Anda di halaman 1dari 13

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kehamilan adalah masa terpenting untuk pertumbuhan janin. Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan suatu kehamilan adalah nutrisi. Salah satu nutrisi yang penting untuk tubuh adalah mineral. Mineral merupakan kebutuhan tubuh manusia yang mempunyai peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, seperti untuk pengaturan kerja enzimenzim, pemeliharaan keseimbangan asam-basa, membantu pembentukan ikatan yang memerlukan mineral seperti pembentukan haemoglobin. Di era modern saat ini untuk mengetahui asupan apa saja yang diterima janin dapat dilakukan penelitian menggunakan Analisis darah dan rambut yang di-irradiasi dengan spektrometri gamma untuk mendapatkan hasil kualitatif unsur kelumit yang terdapat pada darah dan rambut tersebut

1.2. Rumusan Masalah Bagaimana untuk menganalisa asupan mineral pada janin menggunakan Analisis darah dan rambut yang di-irradiasi dengan spektrometri gamma?

1.3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui cara Analisis darah dan rambut yang di-irradiasi dengan spektrometri gamma

1.4. Manfaat Penelitian 1. Untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang asupan mineral pada janin melalui Analisis darah dan rambut yang di-irradiasi dengan spektrometri gamma 2. Untuk memberikan informasi terhadap peneliti lain yang ingin melakukan

penelitian tentang Analisis darah dan rambut yang di-irradiasi dengan spektrometri gamma

BAB II ISI

2.1.

Dasar Teori

2.1.1. Mineral Untuk Ibu Hamil Kehamilan adalah masa terpenting untuk pertumbuhan janin. Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan suatu kehamilan adalah gizi. Status gizi ibu pada waktu pembuahan dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Status gizi pada trimester pertama akan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan embrio pada masa perkembangan dan pembentukan organ organ tubuh (organogenesis). Pada trimester II dan III kebutuhan janin terhadap zat zat gizi semakin meningkat. Jika tidak terpenuhi, plasenta akan kekurangan zat makanaan.

Sehingga akan mengurangi kemampuannya dalam mensintesis zat-zat yang dibutuhkan oleh janin. Salah satu nutrisi yang dibutuhkan oleh ibu hamil adalah mineral. Meski nama mineral jarang disebut, dalam kehamilan, zat gizi ini penting dimasukkan dalam menu makan Anda karena mendukung pertumbuhan organ janin, mencegah gangguan kehamilan, serta mendukung produksi ASI untuk menyambut buah hati Anda. Beberapa mineral penting untuk ibu hamil antara lain adalah : Kalsium 1000 miligram per hari atau 4 porsi. Ada di segelas susu, 1-2 lembar keju, 1/2 cangkir brokoli, segelas air jeruk yang difortifikais kalsium, secangkir yogurt, ikan salmon dengan tulang, ikan sarden dengan tulang, jagung tortilla. Penting untuk pertumbuhan otot, jantung, saraf, darah dan sistem enzim janin, mencegah keracunan dalam kehamilan, mencegah preeklampsia, mencegah pengeroposan tulang ibu. Zat besi 30 mg per hari. Ada di ikan, daging, hati, telur, susu, buah-buahan, sayuran, dan kacang-acangan. Penting untuk membentuk sel darah merah ibu dan janin, mencegah anemia (kurang darah), memelihara kehamilan agar kuat sewaktu bersalin, membangun sistem enzim pada ASI. Seng (Zn), ada di seafood, hati, kerang, daging, beras murni dan susu. Penting untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh ibu dan janin, untuk metabolisme asam nukleat dan protein serta penting untuk produksi sel. Rekomendasi RDA adalah 15mg/hari. Kalau ibu yang mengkonsumsi tambahan zat besi dosisnya 30 mg/hari karena zat besi menghambat penyerapan zink. Fosfor, ada di susu dan seafood. Penting untuk pembentukan tulang dan gigi

janin. Rekomendasi RDA untuk kehamilan remaja 1250mg/hari dan wanita lebih 18 tahun 700mg/hari. Yodium, ada di garam beryodium dan susu. Penting untuk pertumbuhan otak janin dan mencegah keguguran. Kekurangan yodium akan menyebabkan gangguan pada janin meliputi kreatinisme endemik, tuli berat, dysplasia spastic dan berbagai macam kerusakan neurologis. Asupan yang direkomendasikan RDA dalam kehamilan 150g/hari. Untuk mengetahui asupan mineral pada janin dapat dilakukan secara tidak langsung dari ibunya, karena gizi dan jenis makanan apa yang dimakan oleh si ibu sebanding yang diasup Janin. Mineral masuk melalui proses metabolisme dalam tubuh dan selajutnya melalui proses osmosis dan difusi dalam darah, mineral-mineral akan menembus plasenta dan diteruskan ke Janin.

2.1.2. Analisis Rambut dan Darah Dengan mengetahui kandungan mineral yang terdapat dalam darah dan juga yang terakumulasi pada rambut seorang wanita yang sedang mengandung , maka asupan mineral pada janin bisa diketahui. Proses selanjutnya adalah menganalisis darah dan rambut wanita yang sedang hamil dengan analisis aktivasi neutron. Darah yang mengandung mineral-mineral yang masuk ke tubuh manusia melalui makanan dapat digunakan untuk melihat asupan mineral sesaat . Misalkan analisis mineral darah tiap bulan, sejak wanita dinyatakan hamil. Sedangkan analisis mineral yang terakumulasi dalam rambut dapat dipakai untuk melihat asupan mineral dalam jangka waktu yang lama.

2.1.2.1. Analisis Rambut Penggunaan rambut sebagai media untuk analisa mineral lebih banyak digunakan akhir akhir ini karena metode pengambilannya lebih mudah dan tidak invasif seperti pada analisa dengan darah maupun dengan urin, dan juga rambut sukar mengalami pembusukan tidak seperiti cairan dan jaringan tubuh lainnya. Analisa rambut juga memberikan gambaran yang lebih luas tentang konsumsi mineral dibandingkan dengan test dengan menggunakan urin. Dengan analisis mineral rambut kandungan mineral di rambut dapat terukur 10 kali lebih tinggi daripada pemeriksaan darah. Komponen utama rambut adalah keratin. Keratin kaya sulfur yang mengandung residu sistein yang memiliki daya ikat yang tinggi terhadap

mineral. Pada pertumbuhan yang aktif komponen yang mengalir dalam darah akan berikatan dengan keratin yang terdapat di dalam folikel rambut. Analisis mineral rambut memberikan gambaran kondisi mineral tubuh yang terpapar 3-6 bulan. Stuktur rambut Rambut adalah jaringan yang secara biologi dan phisiologi masih belum dapat dimengerti secara sepenuhnya. Rambut berasal dari folikel rambut di kulit dimana pusat pertumbuhannya dibentuk oleh sel matrik. Sel matrik berkembang menjadi berbagai lapisan pada rambut seperti kutikula , kortek dan medula

Gambar : CZ=kutikula R = kortek M = Medula a. Kutikula Lapisan yang kuat dari sel keratin tampak seperti lapisan kulit ikan ketebalan 4 mikorometer b Kortek Lapisan utama dari rambut dimana terdapat sel melanin yang bertanggung jawab dalam warna rambut. Ras sangat mempengaruhi perbedaan ketebalan dari rambut diamana ras caucasians tebalnya 40-75 mikometer. Afro americans 55-75 mikrometer spanish 65-80 mikrometer dan asians 65-95 mikrometer c. Medula Merupakan bagian inti dari rambut dimana kaya protein dan lemak. Di dalam akar rambut sel mengalami proliferasi sedangkan di bagian rambutnya tidak terjadi metabolisme. Komponen yang terpenting dari rambut adalah fibrous protein (keratin), melanin dan lemak. Folikel rambut terletak 3-4 mm di bawah permukaan kulit dan dikelilingi oleh banyak pembuluh darah kapiler. Di sekitar folikel rambut juga terdapat tiga jenis kelenjar yaitu kelenjar apocrine, sebaceous dan kelenjar keringat.
4

dengan

Kelenjar apocrine dan kelenjar sebaceus membasahi bagaian rambut di daerah folikel sedangkan kelenjar keringat membasahi bagaian rambut yang ada di atas kulit. Rambut tumbuh dalam suatu siklus dimana terdapat tiga siklus yaitu anagen diamana terjadi fase pertumbuhan, catagen dimana terjadi fase transisi dan telogen diaman terjadi fase istirahat. Panjang rambut seseorang tergantung dari berapa lama siklus ini terjadi dan seberapat cepat pertumbuhannya . untuk fase anagen kira-kira mengalami fase selama 4-8 tahun, fase catagen selama beberapa minggu dan fase telogen 4-6 bulan. Pertumbuhan rambut di kepala secara umum terjadi 0,6 sampai 1,4 cm setiap bulannya. Terdapat perbedaan yang signifikan antara anagen/telogen rambut dan kecepatan pertumbuhan rambut pada bagian tubuh manusia ini tergantung dari ras, jenis kelamin, umur dan faktor kesehatan seseorang. Pada bagian rambut kepala orang dewasa kira-kira 85% nya adalah dalam fase pertumbuhan (anagen) sedangkan sisanya 15% mengalami fase istirahat (telogen). Karena banyak faktor yang mempengaruhi

pertumbuhan rambut sehingga terjadi perbedaan struktur rambut secara horizontal pada jarak tertentu dari kulit. Masuknya mineral ke rambut Masuknya mineral ke dalam rambut masih belum dimengerti secara pasti salah satu teori dimana mineral ataupun bahan kimia lainnya masuk ke dalam rambut terdifusi secara pasif melalui pembuluh darah kapiler ke dalam sel- sel yang mengalami pertumbuhan di daerah folikel rambut. Ada juga teori yang mangatakan kalau mineral dan bahan kimia tersebut terdifusi ke dalam rambut melalui kelenjar keringat. Faktor yang mempengaruhi mineral masuk ke dalam rambut adalah jumlah melanin di dalam rambut, kadar lemak di dalam rambut. Didapatkan bahwa konsentrasi mineral terhadap rambut yang memiliki kadar melanin yang tinggi memiliki konsentrasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan rambut pirang maupun dengan rambut coklat setelah mengkonsumsi dosis yang sama. Faktor yang kedua yang terpenting adalah polaritas dari zat tersebut. Semakin polar maka akan lebih sedikit masuk ke dalam rambut dibandingkan dengan zat non polar. Manfaat analisa rambut Analisa rambut ini sangat bermanfaat karena data yang didapat dari analisis rambut ini tentang penggunaan obat memiliki rentang waktu yang panjang sehingga sangat membantu dalam menentukan kapan pertama kali tereksposure . Kelemahan analisa rambut Selain manfaat tersebut di atas, analisa dengan menggunakan rambut juga memiliki

beberapa kekurangan di antara kemungkinan untuk terjadi false positive, analisa rambut juga belum dapat menentukan berapakah dosis yang dikonsumsi oleh seseorang. Karena bisa juga merupakan akumulasi konsumsi mineral sebelumnya.

2.1.2.2. Analisis Darah Pengertian BGA/AGD Analisa gas darah (AGD) atau BGA (Blood Gas Analysis) biasanya dilakukan untuk mengkaji gangguan keseimbangan asam-basa yang disebabkan oleh gangguan pernafasan dan/atau gangguan metabolik. Komponen dasar AGD mencakup pH, PaCO2, PaO2, SO2, HCO3 dan BE (base excesses/kelebihan basa).

Indikasi pemeriksaan penting penderita sakit kritis Arterial blood gasses memberikan informasi penting tentang kondisi pernapasan dan keseimbangan asam-basa dari pasien yang menderita penyakit paru-paru. Dibutuhkan untuk menilai kecukupan asam-basa sistem pernapasan, keadaan oksigen,dan kadar oksigen dalam darah. Dibutuhkan untuk memonitoring perkembangan penyakit.

Persiapan Alat : 1. Disposibel 2, 5 CC 2. Botol Infus 3. Betadine 4. Kapas 5. Karet penutup


6

6. Heparin Cair 7. Blanko Pemeriksaan 8. Duk Pengalas Petunjuk Pengambilan : 1. Lokasi pengambilan sampel : Arteri Radialis Arteri Brachialis Arteri Inguinalis Arteri Dorsalis Pedis 2. Darah Yang diambil 2 cc ditambah 1 Strip 3. Yang harus diisi dalam blanko pemeriksaan : Identitas pasien, Suhu tubuh pasien, Hb terakhir dan kalau pasien menggunakan oksigen catat jumlah O2 yang digunakan serta cara pemberiannya dan Jenis permintaan. Tekhnik Pengambilan : 1. 2. 3. 4. Bentangkan duk pengalas. Letakkan botol infus Tangan pasien diletakkan diatas botol infus, dengan sendi melipat kebelakang. Sedot heparin cair sebanyak 1 cc dan kmudian keluarkan. Heparin hanya membasahi

dinding disposible. Tidak ada sisa o,1 cc dalam disposible, kecuali yang ada didalam jarum. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. Raba Nadi dengan menggunakan jari telunjuk dan jari tengah. Pastikan tempat dari nadi yang diraba. Desinfeksi daerah tersebut Desinfeksi kedua jari Pegang disposible seperti memegang pensil. Raba kembali Nadi dengan menggunakan kedua yang telah didesinfeksi Tusukan jarum diantara kedsua jari dengan sudut 45 drajat mengarah ke jantung. Biarkan Darah sendiiri mengalir ke dalam jarum. Jangan diaspirasi. Cabut jarum dan tusukkan pada karet penutup. Tekan daerah penusukan dengan menggunakan kapas betadine selama 5 menit. Beri etiket dan bawa ke laboraotirum.

Interprestasi Hasil Yang Di Peroleh : Yang terutama diperhatikan adalah : Ph Darah : 7,35 7,45

Pco2 BE PO2 Saturasi Hco3 -

: 35 45 : -2 +2 : 80 104 mmHg : Saturasi 97 98 % : 21 25

Nilai rujukan pH: 7,35-7,45; PaCO2: 35-45 mm Hg; PaCO2: 75-100 mmHg; SaO2: >95%; SvO2: >70%; HCO3: 24-28 mEq/l; kelebihan basa (base excess): +2 sampai -2 mEq/l Penarikan Kesimpulan Dari Hasil Yang Di Peroleh Jika pH < 7,35, PaCO2 > 45 mm Hg dan HCO3 serta BE normal, dapat disimpulkan bahwa ketidakseimbangan asam basa mengarah pada keadaan asidosis respiratorik. Jika pH > 7,45, PaCO2 < 35 mm Hg dan HCO3 serta BE normal, dapat disimpulkan bahwa ketidakseimbangan asam basa mengarah pada keadaan alkalosis respiratorik. Jika pH < 7,35, PaCO2 normal, sementara HCO3 dan BE masing-masing < 24 mEq/l dan <-2, dapat disimpulkan bahwa ketidakseimbangan asam basa terjadi pada keadaan asidosis metabolik. Jika pH > 7,45, PaCO2 normal, sementara HCO3 dan BE masing-masing > 28 mEq/l dan >+2, dapat disimpulkan bahwa ketidakseimbangan asam basa mengarah pada keadaaan alkalosis metabolik

2.2. Langkah Kerja 1. Darah dan Rambut wanita yang sedang hamil diambil sampel. 2. Pengambilan darah dan rambut dilakukan setiap bulan. 3. Darah diambil kira-kira 2-3 mL dan tuangkan dalam tabung polyethylene dan biarkan darah mengering dengan sendirinya atau bila perlu dibantu dengan lampu pengering. 4. Rambut dari wanita yang sedang hamil diambil dengan gunting stainless steel yang telah disterilkan agar tidak menimbulkan kontaminasi. 5. Pengambilan rambut sedapat mungkin yang mempunyai panjang > 5cm dan diambil dekat kulit kepala. 6. Rambut kemudian dicuci berturut-turut dengan memakai aceton , air , air , air , aceton , kemudian dikeringkan. 7. Timbang rambut yang telah kering sekitar 50 mg, lalu dibungkus dengan kertas

aluminium foil. 8. Lakukan irradiasi darah yang sudah kering ( dalam tabung polyethylene dan rambut

( dalam bungkus aluminium foil ) di dalam reaktor nuklir dengan fluks neutron 1011 neutron / cm2 / detik. 9. Siapkan detektor NaI(Tl) atau Ge(Li) atau Si(Li). 10. Analisis darah dan rambut yang di-irradiasi dengan spektrometri gamma untuk mendapatkan hasil kualitatif unsur kelumit yang terdapat pada darah dan rambut tersebut. 11. Kesimpulan asupan mineral pada janin dapat diambil dari hasil analisis darah dan rambut, apakah sesuai dengan hipotesis atau tidak. Catatan : a. Kalibrasi energi untuk spektrometri gamma memerlukan sumber standard yang cukup banyak b. Untuk analisis darah dapat dibandingkan ( cross check ) de ngan analisis darah konvensional menggunakan BGA ( Blood Gas Analysis ) c. Rambut yang dianalisis bisa dibuat bervariasi berdasarkan fungsi jauh / letak dari akar rambut. d. Darah dan rambut yang dianalisis bisa berdasarkan fungsi kehamilan prinsip analisis kualitatif spektrometri kalibrasi tenaga diperlukan untuk tujuan analisis kualitatif spektrometri . Setelah kalibrasi dilakukan berulan ulang dan didapatkan hasil yang mantap dan mempunyai ketelitian tinggi, maka dapat dilakukan pengukuran cuplikan pada kondisi alat yang tepat sama dengan kondisi kalibrasi. Dari grafik kalibrasi tenaga maka diperoleh persamaan Y = aX+b Dimana Y= tenaga puncak Tenaga sinar gamma yang dincarkan oleh suatu radionuklida merupakan sifat karakteristik dari radionuklida itu. Daftar tenaga berbagai sinar disebut tabel isotop.

Gambar puncak Co 60 yang diukur dengan detektor NaITl


9

BAB III PENUTUP

Pertumbuhan dan perkembangan bayi setelah lahir sangat dipengaruhi oleh keadaan bayi saat dalam kandungan ( Janin ). Pertumbuhan janin berkaitan erat dengan masalah gizi sang ibu. Oleh karena itu pengetahuan tentang pertumbuhan janin sangat penting dan perlu diketahui oleh setiap wanita yang mengingikan punya anak yang sehat dan dapat tumbuh dengan baik. Pada usia kandungan sampai dengan trimester pertama , makanan yang banyak mengandung mineral I, Ca, Fe, Zn dan P akan sangat baik bagi pertumbuhan Janin, karena mineral-mineral tersebut sangat dibutuhkan bagi pertumbuhan tulang dan pembentukan otak serta susunan syaraf yang mulai terbentuk. Proses pertumbuhan tulang dan pembentukan otak dan susunan syaraf pertama kali adalah dasar untuk pembentukan dan pertumbuhan. Atas dasar ini maka asupan mineral oleh janin sampai usia kandungan 4 bulan sangat penting artinya bagi pertumbuhan dan perkembangan janin. Selanjutnya, Untuk mengetahui asupan mineral pada janin dapat dilakukan secara tidak langsung dari ibunya, karena gizi dan jenis makanan apa yang dimakan oleh si ibu sebanding yang diasup Janin. Melalui proses metabolisme dalam tubuh dan selajutnya melalui proses osmosis dan difusi dalam darah, mineral-mineral akan menembus plasenta dan diteruskan ke Janin. Permasalahannya sekarang adalah bagaimana mengetahui kandungan mineral yang dikomsumsi oleh wanita sejak awal mengandung sampai dengan usia kandungan 4 ( empat ) bulan. Untuk mengatasi permasalahan ini maka dipakai analisis mineral yang terakumulasi dalam rambut dan darah untuk melihat asupan mineral dalam jangka waktu yang lama.

DAFTAR PUSTAKA 1. http://artikelduniawanita.com/kebutuhan-vitamin-dan-mineral-ibu-hamil.html 2. http://www.scribd.com/doc/25784926/Analisis-Kokain-Dalam-Rambut#download 3. http://duniaaskep.wordpress.com/2011/10/12/tindakan-bga-dan-analisa-gas-darah/ 4. http://drdjebrut.wordpress.com/2012/01/12/cara-mudah-membaca-analisa-gas-darah/ 5. http://frogdani.blogspot.com/2012/04/v-behaviorurldefaultvmlo_14.html 6. http://www.cybertokoh.com/index.php?option=com_content&task=view&id=1527&Ite mid=90

10

Lampiran 1. Tabel 1 waktu iradiasi unsur

Nuklida Fe-52 Fe-52 Fe-52 Fe-52 Fe-55 Fe-59 Fe-59 Fe-59 Fe-59 Fe-60 Ca-45 Ca-47 Ca-47 Ca-47 Ca-47 Zn-62 Zn-62 Zn-62 Zn-62 Zn-65 Zn-65 Zn-65 Zn-69 Zn-69 Zn-71 Zn-71 Zn-71 Zn-71 Zn-72 Zn-72 Zn-72 Zn-72 I-120 I-120 I-120 I-120 I-121 I-121 I-121 I-121

Unsur besi besi besi besi besi besi besi besi besi besi kalsium kalsium kalsium kalsium kalsium seng seng seng seng seng seng seng seng seng seng seng seng seng seng seng seng seng yodium yodium yodium yodium yodium yodium yodium yodium

Waktu paruh 8.275 8.275 8.275 8.275 2.73 44.503 44.503 44.503 44.503 1500000 162.61 4.536 4.536 4.536 4.536 9.186 9.186 9.186 9.186 244.26 244.26 244.26 13.76 13.76 3.96 3.96 3.96 3.96 46.5 46.5 46.5 46.5 81 81 81 81 2.12 2.12 2.12 2.12

satuan waktu jam jam jam jam tahun hari hari hari hari tahun hari hari hari hari hari jam jam jam jam hari hari hari jam jam jam jam jam jam jam jam jam jam menit menit menit menit jam jam jam jam

Intensitas 99.2000% 1.6430% 0.0950% 0.2110% 0.0000% 1.0200% 3.0800% 56.5000% 43.2000% 1.9800% 0.0003% 6.2000% 0.1910% 6.2000% 71.0000% 25.5000% 14.8000% 15.3000% 26.0000% 0.0030% 0.0030% 50.6000% 94.7700% 0.0330% 93.0000% 62.0000% 28.4000% 57.0000% 8.3000% 2.3200% 83.0000% 9.3700% 73.0000% 5.8000% 9.1000% 11.2000% 84.0000% 1.0200% 6.0700% 1.4700%

Energi 168.688 377.748 1039.928 1727.57 125.95 142.652 192.349 1099.251 1291.596 58.603 12.4 489.23 767.1 807.86 1297.09 40.84 507.6 548.35 596.56 344.95 770.6 1115.546 438.63 574.17 386.28 487.38 511.56 620.18 16.4 103.14 145.04 191.96 560.44 601.11 640.85 1523 212.189 475.28 532.08 598.74

Satuan energi KeV KeV KeV KeV KeV KeV KeV KeV KeV KeV KeV KeV KeV KeV KeV KeV KeV KeV KeV KeV KeV KeV KeV KeV KeV KeV KeV KeV KeV KeV KeV KeV KeV KeV KeV KeV KeV KeV KeV KeV

11

Nuklida I-122 I-122 I-122 I-122 I-123 I-123 I-123 I-123 I-124 I-124 I-124 I-124 I-125 I-126 I-126 I-126 I-126 I-126 I-126 I-126 I-129 I-130 I-130 I-130 I-130 I-131 I-131 I-131 I-131 I-132 I-132 I-132 I-132 I-132 I-132 I-132 I-132 I-132 I-132 I-133 I-133 I-133 I-133

Unsur yodium yodium yodium yodium yodium yodium yodium yodium yodium yodium yodium yodium yodium yodium yodium yodium yodium yodium yodium yodium yodium yodium yodium yodium yodium yodium yodium yodium yodium yodium yodium yodium yodium yodium yodium yodium yodium yodium yodium yodium yodium yodium yodium

Waktu paruh 3.63 3.63 3.63 3.63 13.27 13.27 13.27 13.27 4.176 4.176 4.176 4.176 59.408 13.11 13.11 13.11 13.11 13.11 13.11 13.11 1.6E+07 12.36 12.36 12.36 12.36 8.0207 8.0207 8.0207 8.0207 1.387 1.387 1.387 2.295 1.387 1.387 1.387 2.295 2.295 2.295 20.8 20.8 20.8 20.8

satuan waktu menit menit menit menit jam jam jam jam hari hari hari hari hari hari hari hari hari hari hari hari tahun jam jam jam jam hari hari hari hari jam jam jam jam jam jam jam jam jam jam jam jam jam jam

Intensitas 18.0000% 0.7960% 1.3550% 1.3270% 83.0000% 0.4280% 1.3900% 0.3820% 63.0000% 10.3500% 3.1300% 10.8800% 6.6800% 34.1000% 2.8500% 33.1000% 4.1600% 0.7540% 0.2950% 0.0046% 7.5100% 34.2000% 99.0000% 96.0000% 82.0000% 2.6200% 6.1400% 81.7000% 7.1700% 3.7200% 8.8000% 16.0000% 14.0000% 1.4700% 2.5000% 99.0000% 75.6000% 17.6000% 1.8300% 87.0000% 4.5100% 2.3500%

Energi 564.119 683.647 692.794 793.278 158.97 440.02 528.96 538.54 602.729 722.786 1509.47 1690.983 35.4919 388.633 491.243 666.331 753.819 879.876 1420.17 2045.17 39.578 418.01 536.09 668.54 739.48 80.185 284.305 364.489 636.989 22 98 173.7 522.65 600.1 610 614 667.718 772.6 954.55 510.53 529.872 875.329 1298.223

Satuan energi KeV KeV KeV KeV KeV KeV KeV KeV KeV KeV KeV KeV KeV KeV KeV KeV KeV KeV KeV KeV KeV KeV KeV KeV KeV KeV KeV KeV KeV KeV KeV KeV KeV KeV KeV KeV KeV KeV KeV KeV KeV KeV KeV

12

Nuklida I-135 I-135 I-135 I-135

Unsur yodium yodium yodium yodium

Waktu paruh 6.57 6.57 6.57 6.57

satuan waktu jam jam jam jam

Intensitas 22.7400% 28.9000% 8.7300% 9.6200%

Energi 1131.511 1260.409 1457.56 1678.027

Satuan energi KeV KeV KeV KeV

Tabel 2 Klasifikasi Mineral Berdasarkan Jumlah Yang Diperlukan Oleh Tubuh KELAS ELEMEN % BERAT TUBUH JUMLAH DALAM TUBUH 1,5 2,2 1,02 kg 0,8 1,2 0,68 kg 0,35 0,27 kg 0,25 0,20 kg 0,15 0,15 0,05 0,004 0,002 0,0003 0,0002 0,00015 0,00004 0,0002 0,00003 0,00003 0,00045 0,00023

Elemen makro (> 0,005 % berat tubuh)

Elemen Mikro (< 0,005 % berat tubuh)

Kalsium (Ca) Fosfor (P) Kalium (K) Belerang/ Sulfur (S) Natrium (Na) Klor (Cl) Magnesium (Mg) Zat besi (Fe) Seng (Zn) Selenium (Se) Mangan (Mn) Tembaga (Cu) Iodium (I) Molibdenum (Mo) Kobalt (Co) Kromium (Cr) Silikon (Si) Vanadium (Va) Nikel (Ni) Arsen (As)

0,14 kg 0,025 kg 4,5 g 1,9 g 0,013 g 0,016 g 0,125 g 0,015 g

13

Anda mungkin juga menyukai