Anda di halaman 1dari 107

DISRITMIA

M.Sandi Suwardi
Ruangan Jantung / Alamanda RSUD Ulin Banjarmasin

Sandi 10

Batasan
Deviasi dari irama sinus normal Gangguan pembentukan impuls &/ gangguan penghantaran impuls

Sandi 10

Irama sinus / Sinus Rhythm SR


Irama jantung teratur dengan pemacu SA Node Frekuensi 60-100 x/m, interval R-R teratur Interval QRS < 0.10 detik Interval PR 0.12-0.20 detik & konstan Gel P harus ada, mendahului QRS, positif di II & aVF, terbalik di aVR Gel R kecil di V1 & menjadi tinggi di V6

Semua gelombang sama


Sandi 10 1

Irama Sinus Normal

Sandi 10

Sinus Rhytem

Sandi 10

Sistem Konduksi Jantung

Otomatisitas Ritmisitas SA Node otomatositas tertinggi & serabut Purkinje terendah Dipengaruhi sistem saraf simpatis & parasimpatis
1 6

Sandi 10

Definisi
Aritmia adalah variasi-variasi di luar irama normal jantung;
Irama yang berasal bukan dari nodus SA Irama yang tidak teratur, meskipun ia berasal dari nodus SA Frekuensi kurang dari 60 x/menit atau lebih dari 100 x/menit Terdapat hambatan impuls supra atau intra ventricular

Untuk mengetahui jenis dan letak gangguan pada aritmia, hanya dapat dilihat dari gambaran EKG Sandi 10 1 7

Untuk mengetahui suatu abnormalitas dari elektrokardiograf, maka harus terlebih dahulu dipahami batasan-batasan normal dari gambaran EKG tersebut.
Irama: jarak antara R-R teratur (reguler) Frekuensi (HR) normal ( 60-100 x/menit)

Gelombang P ada, morfologi sama dan normal. Setelah gelombang P selalu diikuti kompleks QRS
Interval P-R normal (0,12-0,20 detik) Komplek QRS ada, morfologi sama dan teratur, serta normal (0,06-0,12 detik)
Gambar 1. gelombang normal EKG (Mark, roger, 2004)

Sandi 10

MEKANISME
Pengaruh pernafasan otonom (simpatis dan parasimpatis) yang mempengaruhi HR Nodus SA mengalami depresi sehingga focus irama jantung diambil alih oleh sel dari tempat lain Focus yang lain lebih aktif daripada nodus SA dan mengontrol irama jantung Nodus SA membentuk impuls tetapi tidak dapat keluar atau terdapat hambatan dalam perjalanannya keluar dari nodus SA Impuls yang dihasilkan mengalami hambatan dalam perjalanannya menuju seluruh jantung sesudah keluar nodus SA. Adanya re-entry impuls
Sandi 10 1 9

Etiologi
Persarafan autonom dan obat-obatan yang mempengaruhinya Iskemik, pH, elektrolit dan obat-obatan

Kelainan jantung seperti fibrotic dan sikatrik,


inflamasi, metabolit-metabolit dan jaringan

abnormal/degenerative
Rangsang dari luar, seperti pace maker.
Sandi 10 1 10

Menghitung Rate (1)

300 : banyaknya kotak besar antara 2 gelombang R

Sandi 10

11

Menghitung Rate (2)


Sandi 10

1500 : banyaknya kotak kecil antara 1 gelombang R

12

Menghitung Rate (3)


10 x banyaknya gel R selama 6 detik (= 30 kotak besar)
Sandi 10 1 13

Calculating Rates
Count R waves in 6 seconds x 10
R waves between 2 sets of 3s marks

Large boxes between R waves / 300


Small boxes between R waves / 1500

Sandi 10

14

Standard ECG

Sandi 10

15

Aritmia Dibagi 2 Gol Besar

Gangguan pembentukan impuls Gangguan penghantaran impuls

Sandi 10

16

DISRITMIA
A. Disritmia yang disebabkan Ggn Pembentukan Implus, tdd
1. Nodus SA - Takikardia Sinus ( ST ) - Bradikardia Sinus ( SB ) - Aritmia Sinus - Sinus Arrest 2. Atrium - Ekstrasistol Atrial ( AES / PAB / PAC ) - Takikardia Atrial ( PAT ) - Flutter Atrial ( A Fl ) - Fibrilasi Atrial ( AF ) 3. Nodus AV - Irama Junctional ( JR ) - Ekstrasistol Junctional ( JES / PJB / PJC ) Sandi 10 - Takikardia Junctional 1 17

4. Supraventrikel - Ekstrasistol Supraventrikel ( SVES ) - Takikardia Supraventrikel ( SVT ) 5. Ventrikel - Irama Idioventrikel ( IVR ) - Ekstrasistol Ventrikel ( VES / PVB / PVC ) - Takikardia Ventrikel ( VT ) - Fibrilasi Ventrikel ( VF )

Sandi 10

18

B.Disritmia yang disebabkan Ggn Penghantaran Implus, tdd


1. Nodus SA - Blok Sinoatrial ( SA Blok ) 2. Nodus AV - Blok AVderajat 1 ( first degree AV Blok ) - Blok AV derajat 2 ( second degree AV Blok ) - Tipe Mobitz I ( Wenckebach ) - Tipe Mobitz II - Blok AV derajat 3 ( Total AV Blok ) 3. Interventrikular - Right Bundle Branch Blok ( RBBB ) - Left Bundle Branch Blok ( LBBB )
Sandi 10 1 19

Pembagian Aritmia
Gangguan pembentukan impuls :
Ekstra sistol Takikardia Flutter/fibrilasi Arrest
Takikardia ( >100/menit)

Gangguan Penghantaran Impuls:


Blok
Sandi 10

bradikardia ( <60/menit)
1 20

Pembagian Aritmia Berdasarkan Asalnya

Sandi 10

21

Klasifikasi:
Aritmia berasal dari nodus SA
Irama sinus/irama normal Bradikardi sinus Takikardi sinus Sinus arrest Aritmia sinus

Sandi 10

22

Irama sinus/irama normal


irama teratur HR: 60-100 kali/menit, Gelombang P normal, setelah gelombang P selalu diikuti kompleks QRS dan gelombang T Interval P-R normal (0,12-0,20 detik) Kompleks QRS: normal (0,06-0,12 detik)

SR merupakan irama jantung normal, sehingga apabila irama ini mengalami kelainan Sandi 10 1 maka akan terjadi aritmia 23

Normal Sinus Rhythm

Sandi 10

24

Sinus Takikardi
Irama teratur, Hr : 100-150 x/mt, Gel P : Normal setiap P diikuti gel QRS & T Interval P-R : Normal 0,12 0,20 Gel QRS : Normal 0,06 0,12 Semua gel sama

Sandi 10

25

Sinus Tachycardia

Sandi 10

26

Sinus Bradikardia

Irama teratur, Hr : kurang dari 60 x/mt, Gel P : Normal setiap P diikuti gel QRS & T Interval P-R : Normal 0,12 0,20 Gel QRS : Normal 0,06 0,12 Sandi 10 1 Semua gel sama

27

Sinus Bradycardia

Sandi 10

28

Sinus Aritmia

Irama tidak teratur, Hr : Biasanya antara 60-100 x/mt, Gel P : Normal setiap P diikuti gel QRS & T Interval P-R : Normal 0,12 0,20 Gel QRS : Normal 0,06 0,12
Sandi 10 1 29

Sinus Arrhythmia

Sandi 10

30

Synus arrest

Irama teratur kecuali pd yg hilang, Hr : Biasanya kurang dari 60 x/mt, Gel P : Normal kecuali pd yg hilang Interval P-R : Normal kecuali pd yg hilang Gel QRS : Normal kecuali pd yg hilang
Sandi 10 1 31

Klasifikasi:
Aritmia yang berasal dari atrium
Ekstrasistole atrial ( AEs/ PAB/PAC ) Takikardi atrial (PAT) Flutter atrial Fibrilasi atrial

Aritmia yang berasal dari Nodus AV


Irama Junctional rhytm (JR) Exstrasystole Junctional (JES/ PJB/PJC) Tachycardia Junctional (JT)

Sandi 10

32

Ekstrasistole atrial (AES)


AES bigemini

AES trigemini

AES quadrigemini

Irama : Tdk teratur, krn ada irama yg timbul lebih awal Hr : tergtng irama dasarnya Gel P : Bentuk berbeda dr irama dasarnya Interval PR : Normal atau memendek Sandi 10 1 33

Premature Atrial Contraction

Sandi 10

34

Atrial Bigeminy & Trigeminy


Bigeminy

Trigeminy

Sandi 10

35

Takikardi atrial (PAT)

Irama : Teratur, HR : 150-250 x/mt Gel P ; sukar dilihat, kdg terlihat tetapi kecil Inteval P-R : Tdk dpt dihitung at memendek Gel QRS : Normal 0,06-0,12 Sandi 10 1

36

Atrial Tachycardia

Sandi 10

37

Flutter atrial (AFI)

Irama : Biasanya teratur , bs juga tdk Hr : Bervariasi (bisa normal ,lambat atau cepat) Gel P : Tdk normal,spt gigi gergaji, teratur dan dpt dihitung Interval ; Tdk dpt dihitung Gel QRS : normal, tetapi tdk semua Qrs Sandi 10 1 mengikuti gel P sering disertai blok 2 : 1, 3:1,4:1 38

Atrial Flutter

Sandi 10

39

Fibrilasi Atrial

Gelombang f ( fibrilasi ) : gelombang-gelombang P yang tak teratur, frekuensi 350-600/menit Gelombang QRS tak teratur, frekuensi 140-200/menit FA halus ( fine ) : defleksi gelombang P < 1 mm FA kasar ( hoarse ) : defleksi gelombang P > 1 mm
Sandi 10 1 40

Atrial Fibrillation

Sandi 10

41

Sandi 10

Fibrilasi Atrial Respon Ventrikel Cepat


1

42

Irma Junctional rhytm (JR)

Irama : teratur, HR : 40 60 x/mt Gel P : Terbalik di depan, dibelakang atau menghilang Interval P-R ; kurang dari 0,12 dtk atau tdk dpt dihitung
Sandi 10 1 43

Extrasystole Junctional (JES)/PJB/PJC


Irama ; Tak teratur krn ada irama yg timbul lbh awal HR : tergantung irama dasarnya Gel P : Tdk ada atau tdk normal, sesuai dgn letak implus Interval P-R ; Tdk dpt dihitung atau memendek Gel QRS : Normal (0,06-0,12 )

Sandi 10

44

Premature Junctional Contraction

Sandi 10

45

Junctional Escape Rhythm

Sandi 10

46

Junctional takikardi (JT)

Irama : teratur, HR : lebih dari 100 x/mt Gel P : Tdk ada/ ada terbalik di dpn /diblkng gel QRS Interval P-R ; Tdk dpt dihitung atau memendek
Sandi 10 1 Gel QRS : normal (0,06-0,12 ) 47

Junctional Tachycardia

Sandi 10

48

4. Supraventrikel - Ekstrasistol Supraventrikel (SVES) - Takikardia Supraventrikel (SVT) 5. Ventrikel - Irama idioventrikel (IVR) - Ekstrasistol ventrikel (VES/ PVB/PVC) - Takikardia Ventrikel (VT) - Fibrilasi Ventrikel (VF)

Sandi 10

49

Ekstrasistole ventrikular (VES)


Irama : Tdk teratur krn ada ekstrasistol yg timbul lbh awak HR : tergantung irama dasar Gel P : Tdk ada atau kecil (timbul lbh awal) Interval P-R ; Tdk ada atau memendek Gel QRS : Normal (0,06-0,12)

Sandi 10

50

Premature Ventricular Contraction

Sandi 10

51

VES
Sandi 10 1 52

Takikardi supraventrikular (SVT)

Irama : Teratur, HR : 150-250 x/mt Gel P : Tdk ada atau kecil Interval PR : Tdk ada atau memendek Sandi 10 1 Gel QRS : normal (0,06-0,12 )

53

Supraventricular Tachycardia

Sandi 10

54

SVT
Sandi 10 1 55

Irama Idioventrikular rhytm (IVR)

Irama : teratur , HR : 20-40 x/mt Gel P : tdk ada , Interval PR ; Tdk ada Gel QRS : Lebar, lebih dari 0,12 dtk
Sandi 10 1 56

Ekstrasistol Ventrikular (VES/PVB/PVC)

Gelombang QRS prematur, melebar dan bizarre ( tak teratur dan aneh ) P dari sinus tak terpengaruh oleh QRS ekstrasistol ( pause kompensasi lengkap ) Irama : Tdk teratur krn ada irama yg timbul lbh awal HR : Tergtng irama dasar , Gel P : Tdk ada, Interval PR : tdk ada Sandi Gel 10 QRS : Lebar, Lebih darai 0,12 dtk , Ada 5 bentuk VEs yg 1 57 berbahaya

VES

VES

SR

SR

SR

SR

SR

SR

Sinus rhythm with multifocal VES


Sandi 10 1 58

Tipe Ekstrasistol Ventrikular

Sandi 10

59

Sandi 10

60

Ventricular Bigeminy & Trigeminy


Bigeminy

Trigeminy

Sandi 10

61

Sandi 10

VES Bigemini VES Kuplet 1

62

Sinus rhythm with VES couplet


Sandi 10 1 63

R on T
Sandi 10 1 64

Sinus rhythm with VES, R on T


Sandi 10 1 65

VES SALVO
Sandi 10 1 66

R on T VF
Sandi 10 1 67

Takikardi ventrikel (VT)


Irama : Teratur, HR : Lebih dari 100-250x/mt Gel P : Tdk ada, Interval PR : Tdk ada Gel QRS : Lebar , Lebih dari 0,12 dtk

Sandi 10

68

Ventricular Tachycardia

Sandi 10

69

Ventricular tachycardia
Sandi 10 1 70

VT
Sandi 10 1 71

Torsades de points

Merupakan gambaran pada irama EKG yang secara cepat dapat berubah dari satu irama ke irama yang lainnya. Misal, awalnya dimulai dengan VES dan kemudian menjadi VT dan VE
Sandi 10 1 72

Torsade de Pointes

Sandi 10

73

Torsade de Pointes
Sandi 10 1 74

Fibrilasi ventrikel (VF)

Irama : Tdk teratur, HR : Lebih dari 350x/mt shg td dpt dihitung Gel P : Tdk ada, interval PR : Tdk ada Gel QRS : Lebar dan tdk teratur Sandi 10VF kasar dan VF halus 1 75 Ada

Ventricular Fibrillation

Sandi 10

76

Ventricular fibrillation
Sandi 10 1 77

VF
Sandi 10 1 78

asistole

Asistole adalah suatu gambaran yang menunjukkan henti aktivitas listrik jantung. Pada keadaan asistole tidak terjadi sirkulasi dalam tubuh sehingga darah dalam keadaan statis. Kerusakan organ-organ vital dapat terjadi jika tindakan resusitasi jantungparu tidak dilakukan secepat mungkin
Sandi 10 1 79

Ventricular Asystole

Sandi 10

80

Pulseless electrical activity (PEA)


Pada PEA, irama EKG dapat berupa irama sinus atau apapun, tetapi depolarisasi tidak menghasilkan kontraksi otot jantung sehingga nadi tidak akan teraba (pulseless). Keadaan ini sering mengecoh karena gambaran EKG tampak normal, namun pasien tiba-tiba mengalami penurunan kesadaran, kejang, bahkan henti nafas. PEA tidak bisa dibuktikan dari gambaran EKG saja, namun perlu diyakinkan dengan perabaan arteri karotis. Selain itu, penilaian saturasi oksigen juga dapat membantu mengenali PEA, yaitu hilangnya nilai saturasi Sandi 10 1 oksigen pada bed site 81

Sandi 10

82

Untuk penilaian klinis


Takiaritmia (Frekuensi > 100 x/m) Bradiaritmia (Frekuensi < 60 x/m)

Sandi 10

83

Bradiaritmia
Bradikardi Blok AV derajat 1-3 Bradikardi dengan keluhan & gangguan hemodinamik harus diterapi

Sandi 10

84

GANGGUAN KONDUKSI

Sandi 10

85

Sandi 10

86

Blok AV derajat I

Irama : teratur, HR : normal 60-100x/mt


Gel P :Normal , Interval PR: Memanjang > 0,24 Gel QRS : Normal (0,06-0,12 dtk)
Sandi 10 1 87

First Degree Heart Block

Sandi 10

88

First-degree AV block
Sandi 10 1 89

Blok AV derajat II Tipe Mobitz 1

Irama ; Tdk teratur, HR : Normal/ kurang dari 60x/mt Gel P Normal, tp ada satu gel P yg tdk diikuti gel QRS Interval PR : Mkn lama mkn panjang smp ada gel P yg tdk diikuti gel QRS , kmd makin panjang diulang Sandi 10 1 90 Gel QRS : Normal (0,06-0,12)

Second Degree Block Type I

Sandi 10

91

Second-degree AV block type 1


Sandi 10 1 92

Blok Atrioventrikuler (AV) Derajat 2 Tipe Mobitz 2

Irama : Umumnya tdk teratur, kdg bs teratur HR : lambat krg dr 60 x/mt Gel P : Normal, tp ada satu / lbh gel P yg tdk diikuti gel QRs Interval PR : Normal/ memanjang konstan Sandi 93 Gel 10 QRS : Normal (0.,06-0,121 dtk)

Second Degree Block Type II

Sandi 10

94

Second-degree AV block type 2


Sandi 10 1 95

Blok AV derajat III (Total AV Blok)

Irama : Teratur, HR ; Kurang dr 60x/mt Gel P : Normal,tp Gel P dan GelQRS berdri sendiri2 shg gel P kdg diikuti gel qrs kdg tdk, Interval PR : berubah-ubah Sandi 10 1 96 Gel QRS : Normal/memanjang > 0,12 dtk

Third Degree Heart Block

Sandi 10

97

QRS

QRS

QRS

Third-degree AV block / Total AV block

Sandi 10

98

Bundle Branch Blocks


Characteristic QRS pattern in lead I, V1, and V6

Sandi 10

99

RBBB

Irama : Teratur, HR : normal, 60-100 x/mt Gel P : normal, Interval PR ; normal Gel QRS : Lebar (>0,12 dtk) Ada rRS (M shape) di V1 dan V2 Gel S lebar & dlm di I,II,AVL,V5,V6 Perubahan ST segmen dan gel T di V1 dan V2 Sandi 10 1

100

Right Bundle Branch Block

Sandi 10

101

LBBB

Irama : Teratur, HR : normal, 60-100 x/mt Gel P : normal, Interval PR ; normal Gel QRS : Lebar (>0,12 dtk) Ada rRS (M shape) di V5 dan V6 Gel Q yg dlm dan lebar di V1 & V2 Perubahan ST segmen dan gel T di V5 dan V6 Sandi 10 1

102

Left Bundle Branch Block

Sandi 10

103

Wolff-Parkinson-White
Pre-excitation
Bundle of Kent Delta wave
Slurred QRS

Lown-Ganong-Levine
Bundle of James Short PR Interval
< 0.12s

Sandi 10

104

Hiperkalemia

Sandi 10

105

Hipokalemi a

Sandi 10

106

Sandi 10

107

Anda mungkin juga menyukai