Anda di halaman 1dari 13

ALISA GAS DARAH DAN ELEKTROLIT

Istilah : Asidemia : pH darah < 7,35 Alkalemia : pH darah > 7,35 Asidosis : proses patologik dimana terjadi penambahan ion H atau kehilangan ion HCO3 Alkalosis : proses patologik dimana terjadi peningkatan Basa dan kehilangan ion H

ASIDOSIS RESPIRATORIK
Depresi pusat pernapasan Destruksi saluran napas Paralisis otot pernapasan Hipoventilasi pCO2

ALKALOSIS RESPIRATORIK
Rangsangan pusat pernapasan (salisilat, NH3, hipoksemia) Hiperventilasi pCO2 kurang

ASIDOSIS METABOLIK
Asam dari luar (NH4Cl) Hasil Oksidasi (benda keton, asam laktat) Kehilangan bikarbonat melalui ginjal / saluran cerna (diare)

ALKALOSIS METABOLIK
Pemberian bikarbonat (infuse/makanan) Oksidasi garam dari asam organic (Laktat, Sitrat, Asetat) Kehilangan H + (muntah), K + (Ginjal)

SYARAT PEMERIKSAAN GAS DARAH


Darah arteri jam harus diperiksa Antikoagulansia heparin Anaerob

ANALISA GAS DARAH


Darah arteri : radialis, femoralis Antikoagulansia : heparin Sampel darah yang berubah selama 30 menit jika didinginkan dalam es

SUSUNAN ELEKTROLIT DALAM PLASMA


Kation (meq/L) Na+ 142 K+ 5 Ca++ 5 Mg++ 5 Anion (meq/L) HCO327 Cl103 HPO42 SO4-1 As Organik 6 Protein 6

155

155

KEKURANGAN AIR DAN Na


Sebab : Urin : Kerusakan tubuli, dieresis berlebihan, terpi diuretic berlebihan, insufisiensi ginjal Keringat Traktus digestivus : muntah, diare hebat, ileus paralitik Luka bakar

KEKURANGAN K
Sebab : Intake yang kurang mis. Anoreksia, disfagia Kehilangan yang berlebihan missal gangguan ginjal, gangguan keseimbangan asam basa, diuretic, muntah, diare.

KELENJAR TIROID
Menghasilkan hormone Tiroksin : Hormon ini diesentesis dari lodin dan asam amino esesial (Tirosin)

Fungsi :
Menjaga keseimbangan metabolisme jaringan Merangsang penggunaan O2 oleh jaringan Mengatur metabolism karbohidrat, lemak dan protein Diperlukan untuk pertumbuhan dan pematangan janin

Sintesis diatur oleh mekanisme poros hipotalamus, hipofise, tiroid. Produksi tiroksin dirangsang oleh TSH (Thyroid stimulating hormone), sekresi TSH dikendalikan oleh TRH (Thyroid Releasing Hormon) di hipotalamus. TSH dipengaruhi kadar T3 dan T4 dalam darah.

METABOLISME IODIUM DAN HORMON TIROSIN


Iodium makanan : -+ 50% diambil kelenjer tiroid Sisanya keluar melalui ginjal Dalam kelenjer tiroid iodium mengalami oksidasi untuk berikatan dengan trioglobin membentuk : MIT (monoiodotirosin) dan DIT (diodo tirosin) T3 (Triiodotironin) di bentuk dari 1 MIT dan 1 DIT T4 (Tetralodotironin) di bentuk dari 2 DIT

PEMERIKSAAN LAB. FAAL TIROID


1. Mengukur kadar metabolisme Hormon hormone tiroid/hasil
Total T4 penting untuk menilai keadaan kelenjar (eutiroid, hipotiroid dan hipertiroid) Free T4 (FT4) untuk menilai faal kelenjar tiroid karena tidak dipengaruhi TBG T3 Uptake untuk mengukur kapasitas protein pengikat T3 radioaktif Total T3 berperan untuk hipertiroidisme Trioglobin untuk mengikuti hasil tiroidektomi PBI (Protein Bound Iodine) untuk menilai kelainan congenital TBG (Thyroxin Binding Globin) untuk menilai afinitas protein mengikat Iodium

2. Tes menilai pengaruh hormone tiroid terhadap jaringan perifer


BMR (Basal Metabolisme Rate) mengetahui konsumsi O2 permenit dalam keadaan basal. Tes perubahan biokimia darah misal cholesterol

3. Tes terhadap hubungan Hipothalamus hipofisis tiroid


TSH TRH Tes Stimulasi TSH

4. Tes terhadap kelenjer tiroid

antibody

patologis

terhadap

Anti globulin dan anti mikrosomal


TSI (Thyroid Stimulating Imunoglobulin)

5. Tes terhadap kelenjar tiroid invivo


RAIU (Radio Aktif Iodine Uptake) USG

PEMERIKSAAN SEROLOGIS
Demam typoid : penyebab salmonella tyfosa Biasanya mengenai sel pencernaan Pemeriksaan Labor : Darah rutin Pemeriksaan serologis Widal Bahan pemeriksaan darah Demam berdarah dengue : Penyebab virus dengue Pemeriksaan Labor : Darah Hb, Ht, trombosit, Rumpel lede Serologis dengan tes strip Penyakit menular seksual : Gonorrhoe : bahan pemeriksaan secret yang keluar dari uretra,usapan pewarnaan langsung Sifilis HIV : VDRL, FTA, FTA abs : bahan pemeriksaan darah

CAIRAN TUBUH, OTAK DAN SENDI Cairan : Peritonel Efusion, pleural effusion : Berbentuk transudat / eksudat : Transudat tanpa antikoagulansi : Eksudat beri antikoagulansia : Jenis pemeriksaan : Rivalta, glukosa, protein : Jumlah dan jenis sel : Kultur dan sensitivity tes

Cairan Otak : diambil pada lumbal 3 dan 4 : Purulen perlu antikoagulansia : Tak purulen tak perlu antikoagulansia : Jenis pemeriksaan : non : Jumlah dan jenis sel : Glukosa, protein : Kultur dan sensitivity tes : Widal, VDRL. Kahn, FTA Cairan Sendi : diambil dari sendi dengan punksi : kadang diperlukan antikoagulansia : Diperiksa : protein, glukosa : jumlah dan jenis sel, Kristal : Kultur dan sensitivity tes : ANA

Anda mungkin juga menyukai