Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN KASUSKECIL SEORANG WANITA UMUR 63 TAHUN DENGAN AMI ANTEROSEPTAL DAN NEFROPATI DIABETIKUM STAGE V

Oleh : Alfia Nourita Putri Bety Nurhajat Jalanita Lestari Handayani Pramadya Vardhani Mustafiza G0007031 G0007045 G0007097 G0007129

Residen

Pembimbing

dr. Isrianto

dr. Dhani Redhono H., SpPD

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM FAKULTAS KEDOKTERAN UNS / RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA 2012

STATUS PENDERITA

A. IDENTITAS PENDERITA Nama Umur Jenis Kelamin Agama Pekerjaan Alamat Tanggal masuk : Ny. T : 63 tahun : Perempuan : Islam : tidak bekerja : Keprabon RT 01/01 Banjarsari Surakarta : 24 Februari 2012

Tanggal Pemeriksaan : 03 Maret 2012 No. CM : 01100552

B. ANAMNESIS 1. Keluhan Utama Nyeri dada

2. Riwayat Penyakit Sekarang 1 jam SMRS, pasien tiba-tiba mengeluh nyeri dada sebelah kiri. Nyeri dada dirasakan seperti ditimpa benda berat, terus menerus, makin lama makin nyeri dan tidak berkurang dengan istirahat. Nyeri tidak dirasakan menjalar ke lengan kiri, leher ataupun punggung. Karena sangat nyeri, pasien hanya berbaring di tempat tidur. Selain itu, pasien juga merasakan sesak napas, berkeringat dingin, dan lemas seperti mau pingsan. 8 jam SMRS (sekitar pukul 03.00 WIB), pasien terbangun dari tidurnya karena sesak napas. Pada awalnya, sesak dirasakan berkurang bila pasien duduk. Namun lama kelamaan, sesak dirasakan makin memberat, tidak berkurang dengan perubahan posisi, hingga akhirnya pasien merasakan keluhan nyeri dada sebelah kiri. Sebenarnya keluhan sesak napas sudah dirasakan sejak 1 bulan terakhir. Sesak dirasakan terus menerus, tidak dipengaruhi oleh makanan, cuaca, debu, dan tidak terdengar suara napas

mengi. Sesak dirasakan berkurang (tapi tidak pernah hilang) bila pasien istirahat dan berubah posisi (dari tidur ke duduk). Pasien tidur dengan posisi kepala menggunakan 3 bantal atau lebih untuk mengurangi sesaknya.Pasien sering terbangun di malam hari karena sesak. Sesak bertambah berat bila pasien minumair agak banyak dari biasanya.Pasien mengaku telah rutin menjalani cuci darah di RSDM setiap seminggu sekali sejak bulan Desember 2011. Selain itu, pasien juga mengeluhkan batuk.Batuk timbul sejak 1 bulan terakhir, tetapi hilang timbul. Batuk muncul terutama saat pasien kelelahan dan berkurang dengan istirahat. Batuk biasanya disertai dahak berwarnaputih,busa (+), pilek (-), demam (-), nyeri tenggorokan (-).Namun, sejak 1 minggu terakhir, dahak menjadi berwarna putih dengan bercak merah muda. Pasien juga mengeluhkan badan terasa lemah sejak 4 bulan terakhir.Lemah dirasakan terus menerus, tidak berkurang dengan

makan/minum manis, keringat banyak (-), nggliyer (+) saat perubahan posisi dari tidur ke duduk, telinga berdenging (-),pandangan kabur (+/+), pandangan berkunang-kunang (-), sukar menelan (-), lebam-lebam di kulit (-), mimisan (), gusi berdarah (-), nafsu makan menurun, mual (+) terutama saat diisi makanan,tidak berkurang dengan makan/ minum, muntah (-), nyeri ulu hati ().Pasien juga mengeluh bengkak di kedua kelopak mata sejak 4 bulan terakhir. Bengkak dirasakan terutama saat bangun tidur dan sedikit berkurang pada siang hari. Kemudian sejak 1 bulan terakhir, pasien mengeluh perutnya membesar dan kedua kakinya bengkak. Bengkak sedikit berkurang bila pasien tidur dan semakin bertambah bila pasien berjalan atau beraktivitas. BAK 3-4kali sehari, masing-masing - gelas belimbing, warna kuning, jernih, darah (-), nyeri BAK (-), BAK anyang-anyangan (-), BAK keluar batu (-).BAB 1-2 kali sehari, konsistensi agak lembek, darah (-), warna kuning, lendir (-).

3. Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat sakit gula : (+) sejak 10 tahun yang lalu, jarang kontrol, pasien mengaku minum obat gula setiap pagi tetapi tidak rutin, pasien sudah lama tidak melakukan cek gula darah. Riwayat tekanan darah tinggi : (+) sejak 2 bulan yang lalu saat mondok karena sakit ginjal, tidak rutin minum obat tensi dari dokter, pasien lupa tekanan darah terakhir. Riwayat sakit jantung : disangkal

Riwayat mondok sebelumnya : (+) 2 bulan yang lalu karena sesak napas Riwayat hemodialisa Riwayat pandangan kabur : (+) 12 kali : (+) sejak 1 bulan yang lalu

Riwayat alergi obat/makanan : disangkal

4. Riwayat Penyakit Keluarga Riwayat sakit serupa Riwayat sakit gula : disangkal : disangkal

Riwayat tekanan darah tinggi : disangkal Riwayat sakit jantung Riwayat sakit ginjal : disangkal : disangkal

C. ANAMNESIS SISTEMIK Keluhan utama Kulit : sesak napas : Kering (-), pucat (-), menebal (-), gatal (-), luka (-), kuning (-) Kepala : pusing (-), nyeri kepala (-), nggliyer (+), rambut mudah dicabut (-), rambut mudah rontok (-) Mata : pandangan kabur (+/+), pandangan ganda (-/-), berkunang-kunang (-/-),kelopak mata bengkak (+/+) Hidung Telinga : mimisan (-), pilek (-), hidung tersumbat (-), gatal (-) : pendengaran berkurang (-), berdenging (-), keluar cairan (-) 3

Mulut

: bibir pucat (-), sariawan (-), mulut kering (-), luka pada sudut bibir (-), gusi berdarah (-)

Tenggorokan Kardiovaskular Respirasi

: nyeri telan (-), gatal (-), suara serak (-) : nyeri dada (-), berdebar-debar (-) : sesak napas (+), batuk berdahak (+), darah (-), mengi (-)

Gastrointestinal

: mual(+), muntah(-), perut sebah(-), nyeri ulu hati(-), BAB sulit (-), BAB hitam (-), BAB darah (-), diare (-)

Genitourinaria

: nyeri BAK (-),BAK darah (-), BAK anyang-anyangan (-), warna BAK seperti teh (-)

Muskuloskeletal

: lemah (+), kaku (-), nyeri sendi (-), nyeri otot (-), bengkak (-)

Ekstremitas Atas : luka (-/-), nyeri (-/-), tremor (-/-), kesemutan (-/-), bengkak (-/-), ujung jari dingin (-/-), sakit sendi (-/-), panas (-/-), berkeringat (-/-) Bawah : luka (-/-), nyeri (-/-), tremor (-/-), kesemutan (-/-), bengkak (+/+), ujung jari dingin (-/-), sakit sendi (-/-), panas (-/-).

D. PEMERIKSAAN FISIK Keadaan umum Vital sign TD Nadi RR : 160/90 mmHg : 76x/ menit, kuat, irama reguler, isi dan tegangan cukup : 28x/ menit : tampak sesak, gizi kesan cukup, compos mentis

Suhu : 36,60C (per aksiler) Status gizi BB TB IMT : 55 kg : 152 cm : 23,8 : 100 cm 4

Lingkar perut

Lingkar pinggang Lingkar pinggul Kulit Kepala Mata

: 103 cm : 110 cm

: warna sawo matang, kelembaban baik, ikterik (-) : bentuk mesocephal : konjunctiva pucat (+/+), ikterik (-/-), oedem palpebra (+/+), lensa keruh (+/+), reflex cahaya (+/+), pupil isokor (3mm/3mm)

Hidung

: simetris, napas cuping hidung(-/-), sekret (-/-), darah (-/-), septum di tengah, concha hiperemis (-/-)

Mulut

: sianosis (-), bibir pucat (-), lidah kotor (-), mukosa basah (+), papil lidah atrofi (-)

Tenggorokan: uvula di tengah, tonsil T1 T1, faring hiperemis (-), Leher : trachea ditengah, kelenjar thyroid tidak membesar, KGB tidak membesar, JVP R+4 cm Thorax : bentuk normochest, simetris, atrofi musculus pectoralis (-), retraksi intercostal(-), spider nevi (-),sela iga melebar (-), pembesaran KGB axilla (-/-) Cor Inspeksi Palpasi : Iktus kordis tampak : Iktus kordis teraba di SIC V pada 2 cm lateral LMCS, iktus kordis melebar, iktus cordis kuat angkat, thrill (-) Perkusi Auskultasi Pulmo Depan Inspeksi Statis Normochest, melebar. Dinamis Pengembangan dada kanan = kiri, sela iga tidak melebar. Palpasi Statis Dinamis Simetris. Pergerakan dada kanan = kiri, fremitus raba simetris, sela iga tidak : Batas jantung kesan melebar ke kaudolateral sinistra : Bunyi jantung I-II intensitas normal, reguler,bising (-)

kanan=kiri Perkusi Kanan Sonor, batas redup relatif paru-hepar di SIC V linea medio clavicularis dextra, batas redup absolut paru-hepar di SIC VI linea medio clavicularis dextra. Kiri Sonor, batas paru-lambung setinggi SIC VIII linea medio clavicularis sinistra. Auskultasi Ka / Ki Suara dasar: vesikuler Suara tambahan : wheezing (-), ronki basah halus (+/+) basal paru

Belakang Inspeksi Statis Dinamis Normochest, simetris, sela iga tidak melebar. Pengembangan dada simetris kanan = kiri, sela iga tidak melebar Palpasi Statis Dinamis Simetris Pergerakan kanan = kiri, simetris, fremitus raba kanan = kiri. Perkusi Auskultasi Ka / Ki Ka / Ki Sonor / sonor. Suara dasar: vesikuler Suara tambahan : wheezing (-), ronki basah halus

(+/+)basal paru

Punggung

: kifosis (-), lordosis (-), skoliosis (-), nyeri ketok sudut costovertebrae (-)

Abdomen Inspeksi : Dinding perut lebih tinggi dari dinding dada, distensi (-), venektasi(-), sikatrik (-), striae (-), caput medusae (-) Auskultasi Perkusi : bising usus (+) normal : tympani, pekak sisi (+), pekak alih (+), undulasi (+), liver span 10 cm Palpasi : supel, nyeri tekan epigastrium (-), hepar tidak teraba, lien tidak teraba. Ekstremitas Superior (Ka / Ki) Edema (-/-), sianosis (-/-), pucat (-/-), akral dingin (/-), ikterik (-/-), luka (-/-),Spoon nail (-/-), clubbing finger (-/-), flat nail (-/-), nyeri tekan dan nyeri gerak (-/-), deformitas (-/-), selulitis (-/-) Inferior (Ka / Ki) Pitting oedem(+/+), sianosis (-/-), pucat (-/-), akral dingin (-/-), ikterik (-/-), luka (-/-), Spoon nail (-/-), clubbing finger (-/-), flat nail (-/-), nyeri tekan dan nyeri gerak (-/-), deformitas (-/-), selulitis (-/-) CRT <2

E. PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan Laboratorium Darah


Jenis Pemeriksaan Hematologi Rutin Hb Hct AL AT AE Gol. Darah 23/02 24/02 25/02 27/02 29/02 01/03 Satuan

8,2 26 3,6 153 3,04

8,2 26 8,1 168 3,23 O

9,1 29 6,0 173 3,58

g/dl % Ribu/ul Ribu/ul Juta/ul

Index Eritrosit MCV MCH MCHC RDW HDW MPV PDW Hitung Jenis Eosinofil Netrofil Basofil Limfosit Monosit LUC Kimia Klinik GDS HbA1C GDP GD2PP Albumin

82,2 25,4 31,0 19,5 3,6 7,5 63 5,2 0,30 76,5 11,2 6,90 1,80 293 7,4 105 127 3,4 149

/um pg g/dl % g/dl Fl % % % % % % % mg/dl % mg/dl mg/dl g/dl

Kol. Total HDL Kol. LDL Kol. Trigliserida


Ferritin Kreatinin Ureum SGOT SGPT Besi TIBC Saturasi transferin Elektrolit Natrium Kalium Kalsium Ion AGD pH BE pCO2 6,4 122 3,8 67 24 37

337 7 226 197


53,0 5,2 90

mg/dl mg/dl mg/dl mg/dl


ng/ml mg/dl mg/dl u/l u/l ug/dl ug/dl %

28 322 9

136 4,7 1,22

143 4,1 1,06 7,426 2,2 38,0

138 3,7 1,10

mmol/L mmol/L mmol/L

mmol/L mmHg

pO2 Hct HCO3 Total CO2 O2 saturasi Hematologi Hemostatis PT APTT Cardiac Marker Troponin I CKMB Mass Serologi HbsAg

98,3 23 26,8 25,4 99,8

mmHg % mmol/L mmol/L %

14,0 27,1

detik detik

5,09 7,3 (-)

5,21 4,5

ug/L ng/ml

Pemeriksaan Laboratorium Urin Pemeriksaan Makroskopis Warna Kejernihan Kimia Urin Berat jenis Ph Leukosit Nitrit Protein Glukosa Keton Urobilinogen Bilirubin Eritrosit Mikroskopis Epitel Epitel squamosa Epitel transisional Epitel bulat Silinder Hialin Granulated Lekosit Mukus Small round cell Konduktivitas Bakteri 24/02 Yellow Sl. Cloudy 1,015 7,2 Negatif (-) 500 300 Negatif Normal Negatif Negatif 1,015 1,025 4,5 8,0 Negatif Negatif Negatif Normal Negatif Normal Negatif Negatif Satuan Rujukan

/ul mg/dl mg/dl mg/dl mg/dl mg/dl /ul

0 4.6 15.6 9

/lpb /lpk /lpk /lpk /lpk /lpk /L / L mS/cm / L

Negatif Negatif Negatif 03 Negatif Negatif 0,0-0,0 0,0-0,0 3,0-32,0 0,0 23,0

Pemeriksaan Foto Rontgen Thorax PA tanggal 24 Februari 2012 Cor Pulmo : membesar dengan CTR > 50% : tak tampak infiltrat, tampak perihiller haze di kedua lapang paru,

sudut kostofrenikus kanan-kiri tajam Kesan : - Kardiomegali - Edema paru

Pemeriksaan Elektrokardiografi Tanggal 24 Februari 2012 Irama Rate Axis Hipertrofi : sinus rhythm : 71x/menit :left deviation : - jumlah tinggi gelombang S di lead V1 dan gelombang R di V5 lebih dari 35 kotak kecil - LVH strain Iskemik : - gelombang T inverted di lead I, aVL, dan V6 - ST elevasi di lead V1 V4 - poor R wave progression Kesan : - Sinus rhythm dengan HR 71x/menit - LVH - AMI anteroseptal - Iskemia high lateral

F. RESUME 1 jam SMRS, pasien tiba-tiba mengeluh nyeri dada sebelah kiri. Nyeri dada dirasakan seperti ditimpa benda berat, terus menerus, makin lama makin nyeri dan tidak berkurang dengan istirahat. Nyeri tidak menjalar ke lengan kiri, leher ataupun punggung. Pasien juga merasakan sesak napas, berkeringat dingin, dan lemas seperti mau pingsan. 8 jam SMRS pasien karena sesak napas. Pada awalnya, sesak dirasakan berkurang bila pasien duduk. Namun lama kelamaan, sesak dirasakan makin memberat, tidak berkurang dengan perubahan posisi. Sebenarnya sesak napas sudah dirasakan sejak 1 bulan terakhir. Sesak bertambah 10

berat bila pasien beraktivitas dan minum air agak banyak dari biasanya. Sesak dirasakan berkurang bila pasien istirahat, duduk, atau tidur dengan 3 bantal. Pasien sering terbangun di malam hari karena sesak. Pasien rutin cuci darah di RSDM setiap seminggu sekali sejak bulan Desember 2011. Pasien juga mengeluh batuk sejak 1 bulan terakhir, tetapi hilang timbul. Batuk muncul saat pasien kelelahan dan berkurang dengan istirahat. Batuk biasanya disertai dahak berwarna putih dan 1 minggu terakhir terdapat bercak merah muda. Pasien juga mengeluh badan terasa lemah sejak 4 bulan terakhir. Lemah dirasakan terus menerus, nggliyer (+) saat perubahan posisi dari tidur ke duduk, pandangan kabur (+/+), nafsu makan menurun, mual (+) terutama saat diisi makanan dan tidak berkurang dengan makan/ minum. Pasien juga mengeluh bengkak di kedua kelopak mata sejak 4 bulan terakhir. Bengkak dirasakan terutama saat bangun tidur dan sedikit berkurang pada siang hari. Kemudian sejak 1 bulan terakhir, pasien mengeluh perutnya membesar dan kedua kakinya bengkak. Bengkak sedikit berkurang bila pasien tidur dan semakin bertambah bila pasien berjalan atau beraktivitas. BAK 3-4 kali sehari, masing-masing - gelas belimbing, warna kuning dan jernih. BAB 1-2 kali sehari dengan konsistensi agak lembek. Dari pemeriksaan fisik, didapatkan hipertensi (160/90mmHg), konjungtiva pucat, edema palpebra, kedua lensa mata keruh, peningkatan JVP (R+4cm). Dari pemeriksaan jantung, didapatkan iktus cordis tampak dan teraba di SIC V pada 2 cm lateral LMCS dengan diameter melebar, kuat angkat, dan batas jantung melebar ke caudolateral. Dari pemeriksaan pulmo, didapatkan suara tambahan berupa ronki basah halus pada basal paru kedua sisi. Dari pemeriksaan abdomen, didapatkan dinding perut lebih tinggi dari dinding dada, pekak sisi (+), pekak alih (+) dan undulasi (+). Terdapat pitting oedem pada kedua ekstremitas inferior. Dari pemeriksaan laboratorium darah, didapatkan adanya anemia ringan, hiperglikemia, azotemia, dislipidemia, hipoalbuminemia dan peningkatan enzim troponin I. Dari pemeriksaan laboratorium urin, didapatkan adanya proteinuria dan glukosuria. Dari pemeriksaan foto rontgen thorax PA, didapatkan kesan cardiomegali dan edema paru grade II. Dari pemeriksaan EKG, didapatkan sinus rhythm dengan HR 71x/menit, LVH, AMI anteroseptal, dan iskemia high lateral. 11

G. DAFTAR ABNORMALITAS Anamnesis 1. Nyeri dada kiri 2. Lemas, keringat dingin 3. Sesak napas 4. Sering terbangun pada malam hari karena sesak (paroxysmal nocturnal dyspneu), sesak bertambah pada posisi berbaring (orthopneu), sesak bertambah saat beraktivitas (dyspneu deffort) 5. Mual (+) terutama saat makan 6. Nggliyer terutama saat perubahan posisi dari duduk ke berdiri 7. Pandangan kabur 8. Kedua kelopak mata bengkak 9. Badan lemas 10. Kedua kaki bengkak 11. Terapi cuci darah 12. Leher kaku 13. Riwayat DM (+) sejak 10 tahun yang lalu, tidak rutin minum obat 14. Riwayat tekanan darah tinggi (+) sejak 2 bulan yang lalu 15. Riwayat sakit ginjal (+) sejak 2 bulan yang lalu, telah menjalani hemodialisa 12 kali 16. Riwayat mondok (+) 2 bulan yang lalu karena sesak napas Pemeriksaan Fisik 17. Hipertensi 18. Konjungtiva pucat 19. Edema palpebra bilateral 20. Peningkatan JVP 21. Kekeruhan lensa kedua mata 22. Batas jantung melebar ke caudolateral 23. Ronki basah halus pada basal paru kedua sisi 24. Pitting oedem pada kedua extremitas inferior

12

Pemeriksaan Penunjang 25. Anemia ringan 26. Hiperglikemia 27. Azotemia 28. Hipoalbuminemia 29. Peningkatan enzim troponin I 30. Dislipidemia 31. Proteinuria 32. Glukosuria 33. Radiografi thorax didapatkan kesan kardiomegali dan edema paru 34. EKG didapatkan LVH, AMI anteroseptal, dan iskemi high lateral

H. ANALISIS DAN SINTESIS 1. Abnormalitas 1, 2, 29, 34 AMI anteroseptal 2. Abnormalitas 3, 23, 33 edema paru 3. Abnormalitas 4, 10, 20, 22, 24, 33, 34 CHF NYHA IV 4. Abnormalitas 5, 7, 8, 10, 11, 13, 15, 16, 19, 27, 31, 32 Nefropati diabetikum stage V dengan HD rutin 5. Abnormalitas 7, 9, 13, 21, 26 DM tipe 2 non obese 6. Abnormalitas 7, 12, 14, 17 Hipertensi stage II 7. Abnormalitas 6, 9, 18, 25 Anemia ringan 8. Abnormalitas 30 Dislipidemia

I. PROBLEM 1. AMI anteroseptal 2. CHF NYHA IV dengan edema paru 3. Klinis Nefropati Diabetikum Stage V dengan HD rutin 4. DM tipe 2 non obese 5. Hipertensi stage II 6. Anemia ringan 7. Dislipidemia

13

J. RENCANA PEMECAHAN MASALAH Problem 1. AMI anteroseptal Ass Ip. Dx Ip. Tx : dd etiologi PJK, DM, Hipertensi :: - Bed rest total - O2 nasal 2-4 L/menit - Injeksi Morfin 2,5-5 mg diencerkan dalam 10 ml aquadest (bolus pelan) - Injeksi ranitidin - ISDN 5mg 50mg 1 amp/12 jam

3 x 1 tab

- Asam asetil salisilat 80mg 1 x 1 tab - Clopidogrel 75mg 1 x 1 tab Ip. Mx Ip. Ex : EKG serial tiap 6 jam (minimal 3 kali) : menjelaskan kepada penderita mengenai penyakit dan komplikasinya, serta modifikasi gaya hidup (aktivitas fisik ringan secara teratur setelah kondisi stabil dan makan makanan rendah lemak)

Problem 2. CHF dengan Edema Paru Ass Fx : NYHA IV Ax : LVH Ex : dd PJH, PJK, PJA, kardiomiopati DM Ip. Dx Ip. Tx : echocardiografi : - Bed rest tidak total, posisi setengah duduk dengan mobilisasi ringan - Diet jantung 1700 kkal, rendah garam < 5gr/hari - O2 nasal 2 3 L/menit - Inj. Furosemid Ip. Mx Ip. Ex 20mg 1 amp/8 jam : KU/VS, balance cairan/4 jam, foto thorax PA : - penjelasan penderita mengenai penyakit dan komplikasinya - Pembatasan asupan garam dan cairan

14

Problem 3. Nefropati Diabetikum Stage V dengan HD rutin Ass Ip. Dx Ip. Tx : komplikasi hipertensi, anemia :: Ip. Mx Ip. Ex Diet ginjal 1700 kkal (protein 50 g/hari) Inf. Ringer laktat 16 tpm mikro CaCO3 3 x 1 tab Asam folat 3 x 1 tab HD (transfusi PRC on HD)

: KU/VS, Balance cairan/hari : - penjelasan penderita mengenai penyakit dan komplikasinya - Pembatasan asupan protein dan cairan

Problem 4. Hipertensi Stage II Ass Ip. Dx Ip. Tx : komplikasi HHD, retinopati hipertensi : Funduskopi, foto thorax PA : - Diet rendah garam (< 5gr/hari) - Klonidin 0,15mg Ip. Mx Ip. Ex : KU/VS : - penjelasan penderita mengenai penyakit dan komplikasinya - Modifikasi gaya hidup (olah raga aerobik teratur, kurangi konsumsi garam dalam makanan, istirahat cukup) 2 x 1 tab

Problem 5. DM tipe 2 Non Obese Ass Ip. Dx Ip. Tx : komplikasi nefropati DM, neuropati DM, retinopati DM : urin rutin, tes monofilamen, funduskopi : - Diet DM 1700 kkal - Inj. Human insulin Ip. Mx Ip. Ex : GDP, GD2PP : penjelasan penderita mengenai penyakitnya, pengaturan diet, olah raga, dan perawatan diri ( kebersihan mulut dan gigi, waspada terhadap adanya luka, penggunaan sepatu harus longgar dan memiliki bantalan). 15 4 4 4 IU

Problem 6. Anemia Ringan Ass : dd etiologi Anemia pada penyakit kronis DM Anemia defisiensi besi Ip. Dx Ip. Tx Ip. Mx Ip. Ex : GDT, SI, TIBC, Ferritin :: Hb, Hct, AE : edukasi kepada pasien dan keluarga tentang pola makan yang seimbang dan mengandung banyak zat besi

Problem 7. Dislipidemia Ass Ip. Dx Ip. Tx Ip. Mx : komplikasi hipertensi, PJK :: Simvastatin 10mg 0001

: cek kolesterol total, kolesterol LDL, kolesterol HDL dan trigliserida setiap 6 bulan

Ip. Ex

: - Olahraga aerobik secara teratur - Pengaturan diet (makan makanan rendah kolesterol)

16

Anda mungkin juga menyukai