Anda di halaman 1dari 2

NAMA NIM MATKUL

: GUNTAR PRAWIRO UTOMO : 110111100195 : HUKUM KONSTITUSI/KELAS KEMITRAAN

PENDAHULUAN Dewan Perwakilan Daerah adalah lembaga perwakilan baru produk amandemen atau perubahan ketiga atas UUD 1945 yang dihasilkan melalui Pemilu 2004. Setelah melakukan judicial review UU Nomor 27/2009 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (MD3) dan UU Nomor 12/ 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (P3), kini Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan

permohonan DPD RI, yakni memutuskan DPD berhak mengajukan dan membahas RUU tertentu sejak awal hingga akhir. DPD hanya tidak terlibat pengesahan. Sebelumnya, DPD dibonsai kewenangannya seolah di bawah DPR RI karena fungsinya hanya memberikan pertimbangan belaka kepada DPR. RUMUSAN MASALAH Bagaimana bentuk sistem ketatanegaraan Indoensia setelah permohonan judicial review DPD RI dikabulkan MK ? ANALISIS KASUS Keberadaan Majelis tinggi atau senat atau di Indonesia disebut DPD RI adalah untuk menampung aspirasi kewilayahan dalam konteks negara1. Keberadaan DPD RI penting sebagai perwujudan kehendak untuk melindungi kepentingan wilayah dari kebijakan pusat kekuasaan yang acapkali abai terhadap kepentingan
1

Arsitektur Konstitusi Demokratik, mengapa ada negara yang gagal melaksanakan demokrasi,Hendarmin Rahanadireksa, 2007, fokus Media Hal 213

wilayah. Para anggota senator atau DPD RI mempunyai tugas memperjuangkan kebijakan (UU) yang beriorientasi pada wilayah dan/atau menolak rencana kebijakan (RUU) yang akan merugikan kepentingan wilayah. Akomodasi aspirasi kewilayahan adalah solusi atas dampak psikologis pola sentralistik, yang betapapun kecilnya, bahwa pejabat di tingkat pusat merasa lebih dibanding dengan pejabat di daerah. Kebijakan pola sentralistik sering kali merugikan kepentingan daerah, kehadiran DPD RI dalam sistem ketatanegaraan secara faktual memperkuat posisi tawar daerah. Dikarenakan materi yang diperjuangkan DPD RI lebih bersifat umum yang (biasanya) juga merupakan kepentingan bersama. Maka DPD RI memberikan citra lebih teduh bila dibandingkan dengan citra DPR RI yang obyek perjuangannya bermaterikan kepentingan ideologi kelompok.2 Maka dengan dikabulkannya judical review DPD RI oleh MK, sistem ketatanegaraan Indonesia digiring ke sistem bikameral (dua kamar) yang pada dasarnya setiap warga negara memiliki 2 aspirasi yaitu aspirasi ideologis dan aspirasi kewilayahan, oleh karena adanya dua aspirasi tersebut, lembaga legislatif yang semula unikameral (satu kamar) berkembang menjadi bikameral (dua kamar). Melalui sistem bikameral kedua aspirasi ditampung dan diperjuangkan bersama sama3.

Arsitektur Konstitusi Demokratik, mengapa ada negara yang gagal melaksanakan demokrasi,Hendarmin Rahanadireksa, 2007, fokus Media Hal 213 3 Arsitektur Konstitusi Demokratik, mengapa ada negara yang gagal melaksanakan demokrasi,Hendarmin Rahanadireksa, 2007, fokus Media Hal 212

Anda mungkin juga menyukai