Anda di halaman 1dari 15

BAB I PENDAHULUAN 1.

1 Latar Belakang Fenomena tumbuhan merupakan salah satu fenomena makhluk hidup yang ada di alam semesta ini. Fenomena tumbuh-tumbuhan itu dikaji dalam ilmu botani yang terbagi dalam ilmu tumbuhan murni (pure botany) dan botani terapan (applied botany) yang mencakup ilmu pertanian, peternakan, dan kehutanan. Botani murni terbagi dalam berbagai sub-divisi disiplin ilmu seperti anatomi, morfologi, fisiologi, reproduksi, ekologi, taksonom atau klasifikasi dan lain-lain. Dalam konteks dan bingkai sub-divisi disiplin ilmu tersebut, penulis memaparkan dan mengkaji beberapa fenomena tumbuhan yang terkandung dalam ayat-ayat al-Quran. AlQuran telah menyebutkan beberapa jenis ragam tumbuhan yang merupakan tantangan tersendiri bagi manusia sekaligus dituntut untuk mempelajarinya. Seperti dalam firman allah SWT yang terdapat pada Surat Luqman ayat 10 :

Artinya : Dia menciptakan langit tanpa tiang yang kamu melihatnya dan Dia meletakkan gunung-gunung (di permukaan) bumi supaya bumi itu tidak menggoyangkan kamu; dan memperkembang biakkan padanya segala macam jenis binatang. dan Kami turunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan padanya segala macam tumbuh-tumbuhan yang baik. Dan Surat Thahaa ayat 53 :

Artinya : Yang telah menjadikan bagimu bumi sebagai hamparan dan yang telah menjadikan bagimu di bumi itu jalan-ja]an, dan menurunkan dari langit air hujan. Maka Kami tumbuhkan dengan air hujan itu berjenis-jenis dari tumbuh-tumbuhan yang bermacam-macam. Dan Surat Thaaha 54 :


Artinya : Makanlah dan gembalakanlah binatang-binatangmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu, terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang berakal. Ayat diatas dengan jelas menerangkan bahwa tumbuhan diciptakan berjenis-jenis dan bermacam-macam. Tidak dapat dipungkiri bahwa keanekaragaman tumbuhan adalah fenomena alam yang harus dikaji dan dipelajari untuk dimanfaatkan sepenuhnya bagi kesejahteraan manusia. Untuk mempermudah obyek studi tentang tumbuhan yang beraneka ragam manusia melakukan pengelompokan. Setiap tumbuhan dibandingkan, diidentifikasi dan dicari persamaan dan perbedaannya dengan sistim tertentu. Ilmu yang mempelajari hal tersebut disebut taksonomi, sistematika atau klasifikasi tumbuhan.

1.2 Rumusan masalah 1. Apa saja ayat-ayat yang mendasari tentang keberagaman tumbuhan secara taksonomi dalam Al-Quran ? 2. Bagaimana pengkajian ayat al-Quran yang menerangkan keberadaan tumbuhan yang diciptakan bermacam-macam ? 1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui beberapa ayat Al-Quran yang didalamnya memberikan gambaran tentang kemajemukan tumbuhan dan menunjukkan beberapa isyarat fenomena taksonomis. 2. Untuk mempelajari bagaimana tumbuhan itu dibedakan sebagaimana yang tersirat dan tersurat dalam Al-Quran.
2

BAB II PEMBAHASAN
3

2.1 Ayat-Ayat Al-Quran 2.1.1 Surat Ar-Rahman ayat 12


Artinya : Dan biji-bijian yang berkulit dan bunga-bunga yang harum baunya. 2.1.2 Surat Ar- Raad ayat 4


Artinya : Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan, dan kebun-kebun anggur, tanaman-tanaman dan pohon korma yang bercabang dan yang tidak bercabang, disirami dengan air yang sama. Kami melebihkan sebahagian tanam-tanaman itu atas sebahagian yang lain tentang rasanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tandatanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berfikir. 2.1.3 Surat Al Anam ayat 141


141. Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila Dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin); dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.

2.2 Pengkajian ayat-ayat Al-Quran 2.2.1 Selasih Tumbuhan ini secara tersirat terdapat dalam Al- Quran surat Ar-Rahman ayat 12 yaitu :
4


Artinya : Dan biji-bijian yang berkulit dan bunga-bunga yang harum baunya . Ayat ini telah ditafsirkan dalam berbagai versi menurut ulama, di antaranya : 1. War raihaanu: sebuah tumbuhan yang dikenal orang arab ,dan yang dimaksud di sini adalah tumbuhan yang memliki bau wangi dan harum (Aljazairi, 2009). 2. Allah swt menciptakan biji-bijian di dalam kulitnya dari pertanian yang hijau, yang dipanen sebagai makanan bagi kalian dan ternak kalian. Allah swt juga menciptakan aneka ragam kembang dan bunga yang harum aromanya (Al-qorni, aidh, 2007). 3. Warraihan dan bunga-bunga yang harum baunya, yakni daunnya atau bisa dicium keharumannya.(Jalalludin, 2010). Dalam shahih Muslim yang diriwayatkan dari Nabi SAW bahwa beliau bersabda: Barangsiapa yang ditawari minyak wangi, jangan ia menolaknya karena minyak wangi itu ringan dibawa tetapi harum baunya. Kata al-habb dipahami dalam arti tumbuhan yang merupakan makanan pokok, seperti gandum dan padi. Kata raihan dari kata raihah yakni berarti aroma. Raihan adalah kembang-kembang yang memiliki aroma yang harum, seperti rose, yasmin, kemuning dan lain-lain. Ada juga yang memahami kata tersebut dalam arti daun yang hijau yakni sebagai antonim dari al-ashf yakni daun yang kering. Sebagaimana ayat Al-Quran di atas yang telah memberikan isyarat tentang reproduksi dengan menyebutkan bunga dan biji. Dalam hal ini bunga tidak hanya indah dipandang dan harum baunya tetapi juga merupakan oran reproduksi yang penting bagi tumbuhan. Ketika sel jantan berpadu dengan sel betina maka dihasilkan biji. Dengan demikian biji merupakan hasil dari proses reproduksi. Biji merupakan bakal dari tumbuhan yang memiliki persediaan makanan sendiri yang memilki lapisan pelindung. Bakal buah memilki bakal biji yang setelah pembuahan berkembang menjadi biji. Pada jenis bunga tertentu bakal buah memilki satu bakal biji sedangkan pada jenis bunga yang lain memiliki bakal biji yang banyak (Rossidy, 2008:131).

Kalau

diamati

pada

tumbuhan

tingkat

tinggi

atau

tumbuhan menjadi

berbunga dua, yaitu

(spermatophyta), berdasarkan organ

reproduksinya

dibedakan

tumbuhan berbunga sempurna (perfect/complete flower) dan tumbuhan berbunga tidak sempurna (imperfect/incomplete flower). Tumbuhan berbunga sempurna menghasilkan bunga jantan dan bunga betina, sedangkan tumbuhan berbunga tidak sempurna mempunyai bunga jantan atau bunga betina saja. Hal ini juga mencakup fungsional atau non fungsionalnya organ tersebut (Nasr, 1968:110). Tumbuhan dalam ayat al-Quran di atas dapat dikelompokkan sesuai dengan system pengklasifikasian seperti di bawah ini : Kingdom: Plantae (Tumbuhan) Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Sub Kelas: Asteridae Ordo: Lamiales Famili: Lamiaceae Genus: Ocimum Spesies: Ocimum basilicum L. Kemangi merupakan anggota famili Lamiaceae, yang berarti kelompok tanaman dengan bunga berbibir. Nama genusnya Ocimum yang berarti tanaman beraroma. Aroma khas tersebut muncul dari daunnya. Tanaman tersebut berkerabat dekat dengan daun mint (Mentha arvensis), yang dikenal orang Sunda sebagai karesmen, yang biasa dilalap mentah. Beberapa kerabat kemangi di antaranya tanaman selasih (Ocimum basillicum), dan daun bangun-bangun alias daun jinten (Coleus amboinicus). Tanaman basil inilah yang kemudian menurunkan bermacam-macam varietas kemangi. Daun basil banyak digunakan sebagai bumbu aromatik untuk campuran masakan Italia, seperti saus sphagetti atau saus pizza (Steenis, 2006:145). Kemangi yang ada di Indonesia bernama botani Ocimum basillicum. Karena tumbuhnya menyemak, maka dikelompokkan dalam basi semak (bush basil). Kemangi dalam taksonomi tanaman termasuk ke dalam marga Ocimum yang memiliki 50-150 jenis yang tersebar dari daerah tropis Asia, Afrika sampai Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Dari
6

sekian banyak Ocimum tersebut, memang hanya beberapa yang telah menjadi komoditas komersial, di antanya yaitu jenis Ocimum americanum, Ocimum sanctum, Ocimum gratisimum, Ocimum basillicum dan beberapa jenis lainnya (Dasuki, 1991:137). 2.2.1.1 Karakteristik Kemangi Kemangi merupakan herba tegak, sangat harum, tinggi 0,6-1,6 m. Batang cokelat, segi empat. Daun tunggal berhadapan, bertangkai, panjang 0,5-2 cm, bulat telur, ujung dan pangkal agak meruncing, permukaan daun agak halus dan bintil-bintik kelenjar, tulang daun menyirip, tepi bergerigi, panjangnya 3,5-7,5 cm, lebar 1,5-2,5 cm, warna hijau tua. Bunga berwarna putih atau lembayung, kelopak sisi luar berambut, bulat telur terbalik dengan tepi mengecil sepanjang tabung. Biji keras, cokelat tua, bila dimasukkan dalam air akan mengembang (Backer & van den Brink, 1965; Wijayakusuma et al., 1996). Kemangi dapat ditemukan di tempat lembab dan teduh di dataran rendah sampai ketinggian 450 m. Tersebar di seluruh pulau di Indonesia (terutama Sumbawa), bahkan di Asia, Eropa, dan Amerika Selatan (Backer & van den Brink, 1965; Wijayakusuma et al., 1996). 2.2.1.2 Kandungan Kemangi Dari bermacam-macam senyawa yang terdapat dalam Ocimum sp. Minyak atsiri merupakan salah satu komponen yang mendapat perhatian secara komersial. Minyak atsiri ini banyak digunakan sebagai aroma pada makanan, minuman, dan juga digunakan dalam industri parfum. Walaupun termasuk dalam marga yang sama, tetapi kandungan minyak atsiri dari masing-masing jenis berbeda satu sama lain, baik komposisi senyawa penyusun minyak atsiri ataupun kadarnya, karena banyak faktor yang dapat mempengaruhi produksi minyak atsiri tanaman yang salah satunya adalah tempat tumbuh. Senyawa sineol yang juga kandungan dalam minyak atsiri, terdapat pada Ocimum basilicum (Robinson,1991:137). Senyawa-senyawa yang banyak ditemukan dalam minyak atsiri ini antara lain 1,8sineol, trans-beta-ocimen, kamfor, linalool, metil kavikol, geranio, citral eugenol, metil sinamat, meti eugenol, beta-bisabolen, beta-kariopilen. Kandungan utama yang banyak terdapat dalam minyak atsiri yang beredar di pasaran seperti minyak sweet basil adalah linalool dan metil-kavikol. Kandungan lainnya yang juga cukup tinggi adalah eugenol dan 1,8-sineol, selanjutnya dengan kadar yang lebih rendah adalah citral (neral dan geranial) juga ocimen (Adnyana,2007).

Beberapa bahan kimia yang terkandung pada seluruh bagian tanaman kemangi diantaranya 1,8 sineol, anethol, apigenin dan boron. Sementara pada daunnya terkandung arginine dan asam aspartat (Hariyana, 2007:26). Kemangi mengandung banyak senyawa yang berkhasiat bagi tubuh. Senyawa arginine di dalamnya terbukti mampu memperpanjang masa hidup sperma, mencegah kemandulan dan menurunkan kadar gula darah. Kemangi juga mengandung zat yang mampu merangsang produksi-produksi hormon androgen dan esterogen. Manfaat kemangi juga masih banyak orientin dan vicenin di dalam kemangi mampu melindungi struktur sel tubuh. Sedangkan cineole, myrcene dan eugenol berfungsi sebagai antibiotik alami dan antiperadangan. Kemangi juga kaya akan betakaroten dan magnesium, mineral penting yang berfungsi menjaga dan memelihara kesehatan jantung (Savitri, 2008:147-148). 2.2.1.3 Manfaat Kemangi Efek farmakologis yang dimiliki seluruh bagian tanaman kemangi diantaranya menghilangkan bau badan dan bau mulut, anastesi, membantu mengatasi ejakulasi premature, anti kholinesterase , merangsang aktivitas saraf pusat, melebarkan pembuluh kapiler (merangsang ereksi), menguaatkan dan merangsang ASI, melebarkan pembuluh darah, mencegah pengentalan darah, melancarkan sirkulasi, merangsang keluarnya hormon androgen dan hormos estrogen, serta mencegah pengeroposan tulang, selain itu daunnya bermanfaat untuk memperkuat daya tahan hidup sperma , mecegah kemandulan, menurunkan gua darah , antihepatitis, diuretic, merangsang saraf, dan analeptik. (Hariana, 2007). Dalam dunia kesehatan, biji selasih pun mempunyai banyak manfaat. Menurut Prof. Hembing, ahli tanaman obat, biji selasih mempunyai khasiat menenangkan (sedative) sehingga dapat bermanfaat untuk mengurangi keadaan gelisah, susah tidur ataupun sering gugup. Selain itu juga dapat bermanfaat membantu mengatasi masalah gangguan pencernaan seperti sembelit maupun panas dalam. Masih ada lagi, selasih juga mempunyai efek farmakologis merangsang penyerapan, melancarkan sirkulasi darah, meredakan kejang (antispasmodic), peluruh keringat (diaforetic), menghilangkan rasa sakit (analgetic), peluruh kemih (diuretic), menurunkan demam (antipirotic), membersihkan racun dan meningkatkan sistem imun, mengatasi radang lambung, menghaluskan kulit wajah, mengobati sakit gigi, mengobati sakit kepala. Masyarakat Indonesia cukup lama akrab dengan kemangi (Ocimum sp.). Daunnya biasa dihidangkan langsung untuk lalapan bersama mentimun dan terung. Namun selain sebagai
8

lalapan, kemangi juga terbukti mampu untuk merangsang peredaran darah di tubuh. Sehingga kulit lebih sehat, tampak menjadi halus, bersih , kencang, dan kemilau. Daun serta bunga dari kemangi bisa dijadikan wangi-wangian untuk aromaterapi, memberikan ketenangan tersendiri apabila mencium aromanya, sama halnya apabila digunakan sebagai campuran mandi berendam. Tumbuhan ini juga berguna untuk mengatasi jerawat serta kerontokan rambut (Savitri,2008:155). Mulai dari benih, akar, daun, batang sampai bunga kemangi berfungsi sebagai obatobatan. Minyak yang dihasilkan dari racikan kemangi dapat memberikan fungsi melawan bakteri seperti Staphylococcus aureus, Salmonella enteridis, dan Escherichia coli. Bahkan menangkal infeksi yang disebabkan virus seperti Basillus subtilis, Salmonella paratyph, dan Proteus vulgaris (Savitri,2008:155-156). Kemangi juga efektif mengatasi sakit perut seperti mulas, kram, muntah-muntah, demam, influenza, sakit kepal, batuk keras, masalah menstruasi, menetralkan bisa ular, sakit telinga, dan penghambat penyebaran jamur. Dan ketika merasa terganggu oleh serangan nyamuk di malam hari, maka abu kemangi bisa digunakan untuk menghalau serangan tersebut. Populasi kemangi yang menyebar di seluruh belahan dunia beriklim tropis, seperti di benua Eropa, daerah Mediterania, Asia Pasifik, Amerika Selatan dan Utara, Timur Tengah dan Australia (Hariana,2004:85). Biji kemangi (selasih) berkhasiat menghentikan pendarahan pada dada dan paru-paru, juga berkhasiat membersihkan lambung, namun tidak membahayakan dada dan paru-paru itu sendiri karena unsur pembersih yang ada (disebutkan dalam Zadul Maad, itulah yang lebih tepat, sementara naskah asli disebutkan, karena zat manis yang ada di dalamnya). Khasiatnya berguna untuk mengobati sakit perut dan juga batuk. Dan itu jarang terdapat pada obat-obatan lain. Ia juga berkhasiat untuk memperlancar air seni, berguna mengobati luka pada kandung kemih serta mengobati akibat gigitan laba-laba berbisa dan sengatan kalajengking. Akan tetapi akarnya berbahaya jika digunakan untuk membersihkan gigi (Al-Jauziyah,2004:381). Biji selasih, selain nikmat dibuat minuman juga menyehatkan. Seluruh bagian tanaman ini berkhasiat untuk mengobati berbagai macam penyakit, baik fisik maupun psikis. Pemanfaatan tanaman untuk pengobatan, di antaranya selasih, sudah dilakukan masyarakat India sejak 5.000 tahun lalu. Seperti diketahui, kondisi sehat menurut kebudayaan India adalah keseimbangan antara tubuh dan pikiran. Membangun keseimbangan itulah, salah satu khasiat tanaman yang dalam bahasa setempat disebut tulasi, tulsi, surasa, vishnu-priya, atau

krishnamu. Selasih (Ocinum basilicum Linn.) disebutkan dalam situs indianherb, juga sangat kuat untuk mengurangi stres (Kurniawi,2007). Menurut tim penelitian dari Center For New Crops and Plant Product, Universiitas Purdue, AS, daun kemangi terbukti ampuh untuk menyembuhkan sakit kepala, pilek, diare, sembelit, cacingan dan gangguan ginjal. Mereka pun mengemukakan keampuhan pengobatan menggunakan daun kemangi yang dapat mengatasi sakit maag, perut kembung, masuk angin, kejang-kejang, dan badan lesu. Selain itu, aroma kemangi dapat menolak gigitan nyamuk (Johany, 2008:26). 2.2.2 Kurma Ayat diatas menyebutkan bahwa kebun ada yang berjunjung dan ada yang tidak berjunjung, adanya tanaman yang bermacam-macam buahnya dan adanya tumbuhan yang sama tetapi berbeda. Ayat-ayat tersebut secara implisit memberi isyarat agar manusia melakukan kajian taksonomi tumbuhan dengan cara membuat kelompok-kelompok atau kelas-kelas pada tumbuhan (Rossidy, 2008:140). Apabila diamati dari segi bentuk dan susunan tubuhnya, tumbuhan dapat dibedakan menjadi lima keompok yaitu: Schizophyta, Tallophyta, Bryophyta, Pteridophyta, Spermathophyta. Schizophyta adalah tumbuhan yang dicipta oleh Allah swt dengan tubuh bersifat tallus yang hanya terdiri satu sel yang belum terdifrensiasi. Tallophyta tubuhnya juga halus tetapi banyak yang multiseluler dan kadang-kadang memperlihatkan difrensiasi sehingga nampak seperti tumbuhan tinggi. Dan Bryophyta tubuhnya memperlihatkan sumbu yang menyerupai batan, daun dan akar. Kalau Pteridophyta tubuhnya telah berupa kormus \dengan akar batang dengan daun-daun. Sedangkan Spermatophyta sudah jelas akar, batang dan daun. Bahkan terdapat bunga. Sungguh sebuah fenomena yang menakjubkan jika memperlihatkan yang terjadi dan ada pada Spermatophyta. Tidakkah kita mengamati persamaan dan perbedaan antara Zaitun dan Delima atau antara kelapa dan kurma? Ketika kita memperhatikan tumbuhan korma terlihat ada persamaan dan perbedaan antara kelapa, nipah, kelapa sawit, palem raja, rotan, dan anggota suku Arecaceae yang lainnya. Yang kita kemukakan baru beberapa tumbuhan belum lagi persamaan dan perbedaan antara lombok dan terong, kacang tanah dan bunga turi, dan seterusnya sebagai objek kajian taksonomi yang kesemuannya dapat dirinci lagi menjadi objek kajian tiada akhi. Belum lagi perbedaan dan persamaan dari 300.000 jenis flora yang sudah teridentifikasi, dari jumlah tersebut sekitar 170.000-nya adalah Spermatophyta.
10

Sungguh amat luas ilmu Allah swt, ayat Al-Quran yang terkesan sederehana tentan taksonomi tumbuhan jika dipahami orang awam secara apa adanya (Rossidy, 2008:141). Spermatophyta jika diamati mempunyai dua anak devisi tumbuhan biji terbuka dan biji tertutup (Angiospermae). Ketika diamati lagi pada biji terbuka memiliki tujuh kelas. Kemudian dari masing-masing pada Angiospermae yang kemudian terbagi menjadi dikotil dan monokotil yang masing-masing dapat dibagidan dikelompokkan lagi sebagaimana yang terjadi pada Gymnospermae. Al-Quran tidak hanya menunjukkan fenomena keanekaragaman tumbuhan, tetapi juga memberi isyarat tentang cara kerja taksonomi yaitu tentang bagaimana tumbuhan itu diklasifikasikan. Fenomena yang Nampak dalam keanekaragaman tumbuhan jika dibaca secara taksonomi sungguh sangat menakjubkan. Keanekaragaman tersebut ketika diamati akan terungkap perbedaan dan persamaan di antara tumbuh-tumbuhan. Perbedaan tersebut terlihat sistematis dan unik menunjukkan penciptaan tumbuhan yang menakjubkan. Semakin banyak perbedaan di antara tumbuhan menjadikannya menempati posisi tersendiri sebagai jenis yang berbeda dengan jenis lain. Begitu juga semakin banyak persamaan menjadikannya kerabat dekat, bahkan dapat dikatakan sesama jenis. Tumbuhan kurma dalam ayat al-Quran di atas dapat dikelompokkan sesuai dengan system pengklasifikasian seperti di bawah ini : Kingdom: Plantae (Tumbuhan) Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil) Sub Kelas: Arecidae Ordo: Arecales Famili: Arecaceae (suku pinang-pinangan) Genus: Phoenix Spesies: Phoenix dactylifera L. Kurma merupakan pohon yang sangat terkenal tidak hanya di negara asalnya, tetapi hampir di seluruh dunia. Pohon kurma ada bermacam-macam , salah satu nama ilmiahnya adalah phoenix dactylifera ini digolongkan dalam famili Palmae, genus Phoenix, dan spesies Phoenix dactylifera.

11

Tanaman ini merupakan tanaman yang suka iklim yang panas, sehingga habitat yang paling sesuai dengan pohon kurma adalah daerah padang pasir. Namun demikian, pohon kurma juga dapat tumbuh di daerah tropis seperti Indonesia walaupun tidak dapat menghasilkan buah sebaik di daerah yang beriklim panas seperti Timur Tengah dan Afrika. 2.2.3 Kandungan Kimia Buah kurma mengandung beberapa unsure penting menurut studi ilmiah sebagai berikut, kurma mengandung : 1. Unsur pengikat rahim yang dapat membantu persalinan, juga membantu mencegah pendarahan usai bersalin. Unsur tersebut mirip dengan aksitonin. 2. Merupakan bahan dasar dari obat baru yang dikenal dengan diostolens. Zat ini amat penting untuk mengatasi reumatik dan penyakit lama. 3. Zat gula glucose (gula anggur), fruktosa (gula buah), sakarosa (gula makanan), Zat besi, mangan, tembaga, karbalat, zink, flour, vitamin A, B1, B2, B7, C, dan Vitamin D, asam folat. 4. Berbagai unsure kimiawi yang berasal dari kurma seperti penisilin, aeromisin, berbagai antibiotic, vitamin B12, asam serotik sintesis, beberapa jenis hormone, dan asam tartarat (Tartarid acid). Berbagai zat dan unsur tersebut berbeda-beda kuantitasnya pada setiap kurma, namun paling tidak kurma itu mengandung 70,6% Karbohidrat, 2,5% Lemak, 33% Air, 2% Metalic NaCl dan 10% serat. (al-Khuzaim, 2005:33) 2.2.4 Khasiat dan Manfaat Kurma mengandung berbagai unsure penting berbagai kesehatan, seperti berguna untuk pertumbuhan dan pembentukan sel-sel baru, sebagian unsurnya berguna menjaga tubuh dari berbagai penyakit, memberikan suntikan antibody atau enzim yang amat pentig untuk membunuh kuman dalam tubuh. Unsur tertentu yang terkandung dalam buah kurma mempermudah persalinan bagi wanita hamil dan menghentikan aliran darah usai bersalin, serta mengembalikan rahim ke posisinya yang benar. Zat lain berguna mencegah tubuh dari bakteri dan kanker, ada juga zat

12

dalam kurma yang dapat memberikan suntikan pada tubuh berupa energi panas yang dibutuhkan dalam waktu yang relatif cepat. Berbagai khasiat kurma menurut kalangan ahli medis modern dan ahli medis klasik adalah: 1. Memperkuat otot polos dan syaraf. 2. Memperlambat proses penuaan tubuh. 3. Berkhasiat bagi mereka yang terkena anemia, karena kandungan zat besinya yang tinggi. 4. Bisa menambah berat badan anak-anak, Karena kandungan vitamin A nya yang sangat tinggi. 5. Menjaga kelembaban mata dan cairan mata, serta mencegah agar kornea tidak mengalami kerabunan. 6. Memperkuat syaraf telinga. 7. Bisa menenangkan, mengusir kegelisahan psikologis, menyebarkan rasa tentram dan ketenangan jiwa. 8. Merangsang kerja kelenjar adrenalin. 9. Memperkuat syaraf dan limfa, karena kurma mengandung vitamin B1 dan 2 serta B kompleks. 10. Melembabkan usus dan menjaganya agar tidak lemah atau mengalami peradangan.

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan


13

Berdasarkan pengkajian yang telah kami lakukan mengenai selasih dan kurma dapat disimpulkan bahwa: 1. Ayat Al-Quran yang menerangkan tentang selasih yaitu Q.S Ar-Rahman ayat 12 yang menjelaskan bahwa Allah menciptakan aneka bunga yang harum baunya yaitu bunga kemangi, bunga tersebut akan menjadi biji selasih yang mempunyai kandungan minyak atsiri, senyawa arginine, orientin dan vicenin, cineole, myrcene dan eugenol, yang terbukti berkhasiat mampu memperpanjang masa hidup sperma, mencegah kemandulan dan menurunkan kadar gula darah, melindungi struktur sel tubuh, sebagai antibiotik alami dan antiperadangan, dan masih banyak lagi manfaat lainnya. 2. Ayat Al-Quran yang menerangkan tetntang kurma yaitu Q.S Ar-Radu ayat 04 dan Q.S Al-Anam ayat 141 yang menjelaskan bahwa Allah menciptakan kurma dalam berbagai jenis dan kelas yang berbeda, kurma mempunyai kandungan asam salisilat yang bermanfaat mencegah pembekuan darah, anti imflamasi dan menghilangkan rasa ngilu atau rasa nyeri. Kalium bermanfaat untuk mencegah penyakit stroke. Serat bermanfaat untuk mencegah sembelit dan melancarkan buang air besar dan menurunkan kolesterol dalam darah. Kalsium, fosfor dan magnesium bermanfaat untuk memelihara kesehatan tulang dan gigi. Vitamin bermanfaat untuk manguatkan saraf, melancarkan peredaran darah.

3.2 Saran Setelah dilakukan pengkajian ini diharapkan mampu memanfaatkan tanaman-tanaman yang telah diciptakan oleh Allah SWT dengan baik, mampu meneliti taksonomi tanaman tersebut, karna dalam Al-Quran sudah tertulis bahwa setiap tanaman mempunyai berbagai manfaat dan taksonomi yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA Al-Jauziyah, Ibnu Qayyim.1997. Metode Pengobatan Nabi. Terj.Abu Umar Basyier AlMaidani. Griya Ilmu. Jakarta
14

Aljazairi, Abu Bakar, 2009. Tafsir Al-quran al Aisar. Jakarta : Darus Sunnah press. Al-qorni, Aidh. 2007. Tafsir Muyassar. Jakarta : Qisthi press. Dasuki, Ahmad. 1991. Sistematuika Tumbuhan. ITB. Bandung Hariana, Arif. 2007. Tubuhan obat dan Khasiatnya Seri 2. Jakarta : Penebar Swadaya. Jalalludin, Imam. 2010. Tafsir Jalalain. Surabaya : Tafsir Jalalain. Johani, Erman. 2008. Tanaman Pekarangan Pilihan. Bandung : Maximalis Nasr, Seyyed Hossein. 1968. Science and Civilization in islam. Pakistan: Suhail Academy Lahore Rossidy, Imron. 2008. Fenomena Flora dan Fauna dalam Perspektif Al-Quran. Malang: UIN Malang Press Robinson, Trevor.1991.Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Bandung:ITB Savitri, Evika Sandi. 2008. Rahasia Tumbuhan Berkasiat Obat Prespektif Islam. UIN Malang Press Steenis, 2006:145). Flora.Terj. Moeso Surjowinoto. Pradnya Paramita. Jakarta. Wijayakusuma, H., Wirian, S.A., Yaputra, T., Dalimartha S., Wibowo, B., 1996, Tanaman Berkhasiat Obat di Indonesia, Jilid IV, Jakarta: Pustaka Kartini, Adnyana.2007. www.anekaplantasia.com Kurniawi, Yeni.2007. Berbagai Khasiat Kemangi. www.harianglobal.com

15

Anda mungkin juga menyukai