Anda di halaman 1dari 4

BAB I PENDAHULUAN 1.1.

Latar Belakang Pembangunan kesehatan melalui upaya penyehatan lingkungan pelabuhan bertujuan untuk menciptakan kondisi pelabuhan yang aman, nyaman dan sehat untuk kehidupan masyarakat pelabuhan sehingga dapat mendukung produktivitas dan ekonomi di wilayah pelabuhan. Kondisi ini dapat dicapai dengan pelabuhan yang bebas dari vektor dan binatang pembawa penyakit. 1 Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) merupakan institusi yang berwenang dalam melaksanakan pengawasan serta pengendalian vektor di pelabuhan. Wilayah kerja KKP Pekanbaru diantaranya terdiri dari wilayah kerja Kampung Dalam, wilayah kerja pelabuhan Sungai Duku, dan wilayah kerja Bandara Sultan Syarif Qasim, dengan salah satu tugas pokoknya yakni pengendalian dampak risiko lingkungan yang bertujuan untuk membuat wilayah pelabuhan laut dan alat angkut tidak menjadi sumber penularan ataupun habitat bagi perkembangbiakan kuman atau vektor penyakit.2 Salah satu vektor pembawa penyakit yang sering ditemui adalah nyamuk yang dapat membawa penyakit antara lain malaria, demam berdarah, chikungunya, yellow fever, filariasis limfatik (kaki gajah), dan Japanese encephalitis (radang otak Jepang). Penyakit Demam

Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan masyarakat sampai saat ini.3 Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap peningkatan kejadian penyakit yang disebabkan oleh nyamuk antara lain mobilitas penduduk serta perilaku manusia yang kadang-kadang secara sengaja atau tidak sengaja menyebabkan kerusakan lingkungan. Hal ini disebabkan semakin berkurangnya kepedulian masyarakat terhadap masalah kesehatan lingkungan yang merupakan 1

2 tempat berkembangbiaknya nyamuk seperti kegiatan 3M Plus sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan jumlah kasus penyakit-penyakit yang ditularkan oleh nyamuk.3 Masyarakat dapat terhindar dari penyakit apabila pengetahuan tentang kesehatan dapat ditingkatkan, sehingga perilaku dan keadaan lingkungan sosialnya menjadi sehat. Salah satu hal yang paling berbahaya yang mengancam kesehatan manusia adalah ketidak mengertian (ignorance). Pendidikan kesehatan membuat individu dan masyarakat bebas dari ketidak mengertian ini, sehingga masyarakat menyadari pemeliharaan lingkungan merupakan usaha pencegahan penyakit yang paling efisien. Untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan terhindar dari penyakit diperlukan peran serta masyarakat dalam usaha pemeliharaan lingkungan dalam rangka meningkatkan kesehatan pribadi dan masyarakat.4 Berdasarkan hasil wawancara dari seksi Pengendalian Risiko Lingkungan (PRL), kegiatan pengendalian nyamuk sudah dilakukan secara berkala namun masih belum terlaksana dengan optimal disebabkan karena kesadaran dan peran masyarakatnya yang masih sangat minimal. Pemberian pendidikan kesehatan sepaerti melakukan penyuluhan terhadap masyarakat di daerah buffer masih kurang dikarenakan keterbatasan jumlah staf. Dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan di daerah buffer pelabuhan Kampung Dalam wilayah kerja KKP Pekanbaru didapatkan bahwa masyarakat tidak ada yang mengetahui bahwa mereka tinggal di daerah yang rentan terhadap penularan penyakit, dan sumber air yang dipakai adalah air PAM sehingga mereka menggunakan bak dan drum sebagai tempat untuk menyimpan air. Dari hasil observasi yang dilakukan terhadap 30 rumah yang memiliki rata-rata 2 bak tiap rumah terdapat jentik-jentik di dalam bak dan pada saat observasi hampir keseluruhan bak dan drum dalam keadaan terbuka.

3 Berdasarkan latar belakang tersebut diatas penulis ingin meneliti tentang masalah peran masyarakat dalam pengendalian nyamuk di daerah buffer wilayah kerja pelabuhan Kampung Dalam KKP Pekanbaru

1.2. 1.2.1

Tujuan Penelitian Tujuan Umum Tujuan umum penelitian ini adalah untuk meningkatkan peran masyarakat dalam

pengendalian nyamuk A. aegypti.

1.2.2

Tujuan Khusus Tujuan khusus penelitian ini adalah :

1. Teridentifikasinya masalah-masalah dalam upaya pengendalian nyamuk di daerah buffer wilayah kerja Pelabuhan Kampung Dalam Pekanbaru. 2. Diperolehnya prioritas masalah dalam upaya pengendalian nyamuk di daerah buffer wilayah kerja Pelabuhan Kampung Dalam Pekanbaru. 3. Teranalisisnya penyebab masalah belum optimalnya peran masyarakat dalam pengendalian nyamuk di daerah buffer wilayah kerja Pelabuhan Kampung Dalam Pekanbaru. 4. Diperolehnya alternatif pemecahan masalah untuk meningkatkan peran masyarakat dalam pengendalian nyamuk di daerah buffer wilayah kerja Pelabuhan Kampung Dalam Pekanbaru.

4 5. Dilaksanakannya alternatif pemecahan masalah untuk meningkatkan peran masyarakat dalam pengendalian nyamuk di daerah buffer wilayah kerja Pelabuhan Kampung Dalam Pekanbaru. 6. Teranalisisnya kegiatan pemecahan masalah dalam upaya meningkatkan peran masyarakat dalam pengendalian nyamuk di daerah buffer wilayah kerja Pelabuhan Kampung Dalam Pekanbaru. 7. Mengevaluasi kegiatan pemecahan masalah untuk meningkatkan peran masyarakat dalam pengendalian nyamuk di daerah buffer wilayah kerja Pelabuhan Kampung Dalam Pekanbaru.

Anda mungkin juga menyukai