Anda di halaman 1dari 1

BAB III KESIMPULAN

Pemphigus vulgaris adalah salah satu bentuk bulos dermatosis yang bersifat kronis, disertai dengan adanya proses akantolisis dan terbentuknya bula pada epidermis. Pemfigus termasuk kelompok penyakit bula autoimun pada kulit dan membran mukosa dengan karakteristik secara histologis berupa adanya bula intraepidermal disebabkan oleh akantolisis. Karakteristik efloresensi pada pemfigus vulgaris adalah timbulnya bula lembek, berdinding tipis, mudah pecah, timbul pada kulit dan mukosa yang tampaknya normal atau eritematosa. Isi bula mula-mula cairan jernih, dapat menjadi hemoragik atau seropurulen. Bula yang pecah menimbulkan erosi yang eksudatif, mudah berdarah, dan sukar menyembuh. Bila sembuh meninggalkan bekas hiperpigmentasi. Penatalaksanaan pada fase akut adalah koreksi

ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, kemudian diberikan obat kortikosteroid dan imunosupresan untuk mengontrol timbulnya lesi pada kulit. Antibiotik diperlukan jika terjadi infeksi sekunder. Komplikasi dapat timbul karena penyakit sendiri yang mengakibatkan penderita rentan terhadap infeksi sekunder maupun efek samping dari obat kortikosteroid serta imunosupresif. Prognosis pemvigus vulgaris lebih buruk pada penderita berusia lanjut.

27

Anda mungkin juga menyukai