengarahkan kepada pengukuran atau pengamatan
terhadap -ariabel$-ariabel yang besangkutan serta pengembangan instrumen
(alat ukur).
Pederita AIDS adalah penderita yang didiagn"sis menderita AIDS yang
memenuhi kriteria klinis /I01AIDS.
Ta*el 3.1
De#!n!s! <3eras!(nal
27
&ar!a*el De#!n!s! <3eras!(nal :ara'Alat'%kala'Has!l Ukur
:sia Penderita %amanya 8aktu mulai dari lahir
sampai usia saat terin,eksi AIDS
yang dilihat dari data rekam medic
berdasarkan kel"mp"k umur
@ara > Aa8ancara
Alat > 3uisi"ner
Skala > Inter-al
/asil > $ 1($19 tahun
$ ')$'9 tahun
$ !)$!9 tahun
$ )$9 tahun
$ ()$(9 tahun
2enis 3elamin Status jenis kelamin penderita yang
diteliti yaitu laki$laki dan perempuan.
@ara > Aa8ancara
Alat > 3uisi"ner
Skala > ;rdinal
/asil > $ %aki$laki
$ Perempuan
$ Aaria
Pendidikan Adalah pendidikan ,"rmal tertinggi
yang telah diselesaikan resp"nden
@ara > Aa8ancara
Alat > 3uisi"ner
Skala > ;rdinal
/asil > $ ?idak sek"lah
$ Pendidikan dasar
$ Pendidikan *enengah
$ Pendidikan ?inggi
Pekerjaan Adalah pekerjaan yang biasa
dilakukan sehari$hari yang
dikel"mp"kkan menjadi kel"mp"k
berisik" dan rentan
@ara > Aa8ancara
Alat > 3uisi"ner
Skala > ;rdinal
/asil > $ P#S
$ S8asta
$ 5uruh
$ ?ani
$ I7?
$ ?idak bekerja
9ambaran
3linis
Penderita AIDS yang telah
mengalami in,eksi menetap
@ara > Studi d"kumentasi
Alat > Data rekam medik
Skala > ;rdinal
/asil > $ 9ejala *ay"r
$ 9ejala min"r

3.1 Met(2e Pengum3ulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan "bser-asi (re-ie8 rekam medik)
guna mendiagn"sa /I01AIDS dan untuk mengetahui gambaran klinisnya+
kemudian dilakukan 8a8ancara untuk mendapatkan data tentang
karakteristik penderita (usia+ jenis kelamin+ pendidikan+ pekerjaan+ dan
gambaran klinis).
28
3.1 Peng(lahan 2an Anal!s!s Data
Peng"lahan data dalam penelitian ini dilakukan secara k"mputerisasi.
Data yang diper"leh dari hasil penelitian dianalisis uni-ariat dan disajikan
dalam bentuk tabel distribusi ,rekuensi dan narasi. Analisis uni-ariat ini
dilakukan tiap -ariabel dari hasil penelitian. Pada umumnya dalam analisis
ini hanya menggunakan distribusi dan presentase dari tiap -ariabel yang
bertujuan untuk mengetahui distribusi dan ,rekuensi.
3.4 Et!ka 3enel!t!an
Dalam melakukan penelitian ini+ peneliti melakukan in,"rmed
c"nsent terlebih dahulu dengan memberikan penjelasan tentang penelitian
dan meminta pasien1 keluarga pasien menandatangani lembar persetujuan
berpartisipasi dalam penelitian bila bersedia.
1. %embar persetujuan penelitian (in,"rmed c"nsent)
%embar persetujuan penelitian diberikan kepada resp"nden. ?ujuannya
adalah memberikan pemahaman kepada resp"nden mengenai maksud dan
tujuan penelitian serta mngetahui hal$hal yang akan diteliti.
2ika resp"nden resp"nden bersedia diteliti+ resp"nden diminta untuk
menanda tangani lembar persetujuan dan jika resp"nden men"lak untuk
diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan akan menjaga hak resp"nden.
'. 3erahasiaan nama (an"nymity)
:ntuk menjaga kerahasiaan indentitas subjek penelitian+ peneliti akan
merahasiakan nama resp"nden pada lembar pengumpulan data dan hanya
akan memberikan simb"l atau n"m"r k"de tertentu.
!. 3erahasiaan (c"n,identiality)
Data in,"rmasi yang peneliti per"leh dari resp"nden dijamin
kerahasiaannya "leh peneliti.
29
DA,TAR PU%TAKA
1. Dj"erban M+ Djau6i. S. /I01AIDS di Ind"nesia dalam 5uku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam. 2ilid III Bdisi I0. 2akarta. J3:IN '))&. hal. 18)!$.
'. #"t"atm"j" S. 3esehatan *asyarakat Ilmu dan Seni . 2akarta 7ineka @iptaN
'))&. hal. !1).
!. Depkes 7I. Statistik 3asus /I01AIDS di Ind"nesia. Bdisi II. Ditjen PP* dan
P% Depkes 7I ')1) (Diakses 1( maret ')1)). Diunduh dari> :7%>
30
http>11888.aidsind"nesia."r.id
. /andayani S. Deplesi Sel %im,"sit @DO pada In,eksi /I0. Pusat Penelitian
dan Pengembangan 3esehatan Departemen 3esehatan 7I+ 2akarta. @D3N
')1). hal 1$!.
(. Pur8aningtias S+ dkk. Pelayanan /I0 1 AIDS di 7S:P dr. Sardjit"
L"gyakarta > '))&. hal.!.
.. Price A S+ Ails"n * % Pat",isi"l"gi > 3"nsep 3linis Pr"ses$Pr"ses
Penyakit.Bdisi . -"lume 1. 2akarta. B9@N')).. hal.''.
&. Depdagri. Ped"man untuk Pembentukan 3"misi Penanggulangan AIDS dan
Pemberdayaan *asyarakat dalam 7angka Penanggulangan /I0 dan AIDS di
Daerah> #".') tahun '))&N '))&. hal...
8. Siregar A J. Pengenalan dan Pencegahan AIDS. *edan. J3* :S:N ')). hal.
1$!.
9. Jau6i Anth"ny S+ %ane / @li,,"rd. /uman Immun" De,iciency 0irus Disease >
AIDS dan 7elated Dis"rder. /arris"ns Principles ", Internal *edicine 1.th ed.
:SA >*cgra8$hill @"mpanies. IncN '))(. hal 1&(!$8.
1). Depkes 7I. Ped"man Pelayanan 3e,armasian untuk "rang dengan /I01AIDS
(;D/A). Direkt"rat 5ina Jarmasi 3"munitas dan 3linik Ditjen 5ina
3e,armasian dan Alat 3esehatan Departemen 3esehatan 7IN ')).. hal. &$1(.
11. #ursalam * #+ 3urnia8ati. #D. Asuhan 3epera8atan pada Pasien ?erin,eksi
/I01AIDS @etakan ke$' 2akarta. Salemba *edikaN '))8. hal. &$.&.
1'. 3PA (3"misi penanggulangan AIDS). Strategi #asi"nal Penanggulangan
/I01AIDS '))!$'))&. J3. :S:N '))&.
1!. Depkes 7I. Ped"man #asi"nal ?erapi Antiretr"-iral. Bdisi 3edua. 2akartaN
'))&. hal. 1).
1. http>11id.8ikipedia."rg18iki1 kamus bahasa.
1(. /asbullah. Dasar$dasar ilmu pendidikan. 2akarta > raja gra,inda persada.
1.. #"t"atm"j" S *et"d"l"gi Penelitian 3esehatan @etakan ke$!. 2akarta. 7ineka
@iptaN ')1).
1&. http>11888.Depdiknas.g".id1'91,akt"r.hlm1')9'))9
18. Depdiknas. 3amus 5esar 5ahasa Ind"nesia. 2akarta.'))'.
19. 3"misi Penanggulangan AIDS. Strategi #asi"nal /I0 dan AIDS '))&$
')1).2akarta. '))&.
'). 888.klentaF.c"m1bl""d. 5l""d 7esistant mutant en6ymes. 3lentaF 1) dan
/em"?aF. ?erjemahan.
31
'1. @hen 3. In,"rmasi *edis untuk masyarakat mengenai Penyakit Dalam dan
Penyakit In,eksi. 2akarta. ')1). hal.!
''. S"em"harj" S. /epatitis 0irus 5. Bdisi$' jakarta. BgcN '))&. hal.1$(.
'!. Anania A. semua tentang /epatitis.5. Jakultas Jarmasi :ni-ersitas Sanata
DharmaN '))9.
'. Sutedj" AL. *engenal Penyakit *elalui /asil Pemeriksaan %ab"rat"rium.
L"gyakarta > Amara 5""ksN '))8. hal.&!$&.
'(. Depkes 7I. 3eputusan *enteri 3esehatan 7epublik Ind"nesia #"m"r
'11*enkes1S31I01')). tentang standar pelayanan lab"rat"rium 3esehatan
pemeriksaan /I0 dan In,eksi ;p"rtunistik. 2akrataN ')).. hal. 9$19.
'.. http>11id.8ikipedia."rg18iki1?es /I0. ?erjamahan.
'&. /"rn dan 2ames %earned. 0iral /epatitis and /I0. Diterbitkan "leh AIDS
@"mmunity 7esearch Initiati-e ", America (A@7IA)N '))(. hal.1!$'9.
'8. Sie-ert A+ dkk. Segala Sesuatu ?entang /epatitis. 2akarta. A7@A#N ')1). hal
!.$!&.
'9. Sastr"asm"r" S. Dasar$dasar *et"d"l"gi Penelitian 3linis. Bdisi ke$!.
2akarta.Sagung Set"N '))8.hal &8$9(.
32

Anda mungkin juga menyukai