Anda di halaman 1dari 7

Lidokain Lidokain adalah obat anestesi golongan amida.

. Sering dipakai untuk surface analgesi, blok infiltrasi, spinal, epidural, dan caudal anestesi dan nerve blok lainnya. Juga dipakai intravena sebagai obat antiaritmia. Dibandingkan prokain, onset lebih cepat, lebih kuat, dan durasi lebih lama. Potensi dan toksisitas 10 kali prokain. Onset 5-10 menit, durasi 60-90 menit. Lidokain adalah pilihan alternatif untuk individual yang sensitif terhadap anestesi lokal tipe ester. Lidokain digunakan pada perawatan ventricular cardiac arrhytmias dan tahanan jantung dengan fibrilasi ventrikular, khususnya dengan iskemia akut, tetapi tidak digunakan pada perawatan atrial arrhytmia. Lidokain di absorbsi secara cepat setelah pemberian parenteral serta dari saluran gastrointestinal dan pernafasan. Walaupun senyawa ini efektif jika digunakan tanpa vasokonstriktor, dengan adanya epinephrine menurunkan laju absorbsinya, sehingga toksisitasnya menurun dan lama kerjanya diperpanjang Lidokain adalah anestetik lokal kuat yang digunakan secara topical dan suntikan. Larutan lidokain 0,25-0,5% dengan atau tanpa adrenalin digunakan untuk anestesi infiltrasi dengan larutan 1-2% untuk anestesi blok atau topical. Untuk anestesi permukaan tersedia lidokain gel 2%, sedangkan pada analgesi/anestesi lumbal digunakan larutan lidokain 5%. Lidokaine bagian transdermal digunakan untuk nyeri yang berhubungan dengan postherpetic neuralgia. Kombinasi dari lidokaine (2.59%) dan prilocaine (2.5%) digunakan sebagai anestesi sebelum venipuncture, skin graft harvesting, dan infiltrasi dari anestesi ke dalam genitalia. Perpanjangan efek oleh vasokonstriktor o Masa kerja obat anestesi lokal berbanding langsung dengan waktu kontak aktifnya dengan saraf, akibatnya tindakan yang dapat melokalisasi obat pada saraf akan memperpanjang waktu anestesia. o Dalam klinik, larutan suntik obat anestesi lokal biasanya mengandung epinefrin (1: 200.000 atau 5 mg/mL), norepinefrin (1: 100.000) atau fenilefrin untuk

menyebabkan vasokonstriksi yang akan mengurangi kecepatan absorbsi obat anestesi lokal sehingga akan mengurangi toksisitas sistemiknya dan

mempertahankan konsentrasi obat di sekitar serabut saraf yang dianestesi. Penambahan epinefrin pada larutan lidokain akan memperpanjang durasi hambatan konduksi sekitar 50% dan menurunkan absorbsi sistemik kira-kira sepertiganya Farmakodinamik Selain menghalangi hantaran sistem saraf tepi, lidokain juga mempunyai efek penting pada sistem saraf pusat, ganglia otonom, sambungan saraf otot dan semua jenis serabut otot.

Sistem saraf pusat.


o

Semua anestesi lokal merangsang sistem saraf pusat, menyebabkan kegelisahan dan tremor yang mungkin berubah menjadi kejang klonik. Perangsangan ini akan diikuti depresi, dan kematian biasanya terjadi karena kelumpuhan napas.

Sambungan saraf otot dan ganglion.


o

Lidokain dapat mempengaruhi transmisi di sambungan saraf-otot, yaitu menyebabkan berkurangnya respon otot atas rangsangan saraf atau suntikan asetilkolin intra-arteri; sedangkan perangsangan listrik langsung pada otot masih menyebabkan kontraksi.

Sistem kardiovaskuler.
o

Pengaruh utama lidokain pada miokard ialah menyebabkan penurunan eksitabilitas, kecepatan konduksi dan kekuatan kontraksi. Lidokain juga menyebabkan vasodilatasi arteriol. Efek terhadap sistem kardiovaskuler biasanya baru terlihat sesudah dicapai kadar obat sistemik yang tinggi, dan sesudah menimbulkan efek pada sistem saraf pusat.

Otot polos.
o

In vitro maupun in vivo, anestetik lokal berefek spasmolitik yang tidak berhubungan dengan efek anestetik. Efek spasmolitik ini mungkin

disebabkan oleh depresi langsung pada otot polos, depresi pada reseptor sensorik, sehingga menyebabkan hilangnya tonus refleks setempat Efek Samping Reaksi yang tidak diinginkan yang serius jarang dijumpai, tapi dapat terjadi akibat dosis lebih relatif atau mutlak (toksisitas sistemik) dan reaksi alergi. Dosis lebih relatif.
o

Dapat terjadi bila lidokain disuntikan secara tidak sengaja ke dalam arteri yang menuju otak. Hal ini dapat terjadi pada saat memblok saraf pada daerah leher (tonsilektomi, blok ganglion stellata) atau bila arteri kecil pada setengah tubuh bagian atas tertusuk dan zat anestetik mencapai otak akibat injeksi retrograd.

Pada kasus ini dapat timbul gejala-gejala sistem saraf pusat, mungkin juga kejang pada dosis yang diperkirakan tidak berbahaya.

Dosis lebih mutlak (toksisitas sistemik).


o

Toksisitas sistemik obat anestesi lokal adalah kelebihan konsentrasi obat dalam plasma. Penjelasan konsentrasi obat anestesi lokal dalam plasma adalah kecepatan obat masuk ke dalam sirkulasi relatif terhadap redistribusinya ke sisi jaringan yang tidak aktif dan clearance oleh metabolisme. Kejadian injeksi langsung intravaskuler yang tidak disengaja selama tindakan anestesi blok saraf perifer atau anestesi epidural merupakan mekanisme yang paling umum untuk menyebabkan kelebihan konsentrasi obat anestesi lokal dalam plasma. Jarang , kelebihan konsentrasi dihasilkan dari absorbsi dari tempat injeksinya.

Besarnya absorbsi sistemik ini tergantung pada :


Dosis yang diberikan ke dalam jaringan, Vaskularisasi tempat suntikan, Penambahan epinefrin dalam larutan, Sifat fisikokimia obat.

Toksisitas sistemik lidokain meliputi sistem saraf pusat dan sistem kardiovaskuler.

Sistem saraf pusat.

Konsentrasi obat yang rendah dalam plasma mungkin menyebabkan mati rasa (baal) pada lidah dan bibir, mungkin menggambarkan penghantaran obat ke daerah vaskuler yang tinggi ini. Sebagai kelanjutan dari konsentrasi plasma yang meningkat, obat dengan mudah melintasi sawar darah-otak dan menyebabkan pola perubahan sistem saraf pusat yang dapat diramalkan. Kegelisahan, vertigo, tinnitus dan kesulitan dalam memfokus terjadi lebih awal. Peningkatan selanjutnya dari konsentrasi obat dalam sistem saraf pusat menyebabkan ucapan seperti tertelan dan twitching otot skelet, dan sering terjadi pertama kali pada wajah dan ekstremitas.

Neurotoksik
o

Kejadian neurotoksik oleh karena obat anestesi lokal di dalam ruang epidural atau subarakhnoid semakin meningkat. Neurotoksik yang terjadi mulai dari rasa baal pada paha dan kelemahan myotomal persisten terlokalisir sampai dengan sindroma kauda ekuina. Manifestasi lanjut dari continous dose-dependent neurotoxic effect obat anestesi lokal pada ruang subarakhnoid gejala klinisnya menyerupai transient radicular irritation. Kejadian cedera saraf permanen setelah anestesi regional sangat jarang.

Sindroma kauda ekuina


o

Sindroma kauda ekuina dapat terjadi pada cedera luas yang mengenai pleksus lumbosakral menimbulkan derajat yang bervariasi dari : (a) anestesia sensori, (b) disfungsi spingter anus dan kandung kemih, dan (c) paraplegia.

Sistem kardiovaskuler
o

Biasanya terjadi pada stadium yang lanjut. Injeksi intra vena yang sangat cepat dapat menimbulkan konsentrasi yang tinggi pada pembuluh-pembuluh koroner yang mengakibatkan depresi langsung pada miokard, mungkin diikuti oleh henti jantung. Efek pada sirkulasi dapat timbul sebagai gejala satu-satunya, bahkan sebelum timbul efek pada susunan saraf pusat yakni relaksasi otot polos vaskuler arterioler. Sebagai hasil terjadi hipotensi berat yang menggambarkan penurunan tahanan vaskuler sistemik dan laju jantung.

Perlu untuk dicatat bahwa blok saraf pusat dapat menimbulkan blok simpatis dengan hipotensi dan mungkin bradikardi.

Sebagian toksisitas jantung yang diakibatkan oleh tingginya konsentrasi plasma lidokain dapat terjadi karena obat ini juga menghambat saluran Na jantung. Pada konsentrasi rendah, efek pada saluran Na ini mungkin memperbesar sifat anti disritmi jantung, tetapi jika konsentrasi plasma berlebihan, saluran Na jantung cukup dihambat sehingga konduksi dan automatisitas didepresi dan merugikan. Kelebihan konsentrasi plasma lidokain dapat memperlambat konduksi impuls jantung yang ditunjukan dengan pemanjangan interval P R dan kompleks QRS pada elektrokardiogram. Efek pada saluran ion kalsium dan kalium juga dapat memperbesar toksisitas jantung

Reaksi alergi Reaksi alergi terhadap lidokain adalah sangat jarang meskipun obat ini sering digunakan. Diperkirakan bahwa kurang dari 1% semua reaksi merugikan disebabkan oleh karena mekanisme alergi. Malahan sangat besar respon merugikan yang sering dihubungkan dengan reaksi alergi ternyata manifestasi kelebihan konsentrasi anestetik lokal dalam plasma

Kista Aterom Disebut juga Kista retensi atau kista sebasea Kista ini berasal dari jerawat/akne yang tersumbat muara kelenjarnya dan berisi selsel/debris epidermis dan Kristal-kristal kolesterol. Bila massa tumor dibelah akan dijumpai massa putih dan berbau Produk kelenjar sebasea yaitu sebum tertimbun membentuk tumor yang kurang lebih bentuknya bulat atau lonjong, dinding tipis, biasanya lunak, letaknya di subkutan, sedikit menonjol dan besarnya bervariasi mulai sebesar ujung korek api sampai sebesar buah jeruk Yang khas pada kista ini adalah kadang-kadang ditemukan suatu bintik pada puncak penonjolan kista pada kulit (pungta), yang merupakan muara kelenjar yang tersumbat. Pada palpasi teraba lekukan di daerah pungta, konsistensi tumor kistik, berfluktuasi, dapat digerakkan dari dasar, tetapi melekat pada dermis diatasnya, dan tidak nyeri tekan Daerah predileksi pada daerah yang mengandung kelenjar sebasea, seperti kepala, wajah, telinga, leher, punggung, skrotum dan vulva Penatalaksanaan : ekstirpasi kista, kista harus diangkat bersih dengan simpai (kapsulnya), Jika tidak kemungkinan residif sangat besar. Bila kista menjadi abses karena infeksi sekunder, dilakukan insisi dan penyaliran.

Anda mungkin juga menyukai

  • Cover Laporan Psikiatri
    Cover Laporan Psikiatri
    Dokumen4 halaman
    Cover Laporan Psikiatri
    Gracia Angelia Masengi
    Belum ada peringkat
  • Bab Vii
    Bab Vii
    Dokumen3 halaman
    Bab Vii
    Gracia Angelia Masengi
    Belum ada peringkat
  • Bab III Fixx
    Bab III Fixx
    Dokumen3 halaman
    Bab III Fixx
    Gracia Angelia Masengi
    Belum ada peringkat
  • BAB I Presus New
    BAB I Presus New
    Dokumen7 halaman
    BAB I Presus New
    Gracia Angelia Masengi
    Belum ada peringkat
  • Tugas DR Andreas
    Tugas DR Andreas
    Dokumen7 halaman
    Tugas DR Andreas
    Gracia Angelia Masengi
    Belum ada peringkat
  • Kuesioner Bides
    Kuesioner Bides
    Dokumen4 halaman
    Kuesioner Bides
    Gracia Angelia Masengi
    Belum ada peringkat
  • Diagram Fish
    Diagram Fish
    Dokumen2 halaman
    Diagram Fish
    Gracia Angelia Masengi
    Belum ada peringkat
  • FISHBONE Mandiri
    FISHBONE Mandiri
    Dokumen1 halaman
    FISHBONE Mandiri
    Gracia Angelia Masengi
    Belum ada peringkat
  • Poa
    Poa
    Dokumen1 halaman
    Poa
    Gracia Angelia Masengi
    Belum ada peringkat
  • Bab Vii
    Bab Vii
    Dokumen3 halaman
    Bab Vii
    Gracia Angelia Masengi
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Gracia Angelia Masengi
    Belum ada peringkat
  • BAB V Fix
    BAB V Fix
    Dokumen6 halaman
    BAB V Fix
    Gracia Angelia Masengi
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen7 halaman
    Bab I
    Gracia Angelia Masengi
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen9 halaman
    Bab Iv
    Gracia Angelia Masengi
    Belum ada peringkat
  • Bab V 3 Fishbone
    Bab V 3 Fishbone
    Dokumen1 halaman
    Bab V 3 Fishbone
    Gracia Angelia Masengi
    Belum ada peringkat
  • Cover Fix
    Cover Fix
    Dokumen1 halaman
    Cover Fix
    Gracia Angelia Masengi
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen8 halaman
    Daftar Isi
    Gracia Angelia Masengi
    Belum ada peringkat
  • Bab III Awal
    Bab III Awal
    Dokumen1 halaman
    Bab III Awal
    Gracia Angelia Masengi
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi Revisi
    Daftar Isi Revisi
    Dokumen8 halaman
    Daftar Isi Revisi
    Gracia Angelia Masengi
    Belum ada peringkat
  • Bab III Awal
    Bab III Awal
    Dokumen1 halaman
    Bab III Awal
    Gracia Angelia Masengi
    Belum ada peringkat
  • Asd
    Asd
    Dokumen7 halaman
    Asd
    Gracia Angelia Masengi
    Belum ada peringkat
  • BAB I Hal 1
    BAB I Hal 1
    Dokumen1 halaman
    BAB I Hal 1
    Gracia Angelia Masengi
    Belum ada peringkat
  • Cover Makalah b2
    Cover Makalah b2
    Dokumen30 halaman
    Cover Makalah b2
    Gracia Angelia Masengi
    Belum ada peringkat
  • BAB I Fix
    BAB I Fix
    Dokumen8 halaman
    BAB I Fix
    Gracia Angelia Masengi
    Belum ada peringkat
  • BAB I Fix
    BAB I Fix
    Dokumen8 halaman
    BAB I Fix
    Gracia Angelia Masengi
    Belum ada peringkat
  • KUESIONERcia
    KUESIONERcia
    Dokumen2 halaman
    KUESIONERcia
    Gracia Angelia Masengi
    Belum ada peringkat
  • 2.bab I
    2.bab I
    Dokumen7 halaman
    2.bab I
    Gracia Angelia Masengi
    Belum ada peringkat
  • Cover Makalah b2
    Cover Makalah b2
    Dokumen30 halaman
    Cover Makalah b2
    Gracia Angelia Masengi
    Belum ada peringkat
  • Kandidiasis
    Kandidiasis
    Dokumen9 halaman
    Kandidiasis
    Gracia Angelia Masengi
    Belum ada peringkat