Anda di halaman 1dari 5

Gangguan Kepribadian

Kepribadian merupakan suatu gaya perilaku yang menetap dan secara khas dapat dikenali pada setiap individu. Setiap individu memiliki kepribadian yang khas dan berbeda-beda. Kepribadian ini dapat menyimpang dari keadaan normal atau disebut dengan gangguan kepribadian. Secara umum gangguan kepribadian yaitu suatu ciri kepribadian yang menetap, kronis, dapat terjadi hampir pada semua keadaan, menyimpang secara jelas dari norma-norma budaya, maladaptif serta menyebabkan fungsi kehidupan yang terganggu atau buruk. Gangguan kepribadian dalam PPDGJ-III termasuk dalam blok F60. Pedoman diagnostik untuk gangguan kepribadian menurut PPDGJ-III adalah sebagai berikut. Kondisi yang tidak berkaitan langsung dengan kerusakan atau penyakit otak berat atau gangguan jiwa lain; Memenuhi kriteria berikut: Disharmoni sikap dan perilaku yang cukup berat, biasanya meliputi beberapa bidang fungsi, misalnya afek, kesiagaan, pengendalian impuls, serta gaya berhubungan dengan orang lain; Pola perilaku abnormal berlangsung lama, berjangka panjang, dan tidak terbatas pada episode gangguan jiwa; Pola perilaku abnormal bersifat pervasif dan maladaptif yang jelas terhadap berbagai keadaan pribadi dan sosial yang luas; Manifestasi di atas selalu terjadi pada masa kanak dan menetap hingga dewasa; Gangguan ini berkaitan secara bermaksa dengan masalah dalam perkerjaan dan kinerja sosial. Untuk budaya yang berbeda, mungkin penting untuk mengembangkan seperangkat kriteria khas yang berhubungan dengan norma sosial, peraturan dan kewajiban.

Gangguan kepribadian ini ada beberapa tipe, yaitu sebagai berikut. F60.0 gangguan kepribadian paranoid, yaitu: kepekaan berlebihan terhadap kegagalan dan penolakan,

kecenderungan untuk tetap menyimpan dendam, sulit memaafkan, kecurigaan berlebihan, perasaan bermusuhan dan ngoto tentang hak pribadi, kecenderungan untuk merasa dirinya penting secara berlebihan, preokupasi dengan penjelasan-penjelasan yang bersekongkol dan tidak substantif dari suatu peristiwa (untuk diagnosis paling sedikit 3 dari ciri di atas)

F60.1 gangguan kepribadian skizoid, yaitu: sedikit akivitas yang memberikan kesenangan, emosi dingin, afek mendatar, atau tidak peduli, keruang mampu mengekspresikan kehangatan, kelembutan atau kemarahan, tampak nyata ketidakpedulian terhadap pujian atau kecaman, kurang tertarik untuk mengalami pengalaman seksual, hampir selalu memilih aktivitas yang dilakukan sendiri, preokupasi dengna fantasi dan introspeksi yang berlebihan, tidak memiliki teman dekat, jika ada hanya satu, sangat tidak sensitif terhadap norma dan kebiasaan sosial yang berlaku. (untuk diagnosis paling sedikit 3 dari di atas)

F60.2 gangguan kepribadian dissosial, yaitu gangguan kepribadian yang biasa menjadi perhatian disebabkan adanya perbedaan besar antara perilaku dan norma yang berlaku. Tidak peduli dengan perasaan orang lain, Sikap yang sangat tidak bertanggung jawab, tidak peduli terhadap norma/peraturan, Tidak mampu memiliki suatu hubungan yang berlangsung lama, meskipun kesulitan untuk mengembangkannya, Toleransi terhadap frustasi yang sangat rendah dan ambang yang rendah untuk melampiaskan kekerasan, Tidak memapu merasa salah dan menerima manfaat dari pengalaman, Sanga cenderung menyalahkan orang lain, atau merasionalisasi yang masuk akal untuk membuat konflik. ( Untuk diagnosis dibutuhkan paling sedikit 3 dari gejala di atas) tidak ada

F60.3 gangguan kepribadian emosional tak stabil, yaitu: Kecenderungan mencolok untuk bertiindak secara impulsif tanpa mempetimbangkan konsekuansinya, bersamaan dengan ketidakstabilan emosional, Dua varian yang kahs adalah berkaitan dengan impulsivitas dan kekurangan pengendalian diri.

F60.4 gangguan kepribadian histrionik, yaitu: Ekspresi emosi yang dibuat-buat, Bersifat sugestif, mudah dipengaruhi oleh orang lain atgau oleh keadaan, Keadaan afektif yang dangkal dan labil, Terus-menerus mencari kegairahan, penghargaan dari orang lain, dan aktivitas di mana pasien menjadi pusat perhatian, Penampilan atau perilaku yang merangsang yang tidak memadai, Terlalu peduli dengan daya tarik fisik. ( Untuk diagnosis dibutuhkan paling sedikit 3 dari gejala di atas)

F60.5 gangguan kepribadian anankastik, yaitu: Perasaan ragu dan hati-hati yang berlebihan, Preokupasi dengan hal-hal yang rinci, peraturan, daftar, urutan, organisasi, dan jadwal, Perfeksionisme, Ketelitian yang berlebihan, terlalu hati-hati, Keterpakuan dan keterikatan yang berlebihan pada kebiasaan sosial, Kaku dan keras kepala, Pemaksaan yang tidak beralasan agar orang lain mengikuti persis caranya, Mencampuradukkan pikiran atau dorongan yang memaksa dan yang enggan. ( Untuk diagnosis dibutuhkan paling sedikit 3 dari gejala di atas)

F60.6 gangguan kepribadian cemas (menghindar), yaitu: Perasaan tegang dan takut yang menetap dan pervasif, Merasa dirinya tak mampu, tidak menarik atau lebih rendah dari orang lain, Preokupasi yang berlebihan terhadap kritik dan penolakan dalam situasi sosial, Keengganan untu terlibat dengan orang kecuali merasa yakin akan disukai, Pembatasan dalam gaya hidup akrena alasan keamanan fisik, Menghindari aktivitas sosial atau pekerjaan yang banyak melibatkan kontak interpersonal karena taku dikritik, tidak didukung atau ditolak. ( Untuk diagnosis dibutuhkan paling sedikit 3 dari gejala di atas) Pada Ny.A terjadi gangguan kepribadian premorbid yang mengarah ke ciri

cemas/menghindar. Hal ini sesuai dengan gejala yang disebutkan di atas seperti Pembatasan dalam gaya hidup karena alasan keamanan fisik, dan Perasaan tegang dan takut yang menetap dan pervasif.

F60.7 gangguan kepribadian dependen, yaitu: Mendorong atau membiarkan orang lain untuk mengambil sebagian besar keputusan penting untuk dirinya, Meletakkan kebutuhan sendiri lebih rendah dari orang lain kepada siapa ia bergantung dan kepatuhan yang tidak semestinya terhadap kebutuhan mereka, Keengganan untuk mengajukan permintaan yang layak, Perasaan tidak enak atau tidak berdaya apabila sendirian, Preokupasi dengan ketakutan akan ditinggalkan oleh orang yang dekat dengannya, Terbatasnya kemampuan utnuk membuat keputusan sehari-hari tanpa mendapat nasihat yang berlebihan dan ukungan orang lain. ( Untuk diagnosis dibutuhkan paling sedikit 3 dari gejala di atas)

F60.8 gangguan kepribadian khas lainnya F60.9 gangguan kepribadian YTT

Sumber bacaan:

Maslim, Rusdi. 2001. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa, Rujukan Ringkas dari PPDGJ III. Jakarta : Nuh Jaya. Tomb, David A. 2004. Buku Saku Psikiatri Edisi 6. Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai