Anda di halaman 1dari 1

Porcelen Porcelen atau keramik untuk keperluan rumah tangga dibuat secara tradisionil dari kaolin, feldspar dan

quart, masing-masing dengan presentase sebesar 50%, 25% dan 25% (satuan berat). Bahan keramik yang dipakai untuk keperluan kedokteran gigi dengan yang disebutkan diatas ialah bahwa pada bahan keramik untuk keperluan kedokteran gigi tidak/atau hanya sedikit terdapat kaolin. Sehingga sebenarnya lebih tepat disebut gelas daripada porselen. Bubuk poselen dicampur dengan air untuk mendapatkan campuran agak encer yang kemudian menjadi masa plastis dengan bentuk yang dikehendaki sebeluikasim dimasukan di tungku pembakaran. Klasifikasi berdasarkan suhu yang dibutuhkan untuk fusi : a. porselen untuk inti, ini merupakan bahan dasar untuk jacket crown, harus memiliki sifat-sifat mekanis yang baik. b. porselen untuk dentin body, lebih translucent dari yang di atas; ini sangat menetukan bentuk dan warna restorasi. c. porselen untuk enamel membentuk bagian luar mahkota, dan agak translucent. Dapus : Combe, EC. Sari dental material. Trans. Slamat Tarigan. Jakarta: Balai Pustaka, 1992 Hal. 239-240 Aplikasi untuk PFM Mahkota Keramik-metal dan gigi tiruan cekat sebagian (fixed partial dentures) keramik telah digunakan untuk veneering material di mahkota ceramic-metal dan gigi tiruan cekat sebagian. Perkembangan ini merupakan hasil dari keberhasilan pencocokan koefisien ekspansi thermal dari porselain dengan alloy dan menghasilkan bond(penyatuan) yang baik. Permukaan yang mengkilap memproduksi restorasi yang stabil warnanya, cocok dengan jaringan, biokompatibel, tahan secara kimiawi dan suhu difus rendah. Restorasi ceramic metal masih digunakan secara luas ; tingkat kegagalannya dalam 10 tahun terhitung paling rendah daripada kebanyakan sistem all ceramic crown. Harus dicatat bagaimanapun, bahwa tidak ada data tahan lama pada all ceramic sistem terbaru. Dapus : Craig, R. (2002), Restorative Dental Materials, 11 th ed, Missouri: Mosby, hal. 456

Anda mungkin juga menyukai