Anda di halaman 1dari 6

KASUS Tn Bill adalah pria berumur 48 tahun yang bekerja sebagai wiraswasta tukang ledeng.

Dia mengalami batuk terus menerus dan infeksi saluran pernapasan. Tn Bill tidak memiliki riwayat medis yang signifikan di masa lalunya: tidak mengkonsumsi obatobatan, tidk diketahui memiliki alergi, perokok aktif sejak remaja, minum alcohol pada malam hari. Data pemeriksaan: Suhu tubuh Denyut nadi Tekanan darah Tekanan darah berulang Kolesterol Trigliserid Pertanyaan: 1. Bagaimana tatalaksana terapi kasus ini? 2. Apa yang seharusnya menjadi obat pilihan pertama hipertensi pengobatan untuk Tn. Bill? 3. Berapa target tekanan darah untuk pasien hipertensi pada Tn. Bill? 4. Informasi apa saja yang perlu disampaikan ke pasien? Penyelesaian kasus 1. Penyelesaian kasus dengan metode SOAP a. Subyektif: 1) Nama 2) Umur 3) Jenis kelamin : Tn. Bill : 48 tahun : Pria : 37oC : 78x/menit : 148/94 mmHg : 144/92 mmHg : 242 mg/dl : 213 mg/dl

4) Keluhan saluran pernafasan 5) Kebiasaan pada malam hari b. Obyektif: Jenis pemeriksaan Suhu tubuh Denyut nadi Tekanan darah Tekanan darah berulang Kolesterol Trigliserid

: mengalami batuk terus menerus dan infeksi

: Perokok aktif sejak remaja dan minum alcohol

Hasil 37oC 78x/menit 148/94 mmHg 144/92 mmHg 242 mg/dl 213 mg/dl

Nilai normal 36-37 oC

Keterangan Normal

70-100x/menit Normal 120/80 mmHg Di atas normal 120/80 mmHg Di atas normal 200 mg/dl 250 mg/dl Di atas normal Normal

c. Assessment: d. Plan: 1) Tujuan terapi: Terapi jangka pendek meredakan batuk dan mengobati infeksi saluran pernafasan. Terapi jangka panjangmenurunkan tekanan darah dan

menurunkan kadar kolesterol 2) Target terapi: Meredakan batuk dan Mengobati infeksi saluran pernafasan Menurunkan tekanan darah Menurunkan kadar kolesterol

3) Metode Terapi: Terapi non farmakologi: Menghentikan kebiasaan merokok dan minum alcohol Menghindari konsumsi makanan lemak jenuh Istirahat yang cukup Terapi farmakologi: Amlodipin 5mg Simvastatin 10 mg

ANALISA OBAT RASIONAL 1. TEPAT INDIKASI Amlodipin 5 mg : diindikasikan untuk pengobatan hipertensi dan dapat digunakan sebagai obat tunggal untuk mengontrol tekanan darah pada sebagian besar pasien. Simvastatin 10 mg: diindikasikan untuk pengobatan

hiperkolesterolemia, dan penyakit jantung koroner

1. DESKRIPSI PENYAKIT A. Definisi menurut The National Heart,Lung, and Blood Institute (NHLB) dan WHO, COPD sebagai penyakit yang ditandai oleh keterbatasan jalan udara yang progresif yang tidak sepenuhnya dapat ulih kembali.keterbatasan jalan udara biasanya dapat progresif dan terasosiasi dengan respon inflamasi abnormal paru-paru terhadap pertikel asing atau gas. Kondisi paling umum yang menyebabkan COPD adalah bronchitis kronik dan emfisema. Bronchitis kronik berhubungan dengan sekresi berlebih mucus kronik atau berulang ke dalam cabang bronkus dengan batuk yang terjadi hamper setiap hari selama paling tidak 3 bulan dalam setahun, dan ini berlangsung paling tidak dalam 2 tahun berturut-turut bila penyebab batuk yang lain tidak dikeluarkan. Emfisema didefinisikan sebagai pembesaran permananenyang abnormal dari ruang udara pada posisi distal terhadap bronkhiol terminal,disertai dengan kerusakan dindingnya tapi tanpa di dosis yang jelas.

B. Patofisiologi Etiologi yang paling umum adalah paparan terhadap asap rokok di lingkungan tapi paparan kronik lain dapat pula menyebabkan COPD. Menghirup partikel asing dan gas menstimulasi aktivasi neutrofil, makrofag dan limfosit CD 8+, yang membebaskan sejumlah mediator kimia termasuk tumor nekrosis factor (TNF) alfa interleukin-8 (IL-8) dan leukotrien B4 (LTB4). Proses patofisiologi lainnya termasuk stress oksidatif dan ketidakseimbangan antara system pertahanan agresif dan protektif di paru-paru. Antiprotease protektif alfa1 antitripsin (AAT) menghambat sejumlah enzim protease, termasuk elastase neotrofil Suatu eksudat inflamasi sering ditemui pada jalan udara yang menyebabkan suatu peningkatan jumlah dan ukuran sel goblet dan kelenjar mucus. Perubahan perenkimal mempengaruhi unit penukar gas paru-paru (alveoli dan kapiler pulmonal)

Perubahan vascular termasuk penebalan pembuluh pulmonal yang dapat menyebabkan disfungsi endotel arteri pulmonal

C.

Manifestasi klinik Gejala awal COPD termasuk batu kronik dan produksi sputum: pasien dapat mengalami gejala ini selama beberapa tahun sebelum berkembangnya dispnea. Pemeriksaan fisik menunjukkan hasil normal pada pasien pada tahap COPD yang lebih ringan. Bila keterbatasan aliran udara menjadi parah pasien dapat mengalami sianosis membrane mukosa barrel chest karena pengembangan paru-paru berlebihan, peningkatan laju respirasi istirahat , nafas dangkal, bibir monyong selama ekspirasi, dan penggunaan otot respirasi pelengkap. Pasien dengan COPD yang memburuk dapat mengalami dispnea yang lebih parah, peningkatan volume sputum atau peningkatan kandungan nanah pada sputum.

2. TERAPI A. Tujuan terapi Hasil akhir terapi termasuk penghentian merokok, peningkatan gejala, pengurangan dalam penurunan tingkat FEV1, pengurangan angka kejadian memburuk akut, peningkatan kesejahteraan fisik dan psikologis, dan pengurangan tingkat kematian, perawatan di rumah sakit dan hari tidak masuk kerja. B. Pendekatan umum Pemilihan pengobatan didasarkan pada kepatuhan pasien,respon individu dan efek samping. Terapi tambahan sebaiknya ditambahkan pada tahapan tergantung respon dan keparahan penyakit.keuntungan klinis bronkodilator termasuk peningkatan kapasitaslatihan fisik,penurunan terperangkapnya udara,dan

peredaran gejala seperti dispnea.

Anda mungkin juga menyukai