Oleh : Robby Aji Aryadillah Herlan Boga KZ Galuh Kinanti Kusuma Ayu Sela Naimora Riski Agviola 2010730095 2007730065 2010730042 2010730097 2010730094
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Proses pada suatu pekerjaan harus dirancang dan dikembangkan, kesalahan prosedur dapat terjadi, bila suatu pekerjaan tidak dirancang dengan baik, dapat menimbulkan kecelakaan atau kerusakan. Untuk itu perlu dibuat suatu prosedur tetap yang bersifat standard, sehingga siapa, kapan dan dimana sajapun dilakukan langkah-langkahnya tidak berubah. Langkah-langkah kerja yang tertib ini disebut SOP (standard operating procedures), sebutan lainnya Protap (Prosedur tatap). Lembaga atau perusahaan yang besar dan bonafit umumnya telah memakai SOP dalam
melaksanakan tugas, seperti : Departemen/dinas Kimpraswil, Operasi pasien di rumah sakit, Bapedal, POLRI, dan lainnya. SOP merupakan hasil finalisasi dan kesempurnaan prosedur kerja. Dengan adanya SOP diharapkan pekerjaan dapat terlaksana dengan baik, tepat waktu, dan dapat dipertanggung jawabkan.
I.2. Pengertian SOP 1. Suatu standar / pedoman tertulis yang dipergunakan untuk mendorong dan menggerakkan suatu kelompok untuk mencapai tujuan organisasi. 2. SOP merupakan tata cara atau tahapan yang dibakukan dan yang harus dilalui untuk menyelesaikan suatu proses kerja tertentu. 3. BEBERAPA ISTILAH YANG DIGUNAKAN : Standard operating procedure (SOP); Prosedur Tetap (Protap); Prosedur kerja; Prosedur tindakan; Prosedur penatalaksanaan; Petunjuk
1.3. Tujuan SOP 1. Agar petugas/pegawai menjaga konsistensi dan tingkat kinerja petugas/pegawai atau tim dalam organisasi atau unit kerja. 2. Agar mengetahui dengan jelas peran dan fungsi tiap-tiap posisi dalam organisasi 3. Memperjelas alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari petugas/pegawai terkait. 4. Melindungi organisasi/unit kerja dan petugas/pegawai dari malpraktek atau kesalahan administrasi lainnya. 5. Untuk menghindari kegagalan/kesalahan, keraguan, duplikasi dan inefisiensi
I.4. Fungsi SOP 1. Memperlancar tugas petugas/pegawai atau tim/unit kerja. 2. Sebagai dasar hukum bila terjadi penyimpangan. 3. Mengetahui dengan jelas hambatan-hambatannya dan mudah dilacak. 4. Mengarahkan petugas/pegawai untuk sama-sama disiplin dalam bekerja. 5. Sebagai pedoman dalam melaksanakan pekerjaan rutin.
I.5. JENIS SOP 1. SOP Profesi : SOP memuat proses kerja yang bersifat keilmuan/teknis tertentu untuk Diagnosa, Terapi, tindakan, asuhan profesi medis, keperawatan dan profesi lainnya. o Pelayanan Medik : o o Standar Therapi : Untuk menangani penyakit tertentu (standar yanmed), contoh : SOP perdarahan antepartum, SOP apendisitis akut,dll Standar Pelayanan Medis : Untuk Dx/Tx : SOP lumbal punksi, SOP pemberian obat kejang demam,dll Uraian Tugas dokter dan lain-lain
Pelayanan Profesi lain : meliputi lab, radiologi, rehab medis, farmasi dsb
2. SOP Pelayanan : Memuat proses kerja yang bersifat manajerial/adminsitratif dlm yanmed, keperawatan & penunjang medik yang berhubungan dng pelayanan langsung kepada pasien Contoh : SOP dokter jaga ruangan, SOP konsultasi medis, SOP rujukan keluar RS. 3. SOP Administrasi :
Mengatur tata cara kegiatan dalam organisasi termasuk hubungan antar unit kerja & kegiatankegiatan, umumnya kegiatan non medis. Contoh : SOP Pendaftaran Pasien, SOP petunjuk teknis penyelenggaraan RM, SOP perencanaan program/proyek/kegiatan, SOP keuangan (billing system, akutansi,dll)
I.6. TUJUAN UMUM Agar berbagai proses kerja rutin terlaksana denganeffisien, efektif dan aman, serta senantiasa meningkatkan mutu pelayanan melalui pemenuhan pencapaian standar profesi dan standar pelayanan RS
I.7. TUJUAN KHUSUS 1. Untuk menjaga konsistensi dan tingkat penampilan kinerja atau kondisi suatu kegiatan secara optimal 2. Sebagai acuan (check list) dalam pelaksanaan kegiatan tertentu bagi sesama pekerja, supervisor, surveyor dsb 3. Untuk menghindari kegagalan/kesalahan, keraguan, duplikasi serta pemborosan dalam proses pelaksanaan kegiatan 4. Merupakan salah satu cara dan parameter dalam meningkatkan mutu pelayanan 5. Untuk lebih menjamin penggunaan tenaga dan sumber daya secara efisien dan efektif, 6. Untuk menjelaskan alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari petugas yang terkait, 7. Melindungi RS dan petugas bila terjadi suatu kesalahan atau dugaan malpraktek dan kesalahan administratif lainnya, 8. Sebagai dokumen pelatihan bagi pelatih. I.8. Prinsip SOP o SOP memuat segala indikasi dan syarat yang hrs dipenuhi pada setiap upaya, dan tahapan yang harus dilalui setiap kegiatan pelayanan o SOP memberikan arah kegiatan yang langsung atau tidak langsung berhubungan dengan pasien o Gunakan bahasa sehari-hari, hrs memudahkan pemakaian (user friendly), mempunyai urutan, tidak bermakna ganda
Selalu berubah mengikuti perubahan standar profesi serta perkembangan IPTEK profesi ybs, serta kebijakan dan peraturan formal.
I.9. TATA CARA PENGELOLAAN SOP o o o Ketua tim akreditasi RS --> orang yang berwenang untuk mengelola SOP Tim akreditasi disarankan mempunyai seluruh SOP RS Buat tata cara penyusunan, penomoran, distribusi, penarikan, penyimpanan, evaluasi dan revisi SOP
I.10. TATA CARA PENYUSUNAN SOP o o o Format SOP menggunakan format dari KARS Siapa yang menyusun, Tetapkan siapa yang akan menandatangani dokumen, bila yang menandatangani bukan Direktur agar dibuatkan SK pelimpahan tugas, o Tetapkan siapa yang akan mengecek dokumen mutu sebelum ditandatangani pimpinan utk menghindari tumpang tindih dokumen antar unit kerja.
I.11. PROSES PENYUSUNAN SOP o Sebaiknya dikelola oleh suatu Tim/Panitia, dengan masukan dari Unit Kerja ybs o Identifikasi kebutuhan SOP o Sebagian SOP-SOP memerlukan uji coba o Sumber materi SOP dapat diperoleh dari buku Panduan Pelaksanaan Rumah Sakit.
I.12 YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PENYUSUNAN SOP o o o o Ada staf yang mampu dan mau aspek pekerjaan dan aspek psikologis Ada target waktu Ada komitmen pimpinan Ada anggaran
I.13. TATA CARA PENOMORAN o Semua SOP harus diberi nomor, tetapkan siapa yang melakukan penomoran susun tata cara penomoran, o Tata cara penomoran tergantung pola pendekatan yang digunakan dalam menyusun pedoman, o o Judul dan nomor dokumen agar dibuatkan indeks, Indeks dibuat sentral .
CONTOH PENOMORAN YANG DILAKUKAN penomoran/3 bag digit penomoran o Digit awal utk jenis pelayanan : o o 01 : admin, 02 : yanmed,dst
Digit tengah utk kebijakan : o 01 : falsafah dan tujuan; 02 : administrasi dan pengelolaan,dst
Digit akhir utk prosedur : o 01 : pros identifikasi pasien dewasa; 02 : pros identifikasi pasien bayi : Contoh: Nomor untuk prosedur identifikasi pasien bayi : 01 01 02
I.14. PENDISTRIBUSIAN SOP o Yang dimaksud dengan distribusi adalah kegiatan atau usaha menyampaikan SOP kepada seluruh karyawan atau staf yang memerlukan SOP tsb sebagai panduan utk melaksanakan pekerjaan o o Tetapkan penanggung jawab pendistribusian dokumen sentralisasi atau desentralisasi Jenis SOP yang didistribusikan
SOP hanya utk unit kerja tertentu SOP utk seluruh unit kerja
SOP yang di lapangan adalah yang berlaku, SOP lama tidak boleh ada di unit kerja lagi tetapi harus disimpan di sekretaris Tim akreditasi/Tata usaha
I.15.PENYIMPANAN o o o o Yang dimaksud dengan penyimpanan disini adalah bagaimana SOP tersebut disimpan Semua SOP harus tersimpan pada Tim akreditasi Tata cara penyimpana perlu disusun Unit kerja hanya menyimpan SOP yang sah sesuai jenis kegiatan yang saat ini dilakukan SOP yang sudah tidak dipakai dikembalikan ke Tim akreditasi/Tata Usaha tergantung SOP yang ada di RS o o o Tetapkan siapa penanggung jawab penyimpanan Tim akreditasi atau tata usaha Lama penyimpanan SOP yang sudah tidak berlaku Penyimpanan di unit kerja diletakkan ditempat yang mudah dilihat, diambil & dibaca oleh pelaksana
I.16. EVALUASI o o Tujuan : membudayakan internal audit Evaluasi dilaksanakan o o o o berkala, maksimal 3 th sekali sesuai kebutuhan dalam melaksanakan SOP tersebut
Tetapkan pelaksana evaluasi Buat protap tata cara evaluasi SOP Kembangkan format/check list evaluasi Hasil evaluasi
I.17. PERUBAHAN atau REVISI o Yang dimaksud dng revisi adalah keg. Atau usaha utk memperbaiki suatu SOP, yang perlu diperbaiki isinya baik sebagian maupun seluruh isi SOP o Revisi perlu dilakukan bila : o Prosedur kerja/urutan kerja tidak sesuai lagi dng keadaan yang ada adanya perkembangan ilmu dan teknologi adanya perubahan organisasi atau kebijakan baru
JUDUL PROSES : PROSES PERLAKUAN PASIEN BARU NO. DOKUMEN : TANGGAL :9 MEI 2012 DIPERIKSA OLEH :
NO. REVISI
HALAMAN :
DISETUJUI OLEH :
DISAHKAN OLEH :
I.
TUJUAN
Standar Operasional Prosedur ini menerangkan proses tentang pemerlakuan pasien baru yang sama sekali belum pernah memasukan data apapun di KLINIK BERSAMA MUHAMMADIYAH
II.
RUANG LINGKUP
Standar Operasional Prosedur ini mencakup proses awal pasien datang,pengambilan data menggunakan kertas identitas,pemasukan data dan peletakan data berdasarkan alfabet nama dari pasie. Yang meliputi : 1. 2. 3. 4. 5. Pendaftaran Pengisian formulir Input data dari formulir yang di isi Peletakan di ruang reka medis berdasarkan alfabet Pemberian kartu berobat
III.
DESKRIPSI KEGIATAN
AKTIVITAS
KETERANGAN
DOKUMEN/CATATAN MUTU
Pendaftaran
1. Formulir
Pengisian formulir
selengkap lengkapnya dan sejujurnya sesuai dengan identitas yang di sah kan negara.
Data di masukan ke dalam komputer yang di sesuai dengan keterangan pada formulir. 1. Formuli r 2. Data klinis dari pasien yang sudah
Input data
Kemudian data yang sesuai dengan keadaan klinis (BB,TB/PB,gol darah alergi) di print di masukan ke dalam map pasien baru
Peletakan map pasien baru di lakukan setelah pasien sudah bertemu dengan dokter.
di print .
Peletakan map
Kartu yang di berikan hanya kepada pasien yang sudah berobat dan membayar administrasi di ahir waktu berobat Kartu di berikan setelah mendapat tanda bukti LUNAS dari pihak kasir
1. Data singkat dari formulir pendaftaran awal 2. Bukti lunas dari kasir.
7. DOKUMEN RUJUKAN NomorDokumen JudulDokumen Standarperlakuan pasien baru KLINIK BERSAMA MUHAMMADIYAH Perlakuan terhadap pasien baru, yang belum pernah datang sebelumnya Panduanbagi bagian pendaftaran,keuangan dan Penanggung jawab ruangan penyimpanan rekam medis Standar Operasional Prosedur perlakuan pasien baru KLINIK BERSAMA MUHAMMADIYAH PedomanMutubagian pendaftaran,keuangan dan penanggung jawab ruang penyimpanan rekam medis
9. TANGGUNG JAWAB Bagian Pendaftaran, Administrator komputer,Bagian kasir,Dokter,Penanggung jawab Ruang RekamMedis,Manager Humas,Manager Keuangan,Kepala keuangan,KepalaBagian
Humas bertanggung Jawab untuk memastikan bahwa Standar Operasional Prosedur ini dilaksanakan dengan benar Semua yang terlibatdalam proses ini harus mematuhi SOP ini
NAMA : USIA : TTL : JENIS KELAMIN : ALAMAT : NO TLP/HP : PEKERJAAN : AGAMA : STATUS PERNIKAHAN : PENDIDIKAN TERAHIR : BERAT BADAN : TINGGI BADAN : GOLONGAN DARAH : RIWAYAT OPERASI : RIWAYAT ALERGI : RIWAYAT PENYAKIT
KELUARGA :
AGGOTA KELUARGA YANG DAPAT DIHUBUNGAN BILA TERJADI KEGAWAT DARURATAN YANG TIDAK TINGGAL BERSAMA:
o NAMA o NO TEL/HP
: :
: : :
KELUHAN UTAMA: RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG: RIWAYAT PENYAKIT DAHULU : RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA : RIWAYAT PENGOBATAN : RIWAYAT SOSIAL dan EKONOMI : ANAMNESIS SISTEM: SISTEM SEREBROSPINAL : SISTEM KARDIOVASKULER : SISTEM PERNAPASAN : SISTEM GASTROINTESTINAL : SISTEM UROGENITAL : SISTEM INTEGUMENTUM : SISTEM MUSCOSKELETAL : PEMERIKSAAN FISIK UMUM: KeadaanUmum Kesadaran Vital Sign: Kulit KelenjarLimfe Otot Tulang PEMERIKSAAN FISIK KHUSUS KEPALA Tensi Nadi RR Suhu
Kepala/Leher
WORKING DIAGNOSIS:
I. TUJUAN Tujuan dari masing masing Perlakuan pasien baru di KLINIK BERSAMA MUHAMMADIYAH meliputi:
Pendaftaran: tujuan dari pendaftaran antara lain untuk memonitor berapa jumlah pasien yang hadir di setiap harinya di KLINIK BERSAMA MUHAMMADIYAH. Pengisian formuli: pengisian formulir hanya di berikan kepada pasien baru, yang belum pernah datang ke klinik sebelumnya, tujuanya adalah agar dapat membantu kelancaran dalam segala pendataan pasien baik untuk keadaan fisik maupun personaliti pasien.
Input data: memasukan data ke dalam komputer di fungsikan untuk membatu kedatangan selanjutnya pasien guna mempercepat wantu pendaftaran Peletakan di ruang reka medis : peletakan di ruang medis berguna bagi nantinya dalam proses penyimpanan dokumen rahasia yang di mana struktur dari peletakn juga membatu agar tidak terjadi hal yang tidak di inginkan.
Pemberian kartu pasie:pemberian kartu pasien di berikan untuk mempermudah kedatangan selanjutnya,karna dikartu pasientersebut tercantum nomer link yang sudah pernah di masukan di saat input data sebelumya
II. RUANG LINGKUP Perlakuan pasien baru di KLINIK BERSAMA MUHAMMADIYAH meliputi:
Pendaftaran, di sini pasien di harapkan melapor ke datangan nya ke bagian pendaftaran. Serta bagian pendaftaran wajib mencatat hari/tanggal/jam,
nama,nomer kedatangan (setiap ganti tanggal di mulai dengan nomer urut 1) seta usia. Kemuadian petugas wajib menanyakan apakah ini merupakan kedatangan awal atau sudah pernah sebelumya di kalukan oleh pasien. Jika ini pendaftaran awal berikan formulif untuk di isi, dan pasien di persilahkan mengisi di ruang tunggu. Pengisian formulir,di sini pasien di minta mengisi formulir yang di sediakan, yang di mana terdiri dari: identitas pasien,(BB,TB,usia),riwayat alergi. Pasien di minta jujur dan lengkap. Input data : data yang di formulir kembali di salin ke dalam komputer yang di mana pada komputer akan di sedian 2 bagian lagi untuk di ambil data khusus pasien, meliputi (bagian A di berikan kepada dokter yang berisikan keadaan
umum pasien serta data penyakit dahulu dan alergi yang di miliki pasien. Lalu bagian B di berikan ke pada bagian administrasi untuk di buatkan kartu yang berisikan data identitas dan alamat pasien, data ini hanya di berikan ke pihak administrasi jika pasien sudah berobat dan melunasi segala administrasi, sebab untuk mengurangi file pasien yang tidak jadi berobat). Data A yang di berikan kepada dokter akan di masukan ke dalam map pasien yang akan di bawa masuk saat bertemu dengan dokter. Peletakan di ruang reka medis, peletakan data pasien ke ruang reka medis tujuanya agar data pasien bisa lebih aman dan terstruktur, sehingga mudah di cari saat pasien kembali berobat. Data tersebut akan di masukan ke ruangan yang terbagi 2 blok, blok merah untuk perempuan dan blok biru untuk laki laki, masing masing blok di bagi lagi berdasarkan alfabet nama depan pasien. Peletakan di ruang reka medis ini hanya bisa di lakukan khususnya (pasien baru) jika pasien sudah bertemu dengan dokter dan di isi reka medis tersebut oleh dokter. Pemberian kartu pasien, pemberian kartu pasien hanya bisa di lakukan jika pasien sudah melunasi administrasi. Yang di mana di buktikan dengan bukti lunas dari kasir.