Ulkus Dikubitus adalah Area yang terlokalisir dengan jaringan nekrotik Biasanya terjadi pada bagian permukaan tulang yg menonjol Akibat tekanan yg lama yg menyebabkan peningkatan tekanan kapiler
Etiologi
Faktor Ekstrinsik
1. Tekanan dalam waktu yg lama 2. Pergesekan dan Pergeseran 3. Kelembabab
Faktor Intrinsik
1. Usia 2. Temperatur 3. Nutrisi Faktor lainnya 1. Menurunnya persepsi sensori 2. Immbolisasi
PATOFISIOLOGI
Tekanan yg terlalu lama pada area permukaan tulang yg menonjol Berkurangnya sirkulasi darah pd area yg tertekan (Tekanan normal arteri 32 mmHg, bila tekanan kapiler melebihi dr tekanan darah dan struktur pembuluh darah kulit) Pembuluh darah akan kolaps
Patofisiologi
Berkurangnya sirkulasi darah pd area yg tertekan (Tekanan normal arteri 32 mmHg, bila tekanan kapiler melebihi dr tekanan darah dan struktur pembuluh darah kulit)
Manifestasi Klinis
Awalnya ditandai dengan eritema pada kulit, yang memiliki ciri khas bila ditekan lama, tidak akan kembali putih. Selanjutnya kulit akan mengalami edema dan temperatur diarea tersebut meningkat. Tanda ulkus dikubitus ini dapat berkembang sampai pada otot dan tulang, sesuai dengan derajatnya.
6
Derajat II
Kerusakan pada lapisan epitel kulit (epidermis) dan dermis. Ditandai lecet dan melepuh
Derajat III
Kerusakan pada semua lapisan kulit Ditandai nekrosis
Derajat IV
Kerusakan pada semua lapisan kulit hingga ke jaringan otot bahkan tulang Ditandai nekrosis
10
11
Area...
12
Area...
13
PENGKAJIAN
Kaji beberapa faktor risiko ulkus dikubitus 1. Perubahan tingkat kesadaran 2. Penyakit gg persarafan, stroke 3. Trauma tulang belakang 4. Tirah baring yang terlalu lama (immobilisasi) 5. Gangguan sirkulasi 6. Usia 7. Anemia 8. Status nutrisi yang buruk 9. Inkontinensia 10. Kelembaban
14
PENGKAJIAN....
11. 12. 13. 14. Matras atau tempat tidur Tekanan diastole Perokok Pergerakan atau pergeseran di tempat tidur
Selain faktor risiko, ada beberapa hal yg juga perlu dikaji antara lain 1. Tingkat/ derajat luka 2. Ukuran luka 3. Ada tidaknya eksudat 4. Ada/tidaknya peradangan atau infeksi, nekrosis 5. Monitor adanya granulasi
15
Kondisi mental
Akativitas
Norton...
Mobilitas 1. Immobilisasi 2. Keterbatasan penuh 3. Keterbatasan ringan/sebagian 4. Penuh 1. Kedua-duanya 2. Urine 3. Sekali-kali 4. Tidak pernah
Inkontinensia
17
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan imobilisasi, gesekan, malnutrisi Risiko infeksi berhubungan dengan trauma jaringan Nyeri berhubungan dengan trauma jaringan
18
INTERVENSI
a. Mencegah dikubitus
1.Kaji riwayat kesehatan atau penyakit 2.Lakukan penilaian dg skala braden thd risiko ulkus 3.Kaji penggunaan matras dan posisi tidur, apakah cenderung terjadi pergesekan/pergeseran 4.Ubah posisi setiap 2 jam 5.Hindari tekanan berlebihan dg menggunakan matras udara, matras air dll 6.Sokong daerah lutut dan siku dg bantal/busa saat berbaring 7.Usahakan posisi kepala tdk terlalu tinggi untk mengurangi pergeseran/pergesekan 8.Hindari kelembaban kulit yang berlebihan
19
20
Cegah ...
9. Penatalaksanaan inkontinensia yang baik 10.Hindari kulit yang kekeringan dg pemberian hydrophilic cream 11.Intake nutrisi yg adekuat; 30-35 kalori/KgBB, protein 1,25-1,5/KgBB 12.Kaji kadar serum albumin, waspadai serum albumin < 3,5 md/dl malnutrisi
21
22
Penatalaksanaan Hindari masase dan penekanan pada area lesi Gunakan balutan hidrokoloid/ film dressing Bila tdkada gunakan krem kulit agar kulit tetap lembab Rubah posisi setiap dua jam Berikan nutrisi yang adekuat dan Vit A,D,E Berikan sokongan dengan bantal.
23
Derajat II
Karakteristik Adanya kerusakan pada epitel kulit (epidermis & dermis) dan ditandai adanya lecet atau melepuh Penatalaksanaan Sama dengan derajat I Gunakan balutan yang bersifat semipermiable Bila tidak ada gunakan balutan yang lembab
24
Derajat III
25
Derajat IV
Karakteristik Adanya kerusakan diseluruh ketebalan kulit, hingga sampai di otot bahkan sampai tulang. Penatalaksanaan Sama dengan derajat III
26
Kal
27