1. Epithelium Odontogen
2. Mixed (campuran dua epitel dari odontogen epithelium dan ectomesenkim
odontogen)
3. Ectomesenkim odontogen
I. TUMOR ODONTOGENIK
1.1 Odontogenik Ephitelial Tumor
1.1.1 Ameloblastoma
Gambaran klinis:
- Banyak terjadi pada laki-laki, terutama yang
berkulit yang berkulit hitam.
- Tumbuh lambat, gejala hanya terlihat pada tahap
awal saja.
- Psaien biasanya menyadari perubahan asimetri
wajah. Asimetri biasanya terjadi pada daerah
maksila, yaitu: pipi, gingival, dan palatum
durum.
- Masa mukosa normal, tetapi gigi bisa jadi
berpindah tempat.
- Tidak sakit, paresthesia, fistula, formasi ulser,
atau pergerakan gigi.
- Tumor membersar, dengan palpasi dapat
dirasakan gerakannya.
- Tumor yang tidak ditangani akan tumbuh
membesar dan paling banyak di maksila,
meluasnya tumor ini ke paranasal sinus,
nasofaring, atau struktur vital di bawah basis
crania.
1
Gambaran Radiologi:
2
Recurrent Ameloblastoma, dapat terjadi berulang ketika prosedur
pembedahan tidak menghilangkan seluruh tumor. Karakteristiknya
struktur multiple kista-like dengan margin kortikal sklerotik yang kasar.
Pemeriksaan lebih baik dengan CT scan, karena CT scan secara akurat
mendemonstrasikan perluasan anatomi yang diakibatkan.
3
4
1.1.2 Calcifying Ephitelial Odontogenic Tumor (CEOTs)
Gambaran klinis:
- Kurang agresif disbanding dengan
ameloblastoma
- Gejala satu-satunya: pelebaran rahang yang
teratur
- Palpasi pada bagian bengkak menyatakan tumor
yang keras
Gambaran radiologi:
5
1.2 Mixed (Ephitelium dan Ectomesenkim)
1.2.1 Odontoma
Gambaran klinis:
- Odontoma umumnya lebih sering disebut tumor
odontogenik.
- Tumor ini seringkali bercampur dengan gigi
permanen yang erupsi.
- Lesi menunjukkan tidak ada hubungan jenis
kelamin dengan adanya tumor odontogen ini dan
tumor ini memulai pembentukannya bersamaan
6
dengan pembentukan dan perkembangan gigi
normal.
- Umumnya odontoma terjadi pada dekade kedua
dalam kehidupan.
- Pada kasus yang jarang terjadi pembentukan
odontoma dengan gigi sulung.
- Gambaran klinisnya terjadinya painless swelling
pada rahang yang disebabkan pertumbuhan dari
odontoma yang menyebabkan ekspansi pada
rahang.
- Konsistensinya keras dan saat dipalpasi tidak
ada fluktuasi.
- Gejalanya tidak sakit karena odontoma
merupakan tumor jinak yang menunjukkan
gejala painless.
- Odontoma dapat menunjukkan gejala pain
swelling pada kasus yang jarang karena erupsi
odontoma ke dalam oral cavity dan adanya
infeksi sekunder akibat invasi bakteri secara
langsung.
7
Gambar 1: odontoma compound gambar 2 : odontoma
complex
8
Gambaran Radiografi :
Differentia diagnosis:
9
- Periapikal cemental dysplasia: lesi multiple dan
berada pada tengah dari region periapikal
Gambaran Klinis :
10
Gambaran Radiografi :
11
Gambar A Gambar B
12
1.2.3 Ameloblastic Fibro-Odontoma
Gambaran Klinis :
- Sama dengan ameloblastic fibroma, terkadang
bersamaan dengan gigi yang hilang atau gigi yang
gagal erupsi.
- Tumor ini mengambil tempat dari gigi yang hilang
tersebut.
- Ameloblastic odontoma umunya jarang terjadi.
- Tumor ini lebih sering terdapat pada kelompok usia
muda yaitu kurang dari 20 tahun.
- Umur adalah karakter penting dalam differensial
diagnosis.
- Ameloblastic fibro odontoma ini umumnya
ditemukan di daerah gigi molar.
- Ada dua keluhan umum yang paling sering
dikeluhkan pasien yaitu pembengkakan dan gigi
yang tidak erupsi.
- Lesi ini memiliki pertumbuhan yang lambat sama
seperti tumor jinak odontogen lainnya.
Gambaran Radiografi :
13
radiopak yang multiple, kecil-kecil atau massa yang
bergabung menjadi keras.
14
1.2.4 Adenomatoid Odontogenic Tumor
Gambaran klinis:
- Muncul pada usia 5-50 tahun, namun rata-rata
terjadi pada usia 16 tahun
- Prevalensinya 2:1 untuk wanita
- Pertumbuhan lambat, melebar secara bertahap,
tidak sakit, san asimetri
- Disertai dengan gigi yang menghilang
Gambaran radiografi:
Differential diagnosis:
15
1.3 Mesenchymal Tumor
1.3.1 Odontogenic Myxoma
Gambaran Klinis :
16
- Myxoma odontogenik ini umumnya terjadi pada
usia diantara 10 dan 30 tahun.
- Jarang terjadi sebelum umur 10 tahun dan
setelah umur 50 tahun.
- Tumor ini memiliki pertumbuhan yang lambat
dan memungkinkan atau tidak memungkinkan
menyebabkan rasa sakit.Pada akhirnya akan
terjadi pembengkakan dan dapat tumbuh cukup
besar jika tidak diobati.
- Myxoma odontogenik berasal dari dental
mesenchym atau ligamen periodontal.Umumnya
ditemukan pada regio posterior.Regio yang
paling sering ditemukan yaitu di regio premolar
dan molar pertama rahang atas.
- Pemeriksaan ekstra oral memperlihatkan
pembengkakan pada pipi dengan permukaan
licin, warna lebih merah dari jaringan
sekitarnya, terlokalisir, tidak terdapat ulkus,
konsistensi keras, tidak terdapat fluktuasi,
terdapat nyeri tekan dan afebris.
- Pada pemeriksaan intra oral didapat
pembengkakan pada mukosa gingiva, tidak
nyeri tekan.
Gambaran Radiografi :
17
- Myxoma odontogenik pada maksila biasanya
melibatkan prosesus alveolar dari regio gigi
premolar dan molar dan prosesus zygomatikus.
- Pada gambaran radiografi memperlihatkan
gambaran radiolusen yang unilokular atau
multiokular dengan batas jelas.
- Dapat juga terlihat sarang lebah atau soap bubble
dan sering juga adanya pergeseran gigi oleh karena
desakan massa tumor, dengan adanya sedikit
resorpsi tulang.
18
Nampak adanya gambaran radiolusen multilokular (honeycomb) pada
maksila dextra dan disertai resorbsi akar.
Gambaran Klinis :
19
- Tumor ini dapat melibatkan semua gigi baik gigi
rahang atas ataupun gigi rahang bawah.
- Apabila lesinya cukup besar, maka dapat
menyebabkan terjadinya ekspansi rahang pada regio
gigi yang terlibat.
Gambaran Radiografi :
20
dan terjadi kalsifikasi yang menyebabkan dentin
dysplasia sementum atau osteosid
Gambaran klinis:
- Terjadi pada usia 11-39 tahun, perbandingan
antara wanita: pria adalah 2,2:1
- Tanpa gejala, terjadi pembengkakan, dan terjadi
pergerakan pada gigi.
Gambaran radiografi:
21
II. TUMOR NON ODONTOGEN
2.1 Neural Origin
22
dari 1 dalam 10 kasus yang terjadi pada
rahang atas.tumor paling sering terletak di
inferior saluran saraf alveolar diperluas
posterior foramen mental. (fig 22-23).
Pengobatan neurilemoma adalah
eksisi.Lesi ini umumnya tidak terulang
jika mereka benar-benar
dihilangkan.Pemeriksaan periodik
diindikasikan untuk memeriksa kekambuhan.
Gambaran Klinis :
- Palpasi kenyal
- warnanya antara kekuningan hingga putih
- neurilemoma tumbuh perlahan-lahan dan
dapat terjadi setiap saat (tapi paling sering muncul
dalam dekade kedua dan ketiga)
- mandibula dan sakrum adalah tempat yang
paling umum
- lesi ini menyebabkan beberapa gejala selain yang berkaitan dengan lokasi
dan ukuran tumor
- keluhan yang biasa adalah pembengkakan dan nyeri
Gambaran Radiografi
23
- Pengaruh pada struktur di sekitarnya: tumor dapat berkembang
menyebabkan resorpsi akar gigi yang berdekatan. figur 22-23
24
dapat menenukan jalur yang diperlukan. Direkomendasikan perawatan karena
neuroma cenderung berlanjut membesar.Biasanya neuroma mungkin
menyebabkan nyeri.Kekambuhan jarang terjadi setelah eksisi sederhana.
Gambaran Klinis :
Gambaran Radiografi :
25
2.1.3 Neurofibroma (Neurinoma)
Gambaran Klinis :
- pusat lesi dari neurofibroma mungkin sama dengan lesi multiple yang
tumbuh di penyakit von Recklinghausen
26
- neurofibroma berhubungan dengan nervus mandibula yang memproduksi
nyeri atau parastesia
- neurofibroma biasanya mungkin memperluas dan perforasi korteks, karena
pembengkakan yang keras saat dipalpasi
- neurofibroma dapat menunjukkan variasi warna, antara warna pucat
hingga agak kekuningan, dengan dilindungi warna yang bervariasi coklat.
Gambaran Radigrafi :
27
Gambaran Klinis :
28
- kebanyakan pasien akhirnya memiliki lebih dari 6 spot besarnya diameter
sekitar 1.5 cm
Gambaran Radiografi :
29
Gambaran Klinis :
Paling sering pada usia > 40 tahun
Asimetri dan menyebabkan
pembengkakan pada rahang
Asymptomatis kecuali jika
mengganggu fungsi
Pertumbuhan lambat
Perabaan keras seperti tulang dan bertangkai.
Gambaran Radiografi :
Lokasi :Rahang bawah lebih sering terlibat dibanding rahang atas, sering
terjadi pada aspek posterior mandibula, umunya di sisi lingual ramus atau
inferior dari mandibula pada perbatasan geraham (Gambar 21-37). Lokasi
lain termasuk daerah condylar dan koronoideus. Lesi mandibula mungkin
exophytic, meluas ke jaringan lunak yang berdekatan . Lesi juga terjadi
pada sinus paranasal, terutama sinus frontalis.
Osteoma memiliki batas yang jelas.
Struktur internal : Osteomas terdiri dari tulang kompak radiopak; yang
mengandung tulang kanselus.
30
Efek pada struktur sekitarnya : Lesi besar dapat merubah jaringan lunak
yang berdekatan, seperti otot, dan menyebabkan disfungsi.
Gambaran Klinis :
Rasio antara wanita dan pria adalah 2 : 1
Perkembangan lambat
Asimtomatik / simtomatik (terasa berdenyut pada auskultasi)
Gambaran Radiografi :
Mandibula 2x lebih sering terjadi daripada maksila, umumnya pada
posterior body dan ramus
31
Batas : Dalam beberapa kasus, batas terlihat jelas dan corticated, dan
dalam kasus lain mungkin tidak jelas. (Gambar 21-41)
Struktur internal. Ketika ada tulang sisa terjebak di sekitar pembuluh
darah, akan terlihat bentukan multilocular. (Gambar 21-42). Trabekula
internal memperlihatkan pola honeycomb yang terdiri dari ruang kecil
radiolusen melingkar. Ketika saluran alveolar inferior terlibat, seluruh
kanal bertambah lebar dan berubah menjadi Bentuk serpiginous, kadang-
kadang terlihat gambaran multilocular (Gambar 21-43). Beberapa lesi
mungkin benar-benar radiolusen.
Efek pada struktur sekitarnya : sering meresorpsi akar gigi &
menyebabkan perpindahan.
Bila lesi melibatkan saluran saraf alveolar inferior, kanal dapat membesar.
Mandibula dan foramen mental dapat membesar.
32
jaringan lunak, proccesus alveolar, dan terpusat di rahang.Kepala dan leher
merupakan bagian yang paling sering terkena penyakit ini.
Gambaran Klinis :
Gambaran Radiografi :
Efek pada struktur sekitarnya. Kedua lesi sentral dan di jaringan lunak
yang berdekatan dapat mengikis tulang, sehingga lesi terlihat jelas pada
tulang. Dapat terjadi perubahan kanal alveolar.
2.2.4 Osteoblastoma
Gambaran Klinis :
33
Penyakit yang jarang terjadi
Rasio antara Pria : Wanita = 2 : 1
Usia penderita rata-rata 17 tahun
Sebagian besar lesi terjadi pada dekade kedua dan ketiga kehidupan
Terdapat nyeri dan pembengkakan pada daerah yang terkena
Gambaran Radiografi :
Lokasi : Osteoblastoma
ditemukan di regio toothbearing dan
umumnya sekitar temporomandibular.
Struktur internal :
kemungkinan radiolusen pada awal
perkembangan tumor atau mungkin
menunjukkan berbagai tingkat
kalsifikasi. Kalsifikasi nternal
memperlihatkan bentuk pola sinar matahari atau denda trabekula tulang
granular.
Osteoid osteoma merupakan tumor jinak yang sangat langka di rahang. Tumor
memiliki bentuk oval atau bulat, inti tumorlike biasanya hanya sekitar 1 cm.
meskipun beberapa dapat mencapai 5 atau 6 cm. Inti ini terdiri dari osteoid dan
34
baru terbentuk trabekula dalam dengan sangat vascularized, jaringan ikat
osteogenik. Tumor biasanya berkembang dalam korteks luar tetapi mungkin
terbentuk dalam tulang kanselus.ada reaksi tulang sklerotik sekitar pinggiran,
sering tipis di lesi di dalam tulang kanselus. Eksisi lengkap saat ini pengobatan
yang dianjurkan karena sering mengurangi rasa sakit dan obat penyakit.meskipun
remisi spontan dapat terjadi dalam beberapa kasus, data tidak mencukupi untuk
mengidentifikasi kasus-
kasus seperti di muka
Gambaran Klinis :
- Osteoid osteoma
terjadi lebih sering pada
anak muda, umumnya
laki-laki antara usia 10 dan 25 tahun
- Jarang terjadi sebelum usia 4 tahun atau setelah 40 tahun
- Kondisi ini mempengaruhi setidaknya dua kali lebih banyak laki-laki
sebagai perempuan.
- sebagian besar lesi terjadi pada femur dan tibia, rahang jarang terlibat
- sakit parah di tulang yang dapat dihilangkan dengan obat anti-iflamatory
- di samping itu, jaringan lunak di atas area yang terlibat tulang mungkin
bengkak dan sakit
35
Gambaran Radiografi :
36
kekambuhan tinggi.Pasien yang telah dirawat untuk kondisi tersebut harus diikuti
dengan pemeriksaan radiologis sering.
Gambaran Klinis :
Gambaran Radiografi :
Lokasi : Dapat terjadi pada mandibula & maksila, paling sering pada ramus dan
rahang bawah posterior. Batasnya sering tidak jelas
Efek pada struktur sekitarnya : Dapat memperluas tulang dan sering menerobos
korteks luar, serta menyerap jaringan lunak sekitarnya.
37
DAFTAR PUSTAKA
dan Maksilofasial.
Philadelphia :W. B
Safriadi,Mei. 2008. Patologi Mulut :Tumor Neoplastik dan Non Neoplastik Rongga
SAUNDERS White, Stuart C & Pharoah, Michael J.. 2009. Oral Radiology : Principles
Report.India
White SC, Pharoah MJ. 2000.Oral radiology : principles and interpretation. 5th
38
39