Anda di halaman 1dari 38

FM-.

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG


FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
RUANG RAWAT : Ruang Rawat Tanggal dirawat I. TANGGAL DI RAWAT : : Ruang tempat klien dirawat : tanggal pada saat klien dirawat

IDENTITAS KLIEN Inisial Umur Informan : (L/P) : Tanggal Pengkajian : .. RM No. :

II.

ALASAN MASUK

Tanyakan pada klien/ keluarga : apa yang menyebabkan klien/keluarga datang ke rumah sakit saat ini ? (gejala/ tanda-tanda yang diobservasi) apa yang sudah dilakukan oleh keluarga untuk mengatasi masalah ini ? bagaimana hasilnya ? Masalah Keperawatan :

Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan hasil pengkajian yang didapatkan dengan mengacu pada masalah keperawatan di bawah ini : III. Perubahan pertumbuhan dan perkembangan Berduka antisipasi Berduka disfungsional Respon pasca trauma Sindroma trauma perkosaan Resiko tinggi kekerasan Koping keluarga tidak efektif : ketidakmampuan Koping keluarga tidak efektif : kompromi

FAKTOR PREDISPOSISI 1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ? Ya Tidak

Tanyakan pada klien/ keluarga apakah klien pernah mengalami gangguan jiwa masa lalu, bila Ya beri tanda V pada kotak Ya, bila tidak beri tanda V pada kotak tidak.

2. Pengobatan sebelumnya berhasil

Berhasil

Kurang berhasil

Tidak

Apabila pada point 1 jawaban Ya, maka tanyakan hasil pengobatan sebelumnya. Apabila klien dapat beradaptasi di masyarakat tanpa gejala-gejala gangguan jiwa maka diberi tanda V pada kotak berhasil, apabila klien dapat beradaptasi tapi masih ada gejala gejala sisa maka beri tanda V pada kotak tidak berhasil 1

FM-.

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG


3. Aniaya Aniaya Fisik Aniaya Seksual Penolakan Kekerasan dalam keluarga Tindakan kriminal Pelaku/Usia Korban/Usia Saksi/usia

Jelaskan No. 1, 2, 3

Tanyakan kepada klien pernah melakukan dan atau mengalami dan atau menyaksikan penganiayaan fisik, seksual, penolakan dari lingkungan kekerasan dalam keluarga dan tindak kriminal beri tanda V sesuai dengan penjelasan klien/ keluarga. Apakah klien sebagai pelaku dan atau korban dan atau saksi mata beri tanda V pada kotak pertama, isi usia saat kejadian pada kotak kedua. Jika klien pernah sebagai pelaku dan korban dan saksi (2 atau lebih) tulis pada penjelasan. Beri penjelasan secara singkat dan jelaskan tentang kejadian yang dialami klien terkait No. 1,2,3. Masalah Keperawatan :

Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan hasil pengkajian yang didapatkan, dengan mengacu pada masalah keperawatan di bawah ini : Perubahan pertumbuhan dan perkembangan berduka antisipasi berduka disfungsional respon pasca trauma sindroma trauma perkosaan resiko tinggi kekerasan resti penatalaksanaan regiment terapeutik inefektif 4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa Hubungan keluarga Gejala Ya Tidak

Riwayat pengobatan/ perawatan

Tanyakan pada klien / keluarga apakah ada anggota keluarga lainyya yang mengalami gangguan jiwa, jika ada beri tanda V pada kotak Ya dan jika tidak beri tanda V pada kotak tidak. Apabila ada anggota keluarga yang lain yang mengalami gangguan jiwa maka tanyakan bagaimana hubungan klien dengan anggota keluarga tersebut, tanyakan apa gejala yang dialami serta riwayat pengobatan dan perawatan yang pernah diberikan pada anggota keluarga.

FM-.

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG


Masalah Keperawatan : Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan hasil pengkajian yang didapatkan, dengan mengacu pada masalah keperawatan di bawah ini : koping keluarga tidak efektif : ketidakmampuan koping keluarga tidak efektif : kompromi resiko tinggi kekerasan 5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan :

Tanyakan pada klien / keluarga tentang pengalaman yang tidak menyenangkan (kegagalan/ kehilangan/ perpisahan/ kematian trauma selama tumbuh kembang) yang pernah dialami klien pada masa lalu. Masalah Keperawatan : Masalah Keperawatan ditulis sesuai dengan hasil pengkajian yang didapatkan, dengan mengacu pada masalah keperawatan di bawah ini : IV. FISIK 1. Tanda vital : TD : N: S: P: perubahan pertumbuhan dan perkembangan berduka antisipasi berduka disfungsional respon pasca trauma sindroma trauma perkosaan

Ukur dan observasi tanda-tanda vital, tekanan darah, nadi, suhu dan pernafasan klien 2. U k u r : TB : BB : Turun Naik

Ukur tinggi badan dan berat badan klien. Tanyakan berat badan sebelum sakit 3. Keluhan fisik : Ya Tidak

Tanyakan kepada klien/ keluarga apakah ada keluhan fisik yang dirasakan oleh klien, bila ada beri tanda V dikotak Ya dan bila Tidak beri tanda V pada kotak tidak Masalah Keperawatan : .. .. Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan hasil pengkajian yang didapatkan, dengan mengacu pada masalah pada masalah keperawatan di bawah ini : resiko tinggi perubahan suhu tubuh defisit volume cairan perubahan volume cairan resiko tinggi terhadap infeksi perubahan nutrisi : < kebutuhan tubuh perubahan nutrisi : > kebutuhan tubuh 3

FM-.

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG


perubahan nutrisi : potensial > kebutuhan tubuh perubahan perlindungan : - kerusakan integritas jaringan - perubahan membran mukosa oral - kerusakan integritas kulit perubahan eliminasi faeces perubahan pola eliminasi urine

V.

PSIKOSOSIAL 1. Genogram a. Buatlah genogram minimal 3 generasi yang dapat menggambarkan hubungan klien dengan keluarga. Contoh :

= laki-laki

= perempuan

= orang yang tinggal serumah dengan klien

= klien

b.

Jelaskan masalah yang efektif dengan komunikasi, pengambilan keputusan, pola asuh, pertumbuhan individu dan keluarga. komunikasi : tempat klien berkomunikasi dan mengadukan masalahnya pengambilan keputusan : siapa yang mempunyai kekuasaan mengambil keputusan dalam keluarga pola asuh : cara keluarga mendidik klien pertumbuhan individu dan keluarga : bagaimana individu dan keluarga melaksanakan tugasnya dalam fase tumbuh kembang

Jelaskan : ... Masalah Keperawatan : ... 4

FM-.

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG


Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan hasil pengkajian yang didapatkan, dengan mengacu pada masalah keperawatan di bawah ini : koping keluarga tidak efektif : ketidakmampuan koping keluarga tidak efektif : kompromi koping individu : potensial untuk pertumbuhan 2. Konsep diri : a. Citra tubuh : :

Tanyakan persepsi klien terhadap tubuhnya, bagian tubuh yang disukai dan tidak disukai b. Identitas : :

Tanyakan tentang status marital (janda, duda, menikah, belum menikah) dan posisi (pelajar, mahasiswa, karyawan, organisasi) sebelum dirawat. Kepuasan klien terhadap status dan posisinya, kepuasan klien sebagai laki-laki atau perempuan. c. Peran : : ..

Tanyakan tentang tugas/ peran yang diemban dalam keluarga (kepala keluarga, ibu rumah tangga, anak, cucu, menantu, anak tiri) kelompok masyarakat (peranan dalam organisasi), kemampuan klien dalam melaksanakan tugas/ peran. d. Ideal diri : :

Tanyakan tentang harapan terhadap tubuh, posisi, status, tugas/ peran dan harapan klien terhadap lingkungan (keluarga, sekolah, tempat kerja dan masyarakat). e. Harga diri : :

Tanyakan hubungan klien dengan orang lain sesuai dengan kondisi No. 2 a,b,c,d dan penilaian/ penghargaan orang lain terhadap diri dan kehidupannya. Masalah Keperawatan : Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan hasil pengkajian yang didapatkan, dengan mengacu pada masalah keperawatan di bawah ini : Pengabaian unilateral gangguan citra tubuh gangguan identitas pribadi harga diri rendah kronik harga diri rendah situasional 3. Hubungan sosial (di rumah dan di rumah sakit) : a. Orang terdekat :

Tanyakan pada klien siapa orang yang berarti dalam kehidupannya, tempat mengadu, tempat bicara, minta bantuan atau sokongan. 5

FM-.

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG


b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/ masyarakat :

Tanyakan pada klien kelompok apa saja yang diikuti dalam masyarakat c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :

Tanyakan pada klien sejauh mana dia terlibat dalam kleompok di masyarakat. Masalah Keperawatan :

Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan hasil pengkajian yang didapatkan, dengan mengacu pada masalah keperawatan di bawah ini : Kerusakan komunikasi kerusakan komunikasi verbal kerusakan interaksi sosial isolasi sosial 4. S p i r i t u a l : a. Nilai dan keyakinan :

Tanyakan tentang pandangan dan keyakinan tentang gangguan jiwa sesuai dengan norma budaya dan agama yang dianut, dan pandangan masyarakat setempat tentang gangguan jiwa. b. Kegiatan ibadah :

Tanyakan kegiatan ibadah di rumah secara individu, kelompok dan pendapat klien/ keluarga tentang kegiatan ibadah Masalah keperawatan :

Masalah Keperawatan ditulis sesuai dengan hasil pengkajian yang didapatkan, dengan mengacu pada masalah keperawatan di bawah ini : Distress spiritual

VI.

STATUS MENTAL Beri tanda V pada kotak sesuai dengan keadaan klien boleh lebih dari satu : 1. Penampilan Tidak Rapi Penggunaan pakaian Tidak sesuai Cara berpakaian tidak seperti biasanya

FM-.

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG


Data ini didapat melalui hasil observasi perawat/ keluarga : Penampilan tidak rapi jika dari ujung rambut sampai ujung kaki ada yang tidak rapi, misalnya : kancing baju tidak tepat, retsleting tidak dikunci , baju terbalik dan baju tidak diganti-ganti. Penggunaan pakaian tidak sesuai, misalnya : pakaian dalam dipakai di luar baju. Cara berpakaian tidak seperti biasanya, jika penggunaan pakaian tidak tepat (waktu, tempat, identitas, situasi/ kondisi). Jelaskan hal-hal yang ditampilkan klien dan kondisi lain yang tidak tercantum seperti : penampilan usia, sikap tubuh cara jalan yang janggal. masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data. Jelaskan : : ..

Masalah Keperawatan

Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan hasil pekerjaan yang didapatkan, dengan mengacu pada masalah keperawatan di bawah ini : 2. Pembicaraan Cepat Apatis Keras Lambat Gagap Membisu Inkoheren Tidak mampu memulai pembicaraan

a. b. c.

Amati pembicaraan yang ditemukan pada klien, apakah cepat, keras, gagap, membisu, apatis dan atau lambat Bila pembicaraan berpindah-pindah dari satu kalimat ke kalimat lain yang tak ada kaitannya beri tanda V pada kotak Inkoheren. Jelaskan hal-hal tidak tercantum :

Jelaskan

Masalah Keperawatan : Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan hasil pengkajian yang didapatkan, dengan mengacu pada masalah keperawatan di bawah ini : kerusakan komunikasi kerusakan komunikasi verbal

3. Aktivitas motorik Lesu Tik Tegang Grimasen Gelisah Tremor Agitasi Kompulsif

Data ini didapatkan melalui hasil observasi perawat/ keluarga : a. lesu, tegang, gelisah, sudah jelas b. agitasi : gerakan motorik yang menunjukkan kegelisahan c. Tik : gerakan-gerakan kecil pada otot yang tidak terkontrol d. Grimasen : gerakan otot muka yang berubah-ubah yang tidak daapt dikontrol klien e. Tremor : jari-jari tangan dan lidah tampak gemetar ketika kllien merentangkan jari-jari dan menjulurkan lidah f. Kompulsif : kegiatan yang dilakukan berulang-ulang seperti berulang kali mencuci tangan, mencuci muka, mandi, mengeringkan tangan dan lain sebagainya. 7

FM-.

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG


g. Jelaskan aktivitas yang ditampilkan klien dan kondisi lain yang tidak tercantum. Jelaskan :

Masalah Keperawatan :

Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan hasil pengkajian yang didapatkan, dengan mengacu pada masalah keperawatan di bawah ini : resiko tinggi cidera intoleransi aktivitas defisit aktivitas diversional / hiburan kerusakan fisik mobilitas 4. Alam perasaan Sedih Ketakutan Putus asa Khawatir Gembira berlebihan

Data ini didapatkan melalui hasil observasi perawat/ keluarga : a. sedih, putus asa, gembira yang berlebihan sudah jelas b. ketakutan : objek yang ditakuti sudah jelas c. khawatir : objek yang ditakuti belum jelas d. Jelaskan kondisi klien yang tidak tercantum. Jelaskan : Masalah Keperawatan :

Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan hasil pengkajian yang didapatkan, dengan mengacu pada masalah keperawatan di bawah ini : resiko tinggi cidera anxietas ketakutan keputusasaan ketidakberdayaan resiko tinggi membahayakan diri resiko tinggi penganiayaan diri resiko tinggi mutilasi diri 5. A f e k Datar Tumpul Labil Agitasi Tidak sesuai

Data ini didapatkan melalui hasil observasi perawat/ keluarga : datar : tidak ada perubahan roman muka pada saat ada stimulus yang menyenangkan atau menyedihkan. tumpul : hanya bereaksi bila ada stimulus emosi yang kuat labil : emosi yang cepat berubah-ubah tidak sesuai : emosi yang tidak sesuai atau bertentangan dengan stimulus yang ada jelaskan hal-hal yang tidak tercantum Jelaskan : Masalah Keperawatan :

FM-.

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG


Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan hasil pengkajian yang didapatkan dengan mengacu pada masalah keperawatan di bawah ini : resiko tinggi cedera kerusakan komunikasi kerusakan komunikasi verbal kerusakan interaksi sosial 6. Interaksi selama wawancara Bermusuhan Tidak kooperatif Mudah tersinggung

Kontak mata kurang

Defensif

Mudah Curiga

Data ini didapatkan melalui hasil wawancara dan observasi perawat/ keluarga : bermusuhan, tidak kooperatif, mudah tersinggung sudah jelas Kontak mata kurang, tidak mau menatap lawan bicara defensif : selalu berusaha mempertahankan pendapat dan kebenaran dirinya curiga : menunjukkan sikap / perasaan tidak percaya pada orang lain jelaskan hal-hal yang tidak tercantum Jelaskan : Masalah Keperawatan : Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan hasil pengkajian yang didapatkan dengan mengacu pada masalah keperawatan di bawah ini : kerusakan komunikasi kerusakan interaksi sosial isolasi sosial resiko tinggi membahayakan diri resiko tinggi penganiayaan diri resiko tinggi mutilasi diri resiko tinggi kekerasan

7. Persepsi Halusinasi Pendengaran Penglihatan Mudah Perabaan

Pengecapan

Penghidu

a. Jenis halusinasi sudah jelas, kecuali penghidu sama dengan penciuman b. jelaskan isi halusinasi, frekwensi gejala yang tampak pada saat klien berhalusinasi Jelaskan : Masalah Keperawatan : Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan hasil pengkajian yang didapatkan dengan mengacu pada masalah keperawatan di bawah ini : kerusakan / gangguan komunikasi verbal 9

FM-.

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG


resti mencederai diri, orang lain, lingkungan perubahan persepsi sensori (pendengaran, penglihatan, perabaan, pengecapan, penghidu) 8. Isi Pikir Obsesi Fobia Hipokondria

Depersonalisasi

Ide yang terkait

Pikiran magis

Data didapatkan melalui wawancara : a. Obsesi : Pikiran yang selalu muncul walaupun klien berusaha menghilangkannya b. Phobia : ketakutan yang patologis/ tidak logis terhadap obyek /situasi tertentu c. Hipokondria : keyakinan terhadap adanya gangguan organ dalam tubuh yang sebenarnya tidak ada d. Depersonalisasi : Perasaan klien yang asing terhadap dirinya sendiri orang lain atau lingkungan e. Ide yang terkait : keyakinan klien terhadap kejadian yang banyak di lingkungan yang bermakna dan terkait pada dirinya. f. Pikiran magis : keyakinan klien tentang kemampuannya melakukan hal-hal yang mustahil / di luar kemampuannya. Jelaskan : Masalah Keperawatan : Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan hasil pengkajian yang didapatkan, dengan mengacu pada masalah keperawatan di bawah ini : Kerusakan komunikasi verbal perubahan isi pikir : waham, obsesi, phobia dll 9. Waham

Agama

Somatik

Kebesaran

Curiga

Nihilistik

Sisip pikir

Siar pikir

Kontrol pikir

Agama : keyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan dan diucapkan berulang tetapi tidak sesuai dengan kenyataan Somatik : klien mempunyai keyakinan tentang tubuhnya dan dikatakan secara berulang dan tidak sesuai dengan kenyataan Kebesaran : klien mempunyai keyakinan yang berlebihan terhadap kemampuannya yang disampaikan secara berulang yang tidak sesuai dengan kenyataan. Curiga : klien mempunyai keyakinan bahwa ada seseorang atau kelompok yang berusaha merugikan atau mencederai dirinya yang disampaikan secara berulang dan tidak sesuai dengan keyakinan Nihilistik : klien yakin bahwa dirinya sudah tidak ada di dunia / meninggal, dinyatakan secara berulang dan tidak sesuai dengan keyakinan Sisip pikir : klien yakin ada ide pikiran orang lain yang disisipkan di dalam pikiran yang disampaikan secara berulang da tidak sesuai dengan keyakinan Siar pikir : klien yakin bahwa orang lain mengetahui apa yang dia pikirkan walaupun dia tidak menyatakan kepada orang tersebut yang dinyatakan secara berulang dan tidak sesuai dengan keyakinan. 10

FM-.

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG


Kontrol pikir : klien yakin pikirannya dikontrol oleh kekuatan dari luar Jelaskan apa yang dikatakan oleh klien pada saat wawancara

Jelaskan : Masalah Keperawatan :

Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan hasil pengkajian yang didapatkan, dengan mengacu pada masalah keperawatan di bawah ini : perubahan proses pikir

10. Proses pikir Sirkumstansial Tangensial Mudah Kehilangan asosiasi

Flight of ideas

Blocking

Mudah Pengulangan pembicaraan

Data diperoleh dari observasi pada saat wawancara : a. Sirkumstansial : pembicaraan yang berbelit-belit tapi sampai pada tujuan pembicaraan b. Tangensial : pembicaraan yang berbelit-belit tapi tidak sampai pada tujuan pembicaraan c. Kehilangan asosiasi : pembicaraan tidak ada hubungan antara satu kalimat lainnya dan klien tidak menyadarinya. d. Flight of ideas : pembicaraan yang meloncat-loncat dari satu topik ke ti\opik lainnya, masih ada hubungan yang tidak logis dan tidak sampai pada tujuan. e. Blocking : pembicaraan terhenti tiba-tiba tanpa gangguan eksternal kemudian dilanjutkan kembali f. Perseverasi : pembicaraan yang diulang berkali-kali g. Jelaskan apa yang dikatakan oleh klien pada saat wawancara

Jelaskan : Masalah Keperawatan :

Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan hasil pengkajian yang didapatkan, dengan mengacu pada masalah keperawatan di bawah ini : kerusakan komunikasi verbal perubahan proses pikir : sirscumstansia, tangensial dll. 11. Tingkat kesadaran Bingung Sedasi Stupor

Disorientasi Waktu

Tempat

Pikiran Orang

11

FM-.

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG


Data tentang bingung dan sedasi diperoleh melalui wawancara dan observasi, stupor diperoleh melalui observasi, orientasi (waktu, tempat) diperoleh melalui wawancara. Bingung tampak bingung dan kacau Sedasi : mengatakan merasa melayang-layang antara sadar/ tidak sadar Stupor : gangguan motorik seperti kekakuan, gerakan-gerakan yang diulang anggota tubuh klien dapt diletakkan dalam sikap yang canggung dan dipertahankan klien, tapi klien mengerti semua yang terjadi di lingkungannya. Orientasi waktu, tempat, orang sudah jelas Jelaskan data obyektif dan subyektif yang terkait hal-hal di atas. Jelaskan apa yang dikatakan oleh klien pada saat wawancara.

Jelaskan : Masalah Keperawatan :

Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan hasil pengkajian yang didapatkan, dengan mengacu pada masalah keperawatan di bawah ini : kerusakan komunikasi verbal disorientasi : tempat, waktu, orang resko tinggi cedera 12. Memori Gangguan daya ingat Jangka panjang Gangguan daya ingat saat ini Gangguan daya ingat jangka pendek Konfabulasi

Data diperoleh melalui wawancara : a. Gangguan daya ingat jangka panjang : tidak dapat mengingat kejadian yang terjadi lebih dari satu bulan b. Gangguan daya ingat jangka pendek : tidak dapat mengingat kejadian yang terjadi dalam satu minggu terakhir c. gangguan daya ingat saat ini : tidak dapat mengingat kejadian yang baru saja terjadi d. Konfabulasi : pembicaraan yang tidak sesuai dengan kenyataan dengan memasukkan cerita yang tidak benar untuk menutupi gangguan daya ingat e. Jelaskan sesuai dengan data terkait Jelaskan : Masalah Keperawatan :

Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan hasil pengkajian yang didapatkan, dengan mengacu pada masalah keperawatan di bawah ini : kerusakan komunikasi verbal kerusakan interaksi sosial 13. Tingkat konsentrasi dan berhitung Tidak mampu Pikiran Tidak mampu Berkonsentrasi berhitung sederhana Data diperoleh melalui wawancara : a. Mudah dialihkan : perhatian klien mudah berganti dari satu obyek ke obyek lain Mudah beralih

12

FM-.

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG


b. Tidak mampu berkonsentrasi : klien selalu minta agar pertanyaan diulang tidak dapat menjelaskan kembali pembicaraan c. Tidak mampu berhitung : tidak dapat melakukan penambahan pengurangan pada benda-benda nyata d. Jelaskan sesuai dengan data terkait Jelaskan : Masalah Keperawatan : Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan hasil pengkajian yang didapatkan, dengan mengacu pada masalah keperawatan di bawah ini : kerusakan komunikasi verbal isolasi sosial kerusakan interaksi sosial 14. Kemampuan penilaian Gangguan ringan Gangguan bermakna

Data diperoleh melalui wawancara : Gangguan kemampuan penilaian ringan : dapat mengambil keputusan yang sederhana dengan bantuan orang lain contoh : berikan kesempatan pada klien untuk memilih mandi dulu sebelum makan, makan dulu sebelum mandi. Jika diberi penjelasan klien dapat mengambil keputusan. Gangguan kemampuan penilaian bermakna : tidak mampu mengambil keputusan walaupun dibantu orang lain contoh : berikan kesempatan pada klien untuk memilih mandi dulu sebelum makan, makan dulu sebelum mandi. Jika diberi penjelasan klien dapat mengambil keputusan. Jelaskan sesuai dengan data terkait. Jelaskan : Masalah Keperawatan :

Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan hasil pengkajian yang didapatkan, dengan mengacu pada masalah keperawatan di bawah ini : ketidakmampuan mengambil keputusan 15. Daya tilik diri Mengingkari penyakit yang diderita Menyalahkan hal-hal diluar dirinya

Data diperoleh melalui wawancara : a. Mengingkari penyakit yang diderita : tidak menyadari gejal penyakit (perubahan fisik, emosi) pada dirinya dan merasa tidak perlu pertolongan b. Menyalahkan hal-hal di luar dirinya : menyalahkan orang lain/ lingkungan yang menyebabkan kondisi yang dialami klien saat ini c. Jelaskan sesuai dengan data terkait Jelaskan : Masalah Keperawatan :

13

FM-.

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG


Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan hasil pengkajian yang didapatkan, dengan mengacu pada masalah keperawatan di bawah ini : ketidakefektifan pelaksanaan regiment terapeutik ketidakpatuhan perubahan proses pikir

VII.

KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG 1. Makan Bantuan minimal Bantuan total

a. observasi dan tanyakan tentang : frekuensi, jumlah, variasi, macam (suka/ tidak suka/ pantang) dan cara makan b. Observasi kemampuan klien dalam menyiapkan dan memberikan alat makan Jelaskan : Masalah Keperawatan :

Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan hasil pengkajian yang didapatkan, dengan mengacu pada masalah keperawatan di bawah ini : perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh perubahan nutrisi : lebih dari kebutuhan tubuh perubahan nutrisi : potensial lebih dari kebutuhan tubuh 2. BAB / BAK Bantuan minimal Bantuan total

Observasi kemampuan klien untuk BAB/BAK : Pergi, menggunakan dan membersihkan wc membersihkan diri dan merapikan pakaian 3. M a n d i Bantuan minimal Bantuan total

Observasi dan tanyakan tentang : a. frekuensi, cara mandi, menyikat gigi, cuci rambut, gunting kuku, cukur (kumis, jenggot dan rambut) b. observasi kebersihan tubuh dan bau badan 4. Berpakaian/ berhias Bantuan minimal Bantuan total

Observasi dan tanyakan tentang : a. kemampuan klien dalam mengambil, memilih dan mengenakan pakaian dan alas kaki b. penampilan dandanan klien c. frekuensi ganti baju klien

14

FM-.

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG


d. nilai kemampuan yang harus dimiliki klien : mengambil, memilih dan mengenakan pakaian. Jelaskan : Masalah Keperawatan :

Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan hasil pengkajian yang didapatkan, dengan mengacu pada masalah keperawatan di bawah ini : perubahan pemeliharaan kesehatan perubahan pola eliminasi faeces perubahan pola eliminasi urine kerusakan penatalaksanaan pemeliharaan rumah sindroma defisit perawatan diri 5. Istirahat dan tidur

Bantuan minimal

Bantuan total

Observasi dan tanyakan tentang : a. Lama dan waktu tidur siang / tidur malam b. persiapan sebelum tidur seperti : menyikat gigi, cuci kaki, berdoa c. kegiatan sesudah tidur seperti : merapikan tempat tidur, mandi/ cuci muka dan menyikat gigi Jelaskan : Masalah Keperawatan :

Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan hasil pengkajian yang didapatkan, dengan mengacu pada masalah keperawatan di bawah ini : Gangguan pola tidur 6. Penggunaan obat Ya Perawatan lanjutan Sistem pendukung Tidak

Observasi dan tanyakan kepada klien dan keluarga tentang : a. penggunaan obat : frekuensi, jenis, dosis, waktu dan cara b. reaksi obat Jelaskan : Masalah Keperawatan :

Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan hasil pengkajian yang didapatkan, dengan mengacu pada masalah keperawatan di bawah ini : Ketidakefektifan penatalaksanaan regimen terapeutik ketidakpatuhan konflik pengambilan keputusan 15

FM-.

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG


7. Pemeliharaan kesehatan Ya Perawatan lanjutan Sistem pendukung Tidak

Tanyakan kepada klien dan keluarga tentang : apa, bagaimana, kapan dan kemana, perawatan dan pengobatan lanjut siapa saja sistem pendukung yang dimiliki (keluarga, teman, institusi dan lembaga pelayanan kesehatan) dan cara penggunannya Jelaskan : Masalah Keperawatan :

Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan hasil pengkajian yang didapatkan, dengan mengacu pada masalah keperawatan di bawah ini : perubahan pemeliharaan kesehatan perilaku mencari bantuan kesehatan 8. Kegiatan di dalam rumah Ya Mempersiapkan makanan Menjaga kerapihan rumah Mencuci pakaian Pengaturan keuangan Tanyakan kemampuan klien dalam : a. merencanakan, mengolah dan menyajikan makanan b. merapikan rumah (kamar tidur, dapur, menyapu dan mengepel) c. mencuci pakaian sendiri d. mengatur kebutuhan biaya sehari-hari 9. Kegiatan di luar rumah Ya Belanja Transportasi Lain-lain Tidak Tidak

Tanyakan kemampuan pasien : belanja untuk kebutuhan sehari-hari dalam melakukan perjalanan dengan jalan kaki, menggunakan kendaraan pribadi kegiatan lain yang dilakukan klien di luar rumah (bayar listrik/telepon/air, ke kantor pos dan bank) Jelaskan :

16

FM-.

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG


Masalah Keperawatan :

Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan hasil pengkajian yang didapatkan, dengan mengacu pada masalah keperawatan di bawah ini : Defisit aktivitas deversional/ hiburan

VIII.

MEKANISME KOPING Adaptif Bicara dengan orang lain Mampu menyelesaikan masalah Teknik relokasi Aktivitas konstruktif Olah raga Lainnya Maladaptif Minum alkohol Reaksi lambat/berlebih Bekerja berlebihan Menghindar Mencederai diri Lainnya

Masalah Keperawatan :

IX.

MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN Masalah dengan dukungan kelompok, uraikan

Masalah berhubungan dengan lingkungan, uraikan __________________________________________________________________

Masalah dengan pendidikan, uraikan __________________________________________________________________

Masalah dengan pekerjaan, uraikan

Masalah dengan perumahan, uraikan

Masalah Keperawatan :

17

FM-.

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG


X. ASPEK MEDIK Diagnosa medik :

Terapi medik

XI.

DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN Tuliskan daftar masalah keperawatan yang ditemukan pada pengkajian di atas

XII.

DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Analisa masalah keperawatan untuk menentukan masalah dan etiologi 2. rumuskan diagnosa keperawatan

Mahasiswa

18

FM-.

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG


XIII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN

XIV.

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Mahasiswa

XV.

KURANG PENGETAHUAN TENTANG

Penyakit jiwa Faktor presipitasi Koping Lainnya : Masalah Keperawatan :

Sistem pendukung Penyakit fisik Obat-obatan

19

FM-.

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG


RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA DAN PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN DI UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT JIWA .

Nama : ________________________________ Ruangan : _______________________ RM No. : _____________________ DIAGNOSA RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

20

FM-.

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG


Evaluasi kegiatan Praktek Klinik keperawatan di R. Jalan, UGD dan Rehabilitasi Rumah Sakit Jiwa Pusat Cimahi

Nama Mahasiswa Program Studi Keperawatan No

: .. : .. Kegiatan Dilaksanakan Ya Tidak Tanda Tangan Pembimbing

Rawat Jalan 1. Orientasi 2. Penjelasan Program R. Jalan 3. Dilibatkan dalam kegiatan a. Anamnesa b. Proses pemeriksaan dokter c. Proses pasien di rawat d. Kegiatan elektromedik e. Penyuluhan pada pasien secara individu f. Penyuluhan pada keluarga pasien UGD 1. Orientasi 2. Penjelasan program UGD 3. Pengenalan alat dan obat-obatan 4. Dilibatkan dalam kegiatan a. anamnesa b. Penanganan pasien gaduh gelisah c. Penanganan pasien masalah fisik d. Observasi pasien kelainan jiwa e. Observasi pasien kelainan fisik f. Proses pasien di rawat Rehabilitasi 1. Orientasi 2. Penjelasan program rehabilitasi 3. Dilibatkan dalam kegiatan a. Penerimaan / pemulangan dari /ke ruangan b. Memotivasi pasien dalam berinteraksi c. Memotivasi pasien dalam beraktivitas di unit kerja d. Obsrvasi pasien selama melaksanakan kegiatan

II

III

Mengetahui Ketua Diklat Program Keperawatan

Cimahi, 20 Praktikan,

(.) NIP.

NIM.

21

FM-.

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG


LAPORAN DISKUSI KELOMPOK PRAKTIKAN DI RSJP CIMAHI RUANG : ..

TANGGAL

MASALAH YANG DIDISKUSIKAN

PEMECAHAN MASALAH

22

FM-.

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG


Mengetahui : 2002 Ketua Diklat Program Keperawatan Kepala Ruang . Cimahi,

.. NIP.

N I P.

LEMBAR PENGESAHAN DISYAHKAN

KEPALA RUANG : ..

PEMBIMBING RUANG : .

.... NIP. MENGETAHUI :

NIP.

KA. DIKLAT PROGRAM KEPERAWATAN,

PEMBIMBING PROGRAM STUDI KEPERAWATAN TANGERANG

. NIP.

.. NIP.

23

FM-.

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG


INSTITUSI PENDIDIKAN NAMA MAHASISWA : PROGRAM STUDI KEPERAWATAN TANGERANG :

No I 1 2 3 4

II 1 2 3 III 1 2 3

4 5 6 IV 1 2 3 4 V 1 2 VI 1 2 3 4 5 6 7 8

EVALUASI PENILAIAN PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN DAN KINERJA KEPERAWATAN ASPEK YANG DINILAI 1 2 3 4 5 NILAI Pengkajian Mencatat data yang dikaji sesuai dengan pedoman pengkajian Data dikelompokkan (bio,psiko, sosial dan spiritual) Data dikaji sejk pasien masuk sampai pulang Masalah dirumuskan berdasarkan kesenjangan antara status kesehatan dengan norma dan pola fungsi kehidupan Diagnosa DX Kep. Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan DX. Kep mencerminkan PE/ PES Merumuskan diagnosa keperawatan aktual/ potensial Perencanaan : Berdasarkan DX Keperawatan Disusun menurut urutan prioritas Rumusan tujuan mengandung komponen pasien/ subjek, perubahan, perilaku, kondisi pasien dan atau kriteria Rencana tindakan mengacu pada tujuan dengan kalimat perintah, terinci dan jelas Rencana tindakan menggambarkan ketertiban pasien dan keluarga Rencana tindakan menggambarkan kerjasama dengan tim kesehatan lain Tindakan Tindakan dilaksanakan mengacu pada rencana keperawatan Perawat melakukan observasi respon klien tindakan perawatan Revisi tindakan berdasarkan hasil evaluasi Semua tindakan yang dilakukan dicatat ringkas dan jelas Evaluasi Evaluasi mengacu pada tujuan Hasil evaluasi dicatat Kinerja Menerima klien apaadanya Menjaga kerahasiaan klien Menunjukkan perhatian dalam menolong klien Empati terhadap kesehatan jiwa dan fisik klien Berhubungan dengan tim keperawatan Bekerjasama dengan tim keperawatan Tempat waktu dalam setiap kegiatan Sikap / penampilan Jumlah Nilai rata-rata

KET

24

FM-.

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG


Keterangan : 1. 1 = kurang 2. 2 = sedang Kep. 3. 3 = Cukup 4. 4 = baik 5. 5 = baik sekali (40 50) (51 60) (61 70) (71 60) (81 90) . NIP. LEMBAR KONSULTASI KASUS KELOLAAN DI RUANGAN RUMAH SAKIT JIWA .. Pembimbing Praktek Klinik

Tanggal Konsul

Masalah Yang Dikonsultasikan

Saran Pembimbing Ruangan

PEMBIMBING : RUANG : ..

PRAKTIKAN : RUANG:

( .. ) 25

( .... )

FM-.

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG


Lampiran : 2 PENAMPILAN KLINIK CARA PENILAIAN : UJIAN PRAKTEK NO A. 1 2 3 4 5 ASPEK YANG DINILAI Proses Keperawatan Pengkajian Analisa data Pohon masalah Diagnosis a. Rencana tindakan untuk diagnosa yang dipilih (prinsip tindakan, lingkungan terapeutik, obat) b. Strategi komunikasi TGL PENILAIAN I II KETERANGAN

B.I 1 2 3 4

Perkenalan / Orientasi Salam terapeutik Evaluasi validasi Kontrak (topik, waktu, tempat) Tujuan tindakan / pembicaraan

II. 5 6 7

Kerja (langkah-langkah keperawatan) Teknik komunikasi terapeutik Sikap komunikasi terapeutik Langkah-langkah tindakan sesuai rencana

tindakan

keperawatan

III 8 9 10

Terminasi Evaluasi respon pasien Rencana tindak lanjut Kontrak yang akan datang (topik, tempat, waktu)

C. 1 2

Dokumentasi Hasil Implementasi Implementasi Evaluasi ( S, O, A, P )

TOTAL PRESENTASI

Catatan : Skore penilaian tiap aspek : 0 - 5

26

FM-.

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG


PROSES KEPERAWATAN JIWA

No 1

ASPEK YANG DINILAI 1 Mengumpulkan data yang komprehensif dan akurat Mengidentifikasi masalah aktual dan risiko klien yang 2

POINTS 3

Memprioritaskan masalah klien

Merumuskan diagnosa berdasarkan masalah yang ditemukan sesuai dengan kebutuhan klien Menetapkan tujuan tindakan sesuai diagnosa Membuat kriteria evaluasi dengan prinsip SMART Menetapkan tindakan untuk mencapai tujuan Merencanakan kunjungan rumah

Membuat rasional secara teoritis thd rencana tindakan Mengimplementasikan tindakan sesuai rencana Melakukan kunjungan rumah utk pengkajian /perencanaan/ implementasi dan atau evaluasi Mencatat semua perilaku klien setelah implementasi dan melakukan penilaian keberhasilan rencana tindakan Mengevaluasi pencapaian kemampuan klien untuk tiap diagnosa

10

11

12

13

TOTAL

PERSENTASE : KETERANGAN : 5 = sangat baik 4 = baik 3 = sedang 2 = kurang 1 = sangat kurang

27

FM-.

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG


LAPORAN PENDAHULUAN

I.

Kasus / Masalah Utama

Gangguan konsep diri : Harga diri rendah

II.

Proses terjadinya masalah a) Harga diri rendah adalah : perasaan / penilaian negatif terhadap diri sendiri, hilang kepercayaan diri, merasa gagal mencapai keinginan. b) Harga diri dapat terjadi secara : Situasional : terjadi trauma yang tiba-tiba misalnya kecelakaan, dicerai suami, putus sekolah, hilang pekerjaan, korban perkosaan, di penjara tiba-tiba. Kronik : perasaan negatif terhadap diri sendiri yang berlangsung lama.

c) Tanda dan gejala Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan tindakan terhadap penyakit, misalnya rambut botak setelah mendapat sinar. Merendahkan diri/ martabat misalnya klien merasa tidak bisa, tidak mampu, saya orang bodoh, tidak tahu apa-apa. Hubungan sosial kurang : klien tidak mampu bertemu orang lain, lebih suka sendiri. Percaya diri kurang : klien sukar mengambil keputusan. Mencederai diri sendiri : akibat harga diri rendah disertai harapan yang suram, mungkin klien ingin mengakhiri hidupnya. d) Penyebab harga diri rendah 1. 2. 3. 4. 5. 6. Pola asuh yang tidak efektif Penolakan orang tua Pengalaman yang tidak menyenangkan Sikap masyarakat / kelompok Kehilangan sesuatu yang berarti Sikap orang-orang terdekat

e) Akibat harga diri rendah : Hubungan sosial kurang Tidak ada kemauan Aktifitas kurang Merasa putus asa

28

FM-.

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG

III. a. Pohon Masalah Isolasi sosial menarik diri

Gangguan harga diri : harga diri rendah

Gangguan citra tubuh b. Masalah keperawatan Isolasi sosial menarik diri Data Obyektif : Ekspresi klien nampak murung Kadang mondar-mandir Bicara seperlunya / susah memulai pembicaraan Aktifitas kurang Perhatian terhadap perawatan diri kurang

Data subyektif : Klien mengatakan : saya orang tidak berguna Klien mengatakan : saya hanya membuat susah keluarga.

c.

Diagnosa keperawatan Isolasi sosial menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah.

Rencana tindakan keperawatan : 1. Tujuan umum : klien dapat melakukan hubungan sosial tanpa hambatan

2.

Tujuan khusus : 1) Klien mampu membina hubungan saling percaya Intervensi : bina hubungan saling percaya Salam teurapeutik Perkenalkan diri & tanya nama klien & panggilannya. Jelaskan tujuan interaksi

29

FM-.

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG

2) Klien dapat mengidentifikasikan kemampuan yang dimiliki Intervensi : bantu klien memperluas kesadaran diri Anjurkan klien mengungkapkan perasaannya Beri kesempatan klien menyebutkan kesuksesan yang pernah diraih Bantu pasien membuat jadwal kegiatan di RS / Rumah

3) Klien mampu menilai kemampuan yang dimiliki Intervensi : Bantu pasien menyelidiki diri. Dorong pasien mengekspresikan emosi, keyakinan perilaku dan pikirannya Bantu pasien menumbuhkan persepsi terhadap kekuatan dan kelemahannya

4) Klien mampu mengevaluasi diri : Intervensi : bantu pasien mengevaluasi diri Bantu pasien mengidentifikasi masalahnya Jelaskan : keyakinan klien akan mempengaruhi perilakunya Bersama pasien diskusikan koping yang adaptif.

5) Klien mampu menyusun rencana yang realistik Intervensi : Bantu pasien menyusun rencana yang jelas. Jelaskan bahwa klien yang dapat merubah dirinya Ingatkan koping yang terbaik

6) Klien mampu membuat keputusan dan mencapai tujuan : Intervensi : bantu klien membuat keputusan Beri kesempatan untuk sukses Bantu pasien menemukan dukungan Beri dukungan untuk mempertahankan kemajuan Bantu pasien mendapat dukungan keluarga

30

FM-.

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG

STRATEGI KOMUNIKASI

A.

Proses keperawatan

1.

Kondisi klien : K terlihat mondar-mandir sambil ngomong sendiri, ekspresi wajah tegang, tangan mengepal.

2.

Diagnosa Keperawatan : RT mencederai diri/ lingkungan berhubungan dengan halusinasi dengar.

3.

Tujuan Khusus : Klien dapat mengenal halusinasinya

4.

Tindakan Keperawatan : Diskusikan dengan klien Sesuatu yang menimbulkan atau tidak menimbulkan halusinasi Waktu dan frekuensi terjadinya halusinasi

Diskusikan dengan klien apa yang dirasakan jika terjadi halusinasi dan beri kesempatan untuk mengungkapkan perasaan.

B.

Teknik Komunikasi dalam pelaksanaan tindakan keperawatan 1. Orientasi : a. Salam terapeutik Selamat pagi Pak b. Evaluasi / validasi Bagaimana tidurnya semalam c. Kontrak : Topik : sesuai dengan kesepakatan kita kemarin apa yang kita bicarakan tepat sekali ! Waktu : Kapan / Jam berapa kita dapat mulai Tempat : Oke, dimana kita ngobrolnya

2.

Kerja : (Langkah-langkah tindakan keperawatan ) a. b. Bagaimana pak ? Apakah suara masih muncul Pada saat apa suara-suara tersebut muncul ? Maksudnya pada saat Bapak ngapain ? ( sedang sendirian ) c. Jadi suara-suara tersebut muncul pada Bapak sedang sendirian, kemudian pada saat apa lagi ? 31

FM-.

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG


d. Kira-kira pada jam berapa aja pak ? Pagi hari ini muncul berapa kali ? Kemudian siang hari. Dan bagaimana dengan sore hari. ? Bagaimana malam hari e. Jadi kalau kita total / jumlahkan dari pagi sampai malam suara -suara tersebut muncul kali ya, Pak ? . f. Apa yang dikatakan oleh suara-suara itu ? Jadi suara-suara itu mengata-ngatai, kemudian apa lagi ? g. Bagaimana perasaan Bapak pada saat mendengar suara-suara itu ? Jadi bapak merasa takut, kemudian ., terus

3.

Terminasi :

a.

Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan Evaluasi respon objektif Dari hasil pembicaraan kita, suara-suara tersebut muncul pada saat. Apa Pak ? Oke, munculnya berapa kali sehari. Dari pagi sampai malam ? Apa saja yang bapak rasakan / perasaan Bapak sewaktu mendengar suara tersebut ? . Evaluasi pasien subjektif Nach, sekarang bagaimana perasaan Bapak setelah kita ngobrol ini ?

b.

Tindakan lanjut klien

c.

Kontrak yang akan datang Topik : Oke, apa yang akan kita bicarakan lagi nanti, Pak ? Bagaimana kalau kita membicarakan cara menghilangkan suarasuara tersebut Waktu Tempat : Jam Berapa Pak ? Sampai Jam berapa ? : Dimana kita bicaranya Pak

32

FM-.

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG

LAPORAN PENDAHULUAN

Kasus : isolasi sosial : menarik diri

Proses Terjadinya Gangguan hubungan sosial menarik diri adalah suatu gangguan kepribadian yang tidak fleksibel pada tingkah laku mal adaptif, mengganggu fungsi seseorang dalam hubungan sosialnya.

Tanda-tanda dan gejala : Kurang spontan Tidak ada kontak mata Ekspresi wajah kurang berseri Aktifitas kurang/ menurun Tidak ada/ kurang komunikasi verbal Tidak mau merawat diri Mengisolasi diri Kurang percaya diri Nutrisi kurang dari kebutuhan Defisit perawatan diri Aktifitas kurang Komunikasi kurang

Akibat menarik diri : Kegagalan dari tumbuh kembang mengakibatkan seseorang tidak percaya diri, tidak percaya pada orang lain, ragu-ragu, pesimis, menghindar dan tertekan.

Pohon Masalah

Resiko perubahan sensori persepsi

Isolasi sosial : menarik diri

33

FM-.

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG


Gangguan harga diri rendah

Masalah keperawatan : isolasi sosial menarik diri

DO

: Klien diam saja di pojok kamar Tidak mau mandi Tidak mau melakukan aktifitas Tidak mau menatap lawan bicara Komunikasi kurang Makan susah

DS

: Klien mengatakan : lebih senang sendiri

Diagnosa Keperawatan : Resiko perubahan sensori persepsi berhubungan dengan menarik diri

Rencana tindakan Keperawatan :

1.

Tujuan umum : tidak terjadi perubahan sensori persepsi

2.

Tujuan khusus : 1) Klien mampu membina hubungan saling percaya Intervensi : Bina hubungan saling percaya Salam terapeutik Perkenalkan diri dan tanya nama klien dan panggilannya. Jelaskan tujuan interaksi

Klien dapat menyebutkan penyebab menarik diri : Intervensi : Tanyakan pada klien mengapa senang menyendiri Tanyakan apa yang dirasakan akibat tidak mau bergaul dengan orang lain

Klien dapat menyebutkan keuntungan bergaul dengan orang lain : Intervensi : Diskusikan dengan klien keuntungan bergaul dengan orang lain Bantu klien mengidentifikasi

Klien mampu berinteraksi secara bertahap Intervensi : Lakukan interaksi sering dan singkat

34

FM-.

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG


Ajak klien bicara dengan klien dan perawat yang lain.

Fasilitas hubungan klien dan keluarga : Intervensi : Mengikutsertakan keluarga dalam diskusi STRATEGI PELAKSANAAN

A.

Proses Keperawatan Kondisi klien Klien diam saja di kamar Tidak mau mandi Tidak mau melakukan aktifitas Komunikasi kurang Tidak ada kontak mata Makan susah Klien mengatakan lebih enak sendirian

Diagnosa keperawatan Resiko perubahan sensori persepsi berhubungan dengan menarik diri

Tujuan khusus 1) 2) membina hubungan saling percaya Klien dapat menyebutkan penyebab / alasan menarik diri

Tindakan keperawatan 1) membina hubungan saling percaya 2) Menanyakan alasan masuk (keluhan utama)

B.

Teknik Komunikasi dalam pelaksanaan tindakan keperawatan 1. Orientasi Selamat pagi, bu ! Nama saya Nama Ibu siapa ? Ibu biasa dipanggil ?

2.

Evaluasi / validasi : Bagaimana perasaan ibu hari ini Sudah berapa hari ibu ada disini ?

35

FM-.

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG


3. Kontrak I : 4. Kerja : 1) Seperti kesepakatan kita tadi bahwa ibu mau menceritakan alasan sampai ada disini. 2) 3) 4) 5) Adakah teman dekat ibu Adakah pengalaman ibu yang tidak menyenangkan, coba ceritakan Apa yang ibu lakukan bila ibu mengalami kekecewaan Apa yang telah mengecewakan ibu Bagaimana kalau kita sekarang bercakap-cakap disini Bagaimana kalau ibu bercerita tentang alasan ibu sampai ? Kira-kira berapa lama kita akan ngobrol, bagaimana kalau 10 menit ? Enaknya dimana ya tempatnya ?

5.

Terminasi a. Evaluasi pasien Dari pembicaraan kita tadi nampaknya ibu punya pengalaman yang tidak menyenangkan, betul bu ? Apakah masih ada yang akan ibu ungkapkan Baiklah kita sudahi percakapan kita kali ini ?

b.

Kontrak : Bagaimana kalau nanti kita bertemu, kita bicarakan masalah keuntungan bila berhubungan dengan orang lain, ibu setuju ? Kalau begitu kita ketemu nanti jam.. di ruang tadi ibu setuju ? Selamat siang

VII.

PSIKOSOSIAL 1. Genogram

Jelaskan :

2. Konsep diri : Citra tubuh : .. : .. Identitas : .. 36

FM-.

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG


: .. Peran : .. : .. Ideal diri : .. : .. Harga diri : .. : ..

3. Hubungan sosial : a. Orang terdekat :

b.

Peran serta dalam kegiatan kelompok/ masyarakat :

c.

Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :

VIII. Data Penunjang

IX.

Pengobatan

37

FM-.

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG

38

Anda mungkin juga menyukai