Jurnal Itp
Jurnal Itp
Pengaruh tepung pisang hijau dan tepung kulit kedelai pada pengemasan vakum nugget ayam
Pendahuluan
Bukti ilmiah mengkonfirmasikan hubungan antara makanan dan kesehatan terhadap pesatnya perkembangan pasar baru dan fungsional pasar makanan (Viuda-Martos et al, 2010)
Fungsional produk makanan umumnya di produksi oleh reformulasi daging, prebiotik, probiotik, dan antioksidan.
Lanjutan
Tepung kulit kedelai (SHF) mengandung 19,2% protein kasar dan 50% serat
makanan (Batajoo dan Shaver, 1998) Tepung pisang hijau (GBF) mengandung sekitar 3,2% protein, 1,3% lemak dan 14,0% serat makanan.karakteristik khas polisakarida, kulit kedelai meningkatkan tekstur melalui kemampuan pengikat air.penyerapan air pada tepung pisang tergantung pada derajad ikatan antar molekul,pembengkaan dan kelarutan yang bergantung pada temperatur (PachecoDelahayeet et al, 2008)
Lanjutan.
Dari sudut pandang keamanan terhadap mikrobia, masuknya kedelai dalam daging produk bisa mendukung terjadinya pertumbuhan mikroba karena tersedia nutrisi . Tidak ada literatur lain yang tersedia pada efek dari GBF dan SHF pada stabilitas lipid.oleh karena itu tujuan kami adalah untuk menyelidiki efek dari tepumg pisang hijau dan tepung kulit kedelai (SHF) dan vakum kemasan pada stabilitas penyimpanan dan sifat sensori lemak nugget ayam selama penyimpanan
Di kupas kulitnya
Di iris Di celupkan pada natrium metabisulfit 0,05 % Di cuci dengan air Dikeringkan pada oven 600 C hingga rapuh
2. Pengolahan nungget
Daging ayam + GBF + SHF + GBF dan SHF (50:50)
Didinginkan, 24 jam
Di cincang Di mixer Inalsa Di giling Di + 5% air dingin + 5% minyak sayur + 1,5% Natrium klorida + 0,2% tertranatrium bifosfat + 5% protein kedelai + 3% tepung gandum + 3% bumbu + 3% telur + 1,75% rempah-rempah + 0,5% gula + 20 mg Isodium nitrit Di cetak Dimasukkan autoclave Di masak Didinginkan Di simpan Di kemas
Di kemas
Di simpan , 40 C
Di ukur pH
Di uji TBA Di saring Ambil 3 ml filtrat Di campur 3 ml TBA pereaksi Di inkubasi , 27 0 C Di absorbansi , panjang gelombang 532 nm Di hitung nilai TBARS
spp
- Tekstur
- Rasa - Juiciness - Keseluruhan penerimaan 8. Analisis statistik Analisis dua arah (Anova) dengan beberapa tes rentang Duncan
Oksidasi Lemak
Estimasi jumlah TBARS menunjukkan stabilitas oksidatif ke18. (Tabel 1). produk.
Nugget kontrol ini tidak berbeda dari perlakukan nugget sampai hari
Namun, angka TBARS semua nugget berada jauh di bawah tingkat ambang 2 mg malonaldehyde/kg daging (Witte et al., 1970) hingga hari ke-45.
Di buktikan bahwa kemasan vakum : perubahan gas lingkungan di permukaan daging respirasi mikroorganisme di permukaan daging atau daging itu sendiri
Kualitas Mikrobiologi
Penyimpanan, SPC signifikan (P < 0,05) lebih tinggi di T2 dan T3 daripada dalam sampel T1 dan kontrol. Secara umum, SPC meningkat (P < 0,05) di semua sampel dengan peningkatan lamanya waktu penyimpanan dan hasil akhir penyimpanan.
Kemasan vakum menyebabkan mikroba bergeser, dihasilkan dalam pengembangan Lactobacillus didominasi dengan pembusukan tinggi
oleh Pseudomonas.
Lactobacillus spp merusak produk daging pada pengemasan vakum sehingga menyebabkan perubahan warna, pembentukan gas dan produksi lendir (Pexara et al., 2002), dan dalam penelitian ini, off-flavour terdeteksi ketika mencapai jumlah lactobacillus sekitar 2.4 log cfu/gr dalam 40 hari.
Kualitas Sensorik
Hasil menunjukkan bahwa melakukan penggabungan GBF dan SHF di nugget tidak mempengaruhi penampilan dan warna nilai antara penyimpanan hingga hingga hari ke-18. Pada akhir periode penyimpanan, nugget kontrol memiliki lebih tinggi (P < 0,05) penampilan dan warna. Hal ini dapat dikaitkan dengan kecepatan
penurunan kadar air dari nugget saat perlakukan (Papadima & Bloukas,
1999).
Rasa tidak terpengaruh oleh penambahan GBF dan SHF, tetapi kontrol nugget telah secara signifikan nilai yang lebih tinggi pada hari ke-27.
Pengurangan
yang
signifikan
dalam
nilai
rasa
dengan
kemajuan
penyimpanan periode bisa dikaitkan dengan peningkatan lipid oksidasi, pembebasan FFA dan meningkatnya beban mikroba
Tekstur dari nugget menurun secara signifikan setelah 18 hari Penyimpanan bisa karena hilangnya air di mereka dan selanjutnya penurunan pH dan degradasi otot serat protein oleh bakteri (Jay, 1996), yang mengakibatkan penurunan mengikat air kapasitas.
Nilai juiciness pada hari ke-9 terdapat pada sampel kontrol dan pada hari ke-18, T1 lebih juicier daripada sampel lainnya, karena
Kesimpulan
Penambahan kombinasi GBF dan SHF memiliki beberapa manfaat berbeda
secara fisikokimia, karakterirtik mikrobiologi dan sensorik dari nugget ayam. Sampel dengan GBF lebih rendah ( P<0,05) dari pada FFA, berkaitan dengan kualitas mikroba dan sampel SPC secara signifikan lebih tinggi dari pada sampel lain. Nugget yang dibuat dengan campuran GBF dan SHF bertahan selama 36 hari pada kondisi kemasan vakum.