Uswatul
Community as Client
Merupakan konsep komunitas sebagai fokus pelayanan keperawatan Dimensi Community as Client terdiri dari 3 yaitu : 1. Physical Location 2. Social System 3. Population
PENGKAJIAN
Kegiatan Pengkajian
1. Mengumpulkan data 2. Menganalisis dan menginterpretasi data
PENGKAJIAN POPULASI
Ukuran Kepadatan Komposisi Rata-rata pertumbuhan/ penurunan komunitas Perbedaan kultur Kelas Sosial Mobilitas Tingkat kemiskinan * Tingkat pendidikan * Pengangguran * Populasi berdasar umur * Status Kesehatan * Status kesehatan lingkungan *
PENGKAJIAN POPULASI
Ukuran : jumlah penduduk, urban/suburban/rural Kepadatan: kepadatan penduduk per m2 Komposisi: komposisi umur, jenis kelamin, status pernikahan, pekerjaan Rata-rata pertumbuhan/ penurunan komunitas : pertumbuhan dan pengurangan penduduk selama 2 dekade terakhir Perbedaan kultur : ethnic yang dpt merusak populasi, kelompok ras, subkultur populasi
PENGKAJIAN POPULASI
Kelas Sosial : persentase populasi berdasar kelas sosial (pendapatan, pendidikan, pekerjaan, penghargaan atau kombinasi ketiganya) Mobilitas : jumlah anggota masyarakat yg masuk dan keluar dari komunitas, pola mobilitas yang mempengaruhi kesehatan komunitas, mobilisasi yang mempengaruhi ketersediaan pelayanan kesehatan
PENGKAJIAN POPULASI
Tingkat kemiskinan : presentase populasi prasejahtera Tingkat pendidikan: rata-rata tingkat pendidikan, persentase populasi yang berada di bawah level pendidikan Pengangguran : jumlah pengangguran Populasi berdasar umur : angka ketergantungan (proporsi anak dan usila)
PENGKAJIAN POPULASI
Status Kesehatan : masalah kesehatan, imunisasi, injuri dan kekerasan Status kesehatan lingkungan : communicable disease, chronic disease, keracunan
Setiap sistem sosial terdiri dari subsistem yang dibentuk dari organisasi. Setiap anggota komunitas memiliki peran dalam organisasi tersebut
Subsistem:Organisasi kesehatan Obat masyarakat: toko makanan sehat, pengobatan keagamaan Pendanaan kesehatan : asuransi kesehatan, program kesehatan Kesehatan publik : nursing agency, departemen kesehatan Pelatihan profesional : sekolah medis, sekolah keperawatan
Subsistem:Organisasi kesehatan Praktik mandiri : dokter, dokter gigi Kelompok perawatan kesehatan : universitas pelayanan kesehatan, organisasi pemeliharaan kesehatan Rumah sakit dan klinik besar : rumah sakit anak, klinik kesehatan Teknologi farmasi dan pengobatan : toko obat lokal, perusahaan penyedia obat
METODE PENGKAJIAN
Survey Studi epidemiologi deskriptif Forum komunitas Focus group
Validasi data kemudian dipisahkan kedalam kategori seperti fisik, sosial dan data lingkungan. Beberapa data yang didapat selanjutnya digunakan untuk mengorganisasikan data Masing-masing kategori dianalisa sesuai data Apabila memerlukan informasi tambahan untuk memperjelas data dapat digunakan inferensi lain untuk memperkuat data dengan membuat kesimpulan data yang didapat
Interpretasi data mengarah pada diagnosa sesuai dengan kebutuhan komunitas, respon komunitas dan hasil yang diharapkan Pengkajian dan diagnosa dalam proses keperawatan
Pengumpulan Validasi data Pengkajian Interpretasi data Validasi Diagnosa Keperawatan Pernyataan Hub logis Respon komunitas Tetap dalam domain keperawatan Hasil yang diharapkan
Diagnosa keperawatan komunitas harus meliputi pernyataan yang cukup untuk panduan membuat intervensi, berhubungan dengan respon komunitas, dan faktor yang berhubungan masih terkait dengan intervensi keperawatan kesehatan komunitas Diagnosa sebagai panduan komunitas dalam memberikan kesehatan secara maksimal dengan perencanaan, implementasi dan evaluasi yang dapat diukur dengan kriteria hasil
Kriteria hasil dapat diukur dengan standar anggota komunitas dapat berhasil menggunakan ukuran yang diberikan oleh kesehatan komunitas Kriteria hasil berdasarkan praktek keperawatan yang diaplikasikan dalam agregat dikomunitas Sewaktu-waktu diagnosa keperawatan bisa berubah tergantung status kesehatan dalam komunitas.
PERENCANAAN
Didasarkan pada pengkajian dan formulasi diagnosa keperawatan Menjelaskan kebutuhan kegiatan khusus untuk mengetahui kebutuhan klien Dikembangkan secara sistematis Dibuat tahap piramida pencegahan dari mulai prevensi tersier s.d primer prevention yang didalamnya terkandung tingkatan pelayanan dari rehabilitasi s.d health proteksi
Perencanaan kes masy bisa menggunakan tools termasuk definisi operasional kegiatan dan objek, framework dan models ( Epstein et al 2002 ; Kalos, Kent & Gates 2005 ) Tools tsb membantu identifikasi target karakteristik populasi, tujuan program, intervensi dan kriteria hasil Harus sistematis, dan perawat harus bekerjasama dg masyarakat dan lembaga terkait dlm kegiatan perencanaan Sebagai standar untuk implementasi
PROSES PERENCANAAN KESMAS Terdapat 4 tahap untuk mendesain Perbandingan Health Planning Process dan Nursing Process HPP NP 1.Tahap Pengkajian 1. Pengkajian Pengumpulan data, interpretasi data dan identifikasi kebutuhan dan tentukan tujuan yg ingin dicapai
2. Analisis dan desain 2. Diagnosis Analisa data dan set spesifik objek desain intervensi, Kaji dan bandingkan beberapa solusi Formulasi diagnosa kep Create plan 3. Planning List kebut dg prioritas, tujuan dan tegakkan perencanaan
3. Implementasi 4. Implementasi Menjabarkan operasional perencanaan dan desain metode untuk monitor perkembangan 4. Evaluasi 5. Evaluasi Menilai kelemahan dan keuntungan solusi yg diusulkan, Memutuskan potensial hasil, kriteria hasil dan dampak dari perencanaan, modifikasi untuk pencapaian perencanaan yg terbaik, tegakkan perencanaan adanya badan sponsor
PENENTUAN PRIORITAS
Menurut WHO (1976) and later, Shuster and Goeppinger (2004) : 1. Masalah yg signifikan atau jml org yg dipengaruhi dlm masyarakat 2. Tingkat kesadaran masy thd masalah 3. Motivasi masy dalam menyelesaikan masalah 4. Kemampuan perawat 5. Sumber keuangan, sosial
PENENTUAN PRIORITAS
6. Kemampuan identifikasi populasi target yang akan diintervensi 7. Tersedianya pakar untuk mengatasi masalah 8. Tingkat keparahan jika masalah tsb tidak diatasi 9. Waktu yang dibutuhkan dlm menyelesaikan masalah
PENENTUAN TUJUAN
Tujuan harus mudah dan spesifik (anderson, Guthrie & Schirle, 2002 ) Goal : pernyataan umum hasil yang diharapkan Objectives : pernyataan khusus hasil yg diharapkan berupa perilaku yang bisa diukur Beberapa aturan dlm menuliskan sasaran : 1. ide tunggal 2. Menjabarkan satu prilaku khusus dan dapat diukur
Contoh Kasus: Situasi : Kebutuhan mengurangi insiden child abuse sebesar 50% di masyarakat dalam 2 Th Tujuan : Dengan mengunakan 3 level of prevention, kondisi kesehatan yg buruk dapat dihindari atau dilakukan diagnosa dan perawatan yg tepat serta adanya rehabilitasi yang baik
LEVEL OF PYRAMID PREVENTION Tertiary prevention : a. Rehabilitasi - Adanya program utk child abuse seperti rumah yg aman, perawatan fisik dan emosi serta membangun self esteem anak - Dipertimbangkan membangun kembali unit keluarga
b. Primary prevention : a) Health promotion and education - Program pendidikan untuk keluarga - kembangkan sumber sbg pendukung program promosi kes b) Health protection - Menjauhkan pelaku penganiayaan
Secondary prevention a. Early diagnosis - Adanya sekolah, klinik dan lembaga psikologi - Tingkatkan kekuatan hukum perlindungan anak b. Prompt treatment - Program perawatan bagi anak dan orgtua
Primary prevention a. Health promotion & Education - Kaji faktor terjadinya child abuse - Program pendidikan bagi klg: sekolah kelompok masyarakat - Kaji sumber masy untuk mendukung program promosi kes b. Health protection - Identifikasi klg dlm masy ttg org yang berpengaruh thd kejadian child abuse - Kaji sumber pendukung prog health protection
IMPLEMENTASI
Implementasi adalah menempatkan rencana kedalam tindakan, kegiatan program tersebut dilakukan oleh perawat, kalangan praktisi lain atau klien. Implementasi sering disebut sebagai fase tindakan proses keperawatan dalam keperawatan kesehatan masyarakat, tidak hanya tindakan keperawatan atau intervensi keperawatan tetapi kolaborasi dengan klien dan profesional lainnya
lanjutan
Implementasi membutuhkan waktu untuk menyelesaikan setiap program, pendanaan yang diperlukan, bekerja sama dengan lembaga di luar komunitas yang diperlukan. Semua adalah mitra dalam implementasi.
Persiapan
Profesional dan klien harus memiliki gagasan yang jelas tentang siapa, apa, mengapa, kapan, dan bagaimana. Siapa yang akan terlibat dalam melaksanakan rencana tersebut? apa tanggung jawab setiap orang? Apakah semua memahami dan bagaimana melakukan bagian mereka? Apakah mereka tahu kapan dan di mana kegiatan akan terjadi? Saat implementasi dimulai, perawat harus mempersiapkan diri mereka sendiri, serta klien.
4. Tindakan dapat dilakukan sesuai rencana atau dimodifikasi baru kemudian dilakukan. 5. Perawat dan tim memonitor dan mendokumentasikan perkembangan fase implementasi dan proses evaluasi, dengan mengukur pencapaian tindakan yang direncanakan
EVALUASI
Evaluasi adalah langkah terakhir,tetapi karena proses keperawatan merupakan suatu siklus, perawat terus mengevaluasi seluruh proses. Misalnya, dalam tahap penilaian, perawat harus mengevaluasi apakah data yang dikumpulkan sudah cukup dan tepat sesuai item perencanaan.
Evaluasi untuk mengukur dan menilai efektivitas pencapaian tujuan atau hasil. Penekanannya terutama pada menilai kebutuhan klien dan pada perencanaan dan implementasi layanan. Evaluasi membutuhkan tujuan , standar spesifik dan kriteria yang digunakan untuk menilai, dan keterampilan penilaian
Jenis Evaluasi 1. Evaluasi Formatif, yaitu : Fokus evaluasi dilakukan pada proses intervensi 2. Evaluasi Sumatif , yaitu : berfokus pada hasil (outcome) dari intervensi.
TERIMAKASIH