Benign prostatic hyperplasia (BPH) juga dikenal sebagai benign prostatic hypertrophy (secara teknis keliru), jinak pembesaran

prostat (BEP), dan adenofibromyomatous hiperplasia, mengacu pada peningkatan ukuran prostat dalam setengah baya dan laki-laki tua. To be accurate, the process is one of hyperplasia rather than hypertrophy , but the nomenclature is often interchangeable, even amongst urologists (see Textbook of Benign Prostatic Hyperplasia , Roehrborn CG et al. 2002, Chapter 6 "The Pathology of Benign Prostatic Hyperplasia, Bostwick DG). It is characterized by hyperplasia of prostatic stromal and epithelial cells, resulting in the formation of large, fairly discrete nodules in the periurethral region of the prostate. When sufficiently large, the nodules compress the urethral canal to cause partial, or sometimes virtually complete, obstruction of the urethra, which interferes the normal flow of urine . It leads to symptoms of urinary hesitancy, frequent urination , dysuria (painful urination), increased risk of urinary tract infections , and urinary retention . Although prostate specific antigen levels may be elevated in these patients because of increased organ volume and inflammation due to urinary tract infections, BPH is not considered to be a premalignant lesion . Akurat, proses adalah salah satu hiperplasia daripada hipertrofi, namun tata-nama, sering kali saling dipertukarkan, bahkan di antara urolog (lihat Textbook of Benign prostatic hyperplasia, Roehrborn CG et al. 2002, Bab 6 "The Pathology of Benign prostatic hyperplasia, Bostwick DG). Hal ini ditandai oleh prostat hiperplasia stroma dan epitel sel, sehingga pembentukan besar, cukup diskrit nodul di daerah periurethral prostat. Ketika cukup besar, nodul menekan uretra menyebabkan sebagian kanal, atau kadang-kadang hampir lengkap, obstruksi dari uretra, yang dapat menghambat aliran normal urin. Ini mengakibatkan gejala kencing keraguan, sering buang air kecil, disuria (nyeri buang air kecil), peningkatan risiko infeksi saluran kemih, dan retensi urin. Walaupun antigen spesifik prostat mungkin tingkat meningkat pada pasien ini karena meningkatnya volume organ dan peradangan karena infeksi saluran kemih, BPH tidak dianggap sebagai suatu premalignant lesi. Adenomatous prostatic growth is believed to begin at approximately age 30 years. Adenomatosa pertumbuhan prostat diyakini mulai sekitar usia 30 tahun. An estimated 50% of men have histologic evidence of BPH by age 50 years and 75% by age 80 years. Diperkirakan 50% dari laki-laki telah histologis bukti BPH pada usia 50 tahun dan 75% pada usia 80 tahun. In 40-50% of these patients, BPH becomes clinically significant. [ 1 ] Pada 40-50% dari pasien tersebut, BPH menjadi klinis signifikan. [1

Tanda dan gejala

Benign prostatic hyperplasia symptoms are classified as storage or voiding. Benign prostatic hyperplasia gejala diklasifikasikan sebagai penyimpanan atau void. Storage symptoms include urinary frequency, urgency (compelling need to void that cannot be deferred), urgency incontinence, and voiding at night (nocturia). Penyimpanan termasuk gejala sering buang air kecil, urgensi (kebutuhan mendesak untuk kehampaan yang tidak dapat ditangguhkan), urgensi inkontinensia, dan buang air kecil pada malam hari (nokturia). Voiding symptoms include weak urinary stream, hesitancy (needing to wait for the stream to begin), intermittency (when the stream starts and stops intermittently), straining to void, and dribbling. Void gejala termasuk aliran kencing lemah, ragu-ragu (perlu untuk menunggu sungai untuk mulai), intermittency (ketika sungai mulai dan berhenti sebentar-sebentar), berusaha void,

dan menggiring bola. Pain and dysuria (burning sensation in the urethra) are usually not present. Nyeri dan disuria (rasa panas di uretra) biasanya tidak hadir. These storage and voiding symptoms are evaluated using the International Prostate Symptom Score (IPSS) questionnaire, designed to assess the severity of BPH. [ 2 ] Ini gejala berkemih penyimpanan dan dievaluasi menggunakan International Prostate Symptom Score (IPSS) kuesioner, yang dirancang untuk menilai keparahan BPH. [2] BPH can be a progressive disease , especially if left untreated. BPH dapat menjadi progresif penyakit, terutama jika tidak diobati. Incomplete voiding results in stasis of bacteria in the bladder residue and an increased risk of urinary tract infection . Void lengkap hasil dalam stasis dari bakteri dalam kandung kemih residu dan peningkatan risiko infeksi saluran kemih. Urinary bladder stones are formed from the crystallization of salts in the residual urine. Urinary retention , termed acute or chronic , is another form of progression. Kencing batu kandung kemih yang terbentuk dari kristalisasi dari garam dalam urin residual. Retensi urin, disebut akut atau kronik, adalah bentuk lain dari kemajuan. Acute urinary retention is the inability to void, while in chronic urinary retention the residual urinary volume gradually increases, and the bladder distends. Retensi urin akut adalah ketidakmampuan untuk void, sedangkan di kencing kronis retensi urin residual volume secara bertahap meningkat, dan mengalami distensi kandung kemih. Some patients that suffer from chronic urinary retention may eventually progress to renal failure, a condition termed obstructive uropathy . Beberapa pasien yang menderita kronis retensi urin mungkin akhirnya berkembang menjadi gagal ginjal, suatu kondisi yang disebut uropathy obstruktif.

Penyebab
Androgens ( testosterone and related hormones ) are considered to play a permissive role in BPH by most experts. Androgen (testosteron dan berhubungan dengan hormon) dianggap memainkan peran pada BPH permisif oleh sebagian besar ahli. This means that androgens have to be present for BPH to occur, but do not necessarily directly cause the condition. Ini berarti bahwa androgen harus hadir untuk BPH terjadi, tetapi tidak selalu secara langsung menyebabkan kondisi. This is supported by the fact that castrated boys do not develop BPH when they age. Hal ini didukung oleh fakta bahwa dikebiri anak laki-laki tidak berkembang BPH ketika mereka usia. On the other hand, administering exogenous testosterone is not associated with a significant increase in the risk of BPH symptoms. Dihydrotestosterone (DHT), a metabolite of testosterone, is a critical mediator of prostatic growth. Di sisi lain, pemberian testosteron eksogen tidak terkait dengan peningkatan yang signifikan pada risiko gejala BPH. Dihidrotestosteron (DHT), suatu metabolit testosteron, adalah mediator kritis pertumbuhan prostat. DHT is synthesized in the prostate from circulating testosterone by the action of the enzyme 5-reductase, type 2. DHT disintesis dalam prostat dari beredar testosteron oleh tindakan enzim 5-reduktase, ketik 2. This enzyme is localized principally in the stromal cells ; hence, those cells are the main site for the synthesis of DHT. Enzim ini terlokalisasi terutama di sel-sel stroma; karena itu, sel-sel tersebut situs utama untuk sintesis DHT. DHT can act in an autocrine fashion on the stromal cells or in paracrine fashion by diffusing into nearby epithelial cells . DHT dapat bertindak dalam sebuah autokrin mode pada sel stroma atau dalam parakrin fashion by menyebar ke dekat sel epitel. In both of these cell types, DHT binds to

nuclear androgen receptors and signals the transcription of growth factors that are mitogenic to the epithelial and stromal cells. Dalam kedua tipe sel ini, DHT nuklir mengikat reseptor androgen dan sinyal yang transkripsi dari faktor pertumbuhan yang mitogenic ke sel-sel epitel dan stroma. DHT is 10 times more potent than testosterone because it dissociates from the androgen receptor more slowly. DHT adalah 10 kali lebih kuat dibandingkan testosteron karena berdisosiasi dari reseptor androgen lebih lambat. The importance of DHT in causing nodular hyperplasia is supported by clinical observations in which an inhibitor of 5-reductase is given to men with this condition. Pentingnya DHT dalam menyebabkan nodular hiperplasia ini didukung oleh pengamatan klinis di mana suatu inhibitor dari 5-reduktase diberikan kepada laki-laki dengan kondisi ini. Therapy with 5-reductase inhibitor markedly reduces the DHT content of the prostate and, in turn, reduces prostate volume and, in many cases, BPH symptoms. Terapi dengan inhibitor reduktase 5-nyata mengurangi isi DHT prostat dan, pada gilirannya, mengurangi volume prostat dan, dalam banyak kasus, gejala BPH. There is growing evidence that estrogens play a role in the etiology of BPH [ citation needed ] . Ada semakin banyak bukti bahwa estrogen memainkan peran dalam etiologi dari BPH [rujukan?]. This is based on the fact that BPH occurs when men have, in general, elevated estrogen levels and relatively reduced free testosterone levels, and when prostate tissue becomes more sensitive to estrogens and less responsive to DHT. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa BPH terjadi ketika laki-laki memiliki, secara umum, tingkat estrogen meningkat dan relatif mengurangi kadar testosteron bebas, dan ketika jaringan prostat menjadi lebih sensitif terhadap estrogen dan kurang responsif terhadap DHT. Cells taken from the prostates of men that have BPH have been shown to grow in response to high estradiol levels with low androgens present. Sel prostat diambil dari laki-laki yang telah BPH telah ditunjukkan untuk tumbuh sebagai respons terhadap tinggi estradiol androgen tingkat rendah hadir. Estrogens may render cells more susceptible to the action of DHT. Estrogen dapat membuat sel-sel lebih rentan terhadap tindakan DHT. On a microscopic level, BPH can be seen in the vast majority of men as they age, in particular over the age of 70 years, around the world. Pada tingkat mikroskopis, BPH dapat dilihat pada sebagian besar laki-laki sebagai usia mereka, khususnya di atas usia 70 tahun, di seluruh dunia. However, rates of clinically significant, symptomatic BPH vary dramatically depending on lifestyle. Namun, tingkat signifikan secara klinis, gejala BPH sangat bervariasi tergantung pada gaya hidup. Men that lead a western lifestyle have a much higher incidence of symptomatic BPH than men that lead a traditional or rural lifestyle. Pria yang memimpin sebuah gaya hidup barat memiliki insiden lebih tinggi dari gejala BPH daripada laki-laki yang memimpin sebuah gaya hidup tradisional atau pedesaan. This is confirmed by research in China showing that men in rural areas have very low rates of clinical BPH, while men living in cities adopting a western lifestyle have a skyrocketing incidence of this condition, though it is still below rates seen in the West. Hal ini diperkuat oleh penelitian di Cina menunjukkan bahwa laki-laki di daerah pedesaan memiliki tingkat yang sangat rendah BPH klinis, sedangkan laki-laki yang tinggal di kota mengadopsi gaya hidup barat memiliki insiden meroket kondisi ini, walaupun masih di bawah tingkat dilihat di Barat. Much work remains to be done to completely clarify the causes of BPH. Banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk benar-benar menjelaskan penyebab BPH.

))

[ edit ] Diagnosis [Sunting] Diagnosis

Microscopic examination of different types of prostate tissues (stained with immunohistochemical techniques): A. Normal (non-neoplastic) prostatic tissue (NNT). Pemeriksaan mikroskopis dari berbagai jenis jaringan prostat (ternoda dengan imunohistokimia teknik): A. Normal (non-neoplastik) jaringan prostat (nnt). B. Benign prostatic hyperplasia . B. Benign prostatic hyperplasia. C. High-grade prostatic intraepithelial neoplasia (PIN). C. High-grade prostatic intraepithelial neoplasia (PIN). D. Prostatic adenocarcinoma (PCA). D. prostat adenokarsinoma (PCA).

Prostate with a large median lobe bulging upwards. Prostat dengan rata-rata besar lobus menggembung ke atas. A metal instrument is placed in the urethra (which passes through the prostate). Sebuah instrumen logam ditempatkan di uretra (yang melewati prostat). This specimen was almost 7 centimeters long with a volume of about 60 cubic centimetres on transrectal ultrasound and was removed during a Hryntschak procedure or transvesical prostatectomy (removal of the prostate through the bladder) for benign prostatic hyperplasia . Spesimen ini hampir 7 cm panjang dengan volume sekitar

60 sentimeter kubik di transrektal USG dan dipindahkan selama prosedur Hryntschak atau transvesical prostatektomi (pengangkatan prostat melalui kandung kemih) untuk benign prostatic hyperplasia.

Rectal examination ( palpation of the prostate through the rectum ) may reveal a markedly enlarged prostate, usually affecting the middle lobe. Pemeriksaan rektal (palpasi prostat melalui dubur) dapat mengungkapkan kentara pembesaran prostat, biasanya mempengaruhi lobus tengah. Often, blood tests are performed to rule out prostatic malignancy: Elevated prostate specific antigen (PSA) levels needs further investigations such as reinterpretation of PSA results, in terms of PSA density and PSA free percentage, rectal examination and transrectal ultrasonography . Sering kali, tes darah dilakukan untuk menyingkirkan keganasan prostat: Peningkatan prostate specific antigen (PSA) kebutuhan tingkat penyelidikan lebih lanjut seperti reinterpretasi dari hasil PSA, dalam hal kepadatan dan PSA PSA persentase gratis, dubur transrektal pemeriksaan dan USG. These combined measures can provide early cancer detection. Ukuran gabungan ini dapat memberikan deteksi dini kanker. Ultrasound examination of the testicles, prostate, and kidneys is often performed, again to rule out malignancy and hydronephrosis . USG pemeriksaan testis, prostat, dan ginjal sering dilakukan, sekali lagi untuk menyingkirkan keganasan dan hidronefrosis. Screening and diagnostic procedures for BPH are similar to those used for prostate cancer . Penyaringan dan prosedur diagnostik untuk BPH serupa dengan yang digunakan untuk kanker prostat. Some signs to look for include [ 3 ] : Beberapa tanda-tanda untuk mencari mencakup [3]:

Weak urinary stream Aliran kencing lemah Prolonged emptying of the bladder Berkepanjangan pengosongan kandung kemih Abdominal straining Perut tegang Hesitancy Keraguan Irregular need to urinate Teratur perlu buang air kecil Incomplete bladder emptying Pengosongan kandung kemih tidak lengkap Post-urination dribble Post-buang air kecil menggiring bola Irritation during urination Iritasi pada saat buang air kecil Frequent urination Sering buang air kecil Nocturia (need to urinate during the night) Nokturia (perlu buang air kecil pada malam hari) Urgency Urgensi Incontinence (involuntary leakage of urine) Inkontinensia (disengaja kebocoran urin) Bladder pain Kandung kemih sakit Dysuria (painful urination) Disuria (nyeri buang air kecil) Problems in ejaculation Permasalahan dalam ejakulasi

[ edit ] Management [Sunting] Manajemen

[ edit ] Lifestyle [Sunting] Hidup

Patients should decrease fluid intake before bedtime, moderate the consumption of alcohol and caffeine-containing products, and follow timed voiding schedules. Pasien harus mengurangi

asupan cairan sebelum tidur, sedang konsumsi alkohol dan produk-produk yang mengandung kafein, dan mengikuti jadwal waktunya buang air kecil.
[ edit ] Medications [Sunting] Pengobatan

The two main medications for management of BPH are alpha blockers and 5-reductase inhibitors . Dua obat utama untuk pengelolaan BPH adalah alfa blocker dan 5-reduktase inhibitor. Alpha blockers (technically 1 - adrenergic receptor antagonists ) are the most common choice for initial therapy in the USA [ 4 ] [ 5 ] and Europe. [ 6 ] Alpha blockers used for BPH include doxazosin , [ 7 ] terazosin , alfuzosin , [ 8 ] [ 9 ] tamsulosin , and silodosin . Alpha bloker (secara teknis 1 - adrenergik reseptor antagonis) adalah pilihan yang paling umum untuk terapi awal di USA [4] [5] dan Eropa. [6] Alpha blocker digunakan untuk BPH termasuk doxazosin, [7] terazosin, alfuzosin, [ 8] [9] tamsulosin, dan silodosin. All five are equally effective but have slightly different side effect profiles. [ 10 ] The older drugs phenoxybenzamine and prazosin are not recommended. [ 11 ] Alpha blockers relax smooth muscle in the prostate and the bladder neck, thus decreasing the blockage of urine flow. Semua lima sama-sama efektif tetapi memiliki sedikit berbeda profil efek samping. [10] obat-obatan yang lebih tua phenoxybenzamine dan prazosin tidak dianjurkan. [11] Alpha blocker bersantai di otot polos prostat dan leher kandung kemih, sehingga mengurangi penyumbatan aliran urin. Common side effects of alpha blockers include orthostatic hypotension , ejaculation changes, nasal congestion, and asthenia . Umum efek samping dari alpha blockers termasuk hipotensi ortostatik, ejakulasi perubahan, hidung, dan asthenia. The 5-reductase inhibitors finasteride [ 12 ] and dutasteride [ 13 ] are another treatment option. The 5-reduktase inhibitor finasteride [12] dan dutasteride [13] adalah pilihan pengobatan lain. These medications inhibit 5a-reductase , which in turn inhibits production of DHT , a hormone responsible for enlarging the prostate. Obat-obat ini menghambat 5a-reduktase, yang pada gilirannya menghambat produksi DHT, hormon yang bertanggung jawab untuk memperbesar prostat. Effects may take longer to appear than alpha blockers, but they persist for many years. [ 14 ] When used together with alpha blockers, a reduction of BPH progression to acute urinary retention and surgery has been noted in patients with larger prostates. [ 15 ] Side effects include decreased libido and ejaculatory or erectile dysfunction. [ 12 ] Efek mungkin memakan waktu lebih lama untuk muncul dari alpha blockers, tetapi mereka bertahan selama bertahun-tahun. [14] Ketika digunakan bersama dengan alpha blockers, pengurangan BPH pengembangan menjadi retensi urin akut dan operasi telah dicatat pada pasien dengan prostat lebih besar. [15] Efek samping termasuk penurunan libido dan ejakulasi atau disfungsi ereksi. [12] Antimuscarinics such as tolterodine may also be used, especially in combination with alpha blockers. [ 16 ] They act by decreasing acetylcholine effects on the smooth muscle of the bladder , thus helping control symptoms of an overactive bladder . Antimuscarinics seperti tolterodine juga dapat digunakan, terutama dalam kombinasi dengan alpha blockers. [16] Mereka bertindak dengan mengurangi asetilkolin efek pada otot polos dari kandung kemih, sehingga membantu mengendalikan gejala dari kandung kemih terlalu aktif.

Sildenafil citrate shows some symptomatic relief, suggesting a possible common etiology with erectile dysfunction . [ 17 ] Sildenafil citrate menunjukkan beberapa gejala-gejala, yang menunjukkan kemungkinan etiologi umum dengan disfungsi ereksi. [17]
[ edit ] Herbal remedies [Sunting] Herbal remedies

People often seek herbal remedies for BPH. [ 18 ] Several are approved in European countries, but none in the USA. Saw palmetto extract from Serenoa repens is one of the most extensively studied. Orang sering mencari obat herbal untuk BPH. [18] Beberapa disetujui di negara-negara Eropa, tetapi tidak ada di Amerika Serikat. Saw palmetto ekstrak dari Serenoa repens adalah salah satu yang paling ekstensif dipelajari. It showed promise in early studies, [ 19 ] though later trials of higher methodological quality indicated no difference from placebo. [ 20 ] [ 21 ] [ 22 ] Hal ini menunjukkan janji pada awal studi, [19] meskipun kemudian pengadilan yang lebih tinggi menunjukkan kualitas metodologi ada perbedaan dari plasebo. [20] [21] [22] Other herbal medicines that have research support in systematic reviews include beta-sitosterol [ 23 ] from Hypoxis rooperi (African star grass) and pygeum (extracted from the bark of Prunus africana ), [ 24 ] while there is less substantial support for the efficacy of pumpkin seed ( Cucurbita pepo ) and stinging nettle ( Urtica dioica ) root. [ 25 ] Cernilton , from rye grass pollen ( Secale cereale ) has also shown symptomatic relief. [ 26 ] [ 27 ] Obat-obatan herbal lainnya yang memiliki dukungan penelitian dalam tinjauan sistematis termasuk beta-sitosterol [23] dari Hypoxis rooperi (bintang Afrika rumput) dan pygeum (diekstrak dari kulit Prunus africana), [24] sementara ada kurang mendapatkan dukungan bagi kemanjuran biji labu (Cucurbita pepo) dan jelatang (Urtica dioica) root. [25] Cernilton, dari rumput rye serbuk sari (Secale cereale) juga menunjukkan gejala-gejala. [26] [27]
[ edit ] Minimally invasive therapies [Sunting] minimal invasif terapi

While medication is often prescribed as the first treatment option, there are many patients who do not achieve success with this line of treatment. Sementara obat-obatan sering diresepkan sebagai pilihan perawatan pertama, ada banyak pasien yang tidak mencapai kesuksesan dengan baris ini pengobatan. Those patients may not achieve sustained improvement in symptoms or they may stop taking the medication because of side-effects. [ 28 ] There are options for treatment in a urologist's office before proceeding to surgery. Pasien mungkin tidak mencapai perbaikan yang berkelanjutan gejala atau mereka dapat berhenti minum obat karena efek samping. [28] Ada beberapa pilihan untuk perawatan di kantor urolog sebelum melanjutkan untuk operasi. The two most common types of office-based therapies are Transurethral microwave thermotherapy (TUMT) and TransUrethral Needle Ablation (TUNA). Dua jenis paling umum kantor terapi berbasis Transurethral microwave thermotherapy (TUMT) dan TransUrethral Needle Ablation (TUNA). Both of these procedures rely on delivering enough energy to create sufficient heat to cause cell death (necrosis) in the prostate. Kedua prosedur ini bergantung pada memberikan energi yang cukup untuk menciptakan panas yang cukup untuk menyebabkan kematian sel (nekrosis) dalam prostat. The goal of the therapies is to cause enough necrosis so that, when the dead tissue is reabsorbed by the body, the prostate shrinks, relieving the obstruction of the urethra. Tujuan dari terapi adalah cukup menyebabkan nekrosis sehingga, ketika jaringan yang mati diserap oleh tubuh, prostat menyusut, menghilangkan sumbatan uretra. These procedures

are typically performed with local anesthesia, and the patient returns home the same day. Prosedur ini biasanya dilakukan dengan anestesi lokal, dan pasien pulang ke rumah pada hari yang sama. Some urologists have studied and published long-term data on the outcomes of these procedures, with data out to five years. Beberapa urolog telah mempelajari dan diterbitkan jangka panjang data tentang hasil-hasil dari prosedur ini, dengan data yang keluar untuk lima tahun. The most recent American Urological Association (AUA) Guidelines for the Treatment of BPH in 2003 lists minimally invasive therapies including TUMT and TUNA as acceptable alternatives for certain patients with BPH. [ 29 ] Terbaru American Urological Association (Aua) Pedoman untuk Pengobatan BPH tahun 2003 daftar terapi invasif minimal termasuk TUMT dan TUNA sebagai alternatif yang bisa diterima untuk beberapa pasien dengan BPH. [29] Transuretheral microwave therapy (TUMT) was originally approved by the FDA in 1996, with the first generation system by EDAP Technomed. Microwave Transuretheral terapi (TUMT) pada awalnya disetujui oleh FDA pada tahun 1996, dengan sistem generasi pertama oleh EDAP Technomed. Since 1996, other companies have received FDA approval for TUMT devices, including Urologix, Dornier, Thermatrix, Celsion, and Prostalund. Sejak 1996, perusahaan lain telah menerima persetujuan FDA untuk TUMT perangkat, termasuk Urologix, Dornier, Thermatrix, Celsion, dan Prostalund. Multiple clinical studies have been published on TUMT. Beberapa studi klinis telah diterbitkan pada TUMT. The general principle underlying all the devices is that a microwave antenna that resides in a urethral catheter is placed in the intraprostatic area of the urethra. Prinsip umum yang mendasari semua perangkat adalah bahwa antena microwave yang berada dalam sebuah kateter uretra ditempatkan di daerah intraprostatic uretra. The catheter is connected to a control box outside of the patient's body and is energized to emit microwave radiation into the prostate to heat the tissue and cause necrosis. Kateter terhubung ke kotak kontrol di luar tubuh pasien dan energi untuk memancarkan radiasi gelombang mikro ke prostat untuk memanaskan jaringan dan menyebabkan nekrosis. It is a onetime treatment that takes approximately 30 minutes to 1 hour, depending on the system used. Ini adalah satu kali perawatan yang memerlukan waktu sekitar 30 menit sampai 1 jam, tergantung pada sistem yang digunakan. It takes approximately 4 to 6 weeks for the damaged tissue to be reabsorbed into the patient's body. Dibutuhkan sekitar 4 sampai 6 minggu untuk jaringan yang rusak akan diserap ke dalam tubuh pasien. Some of the devices incorporate circulating coolant through the treatment area with the intent of preserving the urethra while the microwave energy heats the prostatic tissue surrounding the urethra. Beberapa perangkat yang beredar menggabungkan pengobatan coolant melalui wilayah dengan maksud melestarikan uretra sementara energi gelombang mikro memanaskan jaringan prostat yang mengelilingi uretra. Transuretheral needle ablation (TUNA) operates with a different type of energy, radio frequency (RF) energy, but is designed along the same premise as TUMT devices, that the heat the device generates will cause necrosis of the prostatic tissue and shrink the prostate. Jarum Transuretheral ablation (TUNA) akan beroperasi sesuai dengan jenis energi yang berbeda, frekuensi radio (RF) energi, tetapi dirancang sepanjang premis yang sama sebagai perangkat TUMT, bahwa perangkat menghasilkan panas akan menyebabkan nekrosis dari jaringan prostat dan mengecilkan prostat. The TUNA device is inserted into the urethra using a rigid scope much like a cystoscope. Perangkat yang TUNA dimasukkan ke dalam uretra menggunakan lingkup kaku seperti sebuah cystoscope. The energy is delivered into the prostate using two needles that emerge from the sides of the device, through the urethral wall and into the prostate. Energi diserahkan ke prostat

menggunakan dua jarum yang muncul dari sisi perangkat, melalui dinding uretra dan masuk ke prostat. The needle-based ablation devices are very effective at heating a localized area to a high enough temperature to cause necrosis. Jarum berbasis perangkat ablasi sangat efektif dalam memanaskan area lokal untuk suhu yang cukup tinggi menyebabkan nekrosis. The treatment is typically performed in one session, but may require multiple sticks of the needles depending on the size of the prostate. Perawatan biasanya dilakukan dalam satu sesi, tapi mungkin membutuhkan beberapa batang jarum tergantung pada ukuran prostat.
[ edit ] Surgery [Sunting] Bedah

If medical treatment fails, and the patient elects not to try office-based therapies or the physician determines the patient is a better candidate for transurethral resection of prostate (TURP), surgery may need to be performed. Jika perawatan medis gagal, dan pasien tidak memilih untuk mencoba terapi berbasis kantor atau dokter menentukan pasien adalah kandidat yang lebih baik untuk transurethral reseksi prostat (TURP), pembedahan mungkin perlu dilakukan. In general, TURP is still considered the Gold Standard of prostate interventions for patients that require a procedure. Secara umum, TURP masih dianggap Standar Emas prostat intervensi untuk pasien yang memerlukan prosedur. This involves removing (part of) the prostate through the urethra . Ini melibatkan menghilangkan (bagian dari) prostat melalui uretra. There are also a number of new methods for reducing the size of an enlarged prostate, some of which have not been around long enough to fully establish their safety or side-effects. Ada juga sejumlah metode baru untuk mengurangi ukuran pembesaran prostat, beberapa di antaranya belum cukup lama untuk benarbenar mendirikan keselamatan atau efek samping. These include various methods to destroy or remove part of the excess tissue while trying to avoid damaging what remains. Ini mencakup berbagai metode untuk menghancurkan atau menghapus bagian dari jaringan kelebihan ketika mencoba untuk menghindari kerusakan apa yang tersisa. Transurethral electrovaporization of the prostate (TVP), laser TURP, visual laser ablation (VLAP), ethanol injection, and others are studied as alternatives. Transurethral electrovaporization prostat (TVP), laser TURP, visual laser ablasi (VLAP), injeksi etanol, dan lain-lain dipelajari sebagai alternatif. Newer techniques involving lasers in urology have emerged in the last 510 years, starting with the VLAP technique involving the Nd:YAG laser with contact on the prostatic tissue. Melibatkan teknik-teknik baru laser di urologi telah muncul dalam 5-10 tahun terakhir, dimulai dengan melibatkan teknik VLAP Nd: Yag laser dengan kontak pada jaringan prostat. A similar technology called Photoselective Vaporization of the Prostate (PVP) with the GreenLight (KTP) laser have emerged very recently. Sebuah teknologi yang disebut Photoselective serupa penguapan dari Prostate (PVP) dengan GreenLight (KTP) laser telah muncul baru-baru ini. This procedure involves a high-power 80-Watt KTP laser with a 550-micrometre laser fiber inserted into the prostate. Prosedur ini melibatkan daya tinggi 80-Watt KTP laser dengan 550-serat laser micrometre dimasukkan ke dalam prostat. This fiber has an internal reflection with a 70-degree deflecting angle. Serat ini memiliki refleksi internal dengan mengalihkan 70-derajat sudut. It is used to vaporize the tissue to the prostatic capsule. Hal ini digunakan untuk menguapkan jaringan ke kapsul prostat. KTP lasers target haemoglobin as the chromophore and typically have a penetration depth of 2.0 mm (four times deeper than holmium). KTP laser target hemoglobin sebagai Kromofor dan biasanya memiliki kedalaman penetrasi 2,0 mm (empat kali lebih dalam daripada holmium).

Another procedure termed Holmium Laser Ablation of the Prostate (HoLAP) has also been gaining acceptance around the world. Prosedur lain disebut Holmium Laser Ablation dari Prostate (HoLAP) juga telah memperoleh penerimaan di seluruh dunia. Like KTP, the delivery device for HoLAP procedures is a 550 um disposable side-firing fiber that directs the beam from a high-power 100-Watt laser at a 70-degree angle from the fiber axis. Seperti KTP, perangkat untuk pengiriman prosedur adalah HoLAP um 550 sekali pakai penembakan samping serat yang mengarahkan balok dari kekuatan tinggi 100-Watt laser pada sudut 70 derajat dari sumbu serat. The holmium wavelength is 2,140 nm, which falls within the infrared portion of the spectrum and is invisible to the naked eye. Panjang gelombang yang holmium adalah 2.140 nm, yang jatuh dalam bagian inframerah spektrum dan tidak terlihat dengan mata telanjang. Whereas KTP relies on haemoglobin as a chromophore, water within the target tissue is the chromophore for Holmium lasers. Sedangkan hemoglobin mengandalkan KTP sebagai Kromofor, air dalam jaringan target adalah untuk Holmium Kromofor laser. The penetration depth of Holmium lasers is <0.5 mm, avoiding complications associated with tissue necrosis often found with the deeper penetration and lower peak powers of KTP. Kedalaman penetrasi laser Holmium adalah <0,5 mm, menghindari komplikasi yang terkait dengan nekrosis jaringan sering ditemukan dengan penetrasi yang lebih dalam dan lebih rendah kekuatan puncak KTP. HoLEP, Holmium Laser Enucleation of the Prostate, is another Holmium laser procedure reported to carry fewer risks compared with either TURP or open prostatectomy [ 30 ] . HoLEP, Holmium Laser Enucleation dari Prostat, adalah prosedur laser Holmium lain melaporkan untuk membawa risiko yang lebih sedikit dibandingkan dengan baik TURP atau buka prostatektomi [30]. HoLEP is largely similar to the HoLAP procedure; the main difference is that this procedure is typically performed on larger prostates. HoLEP sebagian besar mirip dengan prosedur HoLAP; perbedaan utama adalah bahwa prosedur ini biasanya dilakukan pada prostat lebih besar. Instead of ablating the tissue, the laser cuts a portion of the prostate, which is then cut into smaller pieces and flushed with irrigation fluid. Daripada ablating jaringan, laser memotong sebagian dari prostat, yang kemudian dipotong-potong kecil dan memerah dengan cairan irigasi. As with the HoLAP procedure, there is little bleeding during or after the procedure. Seperti dengan prosedur HoLAP, ada sedikit pendarahan selama atau setelah prosedur. Both wavelengths, KTP and Holmium, ablate approximately one to two grams of tissue per minute. Kedua panjang gelombang, KTP dan Holmium, ablate sekitar untuk dua gram jaringan per menit. Post surgery care often involves placement of a Foley Catheter or a temporary Prostatic stent to permit healing and allow urine to drain from the bladder. Perawatan pasca operasi sering melibatkan penempatan dari Foley Catheter atau sementara prostat stent untuk mengizinkan penyembuhan dan memungkinkan untuk mengalirkan air seni dari kandung kemih.

[ edit ] Epidemiology [Sunting] Epidemiologi

Disability-adjusted life year for benign prostatic hypertrophy per 100,000 inhabitants in 2004. [ 31 ] Cacattahun hidup disesuaikan untuk benign prostatic hypertrophy per 100.000 penduduk pada tahun 2004.
[31]