Latar
Pengorganisasian Masyarakat (Community Organizing) sesungguhnya adalah sebuah pemikiran dan pola kerja yang telah ada dan berlangsung sejak berabad-abad yang lampau, yaitu serangkaian upaya membangun masyarakat untuk mencapai taraf kehidupan yang lebih baik, lebih sejahtera dan adil dari sebelumnya dengan mengacu pada harkat dan martabat kemanusiaan seutuhnya. Sebagai suatu rumusan konsep pemikiran dan pola kerja paling tidak sudah dikenal pada masa kehidupan Lao Tse di dataran Cina, pada abad 7 sebelum Masehi. Pada abad keduapuluh konsep dari pemikiran dan pola kerja Pengorganisasian Masyarakat tersebut menjadi populer kembali, sebagai reaksi terhadap gagasan dan praktek-praktek pembangunan atau modernisasi yang ternyata berujung pada terinjak-injaknya harkat kemanusiaan dan pengurasan secara dahsyat berbagai sumber daya alam untuk kepentingan sekelompok kecil manusia di bumi ini.
Definisi Masyarakat
Sebuah kumpulan dari para keluarga dan individu-individu dalam suatu kawasan geografi yang tertata baik dan saling berdekatan dengan elemen-elemen kehidupan umum yang signifikan, yang diperlihatkan oleh sikap, budaya/adat, tradisi dan bahasa
Karakter Masyarakat
Mempunyai nilai-nilai umum yang diakui bersama, Adanya definisi hubungan normatif Saling membutuhkan Mengenal sistem kepemilikan Adanya pembagian peran (struktur ) Cakupan wilayah lokal
Pendekatan 1
(1) Tahap persiapan untuk masuk Penyewaan dan orientasi staf Inspeksi, survey lokasi atau keduanya Pengumpulan data (data awal) Analisa stakeholder (2) Tahap pengorganisasian Pengintegrasian dan pelevelan dengan stakeholder (formal dan informal) Partisipasi dalam kegiatan pesisir (menginvestigasi kegiatan ekonomi lokal yang tergantung pada sumberdaya pesisir) e.g perikanan, pariwisata, industri, (identifikasi isu) Penilaian masyarakat secara partisipatif / Participatif Rural Appraisal (bioknowledge testing) Umpan balik dan perencanaan
(3) Tahap membangun kemitraan Identifikasi dan formasi dari kelompok kunci Unsur pokok pendidikan dan pelatihan Mobilisasi stakeholder Kunjungan silang Menyelesaikan draft rencana pengelolaan pesisir Melanjutkan pengembangan unsure-unsur pokok pendidikan dan pelatihan dan konsultasikonsultasi/forum-forum Menetapkan dan menerapkan opsi-opsi pengelolaan pesisir (perlindungan, musim penutupan, daerah cadangan/reserve) Monitoring lapang, akses, kontaminasi
(4) Penguatan Memperkuat kelompok-kelompok pengelola pesisir Memformalisasi rencana pengelolaan pesisir Hubungan dan jaringan dengan lembaga-lembaga luar Persiapan dari kebutuhan hidup alternative atau supplement Refleksi pembahasan dan keseluruhan evaluasi awal (5) Evaluasi dan perencanaan Evaluasi masyarakat Evaluasi lembaga Pengalihan tanggung jawab ke pengguna sumberdaya Menulis dan publikasi kegiatan Strategi phase out
Pendekatan 2
Membangun pintu masuk dan hubungan desa Analisa situasi masyarakat (PRA, SWOT) Kampanye komunikasi-promosi-informasi pendidikan Identifikasi sektor prioritas yang diorganisasi Rencana aksi Pendidikan/pelatihan Mobilisasi masyarakat dan kegiatan-kegiatan kolektif Mobilisasi sumberdaya Implementasi proyek Monitoring dan evaluasi proyek
Pendekatan 3
Pengorganisasian Isu Menentukan analisa dan prioritas masalah Identifikasi orang-orang yang berkuasa Memutuskan kegiatan-kegiatan strategis dan taktik untuk konfirmasi dan negosiasi Melakukan aksi Nilai outcome Mulai aksi berikutnya siklus refleksi berdasarkan outcome
Pendekatan 4
Pengembangan social atau pengorganisasian berdasarkan proyek Tentukan kebutuhan (PRA dan metode lainnya) Melakukan pelatihan teknologi dan pelatihan pengelolaan melalui usaha-usaha masyarakat
1. Kriteria Proses Pengorganisasian Berakar pada sosio kultural; Perencanaan, pelaksanaan dan monitoring bersama dengan masyarakat secara partisipatif; Adanya penghormatan/pengakuan hak-hak martabat orang kampung; Fungsi dan manfaat SDA yang berkelanjutan; Mengutamakan prakarsa masyarakat untuk transformasi; Upaya bertahap dan konsisten.
b. Penyidikan Sosial
Survey : Data primer & sekunder Analisis sosial Dokumentasi Publikasi Monitoring & Evaluasi
d. Implementasi Kegiatan (sesuai dengan kesepakatan hasil musyawarah pada tahap sebelumnya) contoh kegiatan : Dialog; Pelatihan; Unjuk Rasa; Negosiasi; dll. e. Pembentukan Organisasi Rakyat f. Monitoring & Evaluasi g. Refleksi aksi
2. Prinsip Dasar Pengorganisasian Berpihak dan mementingkan komunitas; Pendekatan holistik tidak kasustik ; Bersikap independent & mengembangkan rasa empati ; Adanya pertanggung jawaban pada rakyat ; Ada proses saling belajar ; Kesetaraan ; Anti kekerasan ; Mendorong komunitas untuk berinisiatif ; Musyawarah sebagai media komunikasi pengambilan keputusan dan menghindari intervensi Berwawasan ekosistem ; Praxis.