Anda di halaman 1dari 42

(By: Kholifah Holil)

PENDAHULUAN (Perempuanan dan Reproduksi)

Perempuan mempunyai peran utama dalam keberlangsungan hidup manusia baik yang terkait dengan manusia itu sendiri maupun yang terkait dengan alam semesta dan isinya. Peran utama perempuan adalah sebagai agen pembaharu (pendidik dan pengajar/guru) dan sebagai agen untuk menghasilkan generasi baru. Peran tersebut terkait langsung dengan fungsi reproduksi yang dimiliki oleh perempuan.

MENGAPA PEREMPUAN ?

Wahai seluruh manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (terdiri) dari lelaki dan perempuan dan Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal, sesungguhnya yang termulia di antara kamu adalah yang paling bertakwa (QS Al-Hujuraat ayat 13).

Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (RAHIM). (QS. Al Mukminun Ayat 13)

Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik. (QS. Al Mukminun Ayat 14)

Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila ia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: Ya Rabbku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nimat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri. (QS. Ahqaaf ayat 15)

1.Fertilisasi

4.Growth+Edukasi

Perempuan

2.Pregnant

3. Partus+Laktasi

Female Genitals Include:

Organ reproduksi primer: Ovarium Organ reproduksi sekunder:

- Sistem pembuluh /saluran (duct system):


uterus, tuba fallopii

(oviduct), vagina dan vulva Kelenjar (Glands) : kelenjar lendir dan kelenjar mammae

Ovary

Letak di dalam cavum pelvis, di sebelah kanan dan kiri uterus. Terikat pada broad ligamen uterus oleh mesovarium. Jumlahnya sepasang Bentuk dan ukurannya berbeda-beda pada setiap spesies Fungsi: menghasilkan sel kelamin betina (ovum/oosit) dan menghasilkan hormon estrogen dan progesteron Terbagi dalam 2 bagian yaitu bagian pinggir (cortex) dan bagian tengah (medula) Pada bagian Cortex ditemukan folikel-folikel yang di dalamnya mengandung oosit. Sedangkan pada bagian medulla terdapat jaringan ikat fibroelastik yang tidak teratur, sistim syaraf, dan pembuluh darah.

Ovary

Development of Folicles

Folikel Primordial (no 1) Folikel Primer (no 2) Folikel Sekunder (no 3 dan 4) Folikel Tersier (no 5) Folikel de Graaf (no 6) Ovulasi (no 7) Corpus Luteum (no 8) Corpus Albicans (no 9)

Folikel Primordial dan Folikel Primer

Folikel Primordial terdiri atas satu bakat sel telur (oogonium/oosit primer) dan selapis sel folikuler bentuk gepeng Folikel Primer terdiri dari oosit primer dan satu lapis sel folikuler berbentuk kuboid.

Folikel Sekunder

Terdiri dari beberapa lapis sel folikuler berbentuk kuboid yang berkumpul menjadi satu membentuk membrana granulosa yang mulai mengsekresikan follicular fluid. Pada bagian tengah, terdapat lapisan yang tak berbentuk (amorphous layer) yaitu zona pellucida, yang membatasi oosit primer dan membrana granulosa

Folikel Tersier (Sedang Tumbuh)

Ditandai dengan terakumulasinya cairan folikuler yang beberapa diantaranya tampak seperti kantong (antrum) sebagai akibat sel-sel pada lapisan folikuler memisahkan diri untuk membentuk tepian kemana oosit akan menonjol.

Folikel de graaf (Folikel matang/mature)

Ditandai dengan semakin banyaknya jumlah antrum sehingga pembatas antara beberapa antrum tersebut pecah dan hanya membentuk 1 antrum yang besar, dan selanjutnya semakin keluar melalui korteks menonjol ke permukaan ovary. Sel-sel pada membrana granulosa akan terbagi menjadi 2 daerah yaitu daerah cumulus oophorus (massa sel granulosa yang membungkus oosit dan bersama-sama antara keduanya menonjol ke dalam ruang antrum) dan daerah corona radiata (sel-sel granulosa yang paling dekat dengan oosit).
Pada perkembangannya 2 lapis sel stroma korteks yang mengelilingi sel-sel folikuler akan membentuk theca interna and theca externa. Sel-sel dalam theca interna besar seperti sel-sel epitel sedangkan sel-sel theca externa kecil-kecil seperti fibroblasts. Kedua lapis sel theca memisah dari sel-sel membrana granulosa pada sel-sel folikel.

Corpus Haemorrhagicum

Corpus haemorrhagicum terbentuk sesudah ovulasi dimana rongga folikel diisi oleh darah dan lymfe yang berasal dari sel-sel theca

Corpus Luteum (yellow body)

Corpus luteum terbentuk setelah sel-sel theca interna, theca externa, dan sel-sel granulosa mengalami proliferasi, pembesaran dan bertransformasi menjadi sel-sel lutein (umumnya berwarna kuning karena mengandung pigmen lipochrom. Corpus luteum verum/graviditatum adalah corpus luteum yang ada pada saat terjadi kebuntingan sedangkan Corpus luteum spurium/periodikum ada pada saat siklus birahi. Sementara itu Corpus luteum persisten merupakan CL yang ada pada saat terjadi gangguan terhadap siklus birahi (tidak birahi meskipun tidak bunting)

Corpus Albicans

Corpus albicans terbentuk jika tidak terjadi fertilisasi dimana corpus luteum beregresi, mengecil, menjadi putih atau coklat pucat.

Oocytes
a)

b)

Oosit dikelilingi oleh sel-sel granulosa dalam cumulus oophorus dan Corona radiata Oosit dikelilingi oleh Zona Pellucida

Gambaran Singkat Oogenesis

Oogenesis

Pada awal embriogenesis, primordial germ cells bermigrasi dari yolk sac endoderm menuju genital ridge (developing ovary) menghasilkan oogonium. Oogonium melalui pembelahan meiosis 1 akan berubah menjadi oosit primer dan oosit primer tetap dalam profase 1 (Meiosis 1) sampai saat lahir. Ketika lahir sampai mencapai dewasa kelamin oosit akan mengalami pertambahan ukuran tetapi tidak mengalami pembelahan. Pada bayi ada sekitar 2 miliar oosit primer, tetapi pada waktu pubertas hanya sekitar 400 ribu saja yang berkembang sedangkan yang lain mengalami atresia Ketika sudah mencapai dewasa kelamin, oosit primer akan melanjutkan meiosis 1 dengan distimulasi oleh FSH. Selama proses ini sejumlah kromosom akan mengalami reduksi dari diploid (2N) menjadi haploid (1N). Pembelahan ini tidak sama rata meskipun kromosom membelah dalam jumlah yang sama, sebagian besar tetap ada di dalam sitoplasma oosit sedangkan yang lain berdegenerasi. Setelah oosit primer menyelesaikan meiosis 1 maka oosit disebut oosit sekunder (1N). Selanjutnya oosit sekunder akan melanjutkan pembelahannya sampai pada metafase 2 dan bertahan pada fase ini sampai bertemu dengan sperma. Pada beberapa spesies meiosis I selesai sebelum ovulasi (Contoh pada kuda dan anjing). Jika oosit bertemu dengan sperma maka oosit baru melanjutkan pembelahannya membentuk second polar body dan oosit mature (1N). Selanjutnya polar body berisi separuh kromosom (berada dalam sitoplasma) dan sebagian yang lain berdegenerasi. Setelah sperma masuk ke dalam sitoplasma oosit maka 2 pronuklei terbentuk (separuh berasal dari bapak dan separuh berasal dari Fertilisasi akan selesai jika 2 pronuklei bergabung dan kromosom kembali diploid. Setelah fertilisasi selesai maka zigot mengalami pembelahan mitosis berubah menjadi embrio.

Uterus

Terikat pada mesometrium. Secara umum uterus tersusun atas Cornua/horn/tanduk-uterus, Corpus/badan uterus, dan Cervix/neck/leher uterus Fungsi utama untuk tempat berdiam dan memberi makan embrio atau fetus. Terdapat 4 tipe uterus pada mamalia yaitu: - Duplex: ditandai dengan adanya 2 cervix, tidak mempunyai corpus, cornua uterus terpisah sempurna (contoh tikus, mencit, kelinci, dan marmut) - Bipartitus: ditandai dengan adanya 1 cervix, 1 corpus uterus yang jelas. (contoh domba, kambing, sapi, kerbau, kucing, anjing, dan kuda). - Bicornua: ditandai dengan adanya 1 corpus yang kecil, 2 cornua yang panjang, berkelok-kelik (contoh babi) - Simplex: ditandai dengan adanya 1 corpus yang berukuran sangat besar (contoh pada primata)

Structure of Uterus

Penyusun dinding uterus adalah selaput mucosa di bagian dalam, selapis otot licin di bagian tengah, dan selapis serosa di bagian luar yaitu peritoneum.

Dinding uterus terdiri dari Endometrium (bagian dalam/inner), Myometrium (bagian tenggah/middle), Perimetrium (bagian luar/outer).
Endometrium adalah struktur glanduler yang terdiri dari lapisan epitel yang membatasi rongga uterus, lapisan glanduler dan jaringan ikat. Pada ruminansia permukaan dalam uterus mengandung penonjolan-penonjolan seperti cendawan dan tidak berkelenjar yang disebut dengan carunculae. Kelenjar-kelenjar uterus tersebar di seluruh endometrium kecuali pada carunculae. Myometrium adalah bagian muskuler dinding uterus yang terdiri dari 2 lapis otot licin, selapis dalam otot sirkuler yang tebal dan selapis luar otot longitudinal yang tipis. Diantaranya terletak lapisan vaskuler yang terdiri dari pembuluh darah, limfe, syaraf, dan jaringan ikat. Cervix adalah struktur berupa sphincter yang menonjol ke caudal ke dalam vagina. Dinding cervix terdiri dari mucosa pada bagian dalam (banyak mengandung kelenjar berlendir yang bersifat cair pada saat estrus dan kental pada saat non estrus), muskularis /otot pada bagian tengah dan serosa pada bagian luar.

Gambar: Uterus

Tuba Fallopii (Oviduct)

Tuba Fallopii tergantung di dalam mesosalpinx. Fungsi untuk transportasi oosit dan spermatozoa dan sebagai tempat berlangsungnya fertilisasi dan perkembangan awal dari embrio Terbagi atas infundibulum dengan fimbriaenya, ampula, dan isthmus. Ujung oviduct dekat ovarium membentang membentuk struktur seperti corong (infundibulum). Muara infundibulum adalah ostium abdominale dikelilingi oleh penonjolan-penonjolan ireguler pada tepi ujung oviduct, fimbiae. Ampulla tuba Fallopii merupakan setengah dari panjang tuba dan bersambung dengan daerah tuba yang sempit, isthmus. Dinding tuba fallopii terdiri dari mucosa, muskulatur dan selaput serosa di bagian luar.

Vagina

Vagina adalah organ kelamin betina dengan struktur selubung muskuler yang terletak di dalam rongga pelvis dorsal dari vesica urinaria
Fungsi sebagai alat kopulatoris dan sebagai tempat berlalu bagi fetus sewaktu partus Dinding vagina terdiri dari mucosa (epitel dan lamina propria yang kaya pembuluh darah), muskularis dan serosa (terdapat jaringan ikat yang sedikit mengandung sel syaraf). Selaput lendir terdiri dari sel-sel epitel tak berkelenjar, bersusun dan squamous. Cairan dalam vagina bersifat asam (disebabkan oleh fermentasi bakteri terhadap glikogen dalam lendir) yang berasal dari cairan yang disekresikan oleh cervix yang bersifat basa

Vagina

HYMEN

Bagian awal dari liang vagina yang berupa selaput yang menutupi sebagian pintu vagina

Macam-macam bentuk hymen : - Anularis - Semilunaris


- Cribiformis - Elastis - Inperforata

Fungsi sebagai mulut eksternal saluran reproduksi betina


Terdiri dari mons pubis (tonjolan lemak), labia majora (bibir luar, homolog scrotum ), labia minora (bibir dalam homolog preputium,) , vestibule (celah antara labia minora, bagian permukaan mengandung urethral orificium/lubang urethra dan lubang vagina yang pada bagian dalam mengandung kelenjar vestibuler dan kelenjar bartholin yang bermuara ke vagina) dan clitoris Dinding labia majora banyak mengandung kelenjar-kelenjar sebaceus dan tubuler, deposit-deposit lemak, jaringan elastik dan selapis tipis otot licin. Labia minora bibir yang lebih kecil dengan jaringan ikat di dalamnya. Permukaannya banyak mengandung kelenjar sebaceus.

Clitoris homolog dengan glans penis pada hewan jantan, terletak di daerah ventral. Organ ini mengandung tenunan erectile dan mempunyai cukup banyak syaraf-syaraf sensoris, ereksi pada saat birahi.

Mammary Gland

Merupakan modifikasi kelenjar keringat produksi ASI Terdiri dari beberapa bagian yaitu bagian berpigmen (areola), puting (papilla/nipple),le mak, dan kelenjar-kelenjar kecil pensekresi ASI (Kelenjar
Montgomeri)

Penyakit Reproduksi Pada Perempuan

Gonorhea (Kencing Nanah): disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae menimbulkan radang pada organ reproduksi seperti vagina, tuba fallopii, dan dapat menyebabkan kemandulan serta dapat menginfeksi bayi yang dilahirkan Sifilis: disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum Herpes Genital: disebabkan oleh virus herpes simpleks serotipe 2 Keputihan (Fluor Albus) disebabkan oleh berbagai parasit, antara lain jamur Candida albicans, Protozoa dari jenis Trichomonas vaginalis, bakteri, dan virus. Infeksi Radang Pelvis, merupakan infeksi genital yang disebabkan oleh salah satu dari berbagai jenis patogen yaitu Neisseria gonorrhoeae (biang keladi penyebab gonorea), Chlamydia trachomatis (salah satu penyebab klamidia) dan Escherichia coli Kista, Tumor, dan Kanker AIDS : disebabkan oleh virus HIV (Human Immtmodeficiency Virus).

Maintenance production of female reproduction


Pegang teguh ajaran agama. Memelihara kebersihan diri dan kebersihan dalam berhubungan seksual. Menjaga selangkangan dan daerah vagina tetap kering. Pencucian vagina dengan larutan khusus diperlukan hanya pada saat infeksi. Hindari suplemen dan pelihara agar tetap mendapat asupan gizi yang tepat. Biasakan pola hidup sehat. Hindari merokok, minuman keras, dan kebiasaan onani. Melakukan hubungan seksual hanya dengan satu orang. Konsultasi penggunaan alat kontrasepsi yang tepat.

Suatu ketika seorang sahabat bertanya; siapakah yang paling berhak menerima kebaktian dirinya. Nabi menjawab. ibumu! kemudian? ibumu! kemudian? ibumu kemudian? Tanya sahabat untuk keempat kalinya. Ayahmu, jawab Nabi. (H.R. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah).

Terima kasih ibu bapak untuk hidup yang engkau pertaruhkan untukku, smoga sedih dan dukamu serta air matamu tergantikan oleh surga-Nya dan kelak kita akan berkumpul bersama dalam surgaNya. Amiin

Apa yang sudah kita perbuat untuk ibu bapak kita hari ini???

Penasaran mau tau ceritaku selanjutnya, tunggu aku di pertemuan selanjutnya ya

Anda mungkin juga menyukai