Pada kasus ini, prakiraan /taksiran persalinan dilakukans secara klinis dengan melihat besar uterus atau dengan menggunakan ultrasound Pemeriksaan Fisik 1. Pemeriksaan luar a. Pemeriksaan umum Bagaimana keadaan umum ibu, keadaan gizi, kelaninan bentuk badan, kesadaran Adakah anemia, sianosis, ikterus atau dispneu Keadaan jantung dan paru, periksa suhu badan, tekanan darah, denyut nadi dan pernafasan Edema Tinggi badan Berat badan Refleks Pemeriksaan laboratorium sederhana bila ada, untuk kadar Hb, golongan darah dan urin rutin b. Pemeriksaan kebidanan Inspeksi (periksa pandang) Kepala dan leher, adakah : Rambut rontok Edema dan kloasma di wajah Mata: konjungtiva dan skelera Mulut : bibir pucat, lidah pucat, caries gigi Leher : pembesaran vena jugularis, pembengkaan saluran limfe, kelenjar tiroid dan tonsil Dada : bentuk payudara, pigmentasi puting susu, keadaan puting susu (simetris atau tidak), keluarnya kolustrum (dilakukan pemeriksaan setelah usia kehamilan > 28 minggu) Perut : membesar kedepan atau kesamping (ascites), keadaan pusat, linea alba, ada gerakan anak atau tidak, kontraksi rahim, striae gravidarum dan bekas luka operasi Vulva : keadaan perinuem, varises, tanda chadwick, fluor dan kondiloma Anggota bawah : cari varises, edema, luka, sikatrik pada lipat paha Palpasi Leopold I Leopold II Leopold III
Auskultasi : digunakan stetoskop atau dopler, untuk mendengar bunyi jantung janin, bising tali pusat, gerakan janin, bising rahim, bising aorta dan bising usus 2. Pemeriksaan dalam Dilakukan pada saat kunjungan pertama pemeriksaan antenatal pada hamil muda dan sekali lagi pada kehamilan TM III untuk menentukan keadaan panggul
Pemeriksaan antenatal ulangan, meliputi 1. Riwayat kehamilan sekarang : a. Gerak janin b. Setiap masalah atau tanda-tanda bahaya c. Keluhan lazim dalam kehamilan d. Kekhawatiran lain e. Pemeriksaan fisik f. BB g. TB h. Pengukuran TFU (setelah kehamilan 12 minggu dengan palpasi, setelah kehamilan 22 minggu dengan pita ukuran i. j. l. Apalpasi abdomen untuk deteksi kehamilan ganda (setelah 28 minggu) Manuver leopold untuk deteksi kedudukan abnormal (setelah kehamilan 36 minggu) Menghitung taksiran BB janin
k. Bunyi jantug janin (setelah kehamilan 18 minggu) 2. Pemeriksaan laboratorium a. Khususnya terhadap protein dalam urin b. Pemeriksaan laboratroium lainnya dilakukan bilamana ada indikasi DIAGNOSA : 1. Hamil atau tidak 2. Primi atau multigravida 3. Usia kehamilan 4. Janin hidup atau mati 5. Janin tunggal atau kembar 6. Letak anak 7. Anak intra atau ekstrauterin 8. Keadaan jalan lahir
DIAMBIL DARI : PEDOMAN PELAYANAN ANTENATAL. Direktorat Bina Pelayanan Medik Dasar. Ditjen Bina Pelaynan Medik. Depkes RI, Jakarta, 2007