Anda di halaman 1dari 5

PARAMETER PENYAKIT

TTV Tek. Darah (mmHg) Nadi (x/mnt) Respirasi (x/mnt) Suhu (C) Hemodialisi s Sesak Lemah Batuk

22/3 140/80 84 20 36,3

23/3

24/3 150/80 92 26

25/3 150/80 92 26 37

26/3 140/70 92 26 36,4 +

27/3 140/70 92 26 36,4

28/3

29/3 140/70 92 24

30/3 130/80 92 24 36,6 +

31/3

37 +

37

36,8

36,8

37

+ + -

+ + -

+ + -

+ + -

+ + -

+ + -

+ + -

+ + -

+ +

1. Pasien mengalami kenaikan tekanan darah (Hipertensi),

hal ini dapat

dikarekankan keruakan ginjal yang diderita pasien yang akan berpengaruh terhadap sistem RAA (Renin angiotensin aldosteron) yang menyebabkan retensi air dalam tubuh sehingga volume air dalam tubuh meningkat dan mengakibatkan hipertensi. 2. Pasien mengalami kenaikan RR (Respiratory rate), hal ini diakibatkan pasien mengeluhkan short of breath. Short of breath yang dikeluhkan pasien diakibatkan oleh hipertensi yang diderita pasien. Ketika paien mengalami hipertensi jantung akan bekerja lebih keras dan menyebabkan hipertropi. Darah yang berasal dari paru-paru menuju jantung yang banyak

mengandung 02 mengalami kesulitan melewati jantung karena jantung mengalami hipertropi. Sehingga darah yang akan dipompa oleh jantung keseluruh tubuh yang berasal dari paru (banyak mengandung 0 2) sulit untuk

didistribusikan dan pasien mengalami hipoksia yang mengakibatkan short of breath (respon fisiologis tubuh untuk memenuhi kebutuhan 0 2). Data Lab Keterang an Hemoglo bin Hematokr it Leukosit Trombosi t Ureum Kreatinin Natrium Kalium Klorida LED DATA LABORATORIUM Nilai Normal 13,8-14,5 40,7-50,3 3,8-9,8 10-3 100-400 103 10-50 0,5-1,7 135-145 4,4-5,1 95-110 0-20 Satua n g/dL % /l /l mg/dL mg/dL mmol/ L mmol/ L mmol/ L mm/ja m 96,5 9,20 134 5,66 103 55,5 3,65 158 5,83 115 20,3 22/3 23/3 Post HD 8,6 24,5 9000 227.0 00 114,0 7,41 154 4,93 115 68 25/3 26/3 HD 8,8 25,2 9.500 168.0 00 33,3 3,49 136 3,33 107 83 27/3 30/3 31/3

55,0 5,25 140 3,8 106

1. Penuruna kadar hemoglobin dan hematokrit dapat dikarenakan adanya gangguan fungsi ginjal yang menyebabkan menurunnya produksi eritropoetin oleh ginjal. Eritropoetin berperan dalam pembentukan sel darah merah. 2. Dalam keadaan normal, ureum dan kreatinin diekskresikan oleh ginjal. Pada kasus ini pasien mengalami gagal ginjal sehingga terjadi penurunan ekskresi ureum dan kreatinin, sehingga kadar ureum dan kreatinin pasien meningkat. 3. Gangguan fungsi ginjal mempengaruhi keseimbangan cairan seperti natrium, kalium dan klorida sehingga llebih cenderung meningkat.

Penurunan nilai kalium, natrium, dan klorida dipengaruhi oleh adanya proses hemodialisa pada pasien. 4. LED mengalami kenaikan, kenaikan LED dapat disebabkan oleh penurunan jumlah eritrosit, ukuran eritrosit yang lebih besar, atau eritrosit yang mudah beraglutinasi. Pasien gagal ginjal mengalami anemia (menuruan jumlah sel darah merah) sehingga mengalami kenaikan nilai LED.

Obat

TERAPI DARI DOKTER Rut e Dos is 810 L /mnt Frek Tanggal pemberian obat 22 23 24 2 5 // 26 27 28 29 30

O2

Nas al can ul

O2 O2 O2 IVFD NS Iv 0,9% D5% Furose mid Klonidin Iv Iv Po

8L 4L 9L 20 tts 20 tts 40 mg 0,1 5 mg

/mnt /mnt /mnt /mnt /mnt 40-0-0 2 dd 1

// // // // // // // //

Alopurin ol Alopurin ol

Po Po

100 mg 100 mg

1 dd 1 1 dd 2

//

No . 1. Problem

ASSESMENT Paparan problem Rekomendasi Terapi pengobatan antihipertensi untuk pasien yang dipilih adalah golongan ARB yaitu losartan dengan dosis 100 mg satu kali sehari.

2.

Terapi yang tidak Pasien mendapatkan terapi klonidin tepat sebagai obat antihipertensi. Berdasarkan Dipiro et al (2005), algoritma terapi hipertensi untuk pasien gagal ginjal kronik adalah ACE inhibitor dan ARB. Namun bila ACE inhibitor diberikan pada pasien, menurut Stockley (2008) akan terjadi interaksi dengan alopurinol yaitu dapat menyebabkan leucopenia dan infeksi pada pasien. Dosis kurang tepat Pasien mendapatkan alopurinol pada lima hari pertama (tgl 22-26) dengan dosis 100 mg perhari, dan empat hari selanjutnya (tgl 27-30) dengan dosis 200 mg perhari. Berdasarkan Hossam dan Brian (2010), dosis alopurinol untuk pasien CKD belum pasti, namun dilakukan peningkatan dosis secara perlahan. TERAPI DISARANKAN Rute Nasal canul Dosis 8-10 L Frek 22 /menit

Berdasarkan data lab pasien pada tanggal 25-3-2010 ureum pasien meningkat dua kali lipat, sehingga kami merekomendasikan peningkatan dosis alopurinol menjadi 200 mg dimulai dari tanggal 25-31.

Obat O2

Tanggal pemberian obat 23 2 2 26 2 28 2 4 5 7 9

30

31

O2 O2 O2 IVFD NS 0,9% D5% Furosemid Alopurinol Alopurinol Ca glukonas D40% Actrapid Ranitidin Kalitake Ambroksol Hemodialisi s Losartan

Iv Iv Iv Po Po Iv Iv Sc Iv Po Po Po

8L 4L 9L 20 tts 20 tts 40 mg 100 mg 100 mg 1 amp 2 fls 10 IU 200 mg 5 gr 30 mg 100 mg

/menit /menit /menit /menit /menit 1dd1 1dd1 1dd2 1dd1

2dd1 1dd1 3dd1 1dd1

Anda mungkin juga menyukai