Anda di halaman 1dari 3

1. UKS adalah Dalam Undang-Undang No.

36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 79 menyatakan bahwa Kesehatan Sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat sehingga peserta didik belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis dan setinggi-tingginya menjadi Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Jadi Usaha Kesehatan Sekolah adalah segala usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kesehatan peserta didik pada setiap jalur, jenis dan jenjang pendidikan mulai dari TK/RA sampai SMA/SMK/MA. 2. Kebijakan tentang Pelaksanaan UKS Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa Pendidikan Nasional di antarany terdapat tujuan yang menyangkut kesehatan baik kesehatan jasmani maupun kesehatan mental sosial, dimana keduanya sangat mempengaruhi terwujudnya manusia Indonesia seutuhnya. Pada tanggal 23 Juli 2003, usaha kesehatan sekolah telah dikukuhkan pelaksanaannya secara terpadu lintas sektor dan lintas program dalam surat keputusan bersama Menteri Pendidikan, Menteri Kesehatan, Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor : 0408/U/1984, Nomor : 74/Tn/1984, Nomor : 60 Tahun 1984 tanggal 3 September 1984 tentang Pokok Kebijaksaan Usaha Kesehatan Sekolah 3. Tujuan Secara khusus tujuan UKS adalah untuk memupuk kebiasaan hidup sehat dan mempertinggi derajat kesehatan peserta didik yang di dalamnya mencakup: Memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip hidup sehat, serta berpartisipasi aktif di dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah dan di perguruan agama, di rumah tangga, maupun di lingkungan masyarakat; Sehat, baik dalam arti fisik, mental, sosial maupun lingkungan; dan Memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk, penyalahgunaan narkoba, alkohol dan kebiasaan merokok serta hal-hal yangberkaitan dengan masalah pornografi dan masalah sosial lainnya. 4. Sasaran pembinaan dan pengembangan UKS meliputi:

Sasaran Primer : peserta didik Sasaran Sekunder : guru, pamong belajar/ tutor, komite sekolah/orang tua, pengelola pendidikan dan pengelola kesehatan. Sasaran Tertier : Lembaga pendidikan termasuk satuan pendidikan luar sekolah dan perguruan agama beserta lingkungannya.

5. TRIAS UKS menurut Depdiknas tahun 2006 Pendidikan kesehatan Kegiatan mencakup kebersihan dan kesehatan pribadi, makanan bergizi, pendidikan kesehatan reproduksi, dan pengukuran tingkat kesegaran jasmani. Pelayanan kesehatan Kegiatannya dapat mencakup kegiatan promotif (Kegiatan peningkatan mencakup dokter kecil, Palang Merah Remaja (PMR), pembinaan warung sekolah sehat dan pembinaan keteladanan berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), preventif (misalnya: memonitor pertumbuhan peserta didik, imunisasi, usaha pencegahan penularan penyakit, dan lain-lain., kuratif dan rehabilitative (Misalnya pengobatan ringan, pertolongan pertama pada kecelakaan dan pertolongan pertama pada penyakit) Pembinaan lingkungan sekolah sehat Pembinaanya mencakup lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat sekitar. 6. Peran Perawat Komunitas dalam UKS 1. Sebagai pelaksana asuhan keperawatan di sekolah Mengkaji masalah kesehatan dan keperawatan peserta didik dengan melakukan pengumpulan data, analisa data, dan perumusan masalah serta memprioritaskan masalah. Menyusun perencanaan kegiatan UKS bersama TPUKS Melaksanakan kegiatan UKS sesuai dengan rencana kegiatan yang disusun Penilaian dan pemantauan hasil kegiatan UKS Pencatatan dan pelaporan sesuai dengan prosedur yang diterapkan.

2. Sebagai pengelola kegiatan sekolah Perawat kesehatan yang bertugas di Puskesmas dapat menjadi salah satu anggota dalam TPUKS atau dapat juga ditunjuk sebagai seorang koordinator,

maka pengelolaan pelaksanaan UKS menjadi tanggung jawabnya atau paling tidak ikut terlibat dalam tim pengelola UKS. 3. Sebagai penyuluh dalam bidang kesehatan Peran perawat kesehatan dalam memberikan penyuluhan kesehatan dapat dilakukan secara langsung melalui penyuluhan kesehatan yang bersifat umum dan klasikal, atau secara tidak langsung sewaktu pemeriksaan kesehatan peserta didik secara perseorangan (Effendy, 1998) 7. Evidence based healthy school Sekolah adalah tempat yang utama dalam belajar dan mengajari. Konten kesehatan dan persoalan yang terjadi merupakan bentuk dari refleksi sector kesehatan dari sebuah Negara atau daerah seperti PHBS, penularan penyakit, IMS, narkoba, dll. Sektor kesehatan melihat sekolah sebagai setting tempat yang penting dalam grup populasi yang bisa mengakses informasi tentang kesehatan dan perilaku dari status kesehatan. Focus utamanya adalah peningkatan pengetahuan untuk mengubah perilaku. 6 area promosi kesehatan : penjagaan kesehatan sekolah, lingkungan fisik sekolah, lingkungan social sekolah, kemampuan dan praktek individu terhadap kesehatan, mata rantai komunitas dan bantuan kesehatan.

Daftar Pustaka Effendi, N. 1998. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Buku Kedokteran EGC Anonim, 2012. Senin, 15 Mei 2013 jam 5:53. Diambil dari website: http://www.iuhpe.org/uploaded/Activities/Scientific_Affairs/CDC/School%20Health/Fa cilitatingDialogueH&E_EN_WEB.pdf) Kementrian pendidikan dan kebudayaan, 2012. Senin, 15 Mei 2013 jam 5:53. Diambil dari website: http://www.usahakesehatansekolah.com/unduh#.UZFivbUVNiI

Anda mungkin juga menyukai