Anda di halaman 1dari 6

1.

KONSTIPASI (sumber: Lynda Juall Carpenito)


Definisi Adalah keadaan ketika individu mengalami stasis usus besar, yang mengakibatkan eliminasi yang jarang (dua kali atau kurang dalam seminggu) dan atau feses keras serta kering. Tujuan Individu melaporkan defekasi sedikitnya tiap 2 sampai 3 hari. Intervensi atau Perencanaan a) Intervensi Generik Ajarkan pentingnya diet seimbang Tinjau ulang daftar makanan tinggi bulk: - Buah segar dengan kulitnya - Sekam, kacang-kacangan yang dikeringkan - Kacang dan biji-bijian - Roti gandum dan sereal - Buah dan sayuran yang dimasak - Jus buah Cakupkan kira-kira 800 gram buah dan sayuran (kira-kira 4 potong buah segar dan salad besar) untuk defekasi normal harian. Secara bertahap tingkatkan jumlah sekam sesuai toleransi (dapat menambahkan sereal , makanan yang dibakar dan lain-lain). Jelskan kebutuhan terhadap asupan cairan dengan sekam. Dorong Asupan Harian Sedikitnya 2L Cairan 8 sampai 10 Gelas, Kecuali Dikontraindikasikan. Batasi Kopi 2 sampai 3 Cangkir /hari. Anjurkan 1 Gelas Air Hangat yang Diminum 30 Menit Sebelum Sarapan; Cairan Ini Dapat Bertindak Sebagai Stimulus untuk Evakuasi Feses. Tetapkan Waktu Reguler untuk Eliminasi. Gunakan Kursi Commode atau Toilet Sebagai Ganti Bedpan, bila Mungkin. Bantu Individu untuk Posisi Semijongkok Normal untuk Memungkinkan Penggunaan Optimal Otot Abdomen dan Efek Gravitasi Kuat. Ajarkan Bagaimana Memasase Abdomen Bawah dengan Perlahan Saat di Toilet. Ajarkan Pentingnya Berespons pada Dorongan untuk Defekasi. Bila Impaksi Fekal Terjadi, Masukkan per Rektal Minyak Mineral Hangat, dan Tahan Minyak Ini Selama 20 sampai 30 Menit. Dengan Menggunakan Sarung Tangan yang Dilumasi, Potong Feses yang Keras dan Keluarkan.

Pantau Adanya Stimulasi Vagal (Pusing, Nadi Lambat). Jelaskan Bahaya Enema dan Pengguanaan Laksatif yang Tidak Menghasilkan Bulk (Rujuk pada Konstipasi yang Dirasakan). Jelaskan Bagaimana Menggunakan Laksatif Penghasil Bulk (mis. Psilium Hidrofilik Musiloid [Metamucil, Effersyllium Citracel, FiberCon]). Tekankan Perlunya Latihan Reguler - Anjurkan berjalan - Bila berjalan dilarang: Ajarkan klien untuk berbaring ditempat tidur atau duduk serta menekuk satu lutut ke dada (10-20 kali setiap lutut) 3-4 kali sehari. Ajarkan klien untuk duduk di kursi atau berbaring di tempat tidur dan memiringkan tubuh dari satu sisi ke sisi lain (10-20 kali) 6-10 kali sehari.

Kurangi Nyeri Rektal, bila Mungkin, dengan Menginstruksikan Individu Melakukan Tindakan yang Tepat: Dengan perlahan lumasi anus untuk mengurangi nyeri pada saat defekasi. Beri kompres dingin pada area untuk mengurangi rasa gatal. Lakukan rendam duduk atau sabunan didalam tub air hangat (43-46C) selama interval 15 menit bila menusuk. Gunakan pelunak feses atau minyak mineral sebagai tambahan pada pendekatan lain. Konsul dengan dokter yang menekankan penggunaan agens anestetik lokal dan antiseptik.

Lindungi Kulit dari Kontaminasi: - Evaluasi area kulit sekitar - Bersihkan dengan tepat menggunakan agens yang tidak mengiritasi (mis, gunakan gerakan lembut; gunakan tisu lembut setelah defekasi) - Anjurkan rendam duduk setelah defekasi - Dengan perlahan beri emolin pelindung atau pelumas Lakukan Penyuluhan Kesehatan Bila Diindikasikan - Ajarkan metode untuk mencegah tekanan rektal, yang memperberat hemoroid. - Hindari duduk lama dan mengejan saat defekasi. - Lunakkan feses (mis, diet rendah makanan kasar, masukkan cairan banyak)

b)

c)

d)

Intervensi Pediatrik - Diskusikan beberapa penyebab konstipasi pada bayi dan anak (kurang menyusu; protein tinggi, diet karbohidrat rendah, kurang makanan kasar; dehidrasi - Bila defekasi jarang dengan feses keras: Pada bayi, tambahkan sirup jagung pada makanan atau buah pada diet. Hindari jus apel atau sale apel. Pada anak-anak, tambahkan sereal sekam, jus prune, buah dan sayuran. - Konstipasi menetap harus dievaluasi secara medis. Intervensi Maternal Jelaskan risiko konstipasi pada kehamilan dan pascapartum (Reeder, 1997) - Penurunan motilitas lambung - Perpanjangan waktu diusus - Tekanan pembesaran uterus - Distensi otot abdomen (pascapartum) - Relaksasi usus (pascapartum) Jelaskan faktor pemberat untuk terjadinya hemoroid (mengejan pada saat defekasi, konstipasi, berdiri lama, menggunakan pakaian ketat) Bila wanita mempunyai riwayat konstipasi, diskusikan bagaimana menggunakan laksatif penghasil bulk untuk mempertahankan feses lunak. Anjurkan pasien untuk menghindari tipe laksatif lain (mis, stimulant, minyak mineral) Pasca melahirkan, kaji bising usus, adanya distensi abdomen, hemoroid, dan pembengkakan perineal dan apakah ada flatus. Pasca melahirkan, beri pereda nyeri untuk hemoroid, episiotomi atau laserasi perineal. Pertimbangkan kebutuhan pelunak feses, laksatif atau supositoria rektal. Tingkatkan defekasi 2-3 hari pasca melahirkan. Rujuk pada konstipasi Intervensi Geriatrik Diskusikan bahwa pola defekasi individu bervariasi (mis, 3kali sehari sampai 3kali seminggu) Diskusikan obat-obatan yang dapat menimbulkan konstipasi (antikolinergis, narkotik, sulfat besi, obat psikotropik, antasid aluminium dan kalsium, antidepresan trisiklik, penggunaan antidiare berlebihan)

2. DIARE (sumber: Lynda Juall Carpenito)


Definisi Keadaan ketika seorang individu mengalami atau berisiko mengalami defekasi sering dengan feses cair atau feses tidak berbentuk. Tujuan Individu melaporkan diare berkurang Intervensi atau Perencanaan a) Intervensi Generik

Kaji Faktor Penyebab atau yang Memengaruhi : Makan per Slang, Makanan Sembarangan atau Terkontaminasi, Alergi Makanan, Perjalanan ke Luar Negeri, Impaksi Feses. Kurangi Diare: Hentikan makanan padat Minum cairan bening (jus buah, Gatorade, air daging) Hindari produk susu, lemak, serat tinggi (tepung beras, buah-buahan segar, dan sayursayuran) Secara bertahap tambahkan makanan semipadat dan padat (krakers, yogurt, nasi, pisang, jus apel) Tingkatkan Asupan Oral untuk Mempertahankan Berat Jenis Urine Normal (Urine Pucat, Kuning) Perbanyak Cairan Tinggi Kalium dan Natrium (jus jeruk dan buah anggur, air daging) Hati-hati Terhadap Penggunaan Cairan yang Sangat Panas atau Dingin. Jelaskan Kepada Klien dan Orang Terdekat tentang Intervensi yang Diperlukan untuk Pencegahan Mendatang Jika Berhubungan dengan Makanan per Slang (Fuhrman, 1999 ) : Ganti menjadi makan per slang drip-kontinu. Beri lebih lambat bila terjadi tanda-tanda intoleransi GI. jika didinginkan, hangatkan di dalam air hangat sampai mencapai suhu ruangan. Encerkan makanan kental. Ikuti makan per slang dengan jumlah air yang telah ditentukan untuk menjamin hidrasi. Ajarkan Kewaspadaan yang Harus Dilakukan bila Melakukan Perjalanan ke Luar Negeri ( Maresca, 1986; Bennet, 2002 ). Hindari makanan potongan dingin, disajikan dingin, salad, susu, keju segar, dan salsa. Minum-minuman mengandung karbonat atau minuman botol , hindari es. Kupas buah-buahan dan sayuran segar. Konsulkan dengan pemberi asuhan pelayanan kesehatan utama untuk penggunaan profilaktik bismuth subsalisilat ( mis., pepto-bismol) 30 sampai 60 ml empat kali per hari selama perjalanan dan dua hari setelah kembali; anti mikroba ; untuk pengobatan pelancong yang mengalami diare. Jelaskan Cara Mencegah Penyebaran Infeksi( Cuci Tangan; Penyimpanan, Pemasakan, dan Penanganan Makanan yang Tepat; Makanan untuk Piknik).

b)

Intervensi pediatrik Untuk Bayi yang Menyusu ASI : Hentikan makanan padat. Beri suplemen cairan jernih. Lanjutkan menyusu ASI. Untuk Bayi Atau Anak yang Menyusu Formula : Hentikan formula, produk susu, dan makanan padat. Hindari cairan karbohidrat tinggi (mis., minuman ringan, gelatin, jus jeruk, minuman berkafein, kaldu ayam atu daging).

c)

Intervensi pediatrik (lanjutan) Gunakan larutan rehidrasi oral (mis., pedialyte, lytren, infalyte, resol). (Larson, 2000). Beri 60-80 ml/kg selama lebih dari 2 jam untuk diare ringan sampai sedang. Secara bertahap tambahkan makanan padat ringan (Jell-O, pisang, nasi, sereal, krekers) Secara bertahap kembali ke diet regular (kecuali produk susu) setelah 36 sampai 48 jam; setelah 3-5 hari, secara bertahap tambahkan susu skim pada susu encer sampai menjadi susu kental) Secara bertahap kenalkan formula (formula encer sampai formula kental)

Jelaskan Diet BRAT (Bananas, Rice, Applesauce, Tea, dan Toast) untuk Mengatasi Efek Diare d) Intervensi Geriatrik Tentukan bila ada impaksi; bila demikian, keluarkan (rujuk pada Konstipasi untuk intervensi khusus) Pantau dengan ketat terhadap hipovilemia dan ketidakseimbangan elektrolit (kalium, natrium)

3. INKONTINENSIA USUS
Definisi

Anda mungkin juga menyukai