(70200110007)
ANDI IRWANSYAH
CITRA MENTARI DELFANI GEMELY
(70200110015)
(70200110025) (70200110026)
pembiayaan kesehatan dalam bentuk mobilisasi sumber dana masyarakat. Ini merupakan wujud nyata dari peran serta masyarakat yang apabila berhasil dilaksanakan akan mempunyai peranan yang besar dalam mempercepat pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan.
1.
2. 3. 4.
JPKM sebagai Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK). Fungsi Badan Pembina JPKM (BAPIM JPKM)? Apakah perbedaan JPKM dan Asuransi Kesehatan?
Untuk
mengetahui
dan
menjelaskan
pentingnya
perwujudan derajat kesehatan masyarakat yang optimal dengan JPKM (Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat).
Mencakup jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat umum serta badan penyelenggara JPKM dan manfaatnya bagi masyarakat.
a.
Pengertian JPKM
Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM) adalah salah satu cara penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan yang paripurna berdasarkan asas usaha bersama dan kekeluargaan yang berkesinambungan dan dengan mutu yang terjamin serta
b. Tujuan JPKM
Karyawan
perusahaan/dunia
usaha,
seluruh
anggota
kesehatannya sendiri 4. Pembiayaan pemeliharaan kesehatan yang dilakukan secara sendiri-sendiri cenderung lebih mahal 5. Beban biaya per seorang dalam pemeliharaan kesehatan menjadi lebih ringan bila ditanggung bersama
e.
Pelaku utama JPKM 1. Peserta, sebagian masyarakat tertentu yang berminat meningkatkan derajat kesehatannya. 2. 3. 4. Pemberian pelayanan kesehatan (PPK) Lembaga/badan yang bertanggung jawab Lembaga/badan pembina yang dibentuk pemerintah
f.
Manfaat JPKM 1. Manfaat bagi masyarakat a. Masyarakat memperoleh pelayanan paripurna (preventif, promotif, kuratif, rehabilitatif) dan bermutu
b.
c. d.
2.
Manfaat PPK a. PPK dapat merencanakan pelayanan kesehatan yang lebih efisien dan efektif bagi peserta b. c. PPK akan memperoleh balas jasa yang makin besar PPK dapat lebih meningkatkan profesionalisme, kepuasan
b.
c. d.
e.
4.
Manfaat bagi Pemerintah/Pemda a. PPK dapat merencanakan pelayanan kesehatan yang lebih efisien dan efektif bagi peserta b. PPK akan memperoleh balas jasa yang makin besar
c.
g.
Prinsip dan jurus-jurus JPKM 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Adanya suatu ikatan (kontrak) Adanya pengendalian mutu Adanya pemantauan pelayanan kesehatan Adanya penanganan keluhan peserta atau PPK Pembayaran PPK oleh Bapel Mekanisme bagi hasil pembayaran kapitasi Adanya mekanisme pemeliharaan kesehatan paripurna
5.
6.
7.
i.
menaati
segala
ketentuan
dan
kesepakatan,
serta
menandatangani kontrak.
a.
Prosedur memperoleh pelayanan kesehatan Untuk memperoleh pelayanan sarana kesehatan, peserta
c.
Badan penyelenggara JPKM Badan penyelenggara (Bapel JPKM) adalah suatu badan hukum yang telah diberi izin operasional dari Menteri Kesehatan RI untuk menyelenggarakan pengelolaan JPKM. Bapel JPKM berbentuk koperasi, yayasan, perseroan terbatas, BUMN, BUMD, atau bentuk usaha lainnya yang memiliki izin usaha dibidang JPKM.
d. Manajemen sistem informasi Bapel JPKM berhak atas imbalan jasa penyelenggaraan JPKM. Bapel JPKM wajib menyelenggarakan JPKM sesuai ketentuan yang sesuai dengan izin yang diberikan.
Badan pembina JPKM (BAPIM JPKM) adalah badan pemerintah yang melaksanakan fungsi pemerintah seperti diatur dalam Pasal 66 ayat
(1)
Undang-Undang
No.
23/1992
tentang
Kesehatan
untuk
mengembangkan, membina, serta mendorong penyelenggaraan JPKM. Berikut ini pokok-pokok kegiatan penyelenggaraan JPKM. 1. 2. 3. 4. 5. 6. Pengembangan organisasi badan penyelenggara. Pengembangan kepesertaan. Pengembangan pemeliharaan kesehatan. Pengembangan pengelolaan keuangan. Pengembangan sistem informasi manajemen. Pengembangan organisasi badan penyelenggara.
1.
2. 3. 4. 5. 6.
JPKM
merupakan
sebagian
prinsip
asuransi
berupa
pengumpulan dana pra-upaya untuk menanggulangi risiko gangguan kesehatan. Sedangkan fokus utama sistem asuransi ganti rugi adalah mengganti kerugian finansial yang timbul karena sakit. PT Askes dan PT Jamsostek bukanlah suatu asuransi ganti rugi, namun asuransi sosial yang berdasarkan JPKM.
Program JPKM dirancang untuk memberi manfaat kepada semua pihak yang terkait dengan pemeliharaan kesehatan, baik masyarakat konsumen jasa kesehatan sendiri, para pelayanan kesehatan (PPK) dijenjang pelayanan tingkat primer, sekunder, maupun tersier, serta usaha dunia.
Oleh karena itu, diharapkan kepada masyarakat untuk menjadi peserta JPKM agar memperoleh perlindungan jaminan pelayanan kesehatan.