Anda di halaman 1dari 53

KELOMPOK 1 : 1. Ayu 2. Asti 3. Yulis 4.

Uswatul

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS MENURUT ALLENDER et al

Community as Client
Merupakan konsep komunitas sebagai fokus pelayanan keperawatan Dimensi Community as Client terdiri dari 3 yaitu : 1. Physical Location 2. Social System 3. Population

KARAKTERISTIK PROSES KEPERAWATAN

PENGKAJIAN

Kegiatan Pengkajian
1. Mengumpulkan data 2. Menganalisis dan menginterpretasi data

Tipe Pengkajian Komunitas


1. 2. 3. 4. 5. Familiarisasi / winshield survey Problem-Oriented Assessment Pengkajian subsistem komunitas Pengkajian komprehensif Assests Assessment

PENGKAJIAN LOKASI FISIK


Batas : Dimana lokasi komunitas, batasnya, komunitasnya besar/ klecil Lokasi pelayanan kesehatan : letak institusi kesehatan utama dan di luar komunitas Kondisi geografis : bentuk dataran, kondisi geografis yg mengancam, kondisi geografis utk kegiatan kesehatan/ rekreasi Iklim : temperatur, batas temperatur ekstrim bagi masyarakat, kondisi iklim yg mempengaruhi kesehatan

PENGKAJIAN LOKASI FISIK


Flora dan Fauna : jenis tanaman dan binatang yg mempengaruhi kesehatan/ mengancam kesehatan Lingkungan buatan manusia : industri utama (limbah), kualitas bangunan, bagaimana air, tanah, udara dipengaruhi oleh manusia

PENGKAJIAN POPULASI
Ukuran Kepadatan Komposisi Rata-rata pertumbuhan/ penurunan komunitas Perbedaan kultur Kelas Sosial Mobilitas Tingkat kemiskinan * Tingkat pendidikan * Pengangguran * Populasi berdasar umur * Status Kesehatan * Status kesehatan lingkungan *

PENGKAJIAN POPULASI
Ukuran : jumlah penduduk, urban/suburban/rural Kepadatan: kepadatan penduduk per m2 Komposisi: komposisi umur, jenis kelamin, status pernikahan, pekerjaan Rata-rata pertumbuhan/ penurunan komunitas : pertumbuhan dan pengurangan penduduk selama 2 dekade terakhir Perbedaan kultur : ethnic yang dpt merusak populasi, kelompok ras, subkultur populasi

PENGKAJIAN POPULASI
Kelas Sosial : persentase populasi berdasar kelas sosial (pendapatan, pendidikan, pekerjaan, penghargaan atau kombinasi ketiganya) Mobilitas : jumlah anggota masyarakat yg masuk dan keluar dari komunitas, pola mobilitas yang mempengaruhi kesehatan komunitas, mobilisasi yang mempengaruhi ketersediaan pelayanan kesehatan

PENGKAJIAN POPULASI
Tingkat kemiskinan : presentase populasi prasejahtera Tingkat pendidikan: rata-rata tingkat pendidikan, persentase populasi yang berada di bawah level pendidikan Pengangguran : jumlah pengangguran Populasi berdasar umur : angka ketergantungan (proporsi anak dan usila)

PENGKAJIAN POPULASI
Status Kesehatan : masalah kesehatan, imunisasi, injuri dan kekerasan Status kesehatan lingkungan : communicable disease, chronic disease, keracunan

PENGKAJIAN SISTEM SOSIAL


Sistem Kesehatan Sistem keluarga Sistem Ekonomi Sistem Pendidikan Sistem Religi Sistem Kesejahteraan Sistem Politik Sistem Rekreasi Sistem Legal Sistem Komunikasi

Setiap sistem sosial terdiri dari subsistem yang dibentuk dari organisasi. Setiap anggota komunitas memiliki peran dalam organisasi tersebut

Subsistem:Organisasi kesehatan Obat masyarakat: toko makanan sehat, pengobatan keagamaan Pendanaan kesehatan : asuransi kesehatan, program kesehatan Kesehatan publik : nursing agency, departemen kesehatan Pelatihan profesional : sekolah medis, sekolah keperawatan

Subsistem:Organisasi kesehatan Praktik mandiri : dokter, dokter gigi Kelompok perawatan kesehatan : universitas pelayanan kesehatan, organisasi pemeliharaan kesehatan Rumah sakit dan klinik besar : rumah sakit anak, klinik kesehatan Teknologi farmasi dan pengobatan : toko obat lokal, perusahaan penyedia obat

PENGKAJIAN SISTEM SOSIAL


Fungsi setiap sistem utama Subsistem setiap sistem Organisasi utama dalam setiap subsistem Fungsi organisasi Konflik dalam subsistem Mekanisme pemecahan masalah Kesepakatan pada tujuan komunitas Kebutuhan komunitas yg tidak ditemukan Dominasi sistem

METODE PENGKAJIAN
Survey Studi epidemiologi deskriptif Forum komunitas Focus group

SUMBER DATA PENGKAJIAN


Sumber Primer dan Sekunder Sumber data international (WHO) Sumber data nasional Sumber data lokal

ANALISIS DATA DAN DIAGNOSA

PROSES ANALISA DATA


Data dapat diperiksa ulang oleh tim penilai komunitas Data dapat diperiksa ulang oleh orang lain Data subyektif dan obyektif dapat dibandingkan Anggota komunitas dapat mempertimbangkan hasil temuan dan memverifikasinya

Validasi data kemudian dipisahkan kedalam kategori seperti fisik, sosial dan data lingkungan. Beberapa data yang didapat selanjutnya digunakan untuk mengorganisasikan data Masing-masing kategori dianalisa sesuai data Apabila memerlukan informasi tambahan untuk memperjelas data dapat digunakan inferensi lain untuk memperkuat data dengan membuat kesimpulan data yang didapat

Interpretasi data mengarah pada diagnosa sesuai dengan kebutuhan komunitas, respon komunitas dan hasil yang diharapkan Pengkajian dan diagnosa dalam proses keperawatan
Pengumpulan Validasi data Pengkajian Interpretasi data Validasi Diagnosa Keperawatan Pernyataan Hub logis Respon komunitas Tetap dalam domain keperawatan Hasil yang diharapkan

Formasi Diagnosa Kep. Komunitas


Diagnosa NANDA lebih tepat digunakan untuk individu, keluarga daripada komunitas NOC secara umum orientasinya digunakan untuk individu Yang terbaru diagnosa keperawatan komunitas yang cocok digunakan adalah dengan Omaha sistem bisa digunakan untuk individu, keluarga, dan kelompok kecil serta kesehatan komunitas.

Diagnosa Keperawatan Komunitas


Merumuskan diagnosa kep. komunitas dimulai dari rencana, intervensi dan evaluasi hasil yang diharapkan Kategori diagnosa individu dapat diaplikasikan pada tingkat komunitas Diagnosa kep. komunitas menggambarkan fokus masyarakat, termasuk respon masyarakat dan identifikasi faktor-faktor terkait yang memiliki potensi untuk berubah melalui perawatan kesehatan masyarakat

Diagnosa keperawatan komunitas harus meliputi pernyataan yang cukup untuk panduan membuat intervensi, berhubungan dengan respon komunitas, dan faktor yang berhubungan masih terkait dengan intervensi keperawatan kesehatan komunitas Diagnosa sebagai panduan komunitas dalam memberikan kesehatan secara maksimal dengan perencanaan, implementasi dan evaluasi yang dapat diukur dengan kriteria hasil

Kriteria hasil dapat diukur dengan standar anggota komunitas dapat berhasil menggunakan ukuran yang diberikan oleh kesehatan komunitas Kriteria hasil berdasarkan praktek keperawatan yang diaplikasikan dalam agregat dikomunitas Sewaktu-waktu diagnosa keperawatan bisa berubah tergantung status kesehatan dalam komunitas.

PERENCANAAN

Didasarkan pada pengkajian dan formulasi diagnosa keperawatan Menjelaskan kebutuhan kegiatan khusus untuk mengetahui kebutuhan klien Dikembangkan secara sistematis Dibuat tahap piramida pencegahan dari mulai prevensi tersier s.d primer prevention yang didalamnya terkandung tingkatan pelayanan dari rehabilitasi s.d health proteksi

Perencanaan kes masy bisa menggunakan tools termasuk definisi operasional kegiatan dan objek, framework dan models ( Epstein et al 2002 ; Kalos, Kent & Gates 2005 ) Tools tsb membantu identifikasi target karakteristik populasi, tujuan program, intervensi dan kriteria hasil Harus sistematis, dan perawat harus bekerjasama dg masyarakat dan lembaga terkait dlm kegiatan perencanaan Sebagai standar untuk implementasi

PROSES PERENCANAAN KESMAS Terdapat 4 tahap untuk mendesain Perbandingan Health Planning Process dan Nursing Process HPP NP 1.Tahap Pengkajian 1. Pengkajian Pengumpulan data, interpretasi data dan identifikasi kebutuhan dan tentukan tujuan yg ingin dicapai

2. Analisis dan desain 2. Diagnosis Analisa data dan set spesifik objek desain intervensi, Kaji dan bandingkan beberapa solusi Formulasi diagnosa kep Create plan 3. Planning List kebut dg prioritas, tujuan dan tegakkan perencanaan

3. Implementasi 4. Implementasi Menjabarkan operasional perencanaan dan desain metode untuk monitor perkembangan 4. Evaluasi 5. Evaluasi Menilai kelemahan dan keuntungan solusi yg diusulkan, Memutuskan potensial hasil, kriteria hasil dan dampak dari perencanaan, modifikasi untuk pencapaian perencanaan yg terbaik, tegakkan perencanaan adanya badan sponsor

PENENTUAN PRIORITAS
Menurut WHO (1976) and later, Shuster and Goeppinger (2004) : 1. Masalah yg signifikan atau jml org yg dipengaruhi dlm masyarakat 2. Tingkat kesadaran masy thd masalah 3. Motivasi masy dalam menyelesaikan masalah 4. Kemampuan perawat 5. Sumber keuangan, sosial

PENENTUAN PRIORITAS
6. Kemampuan identifikasi populasi target yang akan diintervensi 7. Tersedianya pakar untuk mengatasi masalah 8. Tingkat keparahan jika masalah tsb tidak diatasi 9. Waktu yang dibutuhkan dlm menyelesaikan masalah

PENENTUAN TUJUAN
Tujuan harus mudah dan spesifik (anderson, Guthrie & Schirle, 2002 ) Goal : pernyataan umum hasil yang diharapkan Objectives : pernyataan khusus hasil yg diharapkan berupa perilaku yang bisa diukur Beberapa aturan dlm menuliskan sasaran : 1. ide tunggal 2. Menjabarkan satu prilaku khusus dan dapat diukur

Contoh Kasus: Situasi : Kebutuhan mengurangi insiden child abuse sebesar 50% di masyarakat dalam 2 Th Tujuan : Dengan mengunakan 3 level of prevention, kondisi kesehatan yg buruk dapat dihindari atau dilakukan diagnosa dan perawatan yg tepat serta adanya rehabilitasi yang baik

LEVEL OF PYRAMID PREVENTION Tertiary prevention : a. Rehabilitasi - Adanya program utk child abuse seperti rumah yg aman, perawatan fisik dan emosi serta membangun self esteem anak - Dipertimbangkan membangun kembali unit keluarga

b. Primary prevention : a) Health promotion and education - Program pendidikan untuk keluarga - kembangkan sumber sbg pendukung program promosi kes b) Health protection - Menjauhkan pelaku penganiayaan

Secondary prevention a. Early diagnosis - Adanya sekolah, klinik dan lembaga psikologi - Tingkatkan kekuatan hukum perlindungan anak b. Prompt treatment - Program perawatan bagi anak dan orgtua

Primary prevention a. Health promotion & Education - Kaji faktor terjadinya child abuse - Program pendidikan bagi klg: sekolah kelompok masyarakat - Kaji sumber masy untuk mendukung program promosi kes b. Health protection - Identifikasi klg dlm masy ttg org yang berpengaruh thd kejadian child abuse - Kaji sumber pendukung prog health protection

IMPLEMENTASI

Implementasi adalah menempatkan rencana kedalam tindakan, kegiatan program tersebut dilakukan oleh perawat, kalangan praktisi lain atau klien. Implementasi sering disebut sebagai fase tindakan proses keperawatan dalam keperawatan kesehatan masyarakat, tidak hanya tindakan keperawatan atau intervensi keperawatan tetapi kolaborasi dengan klien dan profesional lainnya

lanjutan

Implementasi membutuhkan waktu untuk menyelesaikan setiap program, pendanaan yang diperlukan, bekerja sama dengan lembaga di luar komunitas yang diperlukan. Semua adalah mitra dalam implementasi.

Persiapan
Profesional dan klien harus memiliki gagasan yang jelas tentang siapa, apa, mengapa, kapan, dan bagaimana. Siapa yang akan terlibat dalam melaksanakan rencana tersebut? apa tanggung jawab setiap orang? Apakah semua memahami dan bagaimana melakukan bagian mereka? Apakah mereka tahu kapan dan di mana kegiatan akan terjadi? Saat implementasi dimulai, perawat harus mempersiapkan diri mereka sendiri, serta klien.

Kegiatan atau Tindakan


Proses implementasi memerlukan serangkaian tindakan keperawatan/kegiatan, yaitu : 1. Perawat melakukan tindakan sesuai teori 2. Perawat memfasilitasi lingkungan yang kondusif 3. Perawat dan anggota tim kesehatan lainnya mempersiapkan klien untuk menerima layanan dengan menilai pengetahuan, pemahaman, dan attittudes dengan hati-hati menafsirkan rencana untuk klien..

4. Tindakan dapat dilakukan sesuai rencana atau dimodifikasi baru kemudian dilakukan. 5. Perawat dan tim memonitor dan mendokumentasikan perkembangan fase implementasi dan proses evaluasi, dengan mengukur pencapaian tindakan yang direncanakan

EVALUASI

Evaluasi adalah langkah terakhir,tetapi karena proses keperawatan merupakan suatu siklus, perawat terus mengevaluasi seluruh proses. Misalnya, dalam tahap penilaian, perawat harus mengevaluasi apakah data yang dikumpulkan sudah cukup dan tepat sesuai item perencanaan.

Evaluasi untuk mengukur dan menilai efektivitas pencapaian tujuan atau hasil. Penekanannya terutama pada menilai kebutuhan klien dan pada perencanaan dan implementasi layanan. Evaluasi membutuhkan tujuan , standar spesifik dan kriteria yang digunakan untuk menilai, dan keterampilan penilaian

Jenis Evaluasi 1. Evaluasi Formatif, yaitu : Fokus evaluasi dilakukan pada proses intervensi 2. Evaluasi Sumatif , yaitu : berfokus pada hasil (outcome) dari intervensi.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai