DISUSUN OLEH : ARUM SETYAWATI BETI RATNASARI LINDA SEPTIANA MAYYA NAILULLATHIFAH NADIA FITRI HAPSARI GALIH ANDI WURYANTO DENNY SETYO KUNTORO DYASWARA TITUK AJENG SYAHAR BANU HANNA JELANG MAHARDHIKA
1. Disfungsi sendi : kelainan fungsi sendi 2. Simetris : sama, pas, seimbang, selaras STEP 2 1. TMD NON MASTIKATORI STEP 3 TMD NON MASTIKATORI 1. Definisi Penyakit pd TMJ bukan krn mastikasi
2. Penyebab a. Trauma (setelah ekstrasi) b. Inflamasi c. Oral hygiene d. Infeksi (krn adanya mikroorganisme patogen) e. Perikoronitis (peradangan disekitar jar lunak) f. Impaksi g. Karies h. Over hanging (tumpatan proksimal), TFO (traumatik for oclusion) (tumpatan oklusal)
3. Patofisiologi a. Dari faktor gigi Karies Over hanging Impaksi Trauma Perikoronitis (LI paling penting) : penyebab banyak
Penumpukan baktei dan sisa makanan pd rongga operkulum dan pd gigi yg erupsi sebagian
b. Dari non gigi - Tetanus : karena peralatan yg tdk steril bakteri kena jar mukosa otot sendi TMD TETANUS ITU APA?????
4. Patologi a. Athritis septik b. Arthritis c. Ankilosis : trauma dan infeksi gejala 5. Gejala a. Gejala perikoronitis : pembengkakan dan memerahnya jar. gingiva disekitar gigi yang erupsi sebagian, trismus, terkadang terdapat pus dibalik operkulum. b. Demam c. Nyeri disekitar pre auricularis disertai dengan gangguan dijaringan mukosa (bengkak dijaringan gingiva) dan gigi
7. Penatalaksanaan a. Menghilangkan penyebab penyakitnya : pembuangan jar gingiva, memberikan antibiotik, analgesik, b. Edukasi OPERKULUM BISA TUMBUH LAGI ATAU TIDAK???? ODONTEKTOMI (PENGAMBILAN GIGI IMPAKSI)????
STEP
Trimus menyebabkan Grinding TMD non kelainan gigi Penatalaksan PerikoroniOperculecto mastikatori
STEP 7 TMD NON MASTIKATORI 1. Definisi Gangguan pada sendi TM yg disebabkan bukan karena faktor pengunyahan Ditandai dg nyeri tajam atau tumpul pd TMJ yg dpt menjalar kesekitarnya, adanya keterbatasan membuka rahang, dan diikuti bunyi tambahan pada pergerakan rahang
2. Penyebab
a. Trauma (setelah ekstrasi) b. Inflamasi c. Oral hygiene d. Infeksi (krn adanya mikroorganisme patogen) e. Perikoronitis (peradangan disekitar jar lunak) f. Impaksi g. Karies h. Over hanging (tumpatan proksimal), TFO (traumatik for oclusion) (tumpatan oklusal) i. Dry socket : peradangan pd socket gigi yg dirasa sakit setelah dicabut
3. Patofisiologi a. Perikoronitis Penyebab sisa makanan yang terperagkap didalam operculum menyebabkan bakteri berkembang biak inflamasi pd operculum (operculitis) nyeri radang pus (bakteri) spasme otot mengganggu aktifitas otot pergeseran sendi keterbatasan membuka mulut b. Trauma Karena gigitan m3, karena TMJ c. Tetanus Penyakit infeksi yg diakibatkan toksin kuman clostridiumtetani menghasilkan neurotoksin bermanifestasi dg kejang otot secara proksimal dan diikuti kekakuan otot seluruh badan.
Tetanus adalah suatu toksemia akut yang disebabkan oleh neurotoksin yang dihasilkan oleh Clostridium tetani ditandai dengan spasme otot yang periodik dan berat.(5) Tetanus ini biasanya akut dan menimbulkan paralitik spastik yang disebabkan tetanospasmin. Tetanospamin merupakan neurotoksin yang diproduksi oleh Clostridium tetani.(6,7)
Tetanus disebut juga dengan "Seven day Disease ". Dan pada tahun 1890, diketemukan toksin seperti strichnine, kemudian dikenal dengan tetanospasmin, yang diisolasi dari tanah anaerob yang mengandung bakteri. lmunisasi dengan mengaktivasi derivat tersebut menghasilkan pencegahan dari tetanus. ( Nicalaier 1884, Behring dan Kitasato 1890 ). (14)
Spora Clostridium tetani biasanya masuk kedalam tubuh melalui luka pada kulit oleh karena terpotong , tertusuk ataupun luka bakar serta pada infeksi tali pusat (Tetanus Neonatorum ).
Penyebab dari pada Trismus 3. Intra artikuler Antilosis Atritis sinotritis Kelainan patologis pada diskus 2. Ekstra artikuler 2.1 Infeksi odontogenik - Pulpa - Periodental - Perikoronal 2.2 Infeksi non odontogenik : - Perikonsilar - Absesparotis - Meningitis - Infeksi di Cordatimpani - Tetanus 2.3 Trauma : - Fraktur Mandibular - Fraktur Ziguna - Adanya benda asing 2.4 Faktor Iatrogenik : Post ekstraksi 2.8 2.7 2.6 spasmus
- Lokal anestesi - TMD - Trauma - Miofasialmuscle - Internal Dearangement 2.5 Tumor : - Tumor pada ephiparingnial - Tumor parotis - Tumor pada TMJ Obat - obatan : - Succinyl chocholin - Anti depresan Raddio Terapi : - Post Radiasi Vibrosis - Osteo radio nikrosis Konginital
5. Patologi a. Athritis septik Mudah mengalami infeksi dari rute hematogen, akibat luka pembedahan atau melalui penyebaran secara langsung. Ditandai dg pembengkakan pre auricular. d. Arthritis Pembengkakan sendi karena trauma dan infeksi e. Ankilosis : trauma dan infeksi gejala Immobilitas sendi (pengapuran sendi) akibat keadaan patologis yg bersifat intracapsuler dan ekstracapsuler
6. Gejala a. Gejala perikoronitis : pembengkakan dan memerahnya jar. gingiva disekitar gigi yang erupsi sebagian, trismus, terkadang terdapat pus dibalik operkulum, pembengkakan adanya limfedenopati pada submandibula, demam, menimbulkan rasa pegal disekitar jaringan m3 bisa sampai kesulitan membuka mulut, halitosis.
7. Pemeriksaan a. Intra oral Dilihat adanya inflamasi dijaringan lunak Adanya karies Overhanging
Gigi hilang Adanya inflamasi dan infeksi Pengeluaran pus Pelunakan limfonodus Displacment
e. Pemeriksaan penunjang Radiologi CT Scan Artrogafi Panoramik Penggambaran sendi dalam keadaan bergerak (fluoroskopi)
- Transcranial radiografi : untuk melihat kelainan (condyl dan korteks fossa glenoid)
8. Penatalaksanaan a. Menghilangkan penyebab penyakitnya : pembuangan jar gingiva, memberikan antibiotik, analgesik b. Edukasi c. Fisioterapi d. Farmakologi : menyembuhkan radang e. Pembedahan f. Ekstrasi
g. Odontectomi
OPERKULUM BISA TUMBUH LAGI ATAU TIDAK???? Bisa, karena tidak dianjurkan operculectomi karena operculum akan tumbuh lagi selama erupsi gigi M3 belum erupsi sempurna ODONTEKTOMI (PENGAMBILAN GIGI IMPAKSI)???? Operasi pengeluaran gigi M3 yang terpendam. Biasanya dilakukan dengan anestesi lokal. Langkah-langkah : Odontektomi adalah operasi pengeluaran gigi impaksi (terpendam). Biasanya gigi yang dikeluarkan dengan cara ini adalah gigi molar (geraham) ketiga. Operasi ini tergolong dalam operasi kecil yang hanya membutuhkan anestesi lokal saja. 1. Pasien diukur tekanan darah dan mengisi inform consent 2. Siapkan alat steril di ruang operasi 3. ganti baju dengan pakaian khusus untuk operasi 4. anestesi blok 1,5cc pada regio gigi yang akan di lakukan operasi kemudian lanjutkan dengan infiltrasi pada daerah bukal sebanyak 0,5 cc 5. insisi pada distal gigi 47 sebesar 45 derajat ke arah muko bukal fold 6. insisi pada distal gigi 48 sebanyak 5mm 7. buka flap dengan raspatorium hingga terlihat tulang alveolar 8. buang sebagian tulang dengan fisure bur dari arah mesial ke distal dengan kedalaman setengah mata pisau 9. gunakan bein untuk mengungkit distal dan mesial gigi 48 sembari fixasi gigi 47 agar tidak ikut goyang 10. setelah terasa gorang, gunakan forceps untuk mengeluarkan gigi tersebut. Disarankan menggunakan forceps frontal agar lebih mudah mengingat daerah operasi sangat dalam 11. kembalikan flap ke bentuk semula lalu jahit bagian distal dan mesial agar penyembuhan baik Obat-obatan yang digunakan: 1. amoxicillin 500 mg X dimulai sehari sebelum operasi 2. asam mefenamat dan adona forte 1 jam sebelum operasi
Indikasi usia dibawah 25/26 th ada keadaan patologi misal adanya kista o o adanya pembentukan operkulum perikoronitis akut bisa jadi subakut yang berkaitan dg osteitis dan kerusakan tulang
Perbedaan operkulum dan perikoronitis???? (LI) Operkulum adalah Pada gigi yang impaksi sebagian, mahkota gigi biasanya diliputi oleh jaringan lunak baik yang menutupi permukaan oklusal mahkota gigi Operculum dari mahkota M3 rahang bawah dapat menjadi bengkak karena tergigit oleh M3 RA.
Perikoronitis adalah suatu peradangan gingiva disekeliling mahkota gigi yang sedang tumbuh biasanya pada gigi M3 Pericoronitis dapat juga terjadi akibat trauma gigitan dari M3 RA. Pericoronitis dapat pula terjadi akibat terperangkapnya makanan dibawah operculum, sisa makan dapat menjadi media pertumbuhan bakteri. PERIKORONITIS adalah peradangan gingiva disekeliling mahkota gigi yang sedang tumbuh biasanya pada gigi M3