Keterangan Umum
Nama Umur Jenis Kelamin
Alamat
Pemdidikan Pekerjaan Status marital Agama Bangsa
: Ny. E : 36 tahun : Perempuan : Bojong Buah : Tamat SMA : ibu rumah tangga : kawin : Islam : Indonesia
Anamnesis
Keluhan utama: bruntus bruntus tidak gatal di
dahi.
Anamnesis Khusus
Sejak 3 hari yang lalu timbul bruntus-bruntus tidak gatal di dahi. Awalnya 1 bulan yang lalu bruntus timbul saat menjelang haid dan menghilang saat setelah haid. Pasien sedang dalam siklus haid. Tidak sedang dalam keadaan stres dan tidak suka jajan makanan berminyak. Pasien menyangkal sedang mengkonsumsi obat dan mengoleskan produk kosmetik pada mukanya.
mulai timbul setelah memiliki anak pertama. Riwayat penyakit keluarga: di keluarga tidak ada yang sakit serupa. Riwayat alergi: pasien menyangkal memiliki asma, gatal-gatal bila udara dingin. Usaha berobat: belum pernah ke dokter selama ini.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum: Kesadaran : compos mentis Kesan sakit : sakit ringan Tanda Vital: Tekanan darah Nadi Pernafasan Suhu Status gizi baik TB: 158 cm BB: 60 kg
:120/80 mmHg : 80 x/menit : 20x/ menit : 36,60C
Abdomen: cembung, soepel, BU (+) normal Ekstrimitas: akral hangat, CRT < 2
Status Dermatologikus
Distribusi : regional Lokasi Lesi: Jumlah Sifat Permukaan Ukuran Bentuk
: dahi
: multiple : kering : menimbul : lentikuler : teratur
Efloresensi
Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan
Resume
Seorang perempuan 36 tahun, keadaan umum baik, kesan sakit ringan, datang ke poliklinik RSI dengan keluhan bruntus-bruntus tidak gatal di dahi. Pada anamnesis lebih lanjut didapatkan, sejak 3 hari yang lalu timbul bruntus-bruntus tidak gatal di dahi. Awalnya 1 bulan yang lalu gejala timbul menjelang haid dan menghilang setelah haid.
Pasien sedang menstruasi. Tidak sedang dalam keadaan stres dan tidak suka jajan makanan berminyak. Pasien menyangkal sedang mengkonsumsi obat dan mengoleskan produk kosmetik pada mukanya.
Diagnosis Banding
Akne vulgaris gradasi sedang Erupsi akneiformis
Diagnosis Kerja
Akne vulgaris gradasi sedang
Usulan pemeriksaan
Tidak ada.
Penatalaksanaan
Umum: Edukasi pasien tentang penyakit ini dapat berulang. Hindari faktor pencetus stres dan makan makanan berminyak.
Khusus Topikal:
Sabun sapo viridis untuk cuci muka 2-3x/hari Clindamycin gel 1% oleskan pada lesi 1x sehari
Sistemik
Prognosis
Quo ad vitam Quo ad fuctionam Quo ad senationam
Akne Vulgaris
Penyakit peradangan menahun folikel polisebasea
yang umumnya terjadi pada masa remaja dan dapat sembuh sendiri.
Epidemiologi
Insidensi sekitar umur 14- 17 tahun pada wanita, 16-
19 tahun pada pria dan pada masa itu lesi predominan adalah komedo dan papul dan jarang terlihat lesi beradang. Pada wanita sering menetap sampai dekade umur 30 atau bahkan lebih.
Etiopatogenesis
Perubahan pola keratinisasi dalam folikel. Produksi sebum meningkat. Terbentuknya fraksi asam lemak bebas penyebab
timbulnya inflamasi folikel dalam sebum dan kekentalan sebum. Peningkatan jumlah flora folikel (Propionibacterium acnes)
Terjadinya
respon hospes berupa pembentukan circulating antibodies yang memperberat akne. Peningkatan kadar hormon androgen, anabolik, kortikosteroid, gonadotropin serta ACTH yang mungkin menjadi faktor penting pada kegiatan kelenjar sebasea
Gejala Klinis
Tempat predileksi akne vulgaris adalah muka, bahu,
dada bagian atas, dan punggung bagian atas. Dapat disertai gatal tetapi pasien datang karena kelihan estetis.
Gradasi
Ringan, bila Beberapa lesi tak beradang pada 1 predileksi Sedikit lesi tak beradang pada beberapa tempat predileksi Sedikit lesi beradang pada 1 predileksi Sedang, bila Banyak lesi tak beradang pada 1 predileksi Beberapa lesi tak beradang pada lebih dari 1 predileksi Beberapa lesi beradang pada 1 predileksi Sedikit lesi beradang pada lebih dari 1 predileksi
Berat, bila Benyak lesi tak beradang pada lebih dari 1 predileksi Banyak lesi beradang pada 1 atau lebih predileksi
*catatan: sedikit: ,5, beberapa 5-10, banyak >10 lesi *tak beradang: komedo putih, komedo hitam, papul *beradang: pustul, nodus, kista.
Diagnosis Banding
Erupsi akneformis
Penatalaksanaan
Pencegahan Menghindari faktor pemicu
Pengobatan Topikal
Bahan iritan yang dapat mengelupas kulit (peeling) Sulfur (4-8%) Resorsinol (1-5%) Asam salisilat (2-5%) Peroksida benzoil (2,5-10%) Antibiotika Klindamisin fosfat (1%) Eritromisin (1%)
Sistemik
Antibiotik Doksisiklin (50mg/hari) Eritromisin (4x250mg/hari) Klindamisin (2x500mg/hari) Obat hormonal Estrogen (50mg/hari selama 21 hari)
Bedah kulit
Bedah skalpel Bedah listrik Bedah kimia Bedah beku Dermabrasi
Terapi sinar
Terapi sinar biru (Blue Light Therapy) Photodynamic Therapy (PDT)
Terimakasih