Anda di halaman 1dari 4

Nama : NIM :

M. Ali Muachor 095010509

STROKE & ALZHEIMER DASAR TEORI Stroke adalah penyebab kecacatan dan kematian yang utama. Data departemen kesehatan republic Indonesia (2007) memperlihatkan bahwa stroke adalah penyebab kematian utama di rumah sakit. Stroke merupakan penyebab kecacatan yang utama pula. Stroke berdampak buruk bagi penyandangnya, dan juga bagi keluarganya. Beban ekonomi akibat stroke sangatlah tinggi. Apa Definisi Stroke? Stroke didefinisikan sebagai deficit (gangguan) fungsi system saraf yang terjadi mendadak dan disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak. Stroke terjadi akibat gangguan pembuluh darah di otak. Dapat berupa tersumbatnya pembuluh darah di otak atau pecahnya pembuluh darah di otak. Otak yang seharusnya mendapat pasokan oksigen dan zat makanan menjadi terganggu . kekurangan pasokan oksigen ke otak akan memunculkan kematian sel saraf (neuron). Gangguan fungsi otak ini akan memunculkan gejala stroke. Kasus stroke baru terjadi pada 100 sampai 300 orang per 100000 penduduk per tahun. Stroke merupakan pembunuh nomor tiga setelah penyakit jantung dan kangker. Namun merupakan penyebab kecacatan nomor satu. Siapa saja yang Terserang Stroke? Stroke dapat menyerang siapa saja tanpa pandang bulu. Siapapun dapat terserang stroke. Stroke dapat menyerang kapan saja dan dimana saja. Stroke dapat menyerang berbagai usia, laki-laki dan perempuan, tanpa memandang status sosial ekonomi. Jenis-Jenis Stroke

Secara patologi ada dua macam stroke, yaitu stroke sumbatan (stroke iskemik) dan stroke perdarahan. Stroke Sumbatan terjadi ketika pembuluh darah ke otak mengalami sumbatan. Stroke perdarahan terjadi terjadi akibat pecahnya pembuluh darah yang menuju ke otak.

Gambar kiri menunjukan adayna perdarahan otak akibat pecahnya pembuluh darah di otak. Gambar kanan memperlihatkan adanya sumbatan di otak. Baik stroke perdarahan maupun stroke sumbatan akan menyebabkan berkurangnya pasokan darah ke bagian ujung setelah sumbatan/perdarahan. Hal ini menyebabkan otak kekurangan oksigen dan zat makanan. hal Ini akan menyebabkan matinya jaringan syaraf. Stroke Sumbatan dibagi menjadi dua, yaitu sumbatan akibat thrombus dan sumbatan akibat emboli. Thrombus terjadi di dinding pembuluh darah sebagai bagian dari proses pengerasan dinding pembuluh darah (atherosklorosis). Emboli adalah jendalan darah yang berasal dari tempat lain ( misalnya: jendalan darah dari jantung) Stroke Perdarahan dibagi menjadi dua, yaitu stroke perdarahan intraserebral (pada jaringan otak) dan stroke perdarahan subarachnoid (dibawah jaringan pembungkus otak). Proporsi stroke sumbatan (infark) pada umumnya mencapai 70% kasus, stroke perdarahan intraserebral 25%, dan perdarahan subarachnoid 5%.

Perdarahan intraserebral dibagi menjadi dua yaitu pendarahan intraserebral primer (80-85%) dan perdarahan intraserebral sekunder (15-20%) perdarahan otak primer dihubungkan dengan hipertensi yang tidak terkendali. Hipertensi merupakan faktor resiko yang didapatkan pada 70-80% kasus. Perdarahan intraserebral sekunder disebabkan oleh kelainan pembuluh darah (aneurisma atau malvormasi arteriovenosa). Penggunaan obat anti koagulan (obat pengencer darah), penyakit hati,dan penyakit system darah(misalnya pada leukemia)(EUSI.2006) PENYAKIT ALZHEIMER Penyakit Alzheimer adalah penyebab dimensia tersering pada semua kelompok usia, terjadi pada frekuensi yang meningkat drastic pada orang usia lanjut. Penyakit yang ini merupakan gangguan neurodegenerative dengan karakteristik patologis jalinan neurofibrilar intraseluler yang dibentuk oleh filamen helik berpasangan dan plak neuritik ekstraseluler yang mengandung inti amyloid, bersama dengan hilangnya neuron. Etilogi dan Patogenesis Analisis kimia untuk isi plak neuritik menunjukan bahwa inti plak terdiri dari peptide, yaitu protein amyloid-beta yang merupakan fragmen protein yang lebih besar, dan protein precursor amyloid (APP), yang dikode oleh gen pada kromosom 21. Peran sentral amyloid pada pathogenesis penyakit Alzheimer telah ditegakan berdasarkan penyakit Alzheimer familiar yang lebih jarang yang disebabkan oleh mutasi gen APP. Observasi terdahulu pada pasien sindrom Down (trisomy 21) juga mendukung peran amyloid pada pathogenesis, karena pada individu ini terjadi gambaran premature Alzheimer dan berisiko akan kelebihan amyloid akibat gen ekstra. Akan tetapi, penyebab penyakit Alzheimer lebih kompleks dan bukan hanya pembentukan amyloid saja. Mayoritas kasus bersifat nonfamilial, dan pada kasus yang familial, di deteksi mutasi gen yang lain. Apolipoprotein E, suatu isoform spesifik proten transport lipid, telah dikenali sebagai faktor risiko independen untuk terjadinya penyakit Alzheimer baik familial maupun sporadic. Apapun mekanisme molekul yang mendasari, hasil ahir proses patogenetik pada penyakit Alzheimer adalah kematian neuron pada area spesifik korteks serebi yang

berhubungan dengan aspek kognisi, terutama hipokampus serta struktur yang berdekatan, dan neokorteks temporal. Beberapa struktur yang lebih dalam juga telibat, misalnya nucleus basali meynert pada lobus frontal. Kerusakan terutama mengenai neuron kolinergik, sehingga pemberian obat-obat penguat kolinergik untuk

memperbaiki memori pasien dapat diterima. Gabaran Klinis Pada awal perjalanan penyakit, terjadi gangguan memori yang jelas. Terutama memori jangka pendek . pasien mengalami kesulitan belajar dan mengingat informasi baru. Riwayat penyakit biasanya didapatkan dari keluarga dekat dan bukan dari pasien, yang mungkin belum menyadari masalahnya. Pada tahap lanjut, gangguan memori, bersamaan dengan definisi atensi, akan menyebabkan disorientasi waktu. Terjadi kesulitan mencari kata-kata dan hilangnya pengetahuan umum. Deficit persegi dapat disertai dengan halusinasi dan delusi. Ahirnya, terjadi kehilangan fungsi kognitif global yang berat-amnesia, afasia,apraksia, dan agnosia. Disentrigasi kepribadian, dengan gangguan prilaku, inkontinensia, meningkatnya dependensi, dan kematian dalam 5-10 tahun.

Anda mungkin juga menyukai